Seseorang yang memegang uang dengan tujuan untuk mempermudah pembayaran didasari oleh motif

Pengertian Uang. Pada kenyataannya definisi uang selalu berubah sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat dalam perekonomian. Namun demikian, para ahli ekonomi umumnya sepakat bahwa definisi paling universal tentang uang adalah sesuatu (berbentuk benda) yang dapat diterima secara umum dalam proses transaksi ekonomi atau pertukaran barang dan jasa.

Para ahli ekonomi mendefinisikan uang secara lengkap, yaitu suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dan berlaku secara umum di wilayah tertentu dan keberadaannya diatur dalam undang-undang.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa uang dapat berbentuk dari segala sesuatu (benda), tetapi tidak semua benda merupakan uang. Sehingga, dalam suatu perekonomian modern, definisi uang tidak hanya memiliki pengertian secara ekonomi yaitu uang merupakan barang langka yang berharga, tetapi memiliki pengertian secara hukum dan politis.

Motif Memegang Uang Tunai

Alasan atau motif seseorang memegang uang dijelaskan oleh ilmuwan bernama Keynes dalam teori permintaan uang yang popular dengan teori Liqiudity of  Preference (atau likuiditas preferensi). Secara teoritis, uang diperuntukan atau digunakan sebagai satuan ukur pendapatan seseorang. Uang ini digunakan untuk dua hal yaitu uang untuk kebutuhan konsumsi dan sisanya untuk ditabungkan.

Uang untuk konsumsi tidak dalam sesaat akan habis, namun secara pelahan uang akan habis pada waktunnya. Uang yang tidak segera habis untuk konsumsi itu akan tetap dipegang dengan motif atau alasan-alasan berikut:

  1. Motif Transaksi atau Transaction Motive.

Motif transaksi merupakan motif atau alasan utama mengapa seseorang memegang atau menyimpan uang tunai. Uang tunai digunakan untuk membeli atau mendapatkan segala kebutuhan hidup dari produsen atau penjual sesuai kesepakatan. Setiap saat uang tunai dapat digunakan untuk bertransaksi.


Contoh Alasan Motif Transaksi

Seseorang atau perusahaan memegang uang tunai untuk mempelancar pertukaran atau transaksi sehari-hari. Seseorang memegang uang tunai untuk keperluan makan keluarga, bayar uang pendidikan dan transpotasi. Sebuah perusahaan memegang uang tunai untuk memenuhi kebutuhan atas modal kerja secara rutin.

  1. Motif Berjaga-jaga atau Precautionary Motive.

Motif atau alasan ini dilakukan oleh seseorang atau pengusaha untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dapat diperkirakan atau hal mendesak untuk segera dilaksanakan. Jadi uang tunai diperlukan untuk berjaga-jaga atau berhati-hati terhadap biaya yang harus dikeluarka secara tidak terduga.

Contoh Alasan Motif Berjaga Jaga

Seseorang memegang uang tunai untuk keperluan berobat ketika tiba-tiba sakit. Perusahaan menyimpan uang tunai untuk memperbaiki atau mengganti salah satu mesin atau suku cadang yang tiba-tiba rusak.

  1. Motif Spekulasi atau Speculative Motive.

Uang tunai dapat digunakan untuk mendapatkan keuntungan secara spekulatif dengan berharap pada masa depan, saat nanti harga barang dan jasa termasuk surat beharga, saham dan lainnya akan turun, atau menjadi lebih murah.

Contoh Motif Spekulasi

Di sini uang dapat segera digunakan untuk membeli barang, surat berharga atau jasa ketika harganya turun. Keuntungan akan diperoleh ketika surat berharga, atau saham dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Dengan kata lain uang dapat digunakan untuk mencari keuntungan dari situasi yang tidak pasti.

Dikatakan spekulatif karena pembelian yang telah dilakukan tidak selalu menghasilkan keuntungan. Bisa saja setelah membeli saham, surat berharga, dan lainnya tersebut, harga semakin turun dalam jangka waktu yang lama. Sehingga pembeli akan mengalami kerugian.

 

Pengertian Uang. Pada kenyataannya definisi uang selalu berubah sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat dalam perekonomian. Namun demikian, para...

Ringkasan . Pengangguran terjadi ketika jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih sedikit dibandingkan jumlah tenaga kerja yang butuh pekerjaan. Penawaran...

Ada beberapa metoda atau cara yang diambil pemerintahan untuk mengatasi masalah inflasi yang umumnya dituangkan dalam kebijakan. Pemerintah dapat menanggulangi...

Ringkasan . Konsep  yang mempelajari hubungan antara tingkat pengangguran dengan Gross Domestic Product, GDP dikenal dengan Hukum Okun yang dikemukakan ...

Pengertian dan Contoh Investasi. Dalam ilmu ekonomi dijelaskan bahwa investasi merupakan pembelian modal atau barang yang tidak untuk dikonsumsi, namun...

Pengertian Jumlah Uang Beredar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jumlah uang beredar dapat didefinisikan menjadi dua pengertian. Pertama, uang beredar...

Pengertian Deflasi.  Deflasi merupakan  kebalikan dari fenomena inflasi. Walaupun demikian, dampak terhadap perekonomian tidak persis berlawanan dengan i...

Pengetian Inflasi.  Inflasi adalah kenaikan harga-harga umum yang terjadi secara terus-menerus selama periode tertentu. Inflasi menunjukkan kecenderungan ...

Pengertian Pengangguran.  Pengangguran atau orang yang menganggur adalah  mereka yang tidak mempunyai perkerjaan dan sedang aktif mencari pekerjaan. K...

Ringkasan.  Faktor-factor penting yang dianggap berpengaruh cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi suatu Negara diantaranya, tanah dan kekayaan alam, ...

      1. Putong. I., Andjaseati. ND.,  2008,”Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta.
      2. Firdaus. R., Ariyanti. M., 2011, “Pengantar Teori Moneter Serta Aplikasiny Pada Sistem Ekonomi Konvensionl & Syariah”, Cetakan Kesatu, Penerbit Alfabeta, Bandung.
      3. Prasetyo. P. E., 2011, “Fundamental Makro Ekonomi”, Cetakan kedua, Beta Offset,Yogyakata.
      4. Sukirno. S., 2008,”Makro Ekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
      5. Mishkin. F. S.,2009,”Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan”, Buku 2, Edisi 8, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
      6. Pengertian dan Contoh Uang Tunai atau  Alasan Orang Megang Uang Tunai dengan Motif seseorang memegang uang tunai.  Teori permintaan uang Liqiudity of  Preference (atau likuiditas preferensi) Keynes dan Uang untuk kebutuhan konsumsi.
      7. Uang untuk ditabungkan dan Contoh Alasan Motif Transaksi atau Transaction Motive.Contoh uang perusahaan untuk modal kerja dan Contoh Alasan Motif Berjaga-jaga atau Precautionary Motive. Contoh Alasan Motif Spekulasi atau Speculative Motive dan Uang Untuk keuntungan spekulatif.

Permintaan uang untuk tujuan transaksi ditunjukkan dengan Mdt. Pada motif transaksi, Keynes mengikuti jejak Klasik bahwa permintaan untuk transaksi tergantung pendapatan, namun perbedaannya terletak pada penekanan motif spekulasi dan peranan tingkat bunga dalam menentukan permintaan uang untuk spekulasi.

2. Motif Berjaga-Jaga (Precautionary Motive)

Sesuai dengan fungsinya sebagai alat tukar, maka tujuan seseorang mempunyai uang adalah karena motif kebutuhannya untuk melakukan transaksi. Karena itu, kebutuhan uang untuk transaksi ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Pemikiran ini adalah pemikiran yang berlandaskan pada pemikiran Ekonom Klasik, walaupun ekonom penganut Keynes juga tidak menolaknya.

Menurut Keynes menganalisis teori permintaan uang Klasik lebih jauh dari sekedar untuk transaks i. Teori permintaan uang tersebut adalah untuk berjaga-jaga terhadap kebutuhan yang tak terduga (unexpected need) (Nelson, 2010). Tersedianya uang di tangan untuk jaga-jaga memberikan rasa aman menghadapi rekening yang tidak terduga (unexpected bill) misalnya untuk biaya pengobatan dan perbaikan secara tiba-tiba.

Keynes percaya bahwa teori jumlah permintaan uang untuk berjaga-jaga pada dasarnya ditentukan oleh tingkat transaksi yang diperkirakan pada masa yang akan datang. Jenis transaksi ini proporsional dengan pendapatan, oleh karena itu menurut Keynes memformulasikan permintaan uang untuk jaga-jaga secara proporsional sama dengan permintaan uang untuk transaksi (Mishkin, 2007).

  1. Transaksi pengeluaran sering kali terjadi lebih dahulu daripada penerimaan/pendapatannya
  2. Pengeluaran sering kali tidak dapat diperkirakan sebelumnya
  3. Penerimaan yang diharapkan tidak jadi diterima
  4. Pengeluaran yang terjadi sangat penting dan menguntungkan untuk dilakukan lebih dahulu

3. Motif untuk Spekulasi (Speculative Motive)

Pemikiran klasik ini murni merupakan ide dari Keynes. Tujuan seseorang memegang uang untuk spekulasi ini sesuai dengan fungsi uang sebagai alat penyimpan nilai dan kekayaan. Dalam hal ini uang dianggap sebagai aset. Permintaan menurut untuk motif spekulasi ini terjadi karena adanya faktor ketidakpastian (uncertainty) dan ekspektasi (expectation) yang mempengaruhi seseorang dalam memegang uang. Dalam menentukan kebutuhan uang untuk motif spekulasi ini seseorang dipengaruhi oleh ekspektasi penghasilan masa depan dari berbagai bentuk aset yang dimungkinkan untuk dimiliki. Keynes menggunakan tingkat bunga sebagai variabel pengukur ekspetasi penghasilan masa depan sehingga kebutuhan uang untuk tujuan spekulasi ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat bunga.

Menurut Keynes, masyarakat menghendaki jumlah uang kas yang melebihi keperluan transaksi karena motif keinginan untuk menyimpan kekayaan dalam bentuk uang kas. Uang kas yang disimpan ini berarti berfungsi sebagai store of value atau penimbun kekayaan. Permintaan uang untuk spekulasi dipengaruhi oleh tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga semakin rendah keinginan masyarakat akan uang kas untuk spekulasi. Ada dua alasan klasik untuk hal ini, pertama jika tingkat bunga naik berarti opportunity cost of holding money semakin besar sehingga keinginan masyarakat akan uang kas semakin kecil. Sebaliknya semakin rendah tingkat bunga semakin besar keinginan masyarakat untuk menyimpan uang kas.

Kedua, adanya hipotesa Keynes yang menganggap terjadinya tingkat bunga normal yaitu jika terjadi perubahan, menurut suatu tingkat bunga diharapkan akan kembali ke tingkat bunga normal. Jika kenyataannya tingkat bunga berada di atas normal maka harapan masyarakat adalah tingkat bunga tidak naik bahkan diperkirakan akan turun ke tingkat bunga normal sehingga harga surat berharga diperkirakan naik (capital losses). Akibatnya, jumlah surat berharga bertambah banyak sehingga permintaan uang kas semakin kecil. Sebaliknya jika tingkat bunga di bawah normal, maka masyarakat memperkirakan tingkat bunga akan naik ke tingkat bunga normal. Harga surat berharga turun sehingga masyarakat menjual surat berharganya karena biaya memegang uang kas naik.


Page 2

Seseorang yang memegang uang dengan tujuan untuk mempermudah pembayaran didasari oleh motif

Hampir seluruh negara di Uni Eropa menggunakan euro sebagai mata uangnya. Kata euro sendiri dipilih karena memang jelas merujuk pada Eropa.

Euro sendiri mulai dipakai sejak 1 Januari 1999, tetapi secara fisik baru digunakan tiga tahun ke depan tepatnya pada 1 Januari 2002. Terdapat dua jenis bentuk mata uangnya yaitu kertas dan logam.

Seseorang yang memegang uang dengan tujuan untuk mempermudah pembayaran didasari oleh motif

Nama mata uang pound sterling atau pound berasal dari bahasa latin yaitu “pondus” yang berarti berat. Sedangkan, dalam bahasa Inggris Kuno, pound adalah satuan berat yang disamakan dengan berat Romawi Kuno yaitu libra.

Itulah mengapa, simbol uang mata uang Britania Raya ini adalah “£” yang merujuk pada angka “L “ pada libra.

Seseorang yang memegang uang dengan tujuan untuk mempermudah pembayaran didasari oleh motif

Ringgit merupakan nama mata uang negara Malaysia yang sudah resmi digunakan sebagai alat transaksi pembayaran sejak tahun 1975.

Nama ringgit sendiri berasal dari sisi bergerigi pada koin perak Spanyol yang dipergunakan pada zaman dulu. Nah, di Malaysia itu bergerigi disebut sebagai ringgit yang kemudian menjadi nama mata uang Negeri Jiran itu.

Seseorang yang memegang uang dengan tujuan untuk mempermudah pembayaran didasari oleh motif

Di negara Oman dan Iran, rial berasal dari kata regalis yang berarti royal. Sedangkan dari bahasa Arab, Riyal memiliki arti nyata.

Nama tersebut juga umum digunakan sebagai nama koin perak besar dari Eropa yang kemudian menjadi nama mata uang Arab Saudi, Qatar, Iran dan Oman.

Seseorang yang memegang uang dengan tujuan untuk mempermudah pembayaran didasari oleh motif

Beberapa negara di Asia menggunakan rupee sebagai mata uang mereka, sebut saja India, Pakistan hingga Nepal.

Rupee yang awalnya berupa koin perak ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu rupya yang artinya koin perak yang akhirnya meminjamkan namanya untuk dipakai India dan Pakistan sebagai nama mata uang mereka

Seseorang yang memegang uang dengan tujuan untuk mempermudah pembayaran didasari oleh motif

Yen merupakan nama mata uang Jepang yang diambil dari bahasa Cina yaitu yuan. Yuan sendiri memiliki arti sesuatu yang bulat, lingkaran dan koin.

Seseorang yang memegang uang dengan tujuan untuk mempermudah pembayaran didasari oleh motif

Dolar merupakan mata uang yang digunakan oleh beberapa negara di dunia, mulai dari Amerika Serikat, Singapura, Australia dan lainnya.

Kata dolar awalnya berasal dari bahasa Flemish, utara Belgia yaitu joachimsthal yang merujuk pada bukit Joachim yang tak lain adalah tempat penambangan perak.

Nah, koin yang ditambang dari tempat tersebut disebut joachimsthaler yang kemudian disingkat menjadi thaler dan akhirnya disebut dolar.

Dolar pertama kali dicetak secara resmi pada 1792. Sementara simbol ($) sendiri adalah varian dari peso atau potongan dari angka delapan.

Seseorang yang memegang uang dengan tujuan untuk mempermudah pembayaran didasari oleh motif

Rupiah yang merupakan nama mata uang negara Indonesia berasal dari bahasa Sanksrit atau Sansekerta yaitu rupiya yang berarti perak.

Penggunaan bahasa Sansekerta dikarenakan oleh pengaruh budaya India yang sangat kuat dan berkuasa semasa kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara ratusan tahun yang lalu.