Tahapan yang bukan pada produksi kerajinan adalah

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini perserta didik diharapkan mampu:

  1. Menganalisis teknik produksi kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya
  2. Menganalisis tahapan proses produksi kerajinan
  3. Membuat produk kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya

B. Uraian Materi

Langkah-langkah Pembuatan Produk Kerajinan

Anak-anak, kali ini kita akan membahas tentang langkah-langkah pembuatan produk kerajinan. Dalam membuat suatu produk kerajinan tentunya tidak terlepas dari tahapan pada proses penciptaannya. Karena melalui tahapan yang benar dalam proses penciptaan suatu produk maka secara otomatis akan menghasilkan karya kerajinan yang baik kualitasnya. Oleh sebab itu, proses penciptaan karya kerajinan harus memperhatikan halhal sebagai berikut.

1) Pencarian Ide Produk

Kita telah mengenali berbagai kekayaan objek budaya lokal di daerah setempat, pakaian tradisional, rumah adat, senjata tradisional, alat musik dan lain-lain. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan. Ide bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap namun dapat juga muncul secara utuh. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu bentuk unik yang akan dibuat. Ide bentuk tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh.

Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan objek budaya lokal, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini.

  • Objek budaya lokal apa yang akan menjadi inspirasi?
  • Produk kerajinan apa yang akan dibuat?
  • Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut?
  • Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai?
  • Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan?
  • Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan?
  • Bagaimana proses pembuatan produk tersebut?
  • Alat apa yang dibutuhkan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat (brainstorming). Pada proses brainstorming ini setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ideide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan.

2) Membuat Gambar/Sketsa

Ide-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa vasiasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.

3) Pilih Ide Terbaik

Setelah kalian menghasilkan banyak ide-ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat.

4) Prototyping atau Membuat Studi Model

Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya.

5) Perencanaan Produksi

Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkah-langkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana.

6) Menyiapkan alat dan bahan

Tahap berikutnya adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan produk kerajinan.

7) Membuat produk kerajinan

Pembuatan produk dilakukan dengan mengacu pada sketsa dan studi model yang telah dibuat sebelumnya dan dengan menggunakan alat serta bahan yang telah disiapkan.

8) Mengevaluasi produk kerajinan

Apakah produk kerajinan yang diciptakan sudah sesuai dengan yang diharapkan? Ataukah ternyata produk kerajinan yang dihasilkan masih jauh dari rencana sebelumnya? Nah, disinilah perlunya evaluasi terhadap karya yang dihasilkan, karena dengan melakukan evaluasi maka dapat diketahui berbagai kekurangan serta kelemahan selama proses pembuatan produk kerajinan tersebut. Dengan demikian maka secara otomatis dapat diketahui pula segala kekurangan dan kelemahan dari produk kerajinan yang dicipta, yang akhirnya dapat dipergunakan sebagai tolok ukur atau sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dan pembenahan dalam proses pembuatan yang berikutnya sehingga benar-benar dapat menghasilkan karya kerajinan yang baik dan berkualitas.

Tahapan Proses Produksi Kerajinan

Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Teknik yang dilakukan pada 4 tahap tersebut berbeda-beda bergantung dari material yang digunakan dan rancangan produk yang akan dibuat.

1) Tahap Pembahanan

Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan sangat beragam. Pada produk berbahan alami misalnya, proses pembahanan penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme.

2) Tahap Pembentukan

Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk dengan cara dilipat. Kayu, bambu dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan.

Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan.

3) Tahap Perakitan

Tahap berikutnya adalah perakitan. Perakitan adalah proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untuk membentuk suatu konstruksi kerajinan yang diinginkan. Perakitan dilakukan apabila produk kerajinan yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Setiap jenis bahan mempunyai sifatsifat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu dilakukan perakitan jenis bahan sebelumnya harus diketahui sifat sifatnya. Sebab dengan diketahuinya sifatsifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan metode perakitan. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung seperti lem, paku, benang, tali atau teknik sambungan tertentu.

4) Finishing

Finishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembuatan kerajinan hiasan. Finishing ini akan memberikan tampilan terhadap nilai jual produk. Finishing dilakukan sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/ atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk hiasan yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam Proses Produksi Kerajinan

Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan pada proses produksi. Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Maka, dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kaca mata pelindung dan masker antidebu.

Proses pembahanan dan finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernafasan, pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan filter untuk bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja.

C. Rangkuman

  1. Langkah-langkah pembuatan produk kerajinan secara umum adalah sebagai berikut:
    • Pencarian Ide Produk
    • Membuat Gambar/Sketsa
    • Pilih Ide Terbaik
    • Prototyping atau Membuat Studi Model
    • Perencanaan Produksi
  2. Tahapan proses produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing.
  3. Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan pada proses produksi.

D. Penugasan Mandiri (optional)

  1. Carilah ide produk kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal yang akan dibuat. Pencarian ide dapat dilakukan dengan curah pendapat (brainstorming) dalam kelompok.
  2. Buat beberapa sketsa ide bentuk dari produk tersebut. Pertimbangkan faktor estetika dan kenyamanan penggunaan dari produk tersebut.
  3. Pilih salah satu ide bentuk yang paling baik.
  4. Pikirkan dan tentukan teknik-teknik yang akan digunakan untuk membuatnya serta bahan dan alat yang dibutuhkan.
  5. Buatlah produk tersebut. Proses pembuatan model ini dilakukan untuk mengetahui bahan, teknik dan alat yang tepat untuk digunakan pada proses produksi yang sesungguhnya.

E. Latihan Soal

  1. Sebutkan langkah-langkah dalam memproduksi kerajinan!
  2. Jelaskan tahapan proses produksi kerajinan!
  3. Jelaskan perlunya memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dalam proses produksi kerajinan!
  4. Jelaskan mengapa perlu dilakukan evaluasi terhadap suatu produk kerajinan ?

Pembahasan Soal Latihan 2

  1. Langkah-langkah dalam produksi kerajinan:
    • menentukan bahan dan fungsi kerajinan.
    • menggali ide dari berbagai sumber.
    • membuat beberapa sketsa karya dan menentukan sebuah karya terbaik.
    • menyiapkan bahan dan alat.
    • membuat karya kerajinan.
    • mengevaluasi karya.
  2. Tahap pembahanan, Tahap pembentukan, tahap perakitan, finishing
  3. Kesehatan dan keselamatan kerja penting dalam usaha produksi kerajinan karena kelancaran produksi sangat dipengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja. Dengan adanya K3, pekerja akan terhindar dari bahaya yang mengakibatkan terganggunya produksi.
  4. Karena dengan melakukan evaluasi maka dapat diketahui berbagai kekurangan serta kelemahan selama proses pembuatan produk kerajinan tersebut. Dengan demikian maka secara otomatis dapat diketahui pula segala kekurangan dan kelemahan dari

F. Penilaian Diri

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!

Bila ada jawaban Tidak, maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih Tidak. Bila semua jawaban Ya, maka kalian dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.