Teknik untuk membuat patung dari tanah liat adalah teknik a pahat B. konstruksi c gunting d butsir

Teknik untuk membuat patung dari tanah liat adalah teknik a pahat B. konstruksi c gunting d butsir
Teknik untuk membuat patung dari tanah liat adalah teknik a pahat B. konstruksi c gunting d butsir
NUR’AINI, S.Pd.

RADARSEMARANG.ID, Pendidikan seni budaya dan prakarya diberikan pada peserta didik sekolah dasar agar dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap seni budaya di Indonesia. Pelaksanaan pembelajaran ini diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dan digunakan sebagai wadah pengembangan kreativitas yang dimiliki peserta didik.

Pendidik diharapkan mengembangkan kreativitas peserta didik. Maka pendidik harus berpikiran kreatif dalam mengembangkan pembelajaran. Sangat penting bagi pendidik dapat menguasai kelas. Untuk itulah kreativitas pendidik sangat diperlukan saat pembelajaran.

Ketika penulis mengajarkan materi mengenal seni patung di kelas 6 SD Negeri 1 Purwokerto Kec. Brangsong Kab. Kendal memberikan tugas berupa praktek langsung membuat patung. Seni patung merupakan jenis karya seni rupa tiga dimensi yang diciptakan berdasar pada kekreatifan pematung sebagai wujud dari seni murni.

Disini peserta didik dapat menggunakan bahan alam di sekitar rumah. Seperti kertas, plastik, kayu, sabun, tanah liat, dan masih banyak lagi. Berbagai teknik dan alat yang digunakan tergantung pada bahan yang digunakan membuat patung. Misalnya, alat pahat digunakan teknik pahat menggunakan bahan sedang atau keras atau alat sudip/butsir digunakan untuk membentuk tanah liat dan bahan lunak lainnya.

Kegiatan pembuatan patung bertujuan untuk memicu daya tarik peserta didik untuk mengasah bakat. Ada peserta didik yang membuat patung menggunakan bahan sabun dengan teknik butsir. Butsir adalah teknik membentuk bahan lunak dengan mengurangi bahan menggunakan alat butsir dan menambahkan bahan jika diperlukan. Butsir biasa digunakan mengolah bahan lunak seperti tanah liat, sabun, lilin atau modeling clay. Ada juga peserta didik membuat patung dengan kertas. Yaitu merendam kertas menjadi lunak seperti bubur. Setelah itu membuat kerangka dari kawat kasa yang dibentuk sesuai keinginan. Seperti bentuk hewan, bangunan, atau bentuk lainnya.

Baca juga:  Pemanfaat Aplikasi Wordwall untuk Membuat Game Edukasi dalam PJJ

Penggunaan kawat kasa agar proses pengerjaan lebih mudah, sebab untuk memotong kawat kasa cukup dengan menggunakan gunting dan karakter kawat kasa lebih mudah dibentuk. Kemudian mulai melumuri kerangka yang telah dibuat dengan seluruh bahan campuran lem kanji dan bubur kertas tersebut. Pastikan semua kerangka yang dibuat sudah tertutup rata.

Selanjutnya proses pengeringan adonan bubur kertas dan lem kanji. Setelah itu adalah proses pewarnaan jika patung sudah benar-benar mengering. Adanya aktivitas yang dilakukan peserta didik tentunya mereka akan mampu membuat patung dan memahami teknik pembuatannya. Mereka belajar dari pengalaman yang telah mereka lakukan. Selaras dengan pendapat Rifai dan Anni (2016:71) menyatakan hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar.

Baca juga:  Video Pembelajaran Tingkatkan Hasil Belajar IPS

Fungsi didik seni rupa hakekatnya adalah sebagai sarana untuk membentuk kepribadian (cipta, rasa, karsa) secara utuh dan bermakna. Melalui kegiatan praktik berolah seni rupa sesuai dengan potensi maupun kompetensi pribadinya dan kepekaan daya apresiasinya (Sumanto, 2006: 22). Pengembangan pembelajaran seni rupa di sekolah dasar pendidik dapat mengaitkan pembelajaran yang ada dengan lingkungan untuk menambah ide kreatif peserta didik. (kd/fth)

Guru SD Negeri 1 Purwokerto Kec. Brangsong Kab. Kendal

tirto.id - Patung merupakan karya seni rupa tiga dimensi yang diciptakan dengan metode substraktif yakni dengan cara mengurangi volume dan metode aditif yakni dengan cara menambahkan volume. Metode substraktif dilakukan pada batu dan kayu, sedangkan metode aditif dilakukan pada tanah liat, plastisin, lilin.

Dikutip dari modul PJJ Seni Rupa (2020), di Indonesia, patung-patung yang dipengaruhi agama Hindu banyak ditemui di situs Candi Prambanan dan berbagai tempat di pulau Bali. Sedangkan pengaruh agama Buddha ditemui di situs Candi Borobudur.

Patung memiliki fungsi yang beragam, dari fungsi religius dan spiritual untuk kegiatan keagamaan dan kebudayaan tertentu, untuk memperingati atau mengenang peristiwa dan kejadian yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan di masa lampau.

Kemudian, fungsi lainnya yaitu untuk menunjang dalam konstruksi bangunan dan bernilai estetika atau keindahan.

Teknik Pembuatan Patung

Teknik adalah proses pembuatan yang diterapkan dalam menciptakan suatu karya seni. Dalam seni membuat karya patung, terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan.

Dikutip dari modul Seni Budaya Kelas IX (2017), berikut 5 teknik pembuatan patung:

  1. Teknik pahat, yaitu teknik yang dilakukan dengan mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan relief dari bahan dasar kayu ataupun batu. Alat yang digunakan pada teknik pahat diantaranya adalah pahat dan palu.
  2. Teknik butsir, yaitu teknik membentuk bahan lunak dengan mengurangi dan menambah bahan dengan menggunakan alat butsir. Sebagai contoh misalnya membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat. Teknik ini menggunakan alat yang disebut sebagai sudip.
  3. Teknik las, yaitu teknik membuat karya patung dengan cara menggabungkan untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Teknik ini digunakan untuk menggabungkan bahan logam dan merakitnya menjadi bentuk tertentu.
  4. Teknik cor, yakni teknik yang dilakukan dengan cara membuat cetakannya terlebih dahulu, lalu bahan adonan cor dituangkan ke dalam cetakan. Teknik ini akan menghasilkan bentuk yang sesuai dengan bentuk cetakan.
  5. Teknik cetak, yakni teknik yang mirip seperti teknik cor. Teknik ini dilakukan dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu, namun bahan tidak harus dicor atau dituangkan. Dalam teknik cetak bahan lunak atau sedang dapat langsung dijepit menggunakan cetakan Bivalve yang memiliki dua sisi simetris seperti kerang.

Bahan Pembuatan Patung

Dalam proses pembuatan patung, penggunaan bahan dibedakan menjadi 3, yakni bahan lunak, bahan sedang, bahan keras. Sementara itu, terdapat pula bahan cor atau cetak serta bahan limbah yang dapat dimanfaatkan seperti kertas.

Berikut penjabaran dari bahan untuk pembuatan patung:

  1. Bahan lunak, yaitu material yang empuk dan mudah dibentuk. Contoh dari bahan lunak misalnya: tanah liat, lilin, sabun, plastisin, serta bahan-bahan yang mudah dibentuk lainnya.
  2. Bahan sedang yakni bahan di antara pertengahan bahan lunak dan bahan keras atau dengan kata lain bahan ini tidak lunak namun juga tidak keras. Contoh dari bahan ini misalnya: kayu waru, kayu sengon, kayu randu, dan kayu mahoni.
  3. Bahan keras, yakni bahan yang dapat berupa kayu atau batu-batuan. Sebagai contoh misalnya, kayu jati, kayu sonokeling, dan kayu ulin. Bahan keras lainnya, antara lain: batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer).
  4. Bahan cor/cetak , yaitu bahan yang digunakan dalam proses mengecor, misalnya semen, pasir, gips, logam, timah, perak, emas, dan juga beberapa bahan kimia seperti fiber atau resin.
  5. Bahan limbah, yaitu bahan yang meliputi barang bekas, dan daur ulang. Bahan-bahan tersebut dapat digunakan untuk membuat seni patung dengan cara dirakit dengan membentuk objek yang diinginkan. Contoh dari bahan limbah misalnya: koran bekas, jerami, besi, potongan kayu dan lain-lain.

Alat Pembuatan Patung

Berikut ini adalah 5 alat yang dapat digunakan dalam pembuatan patung:

  1. Butsir yaitu alat bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat.
  2. Meja putar yaitu meja bulat yang dapat diputar, meja ini memiliki fungsi untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah.
  3. Pahat yaitu alat yang digunakan untuk memahat, mengurangi, atau membentuk bahan batu dan kayu, atau bahan keras lainnya.
  4. Sendok adukan, yakni alat yang berfungsi untuk mengambil dan menempelkan adonan pada kerangka patung.
  5. Alat las karbit/listrik.

Baca juga:

  • Mengenal Berkarya Seni Patung dan Teknik Membuat Patung
  • Nasib Patung Jan Pieterszoon Coen dan Monumen Peristiwa Pecah Kulit
  • Materi Seni Teater Tradisional: Ciri-Ciri & Contohnya di Indonesia

Baca juga artikel terkait TEKNIK PEMBUATAN PATUNG atau tulisan menarik lainnya Anisa Wakidah
(tirto.id - wkd/ulf)


Penulis: Anisa Wakidah
Editor: Maria Ulfa
Kontributor: Anisa Wakidah

Subscribe for updates Unsubscribe from updates