Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini perserta didik diharapkan mampu: Show
B. Uraian MateriLangkah-langkah Pembuatan Produk KerajinanAnak-anak, kali ini kita akan membahas tentang langkah-langkah pembuatan produk kerajinan. Dalam membuat suatu produk kerajinan tentunya tidak terlepas dari tahapan pada proses penciptaannya. Karena melalui tahapan yang benar dalam proses penciptaan suatu produk maka secara otomatis akan menghasilkan karya kerajinan yang baik kualitasnya. Oleh sebab itu, proses penciptaan karya kerajinan harus memperhatikan halhal sebagai berikut. 1) Pencarian Ide ProdukKita telah mengenali berbagai kekayaan objek budaya lokal di daerah setempat, pakaian tradisional, rumah adat, senjata tradisional, alat musik dan lain-lain. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan. Ide bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap namun dapat juga muncul secara utuh. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu bentuk unik yang akan dibuat. Ide bentuk tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan objek budaya lokal, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat (brainstorming). Pada proses brainstorming ini setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ideide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan. 2) Membuat Gambar/SketsaIde-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa vasiasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda. 3) Pilih Ide TerbaikSetelah kalian menghasilkan banyak ide-ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat. 4) Prototyping atau Membuat Studi ModelSketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. 5) Perencanaan ProduksiTahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkah-langkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana. 6) Menyiapkan alat dan bahanTahap berikutnya adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan produk kerajinan. 7) Membuat produk kerajinanPembuatan produk dilakukan dengan mengacu pada sketsa dan studi model yang telah dibuat sebelumnya dan dengan menggunakan alat serta bahan yang telah disiapkan. 8) Mengevaluasi produk kerajinanApakah produk kerajinan yang diciptakan sudah sesuai dengan yang diharapkan? Ataukah ternyata produk kerajinan yang dihasilkan masih jauh dari rencana sebelumnya? Nah, disinilah perlunya evaluasi terhadap karya yang dihasilkan, karena dengan melakukan evaluasi maka dapat diketahui berbagai kekurangan serta kelemahan selama proses pembuatan produk kerajinan tersebut. Dengan demikian maka secara otomatis dapat diketahui pula segala kekurangan dan kelemahan dari produk kerajinan yang dicipta, yang akhirnya dapat dipergunakan sebagai tolok ukur atau sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dan pembenahan dalam proses pembuatan yang berikutnya sehingga benar-benar dapat menghasilkan karya kerajinan yang baik dan berkualitas. Tahapan Proses Produksi KerajinanTahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Teknik yang dilakukan pada 4 tahap tersebut berbeda-beda bergantung dari material yang digunakan dan rancangan produk yang akan dibuat. 1) Tahap PembahananTahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan sangat beragam. Pada produk berbahan alami misalnya, proses pembahanan penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme. 2) Tahap PembentukanPembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk dengan cara dilipat. Kayu, bambu dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. 3) Tahap PerakitanTahap berikutnya adalah perakitan. Perakitan adalah proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untuk membentuk suatu konstruksi kerajinan yang diinginkan. Perakitan dilakukan apabila produk kerajinan yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Setiap jenis bahan mempunyai sifatsifat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu dilakukan perakitan jenis bahan sebelumnya harus diketahui sifat sifatnya. Sebab dengan diketahuinya sifatsifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan metode perakitan. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung seperti lem, paku, benang, tali atau teknik sambungan tertentu. 4) FinishingFinishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembuatan kerajinan hiasan. Finishing ini akan memberikan tampilan terhadap nilai jual produk. Finishing dilakukan sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/ atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk hiasan yang dibuat lebih awet dan lebih menarik. Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam Proses Produksi KerajinanKelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan pada proses produksi. Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Maka, dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kaca mata pelindung dan masker antidebu. Proses pembahanan dan finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernafasan, pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan filter untuk bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja. C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri (optional)
E. Latihan Soal
Pembahasan Soal Latihan 2
F. Penilaian DiriJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab! Bila ada jawaban Tidak, maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih Tidak. Bila semua jawaban Ya, maka kalian dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya. |