Strain adalah cedera pada otot atau tendon yang melekat otot untuk

Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang atau bagian tubuh lainnya. Jaringan ini mengandung serat kolagen yang tinggi.

Tendon sangatlah keras dan memiliki kekuatan tarik yang tinggi, namun tetap fleksibel. Setiap tubuh manusia terdiri atas ribuan tendon yang tersebar dari kepala sampai ke jari kaki.

Ukuran dan bentuk tendon bisa berbeda-beda, tergantung pada otot mana tendon melekat. Tendon yang lebih lebar dan lebih pendek biasanya terhubung dengan otot yang menghasilkan banyak tenaga, seperti tendon Achilles yang menyatukan otot betis ke tulang tumit.

Sedangkan tendon yang lebih tipis dan panjang biasanya terhubung dengan otot yang lebih sering melakukan gerakan ringan.

Fungsi utama tendon adalah memberikan kekuatan di antara tulang dan otot. Otot memiliki insersio di ujungnya yang melekat pada tulang. Tendon yang melekat pada otot akan meneruskan gerakan kontraksi otot tersebut. Ketika otot berkontraksi, tendon akan menarik tulang yang menempel, sehingga membuat tulang bergerak.

Selain itu, sifat fleksibel yang dimiliki tendon juga berfungsi untuk menstabilkan tubuh atau organ tertentu baik selama Anda bergerak maupun ketika sedang berdiam diri.

Bagian-bagian tendon

Sebagian besar dari tendon terdiri atas serabut kolagen yang terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu serat Sharpey yang berfungsi untuk menempelkan tendon dan tulang serta bundel serat primer, bundel serat sekunder, dan bundel serat tersier. Selain kolagen, terdapat juga sel fibroblas diantaranya.

Kolagen merupakan protein yang terdiri dari tiga asam amino. Serat kolagen sangat kuat dan tahan regangan namun fleksibel.

Tendon memiliki struktur jaringan ikat yang terorganisasi, terdiri dari kumpulan serat kolagen tersusun parallel yang dipisahkan dinding penghubung.

Bundel serat primer yang terbentuk dari kumpulan fibril kolagen merupakan bagian dasar tendon. Bundel ini dibungkus oleh lapisan endotendineum.

Kumpulan serat primer ini kemudian terangkai menjadi berkas subfasicles yang membentuk berkas serat sekunder (fascicles) dan terbungkus oleh jaringan ikat yang disebut peritendineum.

Keseleo atau Sprain (dalam bahasa medisnya) adalah cedera pada ligamen, sedangkan strain merupakan cedera pada otot atau tendon. Ligamen adalah jaringan sekitar sendi penghubung tulang yang satu dan lainnya, sedangkan tendon merupakan penghubung tulang dan otot. Sprain sering terjadi pada lutut, tumit, pergelangan tangan, dan jari jempol tangan. Sedangkan strain sering terjadi pada tungkai atas dan punggung, seperti pada otot hamstring (paha) dan lumbar (punggung bawah).

Baca juga: 3 Jenis Keseleo Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Faktor Risiko Keseleo

Berbagai faktor risiko keseleo, antara lain:

  • Bentuk tubuh yang tidak ideal, sehingga membuat otot dan sendi tidak sepenuhnya menyokong gerakan saat berolahraga.

  • Perlengkapan yang tidak tepat, seperti sepatu yang sudah tidak layak pakai.

  • Tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga, pemanasan berguna untuk meregangkan otot dan membantu mencegah otot keseleo saat berolahraga.

  • Tubuh lelah, sehingga saat beraktivitas performanya kurang baik.

  • Keadaan lingkungan, seperti permukaan tanah yang basah dan licin yang meningkatkan risiko jatuh.

Baca juga: Keseleo Saat Berolahraga, Ini Cara Mengatasinya

Penyebab Keseleo

Umumnya, keseleo bisa terjadi akibat seseorang melakukan aktivitas berat, antara lain:

  • Berjalan atau berolahraga pada permukaan atau medan yang tidak rata;

  • Melakukan gerakan berputar saat olahraga, seperti dalam olahraga atletik;

  • Melakukan pendaratan atau jatuh pada posisi yang salah; dan

  • Teknik latihan yang salah saat berolahraga.

 

Gejala Keseleo

Gejala dari sprain, antara lain:

  • Nyeri di sekitar sendi;

  • Tidak dapat menggunakan sendi;

  • Tidak dapat menahan beban pada sendi; dan

  • Bengkak, lebam, dan nyeri tekan.

Gejala dari strain, antara lain:

  • Bengkak, lebam, atau kemerahan;

  • Nyeri pada otot yang terkilir saat beristirahat;

  • Nyeri pada otot atau sendi yang terkilir saat digunakan;

  • Kaku otot atau spasme ketika otot sedang kontraksi dan nyeri; dan

  • Otot lemah hingga kehilangan fungsi otot yang terkilir.

Diagnosis Keseleo

Dokter akan mendiagnosis jenis keseleo dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik dengan menggerakkan bagian tubuh yang diduga keseleo, serta melakukan pemeriksaan penunjang jika diperlukan. Misalnya, foto Rontgen untuk memastikan tulang yang retak atau patah, serta pemeriksaan MRI untuk melihat kondisi sendi secara detail.

Pengobatan Keseleo

Pengobatan awal yang bisa dilakukan jika keseleo terjadi meliputi PRICE, yaitu:

  • Protection, yaitu melindungi otot atau ligamen yang keseleo.

  • Rest, yaitu mengistirahatkan otot atau ligamen yang keseleo.

  • Ice, yaitu mendinginkan otot atau ligamen yang keseleo.

  • Compression, yaitu menekan otot atau ligamen yang keseleo.

  • Elevation, yaitu meninggikan atau menaikan otot atau keseleo yang keseleo.

Pengidap sprain sebaiknya segera menggerakkan sendi ketika sudah tidak nyeri. Sedangkan pada pengidap strain, otot sebaiknya tidak digerakkan dalam beberapa hari. Konsumsi obat tidak diperlukan jika pengidap hanya mengalami keseleo ringan. Meski demikian, obat pereda nyeri dapat digunakan jika nyeri mengganggu kenyamanan. Diskusikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obat tersebut.

Umumnya, pengidap keseleo akan sembuh dalam 6–8 minggu. Pada kasus keseleo berat, diperlukan penanganan tambahan, misalnya penggunaan gips selama kurang lebih 10 hari. Penggunaan gips tersebut bertujuan untuk mengurangi pergerakan pada area yang keseleo. Jika robekan pada ligamen amat parah dan kondisi sendi sangat tidak stabil, dokter akan menyarankan pengidap untuk menjalani operasi.

Pencegahan Keseleo

Beberapa upaya pencegahan dari keseleo, antara lain:

  • Kenakan sepatu yang aman dan nyaman dalam segala aktivitas, dengan ukuran yang tepat, serta hindari pemakaian sepatu hak tinggi.

  • Olahraga secara rutin, tetapi jangan terlalu berlebihan. Jangan lupa juga untuk selalu melakukan pemanasan dan peregangan sebelum mulai olahraga.

  • Hindari duduk atau berdiri terlalu lama, dengan sesekali istirahat dan lakukan peregangan.

  • Hindari melakukan olahraga berat tanpa mengikuti latihan yang benar sebelumnya.

  • Hati-hati jika berjalan di jalanan yang basah dan licin.

Baca juga: Keseleo yang Diurut Bisa Berakibat Fatal, Mitos atau Fakta?

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu atau anggota keluarga memiliki tanda dan gejala di atas, segeralah berbicara dengan dokter guna mendapat pengobatan yang tepat. Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Pengobatan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. 

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Sprains - Symptoms and causes.

Pertanyaan Seputar Keseleo

Engkel sebelah kiriku sering nyeri dok, tapi nggak pernah cedera. Pemicunya apa ya?

Ditanyakan oleh: al_masyhuri11

Dijawab oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim

Daerah ankle (engkel) yang sering kali nyeri tentu dapat menandakan beberapa penyakit yang dialami. Apabila tidak pernah mengalami cedera sebelumnya (benturan atau cedera olahraga lainnya), perlu diketahui apakah penggunaan sepatu saat ini sudah benar. Penggunaan hak sepatu yang terlalu tinggi hingga tidak nyaman digunakan juga dapat menyebabkan kaki sering nyeri. Selain itu kelainan saraf di sekitar betis dan ankle juga dapat memengaruhi nyeri daerah ankle. Peradangan pada selubung saraf di betis bagian bawah dapat menyebabkan nyeri berkepanjangan di daerah ankle.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA