Teknik yang digunakan untuk menghadapi serangan dalam pencak silat disebut

KOMPAS.com - Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional asli dari Indonesia yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. 

Meski seni bela diri asli Indonesia, namun pencak silat juga dikenal dibeberapa negara dengan penyebutan yang berbeda, seperti Malaysia [gayong], Singapura [cekak], Thailand [bersilat], dan Filipina [pesilat].

Selain juga berkembang di beberapa negara Eropa dan Amerika, seperti Belgia, Amerika Serikat, Jerman Barat, Denmark, Inggris, Belanda, Australia dan Prancis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], pencak silat merupakan kepandaian berkelahi, seni bela diri khas Indonesia dengan ketangkasan membela diri dan menyerang untuk pertandingan atau perkelahian.

Baca juga: Pencak Silat, Seni Bela Diri Warisan Dunia

Mengutip dari buku Keterampilan Dasar Pencak Silat [2017], karya Dr. I Ketut Sudiana dan Ni Luh Putu Sepyanawati, pencak silat adalah salah satu hasil budaya Indonesia yang bertujuan untuk membela serta mempertahankan eksistensi lingkungan sekitar.

Teknik dasar pencak silat 

Dalam pencak silat terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai para atlet, yaitu kuda-kuda, sikap pasang, pola langkah, belaan serta serangan.

Gerak dasar pencak silat merupakan perpaduan dari empat aspek [mental, spiritual, bela diri, olahraga dan seni budaya] menjadi satu kesatuan utuh.

Selain itu gerak dasar pencak silat ini terdiri atas berbagai gerakan yang telah direncanakan, dikoordinasi, diarahkan serta dikendalikan.

Berikut teknik dasar pencak silat: 

Gerakan kuda-kuda merupakan teknik dasar yang harus dikuasai agar bisa lanjut mempelajari gerakan berikutnya. Gerakan dasar kuda-kuda ini juga dapat melatih kekuatan otot kaki.

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pesilat beregu putri Indonesia, Pramudita Yuristya, Lutfi Nurhasanah, dan Gina Tri Lestari bertanding dalam laga final Asian Games 2018 yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu [29/8/2018]. Mereka berhasil meraih medali emas.

Teknik kuda-kuda dipakai untuk mempersiapkan lawan yang sedang meningkatkan posisinya untuk menjatuhkan kompilasi di dalam posisi untuk bertahan.

Pada teknik kuda-kuda badan dalam keadaan seimbang, tapi dapat mudah bergerak. 

Baca juga: Pencak Silat: Arti, Sejarahnya dan Teknik Dasar

Dalam teknik dasar kuda-kuda ini ada empat jenis, yakni:

Pada teknik kuda-kuda depan  ini  salah satu kaki diletakkan di depan. Berat badan bertumpu pada kaki bagian depan.

Teknik kudas-kuda belakang, salah satu kaki diletakkan di depan. Namun, berat badan bertumpu pada kaki bagian belakang.

Pada teknik kuda-kuda tengah kedua kaki diletakkan sejajar dengan bahu. Berat badan bertumpu pada kedua kaki.

Pada teknik kuda-kuda samping kedua kaki diletakkan sejajar dengan bahu. Namun, berat badan bertumpu pada salah satu kaki.

Baca juga: Gerakan Dasar Permainan Sepak Bola

Teknik dasar pencak silat selanjutnya adalah sikap pasang. Teknik sikap pasang memiliki makna siap untuk menyerang atau menyambut lawan.

Pada gerakan teknik sikap pasang, sikap kuda-kuda tetap dipraktikkan. Tapi tangan dalam posisi siap di depan tubuh. 

Ketika sedang melakukan gerakan saat bertarung, gerakan sikap pasang harus terus berubah-ubah seiring posisi lawan yang berubah. 

Pola langkah satu teknik dasar pada olahraga pencak silat. Tekni pola langkah berati memindahkan kaki dari ke samping kanan dan kiri atau maju dan mundur.

Teknik ini penting dilakukan sebagai langkah untuk menyerang atau menghindari serangan lawan.

Ada empat jenis pada teknik pola langkah, yakni langkah geser, langkah angkat yang disertai putaran, langkah seser [menggeser kaki agar sejajar dengan bahu], serta langkah lompat.

Pada teknik ini kaki tetap dalam posisi kuda-kuda dan tangan diletakkan di depan tubuh.

Baca juga: Tolak Peluru: Sejarah, Cara Bermain dan Peraturannya

Tekni belaan bertujuan untuk menghindari serangan lawan dengan menangkisnya [menahan atau menyerang balik lawan].

ANTARA FOTO/INASGOC/MELVINAS PRIANANDA Pesilat Indonesia Abdul Malik [kanan] bertanding melawan pesilat Vietnam Dinh Tuan Nguyen [kiri] dalam babak 16 besar Kelas B Putra Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah [TMII], Jakarta, Kamis [23/8]/2018.

Pada teknik ini terdapat dua jenis belaan, yakni tangkisan dan hindaran.

Tangkisan berarti menahan serangan lawan dengan menyentuh bagian kaki dan atau tangannya.

Sementara hindaran berarti menggagalkan serangan lawan tanpa menyentuh kaki atau tangannya.

Pada teknik serangan terdapat dua jenis serangan, yakni serangan menggunakan tangan dan serangan menggunakan kaki.

Baca juga: Baseball: Pengertian, Sejarah dan Manfaatnya

Setiap serangan memiliki unsur sikap tangan dan kaki sebagai alat serangan, sikap kuda-kuda, serta sikap tubuh. 

Teknik dasar pencak silat menitikberatkan pada kemampuan serta kekuatan kaki dalam melakukan kuda-kuda serta sikap pasang [kuda-kuda dengan bagian tangan diletakkan di depan tubuh].

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Ilustrasi pencak silat, bela diri. [Photo by SOON SANTOS on Unsplash]

Bola.com, Jakarta - Pencak silat adalah olahraga beladiri yang mengandung nilai-nilai seni tradisional dari Indonesia. Pencak silat sudah lama diperkenalkan di Indonesia, dan bahkan sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda pada 2019.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], pencak silat yaitu permainan [keahlian] dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.

Saat pertandingan pencak silat, pesilat dituntut untuk bisa menyerang dan bertahan. Penyerangan ada dua jenis, yaitu serangan langsung dan serangan tidak langsung.

Serangan langsung dilakukan dengan cara langsung menyerang pada sasaran yang diinginkan. Sementara serangan tidak langsung dilakukan dengan melakukan gerakan-gerakan awalan untuk mengecoh lawan.

Hal itu agar posisi pertahanan lawan menjadi goyah dan selanjutnya bisa melakukan serangan pada sasaran.

Pola penyerangan merupakan rangkaian teknik-teknik menyerang, misalnya serangan tangan dilanjutkan serangan tungkai kemudian dilanjutkan dengan sapuan.

Maka itu, untuk bisa merancang pola penyerangan harus menguasai dulu macam-macam gerakan serangan dalam pencak silat.

Berikut ini rangkuman tentang macam-macam gerakan serangan dalam pencak silat, seperti dilansir dari laman gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id, Jumat [15/10/2021].

Berita video atlet pencak silat asal Bogor, Naufal Alfarras, saat menyaksikan pertemuan Presiden Republik Indonesia, Jokowi [Joko Widodo], dengan Prabowo Subianto di stasiun MRT, Sabtu [13/7/2019].

Ilustrasi pencak silat. [Photo by AgusTriyanto on Pixabay]

1. Serangan tangan

a. Pukulan Depan

Cara melakukan sebagai berikut:

  • Posisi tubuh berdiri kuda-kuda, yaitu satu di antara kaki di depan dan kaki yang lain di belakang lurus.
  • Satu di antata tangan mengepal diluruskan ke arah sasaran dan tangan yang lain ditekuk di depan dada dengan jari-jari rapat

2. Pukulan Tebah

Cara melakukan sebagai berikut:

  • Posisi awal, berdiri kaki kuda-kuda, satu di antara kaki di depan dengan lutut ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
  • Satu di antara tangan memukul dengan telapak tangan, tangan yang lain ditekuk dengan jari-jari rapat.

3. Pukulan Celah atau Tusuk

Cara melakukan sebagai berikut:

  • Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu satu di antara kaki di depan dengan lutut ditekuk, kaki yang lain lurus ke belakang.
  • Satu di antara tangan melakukan pukulan dengan ujung jari dan tangan yang lain ditekuk di samping badan dengan jari-jari rapat.
Ilustrasi pencak silat, bela diri. [Photo by Thao Le Hoang on Unsplash]

4. Pukulan Pedang

Cara melakukan sebagai berikut:

  • Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda arah serong.
  • Gerakan pukulan dengan sisi telapak tangan, tangan yang lain ditekuk di samping badan dengan jari-jari rapat menghadap ke depan.

5. Pukulan Bandul

Cara melakukan sebagai berikut:

  • Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu satu di antara kaki di depan dengan lutut ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
  • Pukulannya, yaitu dengan ayunan kepalan tangan.

6. Pukulan Tampar

Cara melakukan sebagai berikut:

  • Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu satu di antara kaki di depan dengan lutut ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
  • Satu di antara tangan memukul ke sasaran dengan telapak tangan dan tangan yang lain ditekuk di depan dada dengan telapak tangan rapat menghadap ke depan
Ilustrasi pencak silat, bela diri. [Photo by Thao Le Hoang on Unsplash]

7. Pukulan Kepret

Cara melakukan sebagai berikut:

  • Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu salah satu kaki di depan dengan lutut ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
  • Salah satu tangan melakukan pukulan dengan punggung tangan dan tangan yang lain ditekuk di depan dada dengan telapak tangan rapat menghadap ke depan

8. Serangan Siku Depan

Cara melakukan sebagai berikut.

  • Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu kaki kiri di depan dengan lutut ditekuk dan kaki kanan lurus ke belakang.
  • Untuk melakukan serangan kepada lawan, yaitu siku tangan kiri ditekuk lurus ke depan dan tangan kanan ditekuk di depan dada jari-jari rapat dalam posisi berdiri.

9. Serangan Siku Belakang

Cara melakukan sebagai berikut.

  • Posisi awal, berdiri dengan kaki kiri di belakang dalam keadaan ditekuk dan kaki kanan di depan dengan lutut agak ditekuk.
  • Untuk melakukan serangan kepada lawan dengan siku tangan kanan ditekuk lurus ke belakang
  • Kemudian siku tangan kiri ditekuk di depan dada dengan jari-jari rapat dengan telapak tangan berdiri tegak.
Ilustrasi tendangan pencak silat. [Image by AgusTriyanto from Pixabay]

10. Serangan Siku Serong

Cara melakukan sebagai berikut:

  • Posisi awal, berdiri serong ke kiri dengan sikap kuda-kuda, yaitu kaki kanan di depan dengan lutut ditekuk dan kaki kiri lurus ke belakang.
  • Untuk melakukan serangan kepada lawan siku kanan ditekuk, kemudian dilemparkan ke arah sasaran dan tangan kiri ditekuk di depan dada.

11. Serangan Siku Bawah

Cara melakukan sebagai berikut:

  • Posisi awal berdiri dengan sikap kuda-kuda, yaitu kaki kiri dengan lutut ditekuk dan kaki kanan lurus ke belakang.
  • Untuk melakukan serangan kepada lawan, tangan kiri ditekuk di depan dada dalam keadaan tegak lurus, kemudian dipukulkan ke bawah, yaitu ke arah sasaran, sedangkan tangan kanan ditekuk di samping badan.

12. Tendangan Lurus

Cara melakukan sebagai berikut:

  • Posisi awal berdiri dengan satu di antara kaki sebagai tumpuan.
  • Kaki lain diangkat dengan lutut ditekuk kemudian tungkai bawah diluruskan sasaran dikenakan pada jari-jari kaki bagian dalam.
  • Satu di antara tangan ditekuk, sedangkan yang lain harus menutup tubuh bagian bawah dan atas.
Ilustrasi bela diri. Credit: pexels.com/Rodnae

13. Tendangan samping

Cara melakukan sebagai berikut:

  • Posisi awal berdiri dengan satu di antara kaki sebagai tumpuan.
  • Kaki tendang diangkat dengan lutut sedikit ditekuk dengan jari-jari kaki diluruskan.
  • Kemudian kaki tendang diangkat dari bawah ke atas atau ke arah sasaran yang dikenakan pada punggung kaki.
  • Tangan untuk menutup tubuh bagian atas dan bawah.

14. Tendangan T

Cara melakukan sebagai berikut:

  • Posisi awal berdiri dengan satu di antara kaki sebagai tumpuan.
  • Kaki yang diangkat dengan lutut sedikit ditekuk.
  • Gerakan kaki tendang dijepitkan ke arah lawan dikenakan pada telapak kaki.
  • Tangan untuk menutup tubuh bagian atas dan bawah.

15. Tendangan Gajul

Cara melakukan sebagai berikut:

  • Posisi awal berdiri dengan satu di antara kaki sebagai tumpuan.
  • Kaki tendang diangkat kemudian digajulkan ke arah sasaran.
  • Tendang kaki pada tumit dari arah bawah ke atas.
  • Tangan untuk menutupi atas dan bawah.

Sumber: Kemdikbud

Video yang berhubungan