Suka bekerja keras dan tidak berprilaku boros merupakan wujud dari pengalaman pancasila sila ke

Pancasila dapat dijadikan sebagai model atau paradigma pikir dalam upaya untuk membangun gaya hidup menabung di kalangan generasi muda bangsa Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Dosen Character Building Binus University, Petrus Hepi Witono, SS., MM dalam seminar yang berlangsung di Ruang A102, Kampus Kijang Binus University, Jakarta Sabtu (30/3) dihadiri dosen-dosen gugus Character Building (CB) Binus University. Seminar juga menghadirkan 3 narasumber lainnya yakni Murty Magda Pane, ST., M.Si., Doktor Nuah Tarigan dan Petrus Lakonawa, SS., M.Th.

Witono memaparkan bahwa dewasa ini revolusi dunia ekonomi dan bisnis berlangsung cepat sekali. Financial Technology (Fintech-Red) merupakan trend bisnis keuangan di masa kini dan masa depan. Fintech menggabungkan jasa keuangan dengan teknologi yang mengubah model bisnis untuk dapat melakukan transaksi pembayaran yang cepat seperti Bareksa, Ovo, Grab, Genius, Digibank, Ipotpay, Gojek, Linjaka, beli emas online dan lain-lain, kata Witono.

Pemakalah-Ke-4 narasumber pemakalah dalam seminar Pancasila yakni Petrus Hepi Witono, Murty Magda Pane, Nuah Tarigan, Petrus Lakonawa (foto: F. Fios/character building)

Fintech ini, lanjut Witonoi, sikap/perilaku gaya hidup manusia zaman kini ikut berubah termasuk gaya hidup anak muda zaman sekarang. Gaya hidup mewah ini yang berpengaruh pada cara hidup anak muda generasi zaman sekarang. Dibutuhkan pemikiran dan arahan yang baik kepada anak mudah untuk mengubah diri dari haya hidup boros atau konsumtif menuju gaya hidup menabung.

Gaya hidup menabung dan tidak bersikap boros ini merupakan ajaran luhur yang terdapat di dalam sila Pancasila khususnya sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Ajaran Pancasila mengatakan orang Indonesia tidak menggunakan hak milik yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

Oleh karena itu Pancasila, menurut Witono, sudah memberikan petunjuk dalam sikap dan character hidup bagi kita orang Indonesia. Generasi muda harus diajarkan untuk terus berjuang dan berusaha menanamkan sikap hidup menabung dalam hidupnya. Pendidikan karakter harus diarahkan untuk membangun sikap menabung generasi muda bangsa.

Survei yang dilakukan oleh Witono untuk mahasiswa Binus University sebagai sampel menunjukkan bahwa hampir seluruh responden mengaku pernah dan sedang menabung. Dari 178 orang responden mahasiswa yang saya teliti, ada 168 orang yang mengaku memiliki celengan rumah. Mereka diajarkan untuk menabung oleh orang tuanya. Ada 173 mahasiswa yang mengaku menabung karena diajarkan oleh orang tua, ungkap Witono.

Witono juga menjelaskan bahwa nilai-nilai Pancasila tentang hidup menabung ini harus terus ditanamkan untuk generasi muda anak bangsa bukan saja pada saat kuliah, namun perlu diajarkan sejak usia dini.

Untuk mendukung nilai luhur Pancasila dalam hal menabung (tidak boros), maka diperlukan juga literasi yang baik pada generasi muda zaman sekarang. Ada 6 literasi penting saat ini, yakni literasi baca tulis, numerasi, sains, finansial, digital, dan budaya, kata Witono. Literasi finansial dapat dipakai sebagai suatu cara/metode untuk menanamkan nilai Pancasila (hidup hemat/tidak boros) kepada generasi muda bangsa, ucap Witono. (*/Frederikus Fios)