Terdapat dalam QS apakah dalil yang menerangkan tentang khutbah tabligh dan dakwah *?

Jakarta -

Dakwah secara bahasa artinya memanggil, mengundang, ajakan, imbauan dan hidangan. Dakwah juga bisa diartikan sebagai seruan atau ajakan.

Agama Islam disebarkan melalui jalur dakwah. Dikutip dari buku Dakwah dalam Al Quran oleh Yuli Umro'atin, Islam adalah agama dakwah. Agama ini disebarluaskan dan diperkenalkan kepada umat manusia melalui aktivitas dakwah, tanpa kekerasan, tanpa paksaan, atau kekuatan senjata. Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Ada banyak ayat dalam Al Quran yang menerangkan tentang dakwah. Salah satunya pada surat an-Nahl ayat 125 sebagai berikut:

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Artinya: "Ajaklah manusia ke jalan Tuhan-mu dengan cara yang bijaksana, pengajaran yang baik dan berdialoglah dengan mereka dengan cara-cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Islam masuk ke Indonesia tak lepas dari peran Wali Songo. Para wali Allah tersebut menggunakan beragam strategi dalam menyiarkan agama Islam. Salah satu strategi dakwah Wali Songo yang terkenal adalah dakwah bil hal. Dakwah yang membumi dengan menggunakan pendekatan budaya tersebut mampu menarik masyarakat Jawa untuk memeluk agama Islam.

Pengertian dakwah

Menurut bahasa, dakwah berasal dari kata da'a yang artinya memanggil, mengundang, ajakan, imbauan dan hidangan. Dalam Al Quran, kata dakwah ini memiliki makna hampir sama dengan tabligh, nasihat, tarbiyah, tabsyir, dan tanzdir. Namun jika dikaji lebih mendalam, kata-kata tersebut memiliki makna dan penggunaan yang berbeda.

Abdul Wahid dalam bukunya Gagasan Dakwah mengatakan, secara etimologi dakwah berasal dari bahasa Arab dari kata da'a-yad'u-da'watan. Kata tersebut memiliki kesamaan makna dengan an Nida' yang artinya memanggil, mengajak, menyeru.

Apabila dipahami dalam konteks Al Quran, pengertian dakwah tersebut relevan dengan firman-Nya pada QS. Yunus ayat 25:

وَٱللَّهُ يَدْعُوٓا۟ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَٰمِ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Artinya: "Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)." (QS. Yunus: 25)

Pada ayat tersebut, Allah SWT berdakwah (menyeru) kepada manusia untuk menuju jalan yang lurus (Islam) sebagai syarat untuk masuk ke surga-Nya. Namun, Allah SWT menekankan bahwa tidak semua manusia dikehendaki-Nya (sadar dan tunduk) terhadap ajaran Islam. Abdul Wahid menyimpulkan, sebagai sasaran dakwah tidak semua manusia bersedia menerima pesan-pesan dakwah.

Ulama tafsir Quraish Shihab mendefinisikan dakwah sebagai seruan atau ajakan kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi menjadi lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Menurutnya, dakwah harus dilaksanakan dengan rendah hati, bijaksana, dan penuh sopan santun.

Hakikat dakwah juga dapat dipahami lewat QS. Fussilat ayat 33 yakni mengajak ke jalan Allah SWT dengan perkataan dan perbuatan yang baik (ahsanu qaula dan ahsanu amalah).

Allah SWT berfirman:

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحًا وَقَالَ إِنَّنِى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

Artinya: "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS. Fussilat: 33).

Simak Video "Tarif Dakwah Digadang Capai Rp 3 Miliar, Ini Respons Gus Miftah"


[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)

tirto.id - Salah satu pilar penegakan agama dan kemaslahatan umat adalah melalui amar ma'ruf dan nahi mungkar. Menyeru kepada kebajikan dan melarang perbuatan mungkar.

Perintah untuk menyeru dan menyampaikan kebaikan serta memahamkan umat terhadap hal-hal mungkar ini tergambar dalam Al Quran surah Ali Imran ayat 104:

Advertising

Advertising

وَلۡتَكُنۡ مِّنۡكُمۡ اُمَّةٌ يَّدۡعُوۡنَ اِلَى الۡخَيۡرِ وَيَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ الۡمُنۡكَرِ‌ؕ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ‏

Waltakum minkum ummatuny yad'uuna ilal khairi wa yaamuruuna bilma 'ruufi wa yanhawna 'anil munkar; wa ulaaa'ika humul muflihuun

Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh untuk berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung," (QS. Ali Imran: 104).

Di antara cara untuk melakukan amar ma'ruf dan nahi mugkar adalah melalui dakwah, tablig, dan khotbah.

Ketiga cara ini bertujuan untuk mengajarkan umat tentang Islam, menyampaikan pesan takwa, memberi nasihat dan peringatan, serta menyeru ke jalan Allah SWT.

Baca juga:

Dalam uraian "Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Khutbah, Dakwah, dan Tabligh" yang diterbitkan Kementerian Agama RI, dijelaskan pengertian, serta perbedaan dakwah, tablig, dan khotbah sebagai berikut:

Pengertian Dakwah

1. Dakwah

Yang paling umum di antara tabligh dan khotbah adalah dakwah. Ia berasal dari bahasa Arab yang artinya mengajak, memanggil, atau menyeru.

Maksudnya, berdakwah adalah mengajak orang lain ke jalan Allah SWT agar mengamalkan ajaran Islam di kehidupan sehari-hari.

Ada banyak cara untuk berdakwah. Sebagai misal, seseorang dapat berdakwah dengan lisan, tulisan, perbuatan (memberi teladan), dan lain sebagainya.

Intinya, jika seseorang berniat dengan tujuan menyeru ke jalan Allah SWT apa pun caranya, maka ia bisa dikategorikan berdakwah.

Dalil mengenai keutamaan berdakwah ini tertera dalam Alquran surah Al-Qasas ayat 87:

"Dan jangan sampai mereka menghalang-halangi engkau [Muhammad] untuk [menyampaikan] ayat-ayat Allah, setelah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan berdakwahlah kepada [manusia] agar [beriman] kepada Tuhanmu, dan janganlah engkau termasuk orang-orang musyrik," (Al-Qasas [28]: 87).

Dalam dakwah, terdapat banyak aktivitas untuk menyeru kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran. Salah satunya adalah melalui tablig.

Pengertian Tablig

2. Tablig

Menurut KBBI, tablig artinya penyiaran ajaran Islam. Secara bahasa, ia berasal dari bahasa Arab, yang artinya menyampaikan.

Melakukan tablig maksudnya adalah menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain dengan tujuan agar pesan itu diamalkan.

Tablig bisa dilakukan dengan berceramah. Lantas, karena tujuannya agar isi tablignya diamalkan, maka penyampaiannya harus dilakukan sedemikian rupa agar bisa diterima. Lazimnya, tablig disampaikan secara sopan, menarik, dan tidak menggurui.

Rujukan mengenai anjuran tablig ini tertera dalam firman Allah di surah Al-Ahzab ayat 39:

"[Yaitu] orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah [tablig], mereka takut kepada-Nya dan tidak merasa takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan," (QS. Al-Ahzab[33]: 39).

Dari penjelasan di atas, tablig dikategorikan sebagai bagian dari dakwah. Namun, dakwah tidak berarti tablig saja. Artinya, cakupan dakwah lebih luas, termasuk tablig dan khutbah di dalamnya.

Pengertian Khotbah

3. Khotbah

Pada dasarnya, khotbah mirip dengan tablig. Artinya, khotbah juga menyampaikan nasihat dan pesan tentang takwa.

Bedanya, tidak seperti tablig yang cukup longgar, khotbah harus disertai dengan syarat dan rukun tertentu agar sah dan diterima.

Hal ini disebabkan khutbah berkaitan dengan sah dan sunahnya ibadah. Jika khutbahnya tidak sah, hal ini mempengaruhi jalannya ibadah yang menyertainya.

Secara umum, khotbah berkaitan erat dengan ibadah salat atau ibadah lainnya. Sebagai misal, khotbah Jumat, khotbah Idul Fitri, Idul Adha, khotbah salat gerhana (Khusuf), khotbah nikah, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis khotbah di atas memiliki ketentuannya sendiri-sendiri. Namun, yang selalu dilakukan secara rutin dan setiap minggu adalah khotbah Jumat.

Dilansir dari NU Online, berikut contoh dari syarat dan rukun khotbah Jumat yang harus dipenuhi khatib atau orang yang berkhutbah:

A. Syarat Khutbah Jumat

    • Khatib harus berusaha agar khotbahnya bisa didengar dan diperhatikan, baik dengan suara yang keras maupun dengan mikrofon, sehingga para jamaah bisa mendengar khotbah tersebut;
    • Khotbah harus disampaikan di kawasan tempat pelaksanaan salat Jumat;
    • Khatib harus suci dari dua hadas, baik itu hadas kecil atau hadas besar;
    • Khatib harus suci dari najis;
    • Khatib harus menutup aurat;
    • Khotbah dilakukan dengan berdiri, bagi yang mampu;
    • Khotbah disertai duduk di antara dua khotbah;
    • Rukun-rukun khotbah Jumat dibaca secara berkesinambungan, maksudnya, tidak ada jeda atau pemisah berupa pembicaraan lain selain khotbah yang disampaikan;
    • Jarak antara khotbah dan salat Jumat harus sesingkat mungkin;
    • Rukun-rukun khotbah mesti dibaca berbahasa Arab meliputi bacaan hamdalah, salawat, pesan takwa, bacaan ayat suci Alquran, dan bacaan doa untuk kaum muslimin. Adapun isi khotbah boleh disampaikan menggunakan bahasa non-Arab;
    • Khotbah dilakukan pada waktu Zuhur.
B. Rukun Khotbah Jumat

    • Membaca hamdalah pada kedua khotbah;
    • Membaca dua kalimat syahadat;
    • Bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW;
    • Berwasiat kepada diri dan jamaah, berisi ajakan untuk meningkatkan iman, taqwa, ibadah, serta memperbanyak amal shaleh, sebaliknya menjauhi dosa dan kemaksiatan, agar hidupnya bahagia dunia dan akhirat;
    • Membaca satu atau beberapa ayat Alquran, ayat yang dibaca biasanya disesuaikan dengan topik yang akan disampaikan;
    • Berdoa pada khotbah kedua untuk memohon ampunan, kesejahteraan, dan keselamatan bagi kaum muslimin dan muslimat baik di dunia maupun akhirat.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait PENGERTIAN DAKWAH atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)

Penulis: Abdul Hadi Editor: Dhita Koesno Kontributor: Abdul Hadi