Tari Jaran kepang memakai pola lantai yang bagaimana

Mengulas keunikan kesenian tari Jaran Kepang dari Jawa Timur. Mulai dari sejarahnya, makna, gerakan, hingga pola lantai yang digunakan.

Berbicara soal kesenian daerah, Provinsi Jawa Timur selalu menyuguhkan berbagai tarian dan kesenian yang populer di Indonesia, salah satunya Tari Jaran Kepang atau kesenian Jathilan.

Hampir seluruh daerah di Jawa Timur mungkin memiliki tarian Jaranan. Namun, Jathilan atau Jaran Kepang merupakan satu-satunya tarian yang menjadi bagian dari seni pertunjukan Reog Ponorogo.

Kesenian ini memang berasal dari Ponorogo. Karena keunikannya, kehadiran kesenian Jaran Kepang juga ikut berkembang di berbagai daerah di luar Jawa Timur.

Tarian yang satu ini memiliki makna yang dalam dan sejarah yang cukup panjang. Hingga kini, pertunjukan tari ini masih diselenggarakan dalam berbagai kesempatan untuk memeriahkan acara. Berikut ini adalah ulasan lengkap sejarah, filosofi, gerakan, dan properti dalam tarian Jaran Kepang.

Sejarah Tari Jaran Kepang

Tari Jaran kepang memakai pola lantai yang bagaimana
indonesia.go.id

Dalam sejarahnya, terdapat berbagai versi yang berbeda-beda yang menjelaskan tentang asal usul dan sejarah kesenian ini. Berikut poin-poin pentig seputar sejarah tarian ini.

1. Sejak Zaman Primitif

Asal usul dari tarian ini masih banyak dibahas. Namun, ditemukan sebuah relief di Candi Jawi yang menggambarkan tentang tarian ini. Konon, tarian ini digunakan sebagai bagian dari upacara adat yang bersifat magis. Mereka bahkan menggunakan kuda asli dalam tariannya.

2. Dukungan untuk Pangeran Diponegoro

Ada juga sejarah yang menyatakan bahwa tarian ini adalah bentuk dukungan masyarakat untuk Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro dikenal sebagai satu tokoh pemimpin yang ikut berjuang menumpas penjajahan kolonial pada masa itu.

Hal inilah yang menyebabkan tarian ini berbentuk pasukan berkuda seperti yang dilakukan Pangeran Diponegoro.

3. Berasal dari Perjuangan Raden Patah

Saat kolonial berkuasa di Jawa, Raden Patah bersama Sunan Kalijaga berusaha untuk mengusir mereka dari Nusantara. Saat itu pula, tarian ini diciptakan untuk mengenang jasa mereka untuk penduduk pribumi yang harus bekerja dan tunduk di bawah kolonial.

4. Gambaran Pengusiran Belanda

Saat Belanda mulai menguasai bagian dari Kerajaan Mataram, pihak kerajaan mulai melakukan perlawanan. Bentuk pasukan mereka menggunakan kuda.

Untuk itu, tarian ini diciptakan untuk menggambarkan proses perlawanan terhadap Belanda yang dikomando Sultan Hamengkubuwono I.

Baca juga: Tari Remo, Mengupas Sejarah dan Keunikan di Baliknya

Makna dan Fungsi Tari Jaran Kepang

Tari Jaran kepang memakai pola lantai yang bagaimana
serumpi.com

Dalam membicarakan kesenian daerah, makna dan fungsi kesenian merupakan salahs satu hal yang menarik untuk dibahas. Berikut poin-poin menarik mengenai makna dan fungsi kesenian Tari Jaran Kepang.

1. Menggambarkan Sifat Manusia

Salah satu alur cerita dalam tarian ini adalah sebuah pertarungan antara Warok dan Gemblakan. Hubungan mereka menggambarkan sifat manusia yang terdiri dari kebaikan dan keburukan. Mereka yang baik biasanya rendah diri dan penyabar, sementara yang jahat bersifat tamak dan sombong.

2. Menolak Bala

Sebagian masyarakat Jawa menganggap bahwa tarian ini adalah sebuah ritual. Animisme dan dinamisme masih berkembang di Jawa yang membuat mereka percaya bahwa bala adalah kekuatan nenek moyang. Untuk mengusirnya, mereka melakukan ritual tarian Jaranan.

3. Meminta Kesuburan

Latar belakang pekerjaan masyarakat Jawa adalah sebagai petani. Mereka mengandalkan pertanian untuk kehidupan sehari-hari. Dengan diadakannya acara kesenian ini setiap memulai musim tanam, mereka berharap agar lahan pertaniannya subur dan menghasilkan panen yang banyak.

4. Terhindar dari Bencana

Bencana biasa terjadi di luar kontrol manusia. Mereka yakin bahwa masyarakat bisa terhindar dari musibah dengan cara berdoa pada Yang Maha Kuasa. Tarian Jaran Kepang adalah salah satu ritualnya untuk meminta terhindar dari bencana, baik itu bencana alam, wabah, atau rusaknya lingkungan.

5. Meminta Ketentraman

Hidup bersosial tak memungkiri jika ada perselisihan antar masyarakat. Kesenian ini mengandung makna untuk meminta kententraman, sehingga masyarakat bisa hidup bersatu.

Hal ini berakar dari sejarah bahwa tarian ini diciptakan untuk hidup tenteram dan keluar dari penjajahan.

Pola Lantai Tarian Jaran Kepang

Tari Jaran kepang memakai pola lantai yang bagaimana
ngalam.co

1. Panjer Papat

Panjer papat adalah pola gerak yang mengikuti arah mata angin, yakni Barat, Timur, Utara, dan Selatan. Makna dari pola lantai ini adalah manusia hidup dengan memilih jalannya masing-masing. Sementara posisi tengah yang kosong diibaratkan sebagai pusat dari segalaya, yakni Sang Pencipta.

2. Prapatan

Pada pola lantai ini, masing-masing penari akan bertukar tempat. Perpindahan posisi di tengah tarian memiliki makna tersendiri. Maknanya adalah bahwa mereka hidup bersama manusia lain, saling membutuhkan dan perlu rukun untuk hidup yang lebih tentram.

3. Puteran

Puteran adalah posisi saat para penari membuat lingkaran. Mereka melakukan gerak memutar satu sama lain, sementara bagian tengahnya kosong. Pola lantai ini digunakan sebagai tanda bahwa manusia ada baiknya hidup dengan seimbang.

4. Lanjaran

Pola lantai ini paling sering digunakan dalam berbagai kesenian jaranan, termasuk tari Jaran Kepang. Para penari berdiri sejajar dan lurus seperti sebuah pasukan kuda yang siap perang. Makna pola lantai ini adalah persatuan dalam tujuan baik secara rohaniah maupun batiniah.

Baca juga: Tari Seblang, Kesenian Mistis dari Banyuwangi

Gerakan Tari Jaran Kepang

Tari Jaran kepang memakai pola lantai yang bagaimana
republika.co.id

1. Srisig

Srisig merupakan gerakan kaki pada tarian ini. Penari akan berjinjit kemudian melakukan lari-lari kecil mengitari area tari atau membuat pola lantai yang melingkar. Saat srisig, posisi tangan penari terletak di pinggang sambil memegang selendang.

2. Ngithing

Nama lain dari ngithing adalah nyekithing. Gerakan ini dilakukan dengan menempelkan ibu jari dengan jari tengah, sehingga membentuk sebuah lingkaran. Sementara bagian jari yang lain ditekuk ke bawah. Ngithing biasanya dipadukan dengan gerakan lain seperti ukel.

3. Ukel

Seperti namanya, ukel adalah gerakan memutar yang dilakukan oleh bagian tangan. Biasanya ukel membentuk arah yang berlawanan dengan jarum jam. Saat ukel dilakukan, posisi tangannya bisa sambil ngithing maupun ngruji.

4. Oclangan

Oclangan adalah variasi gerak dari tarian Jaranan. Sambil ngithing di depan perut dan salah satunya memegang jaranan, salah satu kaki penari di angkat ke atas. Oclangan dilakukan dengan berhadapan dengan penari lainnya.

5. Laku telu

Laku telu adalah jenis gerakan saat dua penari Jaranan saling berhadapan. Posisi tangan berada di pinggang dengan tubuh yang mendak atau diturunkan ke bawah. Apabila satu penari menghadap Utara, maka penari lainnya menghadap ke Selatan.

6. Ngruji

Ngruji adalah sebuah gerakan tangan yang paling sering dilakukan. Posisi ini dilakukan dengan merapatkan empat jari kecuali ibu jari. Posisi empat jari tersebut mengarah ke atas. Sementara ibu jari ditempelkan ke telapak tangan.

7. Obah

Obah adalah variasi gerakan bahu. Penari akan menggerakkan bahunya ke depan atau ke belakang. Obah juga sering disebut sebagai obah bahu. Gerakan ini melibatkan sampur yang berada di bahu para penari.

8. Ngleyek

Ngleyek adalah urutan gerak awal, yaitu posisi tubuh yang diturunkan dengan lutut yang tertekuk. Ngleyek ini terdapat dua gerakan, yakni kanan dan kiri. Saat penari melakukan ngleyek, posisi satu tangan berada di pinggang dan satunya lagi ngruji di samping bawah.

Baca juga: Tari Beskalan, Merinci Keunikan Kesenian Khas Malang

Properti Tari Jaran Kepang

Tari Jaran kepang memakai pola lantai yang bagaimana
merdeka.com

1. Lonceng

Salah satu penari yang bertindak sebagai Ratu Shima akan membawa sebuah lonceng. Nah, lonceng dibunyikan saat kesenian ini akan dimulai. Bunyi lonceng dipercaya membawa hal mistis ke dalam tarian. Saat lonceng berbunyi, instrumen pun dimainkan.

2. Gunungan

Karakter Putri Taman akan membawa sebuah gunungan sebagai pertanda bahwa Tari Jaran Kepang dimulai atau diakhiri. Gunungan akan dibawa mengitari area pertunjukan untuk memberi tanda awal dan akhir cerita, baik untuk penari dan juga penonton.

3. Jaranan

Properti yang tak boleh ketinggalan dan menjadi ciri khas utama kesenian ini adalah adalah jaranan. Jaranan atau kuda-kudaan terbuat dari bambu yang dibuat variatif. Nanti mereka yang membawa jaranan adalah karakter para prajurit yang siap untuk berperang. Sebagian jaranan dicat hitam atau putih.

***

Dari banyaknya tarian Jawa, Tari Jaran Kepang merupakan tarian yang menarik, variatif, dan gagah. Penari umumnya adalah lelaki karena perannya sebagai prajurit. Hingga kini, tarian jaranan masih banyak digunakan untuk berbagai acara, seperti bersih desa, festival, hingga pernikahan.