Sistem file yang mendukung ukuran partisi hingga 16 exabyte adalah

Hard disk Anda rusak? Data SSD juga? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery

Jumpa lagi dengan Ahli Data dan reparasi hard disk. Semoga posting kali ini secara umum berhasil membuka wawasan tentang semesta jasa data recovery, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, reparasi hard disk/SSD tidak terbaca, dst.

Pada kesempatan sebelumnya kita sudah membahas tentang file system FAT32 dan NTFS. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa jenis file sistem lainnya yang mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya akan tetapi banyak dipakai di seluruh dunia. Apa saja file sistem tersebut? Mari kita ikuti bersama.

Sistem file yang mendukung ukuran partisi hingga 16 exabyte adalah
Source: Clever Files

Pertama-tama definisikan terlebih dahulu tentang apa itu file sistem? Sistem adalah standar untuk pengorganisasian data dalam sebuah media penyimpanan seperti harddisk atau Solid State Drive (SSD). Sistem ini dipakai atau diaplikasikan pada media penyimpanan saat kita melakukan formatting pada sebuah drive atau sebuah partisi. Hari ini banyak sekali jenis file sistem yang dipergunakan dan pilihannya bergantung pada sistem operasi yang kita pakai dan jenis drive yang kita gunakan.

Contohnya pada sistem operasi Windows jika anda mau memformat Solid state disk Anda bisa memilih antara NTFS atau exFAT file system, adapun pada sistem operasi Linux jika kita mampu format flash disk/flash drive maka kita diberi pilihan menggunakan file system FAT32 atau NTFS atau ext4. Jadi apa perbedaan diantara semua hal tersebut? AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data dan service hard disk akan mencoba menjelaskannya.

FAT12, FAT16 and FAT32

Pada sistem ini, storage Space dibagi menjadi beberapa virtual kompartemen yang dikenal sebagai cluster, dan membuat sebuah indeks Di mana posisi file masing-masing diketahui lokasinya dan juga diketahui berapa sisa Space yang tersedia. Ada beberapa jenis dari file system FAT ini, yang terkenal adalah FAT12, FAT16 dan FAT32.

Perbedaan di antara ketiganya adalah kemampuan untuk membagi banyak cluster dan support untuk ukuran file yang semakin besar serta volume partisi yang semakin besar. FAT12 mendukung ukuran file maksimal 32 MB, adapun FAT32 bisa menyimpan file hingga ukuran 4 GB dan ukuran volume maksimal adalah 32 GB jika diformat di Windows, tapi bisa mencapai 2 terabyte jika diformat dengan Operating System yang lain, dan bisa mencapai 16 terabyte sebagai ukuran maximum absolute.

File system ini sudah lama tapi masih banyak dipakai karena kompatibilitasnya yang tinggi, yakni dia bisa dibaca di berbagai sistem operasi dengan mudah. Karenanya Anda dapat dengan mudah menemukan sistem operasi ini pada storage media portable seperti USB flash disk, memory card, juga berbagai external storage devices.

NTFS

Yang satu ini ini cukup populer juga dan lebih baru dari FAT. Bahkan kebanyakan kasus recovery data yang kami kerjakan hingga sekarang, serta kasus tentang cara mengembalikan file yang hilang yang kami tangani, kebanyakan menggunakan file system NTFS. NTFS pertama kali diperkenalkan tahun 1993 dengan kemampuan yang lebih baik dari FAT32, di mana Dia memiliki kemampuan untuk menyimpan file dengan ukuran 16 exabyte atau 16.000.000 terabyte. Jadi bisa dibilang hampir tidak ada batas maksimalnya ya karena jarang sekali kita memakai file dengan ukuran sampai segitu besarnya.

NTFS juga merupakan file system journaling yang maksudnya dia selalu mencatat setiap perubahan yang terjadi pada hardisk atau storage media, sehingga bisa memperbaiki dirinya jika terjadi sistem keras atau kerusakan pada catu daya. NTFS juga mensuport pengaturan akses atau permission pada file dan folder, juga enkripsi, yang membuatnya lebih aman dari FAT32. Karena alasan Inilah banyak sistem operasi baru yang meminta untuk dipasang pada partisi dengan format NTFS.

Di balik segala kelebihannya tersebut NTFS mempunyai masalah kompatibilitas yaitu sulit dibaca di sistem operasi selain Windows. Contohnya file system ini hanya sebagai read only di Macintosh dan pada distro Linux yang sudah lama, juga terkadang sulit dibaca pada media player.

exFAT

exFAT atau extended File Allocation Table pertama kali diperkenalkan oleh Microsoft pada tahun 2006 sebagai file system yang dioptimasi untuk flash disk dengan kapasitas tinggi, juga untuk memory card berkapasitas besar. exFAT dari sisi fitur tidak sebaik NTFS akan tetapi lebih banyak fiturnya dari FAT32. Dari segi ukuran file maksimalnya adalah 16 exabytes, karenanya dia cocok untuk menyimpan berbagai file audio video yang besar pada memory card. Karenanya file format exFAT ini diadopsi oleh asosiasi SD card sebagai file system default untuk memory card SDXC. Dari sisi kompatibilitas, exFAT bisa disupport lebih banyak sistem operasi non Windows, menjadikannya lebih fleksibel dibandingkan NTFS. File sistem exFAT bisa di baca dan tulis pada Macintosh dan versi Android terbaru. Akan tetapi pada Distro Linux tertentu kadang dibutuhkan driver tambahan untuk bisa mengakses peralatan dengan format exFAT.

ext2, ext3, ext4

Extended File System/ext pertama kali diluncurkan pada tahun 1992 yang dipergunakan untuk sistem operasi Linux. Pada tahun berikutnya yaitu 1993 diluncurkan versi ext2 yang memberikan beberapa upgrade dari versi sebelumnya dan menjadi file system default untuk sistem operasi Linux selama beberapa tahun.

Pada tahun 2001 ext2 diupgrade menjadi ext3 yang pada tahap ini diberikan kemampuan journaling untuk memproteksi terhadap kerusakan data pada ada saat terjadinya system crash atau kerusakan power. Pada tahun 2008 diperkenalkan ext4 yang merupakan file system Linux paling modern hingga saat ini, dengan kemampuan menyimpan file berukuran 16 terabyte dan maksimum ukuran drive 1 exabyte. File system ini bagus akan tetapi tidak disupport oleh Windows dan Macintosh by default.

HFS, HFS+, APFS

HFS/Hierarchical File System pertama kali diperkenalkan oleh pada tahun 1985 untuk dipergunakan pada sistem operasi Mac OS. Sistem ini memberi kemampuan untuk menyimpan file sebesar 2 GB dan volume maksimal 2 terabyte. File sistem HFS dikenal juga sebagai Mac OS Standard.

Pada tahun 1998 HFS mengalami upgrade, menjadi HFS+ atau HFS extended, yang dikenal juga sebagai Mac OS extended. Upgrade kali ini memberikan kemampuan journaling dan ukuran file maksimal 8 exabyte, juga ukuran maksimal drive 8 exabyte jika memakai Mac OS 10.4. Pada tahun 2017 Apple mengeluarkan sistem baru yang dinamai APFS atau Apple File System, yang dioptimasi untuk dipakai pada Solid state disk dan berbagai solid-state media lainnya. HFS, HFS+ dan APFS semuanya tidak disupport secara langsung oleh Windows maupun Linux.

ZFS

ZFS/Zed File System pertama kali dirilis pada tahun 2006 oleh Sun Microsystems. Pada tahun 2013 ZFS dikembangkan oleh Open ZFS Project. ZFS berbeda dengan sistem lainnya karena dia mengintegrasikan volume manager untuk mengontrol berbagai hardware storage yang tersambung pada komputer.

Dengan mengintegrasikan manajemen hard disk physical dengan fungsionalitas file system, ZFS memberikan proteksi lebih terhadap kehilangan data atau korupsi data. ZFS tersedia untuk Linux, FreeBSD dan juga TrueOS. Pada masa mendatang kemungkinan juga akan disupport oleh Windows dan Macintosh.

Yang Mana Yang Anda Pilih?

Yang mana yang perlu kita pilih dari sekian banyak alternatif yang tersedia di atas? Tentunya harus disesuaikan dengan operating system dan Apa keperluan kita. Misalnya kita memakai Windows pakailah format NTFS, jika menggunakan Linux maka pakailah ext4, jika memakai Macintosh maka APFS pilihannya.

Untuk di flash drive dan flash memory yang paling cocok adalah FAT32 selama ukuran device di bawah 32GB untuk memaksimalkan kompatibilitas antar platform. Adapun jika butuh ukuran portable devices diatas 32 gigabyte atau membutuhkan file dengan ukuran 4 GB atau lebih, maka gunakan exFAT.

Untuk external hard drive atau SSD, yang terbaik adalah NTFS bagi orang yang kesehariannya memakai Windows. Adapun jika sering beralih sistem operasi antar Windows dan Mac maka gunakan exFAT. FAT32 juga tetap bisa dipakai jika Anda memang menginginkan menggunakannya.

Kiranya sekian dulu untuk info kali ini. Semoga sajian ini banyak menginspirasi mengenai jasa recovery data dan beragam permasalahan mengenai cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, dst. Harapan kami postingan ini sedikit memahamkan terkait berbagai hal tersebut.

Hard disk Anda rusak? Data SSD juga? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery

Kami berusaha berbagi informasi seputar data recovery di sini. Mudah-mudahan bermanfaat untuk Anda semua.

Kali ini mau sharing tentang File System yang ada di Sistem Operasi Windows dan Linux. Cekidot gan langsung ke TKP.. 😀

Sebelum kita ngebahas macam-macam file system yang ada di sistem operasi, terlebih dahulu kita cari tahu apa itu file system atau dalam Bahasa Indonesianya dikenal dengan Sistem Berkas.

Apa sih File System itu??

Menurut beberapa literatur yang saya temukan dan saya baca, File System / Sistem Berkas merupakan metoda penyimpanan file pada komputer atau media penyimpanan komputer dalam mengatur lokasi file tersebut. Ada juga yang menyebut bahwa File System adalah struktur logika yang digunakan untuk mengendalikan akses terhadap data yang ada pada disk. File System memiliki dua bagian:

  1. Kumpulan file yang masing-masingnya menyimpan data-data yang berhubungan.

  2. Struktur direktori yang mengorganisasi dan menyediakan informasi mengenai seluruh file dalam sistem.

Fungsi File System salah satunya untuk memberi nama pada berkas dan meletakkannya pada media penyimpanan. Fungsi lainnya adalah sebagai konvensi penamaan berkas dan peletakkan berkas pada struktur direktori. Semua sistem operasi memiliki File Systemnya sendiri untuk meletakkan file dalam sebuah struktur hirarki.

Lalu apa hubungannya File System dengan Sistem Operasi??

File system merupakan interface yang menghubungkan sistem operasi dengan disk. Ketika program menginginkan pembacaan dari harddisk atau media penyimpanan lainnya, sistem operasi akan meminta file system untuk membuka file yang diminta tersebut.

File system akan mencari lokasi dari file yang diinginkan. Setelah file itu ditemukan, file system akan membaca file tersebut kemudian mengirimkan informasinya kepada sistem operasi dan akhirnya bisa dibaca oleh kita.

Jadi sekarang uda cukup tau kan apa itu File System? Sekarang waktunya kita menelusuri lebih dalam lagi tentang File System.

Saya akan membagi penjelasan File System ini dalam dua bagian. Pertama, yang akan dibahas adalah File System yang ada pada Sistem Operasi Microsoft Windows. Kemudian berikutnya akan dibahas mengenai File System yang ada pada Sistem Operasi Linux. Dan sebagai tambahan, di akhir tulisan ini akan diberikan perbedaan di antara 2 sample File System.

File System pada Windows

Kita masuk dulu yuu ke bahasan pertama. Teman-teman tentunya sudah sangat familiar dengan Sistem Operasi Windows. Terus jika teman-teman melihat Properties harddisk, pernah liat ada tulisan ‘NTFS’ atau ‘FAT’ kan?? Nah itu adalah jenis File System yang digunakan pada Windows.

FAT (File Allocation Table)

FAT File System merupakan sebuah File System yang menggunakan struktur tabel alokasi berkas sebagai cara dirinya beroperasi. Ada beberapa versi FAT yang ada hingga saat ini, di antaranya:

  1. FAT12

    FAT12 merupakan sistem berkas yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas hingga 12-bit. File System ini hanya dapat menampung maksimum hanya 212 unit alokasi saja atau sebanyak 4096 buah. FAT12 pertama kali digunakan pada Sistem Operasi MS-DOS. Karena kapasitasnya sedikit yakni hanya 32 MB, maka FAT12 hanya digunakan sebagai file system pada media penyimpanan floppy disk.

  2. FAT16

    FAT16 merupakan sistem berkas yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas hingga 16-bit. File System ini dapat menampung maksimum 216 unit alokasi atau sebanyak 65536. Kapasitas File System ini sebanyak 4 GB, jauh melebihi versi sebelumnya yang hanya 32 MB. Ukuran unit alokasi yang digunakan FAT16 tergantung kapasitas partisi harddisk yang akan diformat. Jika kapasitasnya kurang dari 16 MB, maka yang akan digunakan adalah FAT12. Jika melebihi 16 MB maka yang digunakan adalah FAT16.FAT16 pertama kali digunakan pada Sistem Operasi MS-DOS pada tahun 1981. Keuntungan menggunakan FAT16 adalah kompatibel hampir di semua sistem operasi, baik Windows 95/98/ME, OS/2, Linux bahkan Unix. Namun, ada juga kekurangan dari FAT versi ini yakni mempunyai kapasitas tetap dalam jumlah cluster dalam partisi, jadi semakin besar harddisk, semakin besar pula ukuran cluster. Selain itu, FAT16 tidak mendukung kompresi, enkripsi, dan control akses dalam partisi.

  3. FAT32

    FAT32 merupakan sistem berkas yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas hingga 32-bit. File System ini dapat menampung maksimum 232 unit alokasi atau sebanyak4294967296. Meskipun demikian, dalam implementasinya, jumlah unit alokasi yang dapat dialamati oleh FAT32 hanya 228 atau 268435456 buah. FAT32 pertama kali dikenalkan pada Sistem Operasi Windows 95 OSR2. Pada Sistem Operasi Windows NT 5.x ke atas, hanya mengizinkan pembuatan partisi FAT32 hingga 32 GB. Jika partisinya melebihi 32 GB, maka yang akan digunakan adalah File System NTFS. Keunggulan FAT32 adalah kemampuan menampung jumlah cluster yang lebih besar dalam partisi. Namun, kelemahan menggunakan File System ini adalah terbatasnya Sistem Operasi yang bisa mengenal FAT32.

  4. exFAT

    exFAT singkatan dari Extended File Allocation Table atau sering disebut sebagai FAT64. exFAT merupakan sistem berkas proprietary yang cocok untuk digunakan oleh media-media penyimpanan berbasis memori flash. File System ini pertama kali dibuat oleh Microsoft untuk perangkat-perangkat benam di dalam Windows Embedded CE 6.0 dan Windows Vista Service Pack 1.

    Beberapa keunggulan exFAT antara lain:

  • Skalabilitas untuk HDD berukuran besar.

  • Ukuran besar teoritis maksimal 264 (16 EiB).

  • Ukuran cluster yang didukung hingga 2255 sektor, dengan batasan implementasi hingga 32 MB.

  • Performa untuk alokasi ruangan kosong dan penghapusan ditingkatkan karena File System ini memperkenalkan implementasi baru, yaitu Free Space Bitmap.

  • Mendukung lebih dari 216 (65536) berkas di dalam sebuah direktori tunggal.

  • Mendukung fitur Access Control List (ACL), seperti halnya NTFS.

  • Mendukung Transaction-Safe FAT File System (sebuah fungsi optional untuk Windows CE yang diaktifkan)

  • Memiliki ruangan tersendiri yang bisa digunakan oleh OEM untuk melakukan kustomisasi terhadap sistem berkas untuk karakteristik perangkat tertentu.

  • Timestamp dapat ditampilkan dalam UTC, tidak hanya dalam local time saja.

Beberapa kelemahan yang dimiliki exFAT antara lain:

  • Perangkat yang menggunakan file system exFAT tidak bisa menggunakan kemampuan ReadyBoost milik Windows Vista.

  • Status lisensi yang belum jelas.

  • Tidak bisa diakses oleh sistem-sistem operasi Windows terdahulu, sebelum Windows Vista SP1 atau Windows CE 6.0.

  • Belum tersedia implementasi dalam proyek open source.

NTFS (New Technology File System)

NTFS merupakan File System yang memiliki sebuah desain sederhana namun memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan FAT File System. NTFS pertama kali dikenalkan Microsoft pada Sistem Operasi Windows NT dan mendukung Sistem Operasi yang terbaru yaitu Windows 7. Sejak pertama kali dibuat hingga sekarang, NTFS telah mengalami perkembangan. Beberapa versi NTFS antara lain:

  1. NTFS versi 1.0

    NTFS ini datang bersama dengan Windows NT 3.1. Versi ini menawarkan fungsi yang sangat dasar, tetapi sudah jauh lebih baik dibandingkan FAT File System.

  2. NTFS versi 1.1

    NTFS ini datang bersama dengan Windows NT 3.50. Versi ini menambahkan dukungan terhadap pengaturan akses secara diskrit (discretionary access control).

  3. NTFS versi 1.2

    NTFS ini datang bersama dengan Windows NT 4.0. Versi ini menambahkan dukungan terhadap auditing setiap berkas dan juga kompresi transparan.

  4. NTFS versi 2.0

    NTFS ini tidak dirilis secara umum, karena berbagai kendala yang dialaminya, yang tidak diumumkan oleh Microsoft. Microsoft menggagalkan proyek NTFS 2.0 dan langsung menginjak NTFS 3.0

  5. NTFS versi 3.0

    NTFS ini datang bersama dengan Windows 2000. Versi ini menawarkan banyak peningkatan dibandingkan dengan versi sebelumnya. Di antaranya adalah penetapan kuota kepada setiap pengguna, Encrypting File System (EFS), sistem keamanan yang dapat diatur dari server pusat, fitur indeksasi terhadap properti dan isi setiap berkas, dan lain-lain. Selain itu, NTFS 3.0 juga menawarkan dukungan kepada struktur GUID Partition Table dan Logical Disk Management.

  6. NTFS versi 3.1

    NTFS ini datang bersama dengan Windows XP SP1 dan Windows Server 2003. Versi ini menawarkan perbaikan yang minor yang terjadi dalam versi sebelumnya (khususnya di bidang performa), dan juga penggantian algoritma enkripsi yang digunakan oleh EFS dari DESX atau 3DES menjadi AES-256.

Keunggulan yang ditawarkan NTFS antara lain:

  • NTFS dapat mengatur kuota volume untuk setiap pengguna

  • Mendukung sistem berkas terenkripsi secara transparan dengan menggunakan beberapa jenis algoritma enkripsi yang umum digunakan.

  • Mendukung kompresi data yang transparan, meskipun tidak memiliki rasio yang besar, namun dapat digunakan untuk menghemat penggunaan ruangan harddisk.

  • Mendukung hard link serta symbolic link seperti halnya sistem berkas dalam sistem operasi keluarga UNIX, meskipun dalam NTFS implementasinya lebih sederhana.

  • Mendukung penamaan berkas dengan metode pengodean Unicode (16-bit UCS2) hingga 255 karakter.

  • Memiliki fitur untuk menampung lebih dari satu buah ruangan data dalam sebuah berkas.

Namun, dibalik keunggulan di atas, pada umumnya NTFS tidak kompatibel dengan Sistem Operasi lain yang terinstall di komputer yang sama (Double OS) bahkan juga tidak terdetek apabila Anda melakukan StartUp Boot menggunakan Floppy. Untuk itu sangat disarankan kepada Anda untuk menyediakan partisi yang kecil saja yang menggunakan File System FAT di awal partisi. Partisi ini dapat Anda gunakan untuk menyimpan Recovery Tool apabila mendapat masalah.

Nah, sekarang uda cukup tau kan tentang File System yang ada di Windows?? Segitu aja sih yang saya tau berdasarkan literatur yang saya dapatkan. J

File System pada Linux

Sekarang waktunya kita masuk ke pembahasan kedua. Kali ini kita cari tau tentang File System yang ada di Sistem Operasi Linux. Mungkin beberapa orang belum begitu familiar dengan Linux karena belum banyak yang pake, terus juga sosialisasi mengenai Open Source ini belum merata, khususnya di Indonesia. Namun, alangkah baiknya kita juga mencoba eksplorasi semuanya. Yu kita mulai aja, cekidot gan.

Ext 2 (2nd Extended)

Ext 2 merupakan tipe file system yang paling tua yang masih ada. File system ini pertama kali dikenalkan pada tahun 1993. Ext 2 adalah file system yang paling ampuh di linux dan menjadi dasar dari segala distribusi linux. Pada Ext 2 file system, file data disimpan sebagai data blok. Data blok ini mempunyai panjang yang sama dan meskipun panjangnya bervariasi di antara Ext 2 file system, besar blok tersebut ditentukan pada saat file system dibuat dengan mk2fs. Jika besar blok adalah 1024 bytes, maka file dengan besar 1025 bytes akan memakai 2 blok. Ext 2 File System menyimpan data secara hirarki standar yang banyak digunakan oleh sistem operasi. Data tersimpan di dalam file, file tersimpan di dalam direktori. Sebuah direktori bisa mencakup file dan direktori lagi di dalamnya yang disebut sub direktori.

Kehandalan Ext2FS:

  • Administrator sistem dapat memilih ukuran blok yang optimal (dari 1024 sampai 4096 bytes), tergantung dari panjang file rata-rata, saat membuat file sistem.

  • Administrator dapat memilih banyak inode dalam setiap partisi saat membuat file sistem.

  • Strategi update yang aman dapat meminimalisasi dari system crash.

  • Mendukung pengecekan kekonsistensian otomatis saat booting.

  • Mendukung file immutable (file yang tidak dapat dimodifikasi) dan append-only (file yang isinya hanya dapat ditambahkan pada akhir file tersebut).

Kelemahan Ext2FS:

  • Ketika shut down secara mendadak membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk recover.

  • Untuk melakukan clean up file system, biasanya Ext 2 secara otomatis akan menjalankanutility
    e2fsck pada saat booting selanjutnya.

Ext 3 (3rd Extended)

Ext 3 merupakan peningkatan dari Ext 2 File System. Beberapa peningkatan yang ada antara lain:

  1. Journaling

    Dengan menggunakan journaling, maka waktu recovery pada shut down yang mendadak tidak akan selama pada Ext 2.

  2. Integritas Data

    Ext 3 menjamin adanya integritas data setelah terjadi kerusakan atau unclean shut down. Ext 3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.

  3. Kecepatan

    Daripada menulis data lebih dari sekali, Ext 3 mempunyai throughput yang lebih besar daripada Ext 2 karena Ext 3 memaksimalkan pergerakan head harddisk. Kita bisa memilih tiga jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data tidak terjamin.

  4. Mudah Dilakukan Migrasi

    Kita dapat melakukan migrasi atau konversi dari Ext 2 ke Ext 3 tanpa harus melakukan format ulang pada harddisk.

Di samping keunggulan di atas, Ext 3 juga memiliki kekurangan. Dengan adanya fitur journaling, maka membutuhkan memori yang lebih dan memperlambat operasi I/O.

Ext 4 (4th Extended)

Ext 4 dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel 2.6.28. Jadi, apabila distro yang secara default memiliki kernel tersebut atau di atasnya secara otomatis system sudah support Ext 4. Apabila masih menggunakan Ext 3, dapat dilakukan konversi ke ext 4 dengan beberapa langkah yang tidak terlalu rumit.

Keuntungan menggunakan Ext 4 ini adalah mempunyai pengalamatan 48-bit blok yang artinya dia akan mempunyai 1 EiB = 1.048.576 TB ukuran maksimum file system dengan ukuran 16 TB untuk maksimum file sizenya, fast fsck, journal checksumming, defragmentation support.

Perbedaan File System FAT dengan NTFS

Akhirnya selesai sudah pembahasan mengenai macam-macam File System, baik itu yang ada di Windows maupun yang ada di Linux. Namun, sebelum tulisan ini diakhiri, seperti yang saya janjikan di awal bahwa akan ada tambahan pembahasan mengenai perbedaan dua file system. Sebagai samplenya, saya akan memberi sedikit pengetahuan mengenai perbedaan karakteristik File System FAT dengan NTFS. Berikut penjelasannya.

Karakteristik NTFS FAT32 FAT16
Jumlah berkas dalam satu volume 232 – 1 berkas 228 berkas 228 berkas
Berkas atau subdirektori Tidak terbatas 216 – 2 berkas atau direktori 216 – 2 berkas atau direktori
Kompatibilitas dengan sistem operasi DOS Tidak Tidak Ya
Dapat dual-bootingdengan Windows 95/98 Tidak Ya (Windows 95 OSR 2.0 ke atas) Ya (Semua versi)
Kompresi data transparan Ya Tidak Tidak
Enkripsi transparan Ya (versi 3.0 ke atas) Tidak Tidak
Penetapan kuota ruangan untuk tiap pengguna Ya Tidak Tidak
Ukuran berkas maksimum 264 – 1 byte 232 – 1 byte 232 – 1 byte
Ukuran cluster minimum 512 bytes (1 sektor) 512 bytes (1 sektor) 512 bytes (1 sektor)
Ukuran clustermaksimum 64 KB (32 sektor) 64 KB (32 sektor) 64 KB (32 sektor)
Ukuran partisi maksimum 232
cluster
4,177,198 cluster 2 Gigabyte (bisa sampai 4 Gigabyte pada Windows NT)
Jumlah berkas tiap partisi 232 – 1 berkas 228 berkas 216 berkas
Jumlah direktori tiap partisi Tidak terbatas 216 – 2 direktori 216 – 2 direktori

Apasih Tujuan Sistem Partisi dilakukan?

Tujuan  Partisi dilakukan untuk dapat memudahkan saat melakukan perbaikan. Misalkan ada salah satu partisi yang rusak, maka kita hanya perlu memperbaiki partisi tersebut, karena partisi yang lain tidak terpengaruhi. Partisi juga dapat mempercepat akses ke hard disk.

Partisi dibuat ketika pengguna membuatnya dengan menggunakan utilitas partisi (seperti halnya utilitas DOS/Linux fdisk, fips, Disk Druid, utilitas Windows diskpart, atau produk komersial Symantec Norton Partition Magic) dan memformatnya dengan memberinya sebuah sistem berkas tertentu.

Dalam rangka membuat partisi, maka sebenarnya yang dilakukan oleh pengguna tersebut adalah membuat sebuah “daftar isi” dari hard disk yang dimilikinya. Dalam sistem x86 serta x86-64, daftar isi yang dibuat adalah tabel partisi, yang disimpan di dalam Master Boot Record. Adalah mungkin bagi pengguna untuk membuat beberapa partisi di dalam sebuah hard disk, sehingga menjadikannya terlihat sebagai beberapa hard disk, meski jumlahnya dibatasi oleh skema partisi yang digunakannya. Dalam sistem x86 serta x86-64, partisi utama yang dapat dibuat hanyalah empat buah saja, sementara sistem IA-64 dapat mendukung partisi hingga 128 buah. Sistem operasi akan menganggap partisi-partisi yang berbeda ini dianggap sebagai sebuah media penyimpanan yang berbeda. Membuat beberapa partisi dalam sebuah hard disk akan lebih memudahkan dalam melakukan manajemen data pengguna.

Setiap sistem operasi dan sistem berkas memiliki sebutan tersendiri untuk menyebut partisi. Sebagai contoh, MS-DOS menggunakan istilah partition, sementara keluarga Windows NTmenggunakan istilah volume. Hal ini disebabkan oleh Windows NT yang memiliki kemampuan untuk membentuk satu volume yang terdiri dari beberapa partisi terpisah, daripada sistem operasi MS-DOS yang hanya dapat membuat satu volume untuk satu partisi.

Pengertian File System Dan Kelebihan Dan Kekurangan

  1. FAT16 (File Allocation Table)

    FAT16 dikenalkan oleh MS-DOS pada tahun 1981. Awalnya, Sistem ini di design untuk mengatur file di floopy drive dan mengalami beberapa kali perubahan sehingga digunakan untuk mengatur file di harddisk. FAT16 adalah sistem berkas yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas hingga 16-bit, sehingga dapat menyimpan hingga 216 unit alokasi (65536 buah). Sistem berkas ini memiliki batas kapasitas hingga ukuran 4 Gigabyte saja. Ukuran unit alokasi yang digunakan oleh FAT16 bergantung pada kapasitas partisi yang akan hendak diformat.

    Kelebihan :

    FAT16 adalah sebuah file system yang kompatibel hampir di semua Operating System baik itu Windows 95/98/me, OS/2 , Linux dan bahkan Unix.

    Kekurangan :

    FAT16 mempunyai kapasitas tetap jumlah cluster dalam partisi, jadi semakin besar Harddisk maka ukuran cluster akan semakin besar, artinya file sekecil apapun tetap akan memakan 32Kb dari harddisk. Hal jelek lain adalah FAT16 tidak mendukung kompresi, enkripsi dan kontrol akses dalam partisi. FAT16 adalah sistem berkas yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas hingga 16-bit, sehingga dapat menyimpan hingga 216 unit alokasi (65536 buah). Sistem berkas ini memiliki batas kapasitas hingga ukuran 4 Gigabyte saja disamping itu ukuran unit alokasi yang digunakan oleh FAT16 bergantung pada kapasitas partisi yang hendak diformat misalnya jika ukuran partisi kurang dari 16 Megabyte, maka Windows akan menggunakan sistem berkas FAT12, dan jika ukuran partisi lebih besar dari 16 Megabyte, maka Windows akan menggunakan sistem berkas FAT16.

  1. FAT32

    FAT32 mulai di kenal pada tahun 1976 dan digunakan pada sistem operasi Windows 95 SP2, dan merupakan pengembangan lanjutan dari FAT16. Karena menggunakan tabel alokasi berkas yang besar (32-bit), FAT32 secara teoritis mampu mengalamati hingga 232 unit alokasi (4294967296 buah). Meskipun demikian, dalam implementasinya, jumlah unit alokasi yang dapat dialamati oleh FAT32 adalah 228 (268435456 buah).

    Kelebihan :

    FAT32 menawarkan kemampuan menampung jumlat cluster yang lebih besar dalam partisi. Selain itu juga mengembangkan kemampuan harddisk menjadi lebih baik dibanding FAT16.

    Kelemahan : 

    Namun FAT32 memiliki kelemahan yang tidak di miliki FAT16 yaitu terbatasnya Operating System yang bisa mengenal FAT32. Tidak seperti FAT16 yang bisa dikenal oleh hampir semua Operating System, namun itu bukan masalah apabila anda menjalankan FAT32 di Windows Xp karena Windows Xp tidak peduli file sistem apa yang di gunakan pada partisi. File system FAT32 juga tidak mampu menampung single file berukuran 4gb atau lebih. Tidak hanya itu, beberapa orang berpendapat bahwa filesistem FAT32 ini lebih mudah terfragmentasi dibanding NTFS, jika fragmentasi meningkat, tentu performa akan turun.

  1. NTFS (New Technology File System)

    NTFS di kenalkan pertama pada Windows NT dan merupakan file system yang sangat berbeda di banding teknologi FAT. NTFS atau New Technology File System1, merupakan sebuah sistem berkas yang dibekalkan oleh Microsoft dalam keluarga sistem operasi Windows NT, yang terdiri dari Windows NT 3.x (NT 3.1, NT 3.50, NT 3.51), Windows NT 4.x (NT 4.0 dengan semua service pack), Windows NT 5.x (Windows 2000, Windows XP, dan Windows Server 2003), serta Windows NT 6.x (Windows Vista, Windows 7). NTFS bekerja berdasarkan prinsip BTree dan menggunakan Full Indexing. Karena itu pula fragmentation dapat ditekan seminimal mungkin. Kemudian, setiap file pada NTFS memiliki checksum, yang memungkinkan file tersebut diperbaiki secara sempurna bila suatu saat NTFS tersebut bermasalah.

    Kelebihan :

    NTFS menawarkan security yang jauh lebih baik , kompresi file , cluster dan bahkan support enkripsi data. NTFS merupakan file system standar untuk Windows Xp dan apabila anda melakukan upgrade Windows biasa anda akan di tanyakan apakah ingin mengupgrade ke NTFS atau tetap menggunakan FAT. NTFS juga memiliki fitur untuk menampung lebih dari satu buah ruangan data dalam sebuah berkas. Fitur ini disebut dengan Alternate Data Stream.

    Kelemahan : 

    Kekurangan NTFS yang sering dibicarakan adalah kompatibilitas terhadap software atau operating sistem lawas seperti win 9x dan ME. Sistem operasi lama milik microsoft ini tidak mampu membaca file system NTFS. Selain itu, beberapa orang menilai bahwa file system NTFS ini tidak universal, karena OS selain microsoft tidak mampu melakukan read-write pada partisi NTFS, namun hal ini sudah terselesaikan. Ada yang berpendapat bahwa partisi berfile sistem NTFS akan susah diperbaiki jika terjadi masalah, Saat ini file sistem NTFS sudah cukup populer, sehingga muncul

    tool-tool recovery yang mendukung recovery data dan perbaikan partisi berfile sistem NTFS.
  1. EXT 2

    EXT2 merupakan jenis file system yang ampuh di sistem operasi linux. EXT2 juga merupakan salah satu file system yang paling ampuh dan menjadi dasar dari segala distribusi linux. Pada EXT 2 file system, file data disimpan sebagai data blok. Data blok ini mempunyai panjang yang sama dan meskipun panjangnya bervariasi diantara EXT2 file system, besar blok tersebut ditentukan pada saat file system dibuat dengan perintah mk2fs.

    Kelebihan :

    EXT2 merupakan tipe file system yang paling tua yang masih ada. Akronim dari EXT2 adalah second file system. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1993. Menyimpan data secara hirarki standar yang banyak digunakan oleh sistem operasi. Maksimum ukuran file yang didukung oleh EXT2 adalah 2 Terabyte, dan volumenya bisa mencapai 4 Tb. Nama file bisa mencapai 255 karakter. Juga mendukung file system linux user, groups, dan permision (POSIX) dan juga mendukung kompresi file.

    Kelemahan :

    Ketika Shut down secara mendadak membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk recover kembali. Untuk melakukan clean up file system, biasanya EXT2 secara otomatis akan menjalankan utility e2fsck pada saat booting selanjutnya. Utility ini mencoba memperbaiki masalah yang kemungkinan terjadi ketika sistem di matikan secara mendadak.

  1. EXT3

    EXT3 merupakan peningkatan dari EXT2 file system dan EXT3 merupakan pengembangan dari EXT2.

    Kelebihan :

    •Setelah kegagalan sumber daya, “unclean shutdown”, atau kerusakan sistem, EXT2 file sistem harus melalui proses pengecekan dengan program e2fsck. Proses ini dapat membuang waktu sehingga proses booting menjadi sangat lama, khususnya untuk disk besar yang mengandung banyak sekali data. Dalam proses ini, semua data tidak dapat diakses.

    •Integritas data, EXT3 menjamin adanya integritas data setelah terjadi kerusakan atau “unclean shutdown”. EXT3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.

    •Kecepatan menulis data lebih dari sekali, EXT3 mempunyai throughput yang lebih besar daripada EXT2 karena EXT3 memaksimalkan pergerakan head hard disk. Kita bisa memilih tiga jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data tidak terjamin.

    •Mudah dilakukan migrasi, Kita dapat berpindah dari EXT2 ke sistem EXT3 tanpa melakukan format ulang.

    Kelemahan :

    Sejak EXT3 bertujuan untuk menjadi kompatibel dengan EXT2 sebelumnya, banyak struktur on-disk mirip dengan EXT2. Karena itu, EXT3 tidak memiliki beberapa fitur desain yang lebih baru, seperti luasan, alokasi dinamis inode, dan suballocation blok Ada batas-direktori 31.998 per satu sub direktori., Berasal dari batas atas 32.000 link per inode. EXT3, seperti filesystem Linux terbaru, tidak dapat fsck-ed sementara filesystem dipasang untuk menulis. 

    6. EXT4

    File system EXT4 yang biasa digunakan linux merupakan file system ke empat yang dikembangkan sebagai penerus EXT3.

    Kelebihan: 

    Performance yang lebih baik dan peningkatan kemampuan. Filesystem EXT4 juga meningkatkan daya tampung maksimal file system ke 1 exabyte dan mengurangi wktu yang diperlukan untuk melakukan pengecekan hardisk (fsck yang mana pada Filesystem EXT3, setiap 20 30 kali mount). File system EXT4 memiliki keunggulan performance yang significant dalam menulis dan membaca file berukuran besar.

    Kelemahan :

    Penundaan alokasi dan potensi kehilangan data. Karena alokasi penundaan tersebut telah mangandalkan programmer dengan EXT3, fitur tersebut menimbulkan beberapa resiko kehilangan data tambahan dalam kasus dimana sistem crash atau kehilangan daya sebelum data ditulis ke harddisk.

    7. JFS (Journal File System)

    Journal File System atau JFS adalah 64-bit file system journal yang dibuat oleh IBM . Ini tersedia sebagai perangkat lunak bebas di bawah ketentuan GNU General Public License (GPL). JFS adalah system file journaling, JFS memiliki kemampuan yang cepat dan handal, dengan kinerja yang baik secara konsisten dalam berbagai jenis beban, bertentangan dengan file system lain yang tampak nya lebih baik dalam pola penggunaan khusus, misalnya dengan file kecil atau besar. 

    8. Reiser FS

    Dirancang oleh Hans Reiser dan diperkenalkan dalam versi 2.4.1 dari kernel Linux, merupakan sistem file pertama journal untuk disertakan di kernel standar. ReiserFS adalah file default sistem di Yoper Elive, Xandros, Linspire, GoboLinux, dan distribusi Linux.

    Kelebihan : 

    Secara umum mempunyai kinerja yang lebih tinggi di semua ukuran file (file size). Mengurangi ruang harddisk yang terbuang percuma, tidak ada alokasi inode yang statik, file-file yang kecil di paket bersama dengan file kecil yang lain. Kinerja yang lebih tinggi untuk direktori yang banyak (contohnya direktori queue qmail dan web cache squid).

    Kelemahan : 

    Belum sempurna jika dipasang di partisi / atau /boot (karena LILO – Linux Loader tidak sepenuhnya mendukung file system ini) dan yang kedua adalah belum mendukung 
    sistem quota user.

Penggunaan Filesystem pada Linux

Untuk mengorganisasi file-file pada device diperlukan suatu metode yang disebut dengan filesystem. Jika Anda mengenal FAT selama ini di sistem operasi Windows maka Anda akan mengenal beberapa metode filesystem di Linux, seperti ext fs, ext2 fs atau xia fs dll. Saat ini ext2 fs adalah filesystem yang banyak digunakan untuk Linux karena terkenal sangat efisien. Meskipun demikian Red Hat Linux tetap menyediakan dukungan terhadap filesystem lain seperti msdos yang sudah built in di kernel atau dalam bentuk modul seperti vfat (Windows95 native fs), ext,umsdosdan sebagainya.

Mount & Umount Command

Untuk menggunakan filesystem tersebut kita lebih dahulu harus me-mount sebuah block device yang memiliki filesystem. Perintahnya adalah sebagai berikut:

# mount [-t] [-o] device mount_point

device berupa block device, mount_point berupa sebuah direktori untuk menampilkan filesystem. t adalah type atau jenis filesystem dan o adalah option, keduanya boleh saja tidak disertakan bila Anda sudah mengkonfigurasi file /etc/fstab yang berisi keterangan detail mengenai device,jenis filesystem, mount point yang digunakan dan sebagainya.

Misalnya saya akan mengakses sebuah file di disket di drive A: maka pertama kali saya harus me-mount dulu disk tersebut ke sebuah direktori yang sudah saya buat misalnya /mnt/floppy:

# mount /dev/fd1 -t vfat /mnt/floppy

<enter>

mount: block device /dev/fd1 is write-protected, mounting read-only

Setelah perintah itu barulah saya bisa membaca disket di drive A: tersebut di direktori /mnt/floppy. Misalnya dengan mengetikkan perintah ls maka akan ditampilkan isi disket di drive A:

# ls /mnt/floppy

Untuk membatalkan perintah mount digunakan perintah umount

# umount /mnt/floppy

Setelah perintah tersebut dieksekusi, otomatis drive A: tidak bisa digunakan, cobalah dengan mengetikkan perintah ls lagi. Pesan kesalahan akan ditampilkan seperti dibawah ini.

# ls /mnt/floppy filesystem not mounted

mtools

Bila Anda memiliki filesystem DOSdan ingin mengunakannya tanpa harus melakukan mount maka gunakan mtools. Dengan cara ini Anda tidak perlu lagi melakukan mount bila ingin mengaksesfilesystem DOS dan partisi yang belum diformat sekalipun. Setelah menginstalasi mtools tersebut, Anda cukup menjalankan perintah-perintah seperti di DOS untuk mengakses filesystem DOS tersebut, misalnya mdir, mcopy dan sebagainnya.

Filesystem Support

Linux memiliki dukungan terhadap beberapa filesystem lain sehingga kita dapat menggunakan atau mengakses filesystem yang berbeda tanpa harus melakukan konversi lebih dulu. Berikut ini adalah beberapa filesystem yang bisa di dukung Linux sejak kernel 2.0.30 di keluarkan: (Anda dapat mengkonfigurasi dukungan filesystem ini saat konfigurasi kernel )

Minix Merupakan filesystem Linux yang pertama dan saat ini masih banyak digunakan untuk boot disk dan beberapa format disket.
Extended fs Tidak banyak yang menggunakannya lagi dan sebaiknya tidak perlu di kompile dalam kernel.
Second Extended fs Saat ini merupakan filesystem default untuk Linux dan seharusnya di kompile dalam kernel karena filesystem root tidak bisa bekerja bila berupa modul.
xiafs filesystem Diperkenalkan bersamaan dengan second extended fs dan dimaksudkan untuk menggantikan extended fs. Saat ini jarang digunakan dan sebaiknya tidak di kompile dalam kernel kecuali Anda membutuhkannya.
DOS FAT fs Pada dasarnya bukan merupakan sebuah filesystem tapi merupakan dasar bagi filesystem berbasis FAT lainnya seperti MS-DOS FAT, VFAT (Windows95) atau umsdos.
MS-DOS FAT fs Jika Anda menginginkan Linux dapat mengakses sistem berbasis DOS maka Anda dapat menkompilenya dalam kernel. Sangat berguna untuk komputer yang memiliki sistemdual-boot.
VFAT (Windows95) fs Merupakan peningkatan dari MS-DOS FAT fs dan mendukung format long filename. Ini juga berguna untuk komputer yang memiliki sistem dual-boot.
umsdos Dukungan ini dibutuhkan bila ingin menjalankan Linux diatas partisi DOS tapi sepertinya RedHat Linux tidak akan bisa berjalan pada sebuah filesystem umsdos.
/proc Filesystem ini dipakai oleh kernel untuk menyediakan informasi mengenai sistem kepada user program, seperti ps, top, xload, free atau netstat. Filesystem ini memang seharusnya selalu ada dan walaupun ada isinya tapi tidak akan mengisi spasi hard disk.
NFS Dibutuhkan bila Anda akan mengakses remote filesystem dan untuk sebuah server dukungan ini merupakan suatu keharusan.
SMB Sangat berguna bila Anda menginginkan memiliki akses langsung ke Windows95 atau NT.
NCP Dukungan terhadap NetWare melalui protokol NCP.
ISO9660 Bila Anda memiliki CD-ROM sebaiknya memanfaatkan dukungan ini karena banyak sekali CD-ROM yang ada dipasaran menggunakan format ISO9660 ini.
OS/2 HPFS Mendukung filesystem OS/2 dan HPFS. Linux hanya dapat membaca filesystem tersebut (read-only).
System V & Coherent Merupakan filesystem UNIX generasi lama dan dukungan ini hanya diperlukan bila Anda memiliki data-data lama dan ingin memindahkannya ke filesystem yang baru.
Amiga FFS Masih berupa experimental code dan sebaiknya gunakan dengan hati-hati.
UFS Filesystem ini digunakan oleh beberapa sistem UNIX, Solaris dan SunOS(4.2). Linux hanya dapat membaca filesystem ini.

—TERIMA KASIH—sumber : http://dhanz3rd.wordpress.com/2010/12/14/file-system-di-windows-dan-linux/http://id.wikipedia.org/wiki/Partisi_(sistem_berkas)http://luanalearn.blogspot.com/2012/11/partisi-dan-file-system-pada-linux.htmlhttp://rian-tahsya.blogspot.com/2013/09/pengertian-file-system-dan-kelebihan.htmlhttp://pemula.linux.or.id/pengguna/filesystem.html