Sitoplasma terdapat pada sel

Fungsi sitoplasma pada sel hewan untuk menopang berbagai organel yang cukup penting. Sitoplasma akan bekerja dengan organ lainnya agar bisa melangsungkan kehidupan hewan. Sehingga, semuanya saling berbagi tugas dan menjalankan secara bersamaan.

Melansir Wikipedia, Plasma sel atau sitoplasma merupakan bagian yang terbentuk oleh cairan. Letaknya berada di nukleus atau inti sel. Sebagian besar dari sitoplasma berupa 80-85% air, sedangkan sisanya adalah protein, lipid, polisakarida, dan asam nukleat.

Bagian luar sitoplasma adalah membran plasma, lapisan ganda lipid, dan nukleus. Walaupun begitu, perannya pada tubuh hewan sangatlah penting.

Baca Juga: Fungsi Retikulum Endoplasma pada Hewan dan Tumbuhan

Fungsi Sitoplasma Pada Sel Hewan

Sitoplasma merupakan salah satu dari sel. Terbungkus oleh membran sel yang sangat rapi untuk menjalankan aktivitasnya. Selain itu, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma.

Bagian dari sitoplasma termasuk sitoskeleton, macam-macam organel, dan vesikel. Bahkan, juga terdapat sitosol pada bagian dalam sitoplasma.

Vesikel merupakan ruang bagi sitoplasma yang terdapat pada sel. Kemudian, juga merupakan tempat organel dan ruang melayang.

Fungsi sitoplasma pada sel hewan biasanya untuk menopang banyak organel penting. Organel tersebut misalnya, lisosom, peroksisom, mitokondria, dan lain sebagainya.

Bagian Sel Sitoplasma

Dalam sitoplasma terdapat berbagai organel yang cukup penting. Bahkan, masing-masing memiliki fungsi kerja yang berbeda. Berikut adalah penjabaran dari fungsi tersebut.

Retikulum Endoplasma atau RE

Jika melihat Retikulum Endoplasma atau RE maka bentuknya berkelok-kelok. Hal ini bisa menghasilkan energi bagi sel.

Kemudian, RE tersusun atas dua jenis, yaitu RE kasar dan RE halus. Keduanya memiliki perbedaan pada lapisan ribosom yang menyelimutinya.

Fungsi sitoplasma pada sel hewan memang berkaitan erat dengan retikulum endoplasma. Pasalnya, bersama-sama membentuk jaringan dan memberikan cadangan enzim. Juga melakukan transportasi zat.

Baca Juga: Fungsi Sentrosom pada Sel Hewan dan Perannya Dalam Pembelahan

Aparatus Golgi

Bagian berikutnya adalah aparatus golgi atau badan golgi. Bagian ini berbentuk seperti lempengan cembung seperti kantung. Organel ini memiliki fungsi untuk membawa zat yang telah dihasilkan RE.

Ribosom

Berikutnya ada ribosom yang berbentuk butiran. Bagian ini tersusun atas RNA dan protein yang bisa melakukan sintesis.

Fungsi sitoplasma pada sel hewan berkesinambungan dengan ribosom. Karena, bisa membentuk hemoglobin dalam eritroblas yang nantinya berubah eritrosit.

Mitokondria

Pabrik sel atau mitokondria merupakan bagian sitoplasma yang cukup sering terdengar. Sementara itu, tugasnya mengubah lemak menjadi karbohidrat.

Setelah itu, akan muncul dalam bentuk ATP. Mitokondria memiliki enzim yang bisa melepas energi dalam bentuk makanan. Terutama pada respirasi sel, menyaring energi, dan memberikan pasokan zat.

Lisosom

Fungsi sitoplasma pada sel hewan adalah untuk melakukan transportasi genetik. Nah, agar organel sel tetap terjaga dengan baik lisosom akan berperan.

Lalu, lisosom memiliki bentuk seperti kantong oval dengan lapisan membran. Mengandung enzim yang bisa mencerna fosfolipid, protein, dan lipid.

Bagian ini berfungsi untuk menguraikan organel sel yang telah rusak. Sehingga, materi genetik akan tetap aman ketika bertabrakan dalam sel.

Vakuola

Fungsi sitoplasma pada sel hewan tidak akan bekerja dengan baik tanpa adanya vakuola. Pasalnya bagian ini memegang peranan yang bisa menyimpan zat makanan bagi sitoplasma.

Biasanya bagian ini terdapat pada tumbuhan. Tetapi pada sel hewan perannya tidak sebesar tumbuhan. Vakuola pada hewan berguna untuk mengolah makanan dan membuang sisa hasil proses makan.

Selain itu, berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan osmosis dalam sel hewan. Sehingga, bisa membantu dalam sintesis fosfolipid dan tempat penyimpanan hasil sintesa.

Vakuola juga menyimpan bahan makanan yang terlarut. Dalam hal ini misalnya garam mineral dan sukrosa. Sehingga, kapanpun bahan tersebut akan digunakan sudah tersimpan untuk memenuhi cadangan.

Peroksisom

Bagian yang terakhir bernama peroksisom yang membantu fungsi sitoplasma pada sel hewan. Peroksisom mengandung lebih dari satu enzim yang terlibat dalam oksidasi.

Enzim tersebut akan menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida berfungsi dalam reaksi oksidasi dan terurai sebagai air dan oksigen.

Tugas dari peroksisom adalah mengoksidasi asam lemak agar lebih pendek. Setelah itu, akan masuk ke dalam mitokondria agar teroksidasi lebih sempurna.

Nah, itulah beberapa fungsi sitoplasma pada sel hewan. Memang memiliki peran yang sangat aktif dan berhubungan dengan kelangsungan hidup hewan. Tak heran bila tanpa sitoplasma proses makan hewan akan terganggu. (R10/HR Online)

Editor: Jujang