Taman Nasional Taka BonerateTaman Nasional Taka Bonerate
IUCN Kategori II (Taman Nasional) Atol di Taman Nasional Takabonerate Taka Bone Rate NP Taman Nasional Taka Bonerate yaitu taman laut yang mempunyai kawasan atol terbesar ketiga di dunia[2][3] setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Luas total dari atol ini 220.000 hektare dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 km². Kawasan ini terletak di Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Sejak Tahun 2005 Taman Nasional Taka Bonerate telah di calonkan ke UNESCO bagi dijadikan Situs Warisan Dunia. Dalam rangkaian Hari berlaku Kepulauan Selayar di lokasi ini setiap tahunnya diadakan festival yang bertajuk Sail Taka Bonerate atau sebelumnya dikata Takabonerate Island Expedition (TIE)[4]. Tidak kekurangan sebanyak lima belas buah pulau di Taman Nasional Taka Bonerate[1] sehingga sangat bagus bagi aktivitas menyelam, snorkeling, dan wisata bahari lainnya. Topografi kawasan sangat unik dan menarik, di mana atol yang terdiri dari gugusan pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas dan tenggelam, membentuk pulau-pulau dengan jumlah yang cukup jumlah. Di antara pulau-pulau gosong karang, terdapat selat-selat sempit yang dalam dan terjal. Sedangkan pada segi permukaan rataan terumbu, jumlah terdapat kolam kecil yang dalam dan dikelilingi oleh terumbu karang. Pada saat cairan surut terendah, terlihat dengan jelas daratan kering dan diselingi genangan cairan yang membentuk kolam-kolam kecil. Daftar inti
Spesies flora
Spesies faunaTerdapat lebih kurang 295 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi yang bermutu ekonomis tinggi seperti kerapu (Epinephelus spp.), cakalang (Katsuwonus spp.), Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus), dan baronang (Siganus sp). Sebanyak 244 jenis moluska di antaranya lola (Trochus niloticus), kerang kepala kambing (Cassis cornuta), triton (Charonia tritonis), batulaga (Turbo spp.), kima sisik (Tridacna squamosa), kerang mutiara (Pinctada spp.), dan nautilus berongga (Nautilus pompillius). Jenis-jenis penyu yang tercatat termasuk penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu lekang (Dermochelys coriacea). Terumbu karang yang sudah teridentifikasi sebanyak 261 jenis dari 17 famili di antaranya Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera, Porites cylindrica, Pavona clavus, Fungia concinna, dll. Sebagian akbar jenis-jenis karang tersebut telah membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef). Keseluruhan yaitu terumbu karang yang indah dan relatif masih utuh. EkowisataPada zaman kerajaan Bone, kawasan ini dinamakan Bone Riattang berfaedah kerajaan Bone di sebelah selatan atau gundukan pasir di selatan. Pada zaman kerajaan Gowa dikata Bone Irate berfaedah kerajaan Gowa di sebelah selatan ataupun gundukan pasir di selatan. Tapi tidak kekurangan pula yang mengartikan Taka Bonerate sebagai hamparan karang di atas pasir (Molengraff 1929) dalam "Sebaran dan Perkembangan Terumbu Karang di Indonesia Timur" menyebut Taka Bonerate sebagai Atol Harimau atau Tiger Island. Nama-nama pulau di Taka Bonerate telah tiga kali mengalami perubahan yaitu nama yang diberikan oleh Molengraff pada tahun 1929, nama dalam peta Dishidros, dan nama yang berlangsung sekarang di penduduk lokal[5]. Nama Kepulauan Macan diberi berbagai interpretasi makna yang selisih. Interpretasi yang dinilai logis menghubungkan nama tersebut dengan bentuk kawasan beserta letak taka di dalamnya yang menyerupai gigi macan yang tajam dan cukup rapat. Menyiratkan sebuah peringatan bagi manusia yaitu bagi siapa pun yang akan masuk ke kawasan harus mengenal dahulu kepulauan tersebut. Bila tidak, maka orang tersebut akan sulit keluar karena diandaikan sudah tidak kekurangan di dalam mulut macan. Penamaan pulau-pulau, taka-taka, clan gusung yang membentuk Kepulauan Macan sekarang dikata Kawasan Taka Bonerate, bukan sekadar nama melainkan mengandung makna bersesuaian dengan sumber daya yang dikandungnya dan peristiwa-peristiwa sejarah, sosial ekonomi, serta politik penduduk masa lalu. Taman Nasional Taka Bonerate memiliki beberapa pulau yang telah berubah dijadikan tempat tinggal/permukiman. Hal ini disebabkan karena kawasan ini dan wilayah di lebih kurangnya kaya akan sumber daya alam laut yang dapat memenuhi keperluan hidup para nelayan. Penduduk yang menetap di kawasan ini telah mencapai 5.101 jiwa yang tersebar di beberapa pulau antara lain Pulau Rajuni 1.272 jiwa, Pulau Tarupa 1.204 jiwa, Pulau Latondu 512 jiwa, Pulau Jinato 651 jiwa dan Pulau Pasi Tallu 1.462 jiwa[6]. Selain objek wisata bahari, kawasan ini juga mempunyai beberapa tempat bersejarah seperti Taka Mariam di mana terdapat meriam lawas milik tentara Belanda dan Taka Gantarang yang menyimpan meriam kembar milik pedagang-pedagang Cina masa lampau[7]. 1. Pulau TinaboMenyelam, snorkeling, berjemur, berenang, canoing, camping, memancing, fotografi2. Pulau Belang-belangMenyelam, snorkeling, camping3. Pulau LantigiangMenyelam, snorkeling, berenang4. Pulau RajuniMenyelam, snorkeling, berjemur, berenang, camping, memancing5. Pulau LatonduMenyelam, snorkeling, berjemur, berenang, camping, memancing6. Pulau TarupaMenyelam, snorkeling, berjemur, berenang, camping, memancing7. Taka GantarangMenyelam, snorkeling, berjemur, berenang, camping, memancing8. Taka BelandaMenyelam, snorkeling, memancing9. Bunging BelleMenyelam, snorkeling, memancing10. Taka TaburiMenyelam, snorkeling, memancing11. Taka BongkoMenyelam, snorkeling, memancing12. Pulau Pasi TalluMenyelam, snorkeling, berjemur, berenang, camping, memancing13. Taka MariamMenyelam, snorkeling, memancing14. Taka SubuhMenyelam, snorkeling, memancing15. Taka Kayu BulanMenyelam, snorkeling, memancing16. Pulau JinatoMenyelam, snorkeling, berjemur, berenang, camping, memancing17. Taka RajuniMenyelam, snorkeling, memancing18. Taka TeroMenyelam, snorkeling, memancing19. Taka BubbeMenyelam, snorkeling, memancing20. Taka SepeMenyelam, snorkeling, memancing21. Taka TumborMenyelam, snorkeling, memancing22. Taka SirobeMenyelam, snorkeling, memancing23. Pulau TambunaMenyelam, snorkeling, berjemur, berenang, camping, memancing24. Bunging KamaseMenyelam, snorkeling, memancing25. Taka LamunganMenyelam, snorkeling, memancingSumber: bappeda.selayaronline.comPencapaianMusim lawatan terbaik ke Taman Nasional Takabonerate yaitu bulan April s.d. Juni dan Oktober s.d. Desember setiap tahunnya. Cara pencapaian lokasi menggunakan bus dari Makassar ke Bulukumba (153 km) dengan waktu tempuh 5 (lima) jam, yang belakang sekali ke Pelabuhan penyeberangan Pamatata Kabupaten Kepulauan Selayar dengan kapal feri lebih kurang 2 (dua) jam, yang dilanjutkan ke Kota Benteng lebih kurang 1,5 jam. Dengan jasa transportasi udara bisa langsung dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar ke Bandar Udara H. Aroeppala Kepulauan Selayar. Dari Kota Benteng ke pulau terdekat yaitu Rajuni dengan kapal kayu lebih kurang 5 (lima) jam perjalanan. Referensi
Pranala luar
Situs Warisan Dunia di Indonesia Bagi nama situs resmi, lihat artikel masing-masing atau Daftar Situs Warisan Dunia di Indonesia. Candi Borobudur· Candi Prambanan· Situs Manusia Purba di Sangiran· Taman Nasional Ujung Kulon Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera Taman Nasional Komodo· Lanskap kultur Provinsi Bali Taman Nasional Lorentz Kota Lawas Banten· Kompleks Candi Ratu Boko· Masjid Luhur Demak· Kompleks Istana Yogyakarta· Kompleks Pemakaman Waruga· Rumah Tradisional dan Kompleks Megalitik Ngada· Kompleks Candi Hindu Penataran· Candi Hindu Sukuh· Pura Besakih· Benteng Belgica· Kompleks Istana Pulau Penyengat· Goa Gajah· Taman Bersejarah Gunongan· Taman Nasional Betung Kerihun (Warisan Hutan Hujan Lintas batasan Kalimantan)· Taman Nasional Bunaken· Kepulauan Raja Ampat· Kepulauan Banda· Taman Nasional Taka Bonerate· Taman Nasional Wakatobi· Kepulauan Derawan· Pemukiman Tradisional Tana Toraja· Situs Bawomataluo· Situs Candi Muara Takus· Candi Muara Jambi· Trowulan (Kesan Ibukota Kerajaan Majapahit)· Situs Gua Prasejarah di Maros-Pangkep Taman nasional di Indonesia Bali dan Nusa TenggaraBali Barat· Gunung Rinjani· Kelimutu· Komodo· Laiwangi Wanggameti· Manupeu Tanah Daru JawaAlas Purwo· Baluran· Bromo Tengger Semeru· Gunung Ciremai· Gunung Gede Pangrango· Gunung Halimun Salak· Gunung Merapi· Gunung Merbabu· Karimunjawa· Kepulauan Seribu· Meru Betiri· Ujung Kulon KalimantanBetung Kerihun· Bukit Baka-Bukit Raya· Danau Sentarum· Gunung Palung· Kayan Mentarang· Kutai· Sabangau· Tanjung Puting Keliruku, Keliruku Utara dan PapuaAketajawe-Lolobata· Lorentz· Manusela· Teluk Cenderawasih· Wasur SulawesiBantimurung-Bulusaraung· Bogani Nani Wartabone· Bunaken· Kepulauan Togean· Wakatobi· Lore Lindu· Rawa Aopa Watumohai· Taka Bone Rate· Tangkoko SumateraBatang Gadis· Berbak· Bukit Barisan Selatan· Bukit Duabelas· Bukit Tigapuluh· Gunung Leuser· Kerinci Seblat· Sembilang· Siberut· Tesso Nilo· Way Kambas Topik Kepulauan Selayar Bupati: Drs. H. Syahrir Wahab, MM Wakil bupati: H. Saiful Arief, SH PemerintahanBupati DPRD Kepulauan Selayar Kecamatan dan kelurahan Sejarah Kepulauan Selayar Perkampungan tua Gantarang Gong Nekara GeografiLetak Geografis Pulau Pantai Selat Selayar PariwisataTaman Nasional Taka Bonerate Tempat wisata TransportasiBandar udara Pelabuhan Terminal angkutan darat Demografi & KebudayaanSensus 2010 Bahasa Tokoh dari Selayar Sail Taka Bonerate PendidikanSekolah Pesantren Perguruan tinggi AgamaTempat ibadah Masjid tua Gantarang OlahragaLapangan pemuda Benteng Sileya Scuba Divers (SSD) MediaStasiun radio ORARI Kepulauan Selayar Media cetak Kategori:
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. |