Teori teori pembentukan kelompok dimana seseorang tertarik pada yang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap di dalam menanggapi suatu tujuan?

A. Teori Pembentukan Kelompok

Sebagai makhluk sosial menusia tidak bisa dipisahkan dari kelompok. Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Tiap hari manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi.

Menurut Thoha (2007:80) mengemukakan bahwa banyak teori yang mecoba mengembangkan suatu anggapan mengenai awal mula terbentuk dan tumbuhnya suatu kelompok. Teori yang sangat dasar tentang terbentuknya kelompok ini ialah mencoba menjelaskan tentang adanya afiliasi di antara orang-orang tertentu. Teori ini disebut propinquity atau teori kedekatan, artinya seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya (Spatial and geographical proximiti). Teori ini mencoba untuk meramalkan bahwa seorang mahasiswa yang duduk berdekatan dengan seorang mahasiswa lain di kelas akan lebih mudah membentuk suatu kelompok dibandingkan dengan mahasiswa yang duduk berjauhan. Dalam sutu kantor, pegawai-pegawai yang bekerja dalam ruangan yang sama atau yang berdekatan akan mudah bergabung dan membuat hubungan- hubungan yang menimbulkan adanya kelompok, dibandingkan dengan pegawai-pegawai yang secara fisik terpisahkan satu sama lain.

Teori pembentukan kelompok yang lebih komprehensif adalah suatu teori yang berasal dari George Homans.(dalam Thoha 2007:80). Teorinya berdasarkan pada aktivitas-aktivitas,interaksi- interaksi,dan sentimen-sentimen (perasaan atau emosi). Tiga elemen ini satu sam lain berhubungan secara langsung, dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

(1) Semakin banyak aktivitas-aktivitas seseorang dilakukan dengan orang lain (shared), semakin beraneka interaksi- interaksinya,dan juga semakin kuat tumbuhnya sentimen- sentimen mereka.

(2) Semakin banyak interaksi-interaksi diantara orang-orang, maka semakin banyak kemungkinan aktivitas-aktivitas dan sentimen yang ditularkan (shared) pada orang lain.

(3) Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain, dan semakin banyak sentimen seseorang dipahami oleh orang lain, maka semakin banyak kemungkinan ditularkannya aktivitas dan interaksi-interaksi.

Salah satu teori yang agak menyeluruh (comprehensive) penjelasannya tentang pembentukan kelompok ialah teori keseimbangan (a balance theory of group formation), yang dikembangkan oleh Theodore Newcomb. (Dalam Thoha, 2003 81). Teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik kepada yang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap didalam menanggapi suatu tujuan yang relevan satu sama lain.

Teori lain yang sekarang ini sedang mendapat perhatian betapa pentingnya didalam memahami terbentuknya kelompok, ialah Teori pertukaran (exchange teori). Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja.

Teori pertukaran kelompok berdasarkan atas interaksi dan susunan hadiah –biaya-dan hasil. Suatu tingkat positif yang minim (hadiah lebih besar daripada biaya) dari suatu hasil harus ada, jikalau diinginkan terdapatnya daya tarik dan afiliasi.

Teori lain dari pembentukan kelompok adalah didasarkan atas alasan –alasan praktis (practicalities of group formation). Contoh dari teori ini, antara lain karyawan –karyawan suatu organisasi mungkin dapat mengelompok disebabkan karena alasan ekonomi, Teori lain dari pembentukan kelompok adalah didasarkan atas alasan –alasan praktis (practicalities of group formation). Contoh dari teori ini, antara lain karyawan –karyawan suatu organisasi mungkin dapat mengelompok disebabkan karena alasan ekonomi,

Dari pemahaman beberapa teori pembentukan kelompok seperti yang diuraikan diatas, dapat kemudian diidentifikasikan karakteristik dari suatu kelompok itu. Menurut Reitz, karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok itu, antara lain:

(1) Adanya dua orang atau lebih (2) Yang berinteraksi satu sama lainnya (3) dan melihat dirinya sebagai suatu kelompok.

Oleh sebab itu Gito Sudarmo (2000:57), memberikan defenisi kelompok sebagai dua orang atau lebih berkumpul dan berinteraksi serta saling tergantung untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Indrawijaya (1989:91) menyatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat pengaruh dari pelaku organisasi (kelompok) terhadap perilaku perorangan. Sebaliknya perilaku perorangan juga berpengaruh terhadap norma dan sistem nilai bersama yang biasanya menjadi perilaku kelompok.

Duncam dalam Sofyandi, (2007:126) mengemukakan ada empat ciri utama kelompok, yaitu :

1. Common motive (s) leading to group interaction. Anggota suatu kelompok paling tidak harus mempunyai satu tujuan bersama.

2. Members who are affected differently by their interacation. Hubungan dalam suatu kelompok harus memberikan pengaruh kepada setiap anggotanya. Tingkat pengaruh tersebut diantara mereka dapat berbeda.

3. Group structure with diferent degress of status. Dalam kelompok selalu ada perbedaan tingkat/status, kerana akan selalu ada pimpinan dan pengikut.

4. Standard norms and values. Karena kelompok tebentuk untuk mencapai tujuan bersama, maka biasana pembentukannya disertai tingkah laku dan system nilai bersama. Anggota kelompok diharapkan mengikuti pola tersebut.


TEORI-TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK


1. Teori Kedekatan (Propinquity) Teori kedekatan menjelaskan tentang adanya aliansi diantara orang-orang tertentu. Seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya.

2. Teori Interaksi (George Homans)

Teori interaksi berdasarkan pada aktivitas, interaksi dan sentiment (perasaan atau emosi) yang berhubungan secara langsung. Ketiganya dapat dijelakan sebagai berikut: a. Semakin banyak aktivitas seseorang dengan orang lain, semakin beraneka interaksinya dan semakin kuat tumbuhnya sentiment mereka. b. Semakin banyak interaksi diantara orang-orang, maka semakin banyak kemungkinan aktivitas dan sentiment yang ditularkan pada orang lain. c. Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain, dan semakin banyak sentiment orang dipahami oleh orang lain, maka semakin banyak kemungkinan ditularkannya aktivitas dan interaksi-interaksi.

3. Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb)

Teori keseimbangan menyatakan bahwa seseorang tertarik kepada yang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap (seperti: agama, politik, gaya hidup, perkawinan, pekerjaan, otoritas) di dalam menanggapi suatu tujuan.

4. Teori Pertukaran

Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori kedekatan, interaksi, keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalam teori ini. Secara praktis pembentukan kelompok bisa saja terjadi dengan alasan ekonomi, keamanan, atau alasan social. Para pekerja umumnya memiliki keinginan afiliasi kepada pihak lain. Karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok antara lain: a. Adanya dua orang atau lebih b. Berinteraksi satu dengan yang lain c. Saling berbagi beberapa tujuan yang sama

d. Melihat dirinya sebagai suatu kelompok.

Teori-teori pembentukan kelompok


1. Teori propinquity atau teori kedekatan Teori ini mengemukakan bahwa kedekatan seseorang dipengaruhi oleh adanya kedekatan ruang dan daerahnya. Sebagai contoh seorang mahasiswa yang duduk berdekatan dengan mahasiswa lain dikelas akan lebih mudah membentuk suatu kelompok dibandingkan dengan mahasiswa lain yang duduknya berjauhan.

2. Teori George Homans

Teori ini berdasarkan pada aktifitas0aktifitas, artinya sesorang berhubungan dengan orang lain dipengaruhi oleh semakin banyaknya aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh orang tersebut dengan orang lain. Semakin banyak berinteraksi semakin kuat tumbuhnya keinginan untuk membentuk kelompok diantara mereka.

3. Teori keseimbangan

Teori ini dikembangkan oleh Theodore Newcomb, teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik kepada orang lain didasarkan atas kesamaan sikap di dalam menanggapi sesuatu hal.

4. Teori pertukaran

Teori ini didasarkan atas interaksi dan susunan hadiah-biaya-dan hasil. Suatu tingkat positif yang minim yakni hadiah lebih besar dari biaya kan memberikan suatu daya tarik yang mendorong timbulnya kebutuhan untuk membentuk kelompok

5. Teori practicalities


Contoh dari teori ini adalah karyawan suatu organisasi yang mengelompok disebabkan karena alas an ekonomi, keamanan, atau alas an-alasan sosial.

Pengertian dan Unsur - Unsurnya

Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar orang tersebut mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan juga sering dikenal sebagai kemampuan untuk memperoleh konsensus anggota organisasi untuk melakukan tugas manajemen agar tujuan organisasi tercapai.

a.    Menurut George Terry, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan suka rela untuk mencapai tujuan kelompok.

b.    Menurut Cyriel O'Donnell, kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum.

Dari dua pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan terdiri atas :

1.      Mempengaruhi orang lain agar mau melakukan sesuatu.

2.      Memperoleh konsensus atau suatu pekerjaan.

3.      Untuk mencapai tujuan manajer.

4.      Untuk memperoleh manfaat bersama.

Sehingga jika dilihat pada konteks kepemimpinan hal yang saling terkait adalah adanya unsur kader penggerak, adanya peserta yang digerakkan, adanya komunikasi, adanya tujuan organisasi dan adanya manfaat yang tidak hanya dinikmati oleh sebagian anggota.

Pengertian Kepemimpinan

Secara etimologi pemimpin berasal dari kata pimpin yang berari“The art of influencing and directing meaninsuch away to obatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission” ( kepemimipana adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakan orang-orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek dan kerjasama secara loyal untuk menyelesaikan suatu tugas- Field Manual 22-100). suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.

PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI KELOMPOK


Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial agara ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada. Berdasarkan pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa, antara lain:

a. Kelompok Primer

Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan. Sedangkan menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara. Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.

b. Kelompok Sekunder

Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektiv. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.

c. Kelompok Formal

Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART. yaitu: arisan, geng, kelompok belajar, teman-teman bermain golf.

d. Kelompok Informal

Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati Misalnya: kelompok arisan.

e. Kelompok referensi

Merupakan kelompok sosial yang menjadi ukuran bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Seseorang itu telah menyetujui norma, sikap, dan tujuan dari kelompok tersebut.

1. Menurut John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan


mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki

2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu

3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan

kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku Aeseorang atau sekelompok orang untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengafuhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utatna seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang posetif dalam usaha mencapai tujuan.

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA