Suara.com - Sebagai umat muslim, wudhu menjadi hal yang harus dilakukan secara benar karena merupakan salah satu syarat sah salat. Untuk itu, penting untuk mengetahui cara wudhu yang benar. Wudhu bertujuan membersihkan kotoran di tubuh, serta membersihkan dari najis dan hadas kecil di tubuh. Dengan begitu, umat muslim dalam keadaan suci saat melaksanakan salat. Ada enam fardhu wudhu yaitu berniat, membasuh muka, membasuh tangan hingga kedua siku, mengusap sebagian rambut kepala, membasuh kaki sampai kedua mata kaki, dan tertib. Sementara itu, berikut cara wudhu yang benar: Baca Juga: Bacaan Doa Iftitah Latin, Terjemahan dan Keutamannya
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci dan jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang sholeh." Ada empat hal yang membatalkan wudhu, yaitu:
Itulah tata cara berwudhu yang benar bagi umat muslim. Kontributor : Lolita Valda Claudia Baca Juga: Keutamaan Membaca Doa Qunut saat Sholat Subuh
Kamis, 28 Okt 2021 14:09 WIB
Ilustrasi. Umat Islam harus menerapkan cara wudhu yang benar agar salat jadi sah. (iStockphoto/mustafagull) Jakarta, CNN Indonesia --Wudhu (wudu) berarti bersuci. Wudu merupakan salah satu syarat sah salat dan wajib dilakukan berdasarkan hukum Islam. Cara wudhu yang benar sudah sewajibnya diketahui dan diterapkan oleh setiap umat Muslim sebelum melaksanakan salat. Berwudu sama halnya dengan membersihkan diri dari hadas kecil yang ada di anggota tubuh, menggunakan media air atau tanpa air (khusus untuk tayamum). Dilansir dari NU Online, Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadis mengenai penolakan salat tanpa bersuci terlebih dulu. لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ Artinya: Syarat Sah Wudhu
Selain berwudu, seorang Muslim juga harus memenuhi syarat sah wudhu. Di antaranya sebagai berikut: - Muslim- Aqil atau berakal- Balig- Tidak berhadas besar- Menggunakan air suci lagi menyucikan- Tidak ada sesuatu yang menghalangi air wudu sampai ke anggota badan, misalnya getah, cat, dan lain-lain - Mengetahui mana yang wajib (fardu) dan mana yang sunah Cara Wudhu yang BenarMerujuk buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap oleh Drs. Moh. Rifa'i, berikut cara wudhu yang benar, dilengkapi doanya. Lakukan setiap gerakan wudhu masing-masing tiga kali. 1. Membaca bismillahirrahmanirrahim dan niat wudhu نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًاِللهِ تَعَالَى Nawaitu wudua lirof'il hadatsii ashghori fardhon lillaahi ta'alaa Artinya: 2. Lanjut mencuci kedua belah tangan hingga ke pergelangan sampai bersih 3. Berkumur untuk membersihkan gigi dan mulut 4. Membasuh lubang hidung 5. Mengusap muka, mulai dari tempat tumbuhnya rambut hingga ke bawah dagu 6. Mencuci kedua belah tangan hingga siku 7. Menyapu sebagian rambut kepala 8. Mengusap daun terlinga kanan dan kiri 9. Mencuci kedua belah kaki sampai mata kaki 10. Membaca doa setelah wudhu sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua belah tangan أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu wa rasuluhu. Allahumma-j alnii minat tabinna waj alnii minal mutathohiirina waj alni min ibadati shalihin. Artinya: Cara wudhu yang benar juga harus dilakukan secara runut sesuai ketetapan yang berlaku menurut syariat Islam, supaya ibadah salat sah. (avd/asr)Saksikan Video di Bawah Ini:
TOPIK TERKAIT Selengkapnya
LAINNYA DARI DETIKNETWORK Mengusap Kepala Tata cara berwudhu yang benar selanjutnya adalah dengan mengusap kepala hingga ke belakang. Mengusap kepala ini perlu dibedakan dengan mengusap dahi atau sebagaian kepala. Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Al-Maaidah ayat 6, yang memiliki arti, “…dan usaplah kepala kalian…” Rasulullah SAW mencontohkan tentang caranya mengusap kepala, yaitu dengan kedua telapak tangannya yang telah dibasahi dengan air, lalu ia menjalankan kedua tangannya mulai dari bagian depan kepala sampai ke belakang tengkuknya. (HSR. Bukhari, Muslim, no. 235 dan Tirmidzi no. 28 lih. Fathul Baari, I/251). Membersihkan Kedua Telinga Setelah mengusap kepala dilanjutkan dengan membersihkan kedua telinga tanpa perlu mengambil air baru. Membersihkan telinga dalam tata cara berwudhu ini dilakukan dengan memasukan jari telunjuk ke dalam telinga, kemudian ibu jari mengusapkan kedua daun telinga. Hal ini dilakukan secara bersamaan antar telinga kanan dan telinga kiri. Membasuh Kedua Kaki Sampai Mata Kaki Tata cara berwudhu yang tepat sesuai seunnah selanjutnya adalah dengan membasuh kedua kaki sampai mata kaki hingga tiga kali. Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam surat al-Maaidah ayat 6, yang artinya: “…basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki”. Untuk membasuh kaki hingga mata kaki ini, Rasulullah SAW mendahulukan kaki kanan hingga tiga kali kemudian kaki kiri juga demikian. Saat membasuh kaki Rasulullah menggosok-gosokan jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki. (HSR. Bukhari; Fathul Baari, I/232 dan Muslim, I/149, 3/128). Rasulullah menyuruh umatnya agar berhati-hati dalam membasuh kaki, karena kaki yang tidak sempurna cara membasuhnya akan terkena ancaman neraka. Gosok celah-celah jari dan pastikan tumit yang terlipat kulitnya mengenai air wudhu. Membaca Doa Wudhu Setelah bersuci dengan tata cara berwudhu yang tepat, selanjutnya disunnahkan untuk membaca doa wudhu. Saat membaca doa wudhu ini sebaiknya menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan. Berikut ini doa setelah wudhu beserta artinya: "Asyhadu Alla Ila Haillallaah Wahdahu Laa Syariika Lahu Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Wa Rasuuluhu, Alloohummaj'alni Minattawwaabiina' Waj'alni Minal Mu Tathahhiriina Waj'alni Min Ibadi Kash Shaalihiina" Artinya : " Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang shaleh" |