Tempat yang aman untuk menyelamatkan diri saat terjadinya gempa bumi di pantai adalah

X

Artikel ini disusun oleh tim penyunting terlatih dan peneliti yang memastikan keakuratan dan kelengkapannya.

Tim Manajemen Konten wikiHow memantau hasil penyuntingan staf kami secara saksama untuk menjamin artikel yang berkualitas tinggi.

Ada 11 referensi yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.

Artikel ini telah dilihat 76.822 kali.

Gempa bumi terjadi tanpa peringatan dan merupakan salah satu bencana alam yang paling merusak. Untuk menyelamatkan diri dari gempa, ingatlah prosedur “menunduk, berlindung, dan menunggu”. Segera menjauh dari kaca, dinding luar, dan objek lainnya yang bisa saja runtuh atau terjatuh. Meringkuklah dan berlindung hingga guncangan berhenti, kemudian perhatikan dan waspadalah terhadap kerusakan berbahaya yang disebabkan oleh gempa. Persiapan sejak awal adalah kuncinya. Oleh karena itu, Anda dan keluarga harus sudah memiliki perlengkapan dan perbekalan, membuat rencana darurat, dan melakukan latihan secara teratur.[1]

Tempat yang aman untuk menyelamatkan diri saat terjadinya gempa bumi di pantai adalah

Tempat yang aman untuk menyelamatkan diri saat terjadinya gempa bumi di pantai adalah
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi berlindung di bawah meja saat gempa bumi

KOMPAS.com - Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya permukaan bumi akibat pergerakan lempeng bumi, aktivitas gunung berapi, aktivitas patahan atau sesar bumi.

Belum akuratnya prediksi gempa bumi membuat orang masih bingung apa tindakan yang harus dilakukan ketika gempa bumi terjadi dan bagaimana cara melindungi diri.

Dilansir dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika, berikut tindakan yang harus dilakukan ketika gempa bumi.

Tenang dan jangan panik

Jika terjadi gempa bumi, penting untuk menjaga diri kita agar tetap tenang. Jika kita tenang dan tidak panik, kita akan bisa berpikir jernih mengenai tindakan apa yang harus dilakukan. Upayakanlah keselamatan diri dan keluarga kita ketika gempa bumi.

Jika Anda berada di pusat keramaian seperti kantor, pusat perbelanjaan, hotel, dan telmpat lainnya, jangan menyebabkan kepanikan dan ikuti arahan petugas setempat.

Baca juga: Penyebab Gempa Bumi dan Macam-macamnya

Segera keluar dari gedung

Jika memungkinkan, Anda bisa sesegera mungkin keluar dari rumah atau gedung yang sedang Anda diami. Anda bisa menggunakan tangga darurat.

Jika menggunakan tangga darurat, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Pertama, berpeganglah pada sisi tangga. Kedua, jangan berlari. Berlari bisa meningkatkan resiko terjatuh saat sedang menuruni tangga.

Terakhir, untuk wanita, lepaskan sepatu hak tinggi. Menggunakan sepatuk hak tinggi bisa membuat Anda terjatuh ketika sedang menuruni tangga dan sangat berbahaya.

Jangan gunakan lift

Jangan pernah menggunakan lift jika terjadi gempa bumi. Gempa bumi bisa membuat Anda terjebak di dalam lift.

Jika Anda sedang berada di dalam lift dan merasakan gempa bumi, segera pencet semua tombol. Setelah pintu terbuka, segera cari tempat untuk berlindung. Namun, jika pintu tidak bisa dibuka, tekan tombol darurat dan hubungi petugas gedung melalui interphone yang tersedia.

Tempat yang aman untuk menyelamatkan diri saat terjadinya gempa bumi di pantai adalah

Tempat yang aman untuk menyelamatkan diri saat terjadinya gempa bumi di pantai adalah
Lihat Foto

shutterstock

Simulasi apabila terjadi gempa bumi

KOMPAS.com - Gempa bumi bisa terjadi kapan pun dan di mana pun, tanpa mengenal waktu dan tempat. 

Terlebih lokasi Indonesia berada dalam garis Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire yang dinilai rawan bencana alam seperti gempa bumi. 

Apabila lempeng samudera atau benua juga gunung berapi tiba di masa aktivitasnya, maka gempa bisa saja terjadi. 

Ada sejumlah upaya yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan diri saat gempa bumi terjadi.

Perlindungan saat terjadi gempa

Seperti panduan yang ada pada Buku Saku Tanggap, Tangkas, Tangguh Menghadapi Bencana dari BNPB proses penyelamatan bisa dilakukan dengan melakukan hal-hal berikut ini: 

  • Jika sedang berada di dalam ruangan berlindung lah di bawah meja, pintu, atau berdiri di sisi bangunan yang kuat, seperti pojok bangunan yang memiliki kerangka.
  • Lindungi kepala dari risiko terkena reruntuhan benda keras, seperti menggunakan helm atau bantal.
  • Lalu, matikan semua peralatan yang menggunakan api dan listrik, demi mengghindari kebakaran atau korsleting.
  • Jangan gunakan lift, sebagai gantinya keluar lah dari gedung menggungakan tangga darurat.
  • Setelah sampai di luar ruangan, jangan berdiri di bawah tiang, bangunan yang terlihat rapuh, pohon, atau instalasi listrik.
  • Perhatikan juga kondisi sekitar, waspadai barang-barang yang ada di sekitar, karena siapa tahu getaran gempa akan menjatuhkan mereka dan menimpa tubuh.

Kemudian, apabila gempa terjadi saat kita sedang menyetir kendaraan, usahakan untuk menghindari persimpangan jalan dan tepikan kendaraan di sebelah kiri, karena jika tetap melaju kita bisa kehilangan kendali pada kendaraan yang tengah kita bawa.

Selanjutnya, ikuti anjuran dari petugas yang ada.

Baca juga: Mengapa di Indonesia Sering Terjadi Gempa?

Penyelamatan diri dari gempa saat tidur

Lalu bagaimana jika gempa bumi terjadi pada saat kita tertidur?

Gempa bumi tidak selalu di siang hari atau di waktu di mana manusia terjaga. Sering kali getaran hebat terjadi di malam yang larut, dini hari, atau di waktu-waktu manusia beristirahat dan terlelap tidur.

Ilustrasi ombak tsunami (Foto: Pixabay)

Tsunami yang menerjang kawasan Pantai Anyer dan Lampung pada Sabtu (22/12) meluluhlantakkan sebagian wilayah yang ada di sekitar pantai. Beberapa bangunan pun diterjang tsunami dan sekitar 9 hotel yang ada di sepanjang Pantai Anyer dan Pantai Carita rusak berat.

Bencana alam memang tidak dapat diprediksi kapan akan datang. Apalagi jika hal tersebut terjadi ketika kita sedang berlibur. Mengingat Pantai Anyer dan Pantai Carita adalah salah satu pantai di Banten yang kerap jadi tujuan untuk liburan.

Nah bagi kamu yang sedang berlibur di pantai, namun tiba-tiba tsunami menerjang, berikut lima hal yang dapat kamu lakukan seperti yang dilansir dari World Nomads.

1. Mengetahui gejala terjadinya tsunami

Ilustrasi Tsunami. (Foto: Pixabay)

Setiap bencana memiliki gejala-gejala tertentu yang dapat diamati sebelumnya. Jika kamu mendapati air laut surut secara tiba-tiba dari garis pantai, kemungkinan besar daerah tersebut akan dilanda tsunami.

Tiga tanda penting bahwa tsunami mungkin terjadi adalah berupa getaran gempa kecil, laut surut di bawah air surut normal dan suara dentuman keras. Cara menyelamatkan diri dari terjangan tsunami, pada dasarnya tsunami yang umum terjadi memiliki golden time kisaran 10-30 menit setelah gempabumi, seperti Aceh itu bisa digunakan untuk evakuasi.

Sedangkan menurut Reza Permadi selaku Founder Geotour Indonesia dan selaku Aktivis Geowisata, tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung memiliki karakteristik yang berbeda. "Kasus Selat Sunda ini tidak diawali gempabumi, jadi rasanya harus memerhatikan aktifitas Gunung Anak Krakatau dan gelombang laut," ujarnya saat dihubungi kumparanTRAVEL melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp pada Minggu (23/12).

2. Lari ke dataran lebih tinggi

com-Ilustrasi Berlari (Foto: Thinkstock)

Tips selanjutnya yang dapat kamu lakukan adalah lari ke tempat yang lebih tinggi. Hal ini adalah salah satu cara yang dapat kamu lakukan ketika terjadi tsunami di daerah pantai.

Tsunami dapat datang secara tiba-tiba dan sangat cepat, terutama setelah terjadinya gempa bumi. Jadi semakin cepat kamu menyelematkan diri menuju ke tempat yang lebih tinggi, itu lebih baik.

Jika tidak sempat lari kamu bisa mencari tumpukan kayu, batang pohon, atau benda lainnya yang bisa mengambang di air. Hal tersebut dapat membantumu ketika tergulung derasnya ombak tsunami.

"Kalau terjadi mendadak seperti itu (tsunami) jika tidak sempat lari, bisa mencari tumpukan kayu atau batang pohon atau benda yang bisa mengambang, ini saya pelajari dari penyintas tsunami palu yang saya wawancarai," ujar Reza.

3. Ketahuilah topografi destinasi tujuanmu

Ilustrasi topografi (Foto: Pixabay)

Carilah informasi sebanyak-banyaknya terkait destinasi wisata berpotensi tsunami yang kamu kunjungi. Sangat penting bagi kamu untuk mengetahui tidak hanya sejarah tsunami dari daerah yang kamu kunjungi, tetapi juga topografinya.

Dengan begitu kamu bisa mengantisipasi jika tsunami sewaktu-waktu menerjang daerah tersebut. Dan juga mencari jalur evakuasi yang tepat.

4. Memantau informasi dari pihak berwenang

Ilustrasi Menghubungi Teman Demi Mendapat Informasi (Foto: Thinkstock)

Setelah kamu berhasil evakuasi dari daerah yang terkena tsunami, kamu dapat memantau selalu informasi dari pihak berwenang seperti BMKG atau BNPB.

Dengan begitu kamu bisa tahu informasi selanjutnya. Apakah akan ada tsunami susulan atau tidak. Selain itu, kamu juga bisa memberikan informasi ke orang-orang terdekat atau keluarga kalau bahwa kamu baik-baik saja.

5. Jangan panik dan tetap fokus

Tetap tenang (Foto: Unsplash)

Ketika kita sedang berada di situasi darurat beberapa orang terkadang mengalami kepanikan. Akan tetapi, jika kamu ikut panik, panik tidak akan membantumu sama sekali. Kamu harus tetap tenang dan fokus agar dapat berpikir jernih dan dapat menyelamatkan diri serta menyelamatkan orang-orang terdekat atau anggota keluargamu.

Abaikan orang yang berteriak-teriak dan fokuslah pada tujuanmu untuk mencari jalur evakuasi.

Selamat berlibur dan tetapi berhati-hati ya.


Page 2