Sumber utama untuk memenuhi kebutuhan air baku pdam berasal dari

Direktur Utama PDAM Balikpapan Haidir Effendi mengungkapkan melihat tingginya permintaan dan kebutuhan air bersih untuk warga Balikpapan maka PDAM mencanangkan program peningkatan pelayanan. Dimana usulan itu sudah direncanakan yaitu mengejar pembangunan IPAM (Instalasi Pengolahan Air Minum) di Kelurahan Teritip.

“Alhamdulillah pemerintah kota dan pusat sangat dukung melaksanakan pembangunan IPAM Teritip oleh satker PSPAM (Pengembangan Sistem Penyedia Air Minum),” terangnya.

Program yang dilaksanakan PDAM itu sejalan dengan yang disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Menurutnya,  bendungan yang dimulai pembangunannya tahun 2014 tersebut memiliki luas genangan 94,80 hektar dengan kapasitas 2,43 juta meter kubik. Saat ini bendungan dalam tahap pengisian atau inpounding dan ditargetkan dapat segera beroperasi tahun ini.

“Keberadaan bendungan memiliki banyak manfaat yaitu menambah pasokan air baku sebesar 250 liter/detik dari saat ini sebesar 1.000 liter/detik yang dipasok dari Bendungan Manggar. Kebutuhan air baku Kota Balikpapan sendiri mencapai 1.600 liter/detik,” papar Haidir.

Lanjutnya, untuk mendukung pemanfaatan bendungan tersebut pada tahun 2017 ini juga tengah dilaksanakan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Teritip diatas lahan seluas 5 hektar yang akan rampung pada tahun 2018. Selain berasal dari Bendungan Teritip sebesar 250 liter/detik, air baku bagi IPA Teritip juga akan dipasok dari Embung Aji Raden sebesar 150 liter/detik kedepannya.

“Kita sangat apresiasi yang dilakukan pemkot dan pusat sebagai bentuk tanggung jawab, karena kebutuhan air baku yang begitu penting bagi hajat Hidup orang banyak, dengan adanya Waduk Teritip dan pelaksanaan pembangunan IPAM di kelurahan Teritip nantinya,”ujarnya.

Haidir berharap dari upaya yang dilakukan akan dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Balikpapan. Apalagi program perumahan rakyat yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo diharapkan harus memenuhi kebutuhan Air Bersih, PDAM Kota Balikpapan akan berupaya untuk bisa merealisasikannya. (mul)

Oleh:

BALIKPAPAN--Pemerintah Kota Balikpapan bekerja sama dengan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memenuhi kebutuhan sumber air baku PDAM Tirta Manggar yang masih defisit sebesar 206 liter per detik.

Besar debit air baku yang akan masuk ke Balikpapan dari Kabupaten PPU diperkirakan mencapai 300 liter per detik dan dari Kabupaten Kukar mencapai 150 liter per detik.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan Suryanto mengatakan proyek penyambungan jaringan air dari Waduk Samboja menuju Waduk Teritip sedang dalam proses studi kelayakan (feasibility study/FS). 

“Sudah dapat persetujuan secara lisan dari Bupati Kukar, tinggal menunggu hasil FS-nya saja sebelum proyeknya dilakukan,” kata Suryanto, Rabu (2/1/2013). 

Pembangunan jaringan penghubung akan dilakukan setelah proyek pembangunan Waduk Teritip rampung dilakukan.

Rencananya, tahun ini pembangunan fisik waduk sudah bisa dilakukan karena sertifikasi tubuh bendung telah selesai dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. 

Sementara itu, sumber air baku dari Kabupaten PPU yang mencapai 300 liter per detik diperoleh dengan memanfaatkan Sungai Sepaku.

Suryanto menyebutkan pembangunan Bendungan Sungai Sepaku tersebut menggunakan anggaran dari pemerintah pusat. 

“Nanti kalau sudah selesai akan bisa dihubungkan dengan instalasi air di Balikpapan untuk menambah pasokan air baku,” ujarnya. 

Saat ini, produksi air baku PDAM Tirta Manggar dari Waduk Manggar mencapai 1.115 liter per detik. PDAM Tirta Manggar telah mengalokasikan belanja modal sekitar Rp80 miliar pada 2013 yang dipergunakan untuk membangun instalasi pengolah air serta perbaikan distribusi air. 

Selain mengandalkan sumber air baku dari dua daerah tetangga, Pemkot Balikpapan juga akan membangun Waduk Sungai Wain untuk memenuhi kebutuhan air di Kawasan Industri Kariangau (KIK).

Waduk ini direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 260 liter yang peruntukannya juga akan disebarkan kepada pelanggan rumah tangga. 

Pembangunannya diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp57 miliar untuk tubuh bendung. Adapun untuk pembebasan lahan mencapai Rp3 miliar dan kemungkinan masih akan bertambah sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Naikkan Tarif

PDAM Tirta Manggar telah mengusulkan kenaikan tarif jual air pada 2013 sebesar 3% di atas laju inflasi tahunan.

Direktur Utama PDAM Tirta Manggar Soufan mengatakan kenaikan tersebut sesuai dengan Perda Kota Balikpapan No 3/2008 tentang PDAM yang mewajibkan PDAM menaikkan tarif jual air bersih hingga 10% per tahun untuk meningkatkan cakupan layanan hingga mencapai 80% dari jumlah penduduk. 

“Saat ini jangkauan layanan pelanggan PDAM Tirta Manggarbaru mencapai 76% dari total penduduk Balikpapan,” kata Soufan.

Penambahan sambungan baru pada 2013 ditargetkan bisa memenuhi target cakupan pelanggan hingga mencapai 80,6% dari jumlah penduduk. (K46)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Air merupakan elemen yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Air menjadi salah satu kebutuhan utama bagi manusia dan juga menjadi satu prasyarat untuk mengukur kualitas hidup manusia. Kualitas hidup yang dimaksud disini yaitu dalam konteks kesehatan. Pasalnya setiap hari kita tidak bisa lepas dengan penggunaan air bersih. Mulai dari kebutuhan minum, mandi, memasak, mencuci, dan lain sebagainya. Maka dari itu ketersediaan air bersih di sebuah kawasan sangatlah penting guna memenuhi kualitas hidup yang sehat itu sendiri.

Kriteria dari air bersih ini meliputi 3 aspek, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Dalam usaha menyediakan air bersih, salah satu BUMN di Indonesia yaitu PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) lah yang menanganinya. Air baku dari PDAM berasal dari sumber yang berada di mata air, sungai, danau ataupun gunung. Air baku ini tidak semerta-merta dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dalam kehidupan sehari-hari. Namun air baku akan mengalami proses pengolahan terlebih dahulu untuk menjaga kualitas dari air tersebut. Lalu, bagaimana proses yang harus dilalui air yang diolah PDAM mulai dari sumber air hingga ke rumah kita?

Simak terlebih dahulu jenis-jenis pengolahan air secara umum berikut ini.

Secara umum pengolahan air bersih terdiri dari 3 cara, yaitu pengolahan secara fisika, kimia, dan biologi. Pengolahan secara fisika dilakukan dengan memanfaatkan sifat mekanis dari air, contohnya dengan melakukan pengendapan, filtrasi (penyaringan), adsorpsi (penyerapan) tanpa adanya penambahan bahan kimia. Sedangkan pengolahan secara kimia, dilakukan dengan menambahkan zat kimia seperti tawas dan klor. Zat ini yang biasa digunakan untuk menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air. Serta pada proses pengolahan secara biologi, dilakukan pemanfaatan mikroorganisme tertentu sebagai media pengolah yang dapat membantu menjernihkan air.

Lantas, bagaimana proses pengolahan air bersih oleh PDAM?

Dalam penyediaan air bersih, PDAM di Indonesia umumnya menggunakan metode pengolahan secara fisika dan kimiawi. Metode ini sering disebut dengan istilah IPA (Instalasi Pengolahan Air). Pada dasarnya, terdapat 3 unit penting dalam sistem pengolahan air bersih di berbagai daerah di Indonesia, yaitu sebagai berikut:

1. Intake Building

Intake building merupakan sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertama kalinya air dari sumber air masuk. Bangunan ini dilengkapi dengan screen bar yang berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang ikut tergenang dalam air. Air yang berada di intake building ini selanjutnya akan masuk ke dalam bak besar yang nantinya akan di pompa ke bangunan selanjutnya.

2. Water Treatment Plant (WTP)

Air yang telah berada di bak besar dalam intake building kemudian di pompa ke WTP. WTP merupakan bangunan utama pengolahan air bersih. Biasanya terdapat 5 bagian yang terdapat dalam bangunan ini yang membuat air menjadi layak untuk digunakan. Bagian-bagian tersebut yaitu:

  • Pada proses koagulasi, dilakukan proses destabilisasi partikel koloid/kotoran yang terkandung dalam air. Proses ini dilakukan secara kimia dengan menambahkan zat tawas (aluminium sulfat) atau secara fisika dengan melakukan rapid mixing (pengadukan cepat), dan hidrolis (terjunan atau hydrolic jump).
  • Setelah air berada di unit koagulasi, selanjutnya air melalui proses pengadukan perlahan (slow mixing) agar tawas yang tercampur dalam air dapat mengikat partikel kotoran dan membantuk flok yang lebih besar agar nantinya kotoran lebih mudah mengendap.
  • Dalam unit ini, flok yang telah terbentuk (biasanya berbentuk lumpur) akan terpisah dengan air dan secara otomatis akan mengendap didasar bak.
  • Air yang telah terpisah dari lumpur, selanjutnya disaring agar benar-benar bersih. Proses ini dilakukan dengan bantuan gaya grafitasi.
  • Untuk menghindari adanya potensi kuman dan bakteri yang tekandung dalam air, maka dilakukan proses tambahan yaitu berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dll.

3. Reservoir

Sebelum didistribusikan, air yang telah selesai diolah dimasukkan ke tempat penampungan sementara. Biasanya reservoir ini terletak di tempat dengan eleveasi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi,

Selanjutnya untuk mendistribusikan air bersih tersebut, digunakan pipa-pipa dengan berbagai macam ukuran hingga air bersih dapat sampai di rumah maupun bangunan disekitar kita.

Demikian ulasan mengenai proses proses perjalanan air bersih PDAM hingga bisa kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika Anda mencari produsen yang memproduksi perlengkapan sambungan pipa air minum (Pipe Fittings), maka PT. Aneka Adhilogam Karya lah solusi tepat bagi Anda.

Karena produk-produk yang kami hasilkan sudah memperoleh sertifikat SNI untuk Sambungan Pipa Air Minum Bertekanan dan telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 (Qualty Management System). Jadi, jangan ragu memilih PT. Aneka Adhilogam Karya sebagai partner segala kebutuhan sambungan pipa air minum Anda.