Seorang rasul juga merupakan manusia biasa yang mempunyai sifat sifat manusiawi

Selain memiliki sifat wajib yang patut diteladani, Rasulullah SAW juga memiliki sifat mustahil dan sifat jaiz. Bila sifat wajib berarti sifat yang sudah pasti ada pada rasul, sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul dan sifat jaiz ialah sifat kemanusiaan.

Sifat jaiz ini menjelaskan bahwa Rasulullah merupakan manusia biasa yang juga sering melakukan hal-hal manusiawi layaknya manusia pada umumnya. Untuk lebih tahu sifat jaiz Rasul tersebut, yuk simak ulasan berikut ini.

Seorang rasul juga merupakan manusia biasa yang mempunyai sifat sifat manusiawi
Seorang rasul juga merupakan manusia biasa yang mempunyai sifat sifat manusiawi
Ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/Alena Darmel)

Meski memiliki sifat yang sama dengan manusia lainnya, namun hal ini tidak mengurangi derajat Rasul di mata Allah SWT. Sifat jaiz Rasul ini dijelaskan melalui ayat Alquran surat Al-Mu'minun ayat 33 yang berbunyi:

مَاهَٰذَاإِلَّابَشَرٌمِثْلُكُمْيَأْكُلُمِمَّاتَأْكُلُونَمِنْهُوَيَشْرَبُمِمَّاتَشْرَبُونَ

Artinya: “…(orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan seperti apa yang kamu makan dan dia minum seperti apa yang kamu minum.” (QS. al-Mu’minun: 33)

Baca Juga: Sunnah Rasul, Ini 5 Manfaat Belajar Panahan untuk Si Buah Hati

Seorang rasul juga merupakan manusia biasa yang mempunyai sifat sifat manusiawi
Seorang rasul juga merupakan manusia biasa yang mempunyai sifat sifat manusiawi
Ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/RODNAE Productions)

Rasulullah hanya memiliki satu sifat jaiz, yakni a’radhul basyariyah yang mempunyai arti bahwa Rasul memiliki sifat yang sama sebagaimana manusia lainnya. Misalnya, makan, minum, buang air, dan memiliki istri. 

Bukan hanya menjelaskan bahwa Rasul memiliki kebiasaan manusiawi seperti manusia pada umumnya, namun juga mempertegas kedudukan Rasul di mata Allah SWT. Dengan adanya sifat jaiz ini, Rasul dianggap gak sama kedudukannya dengan Allah SWT namun Rasul adalah manusia yang diangkat derajatnya oleh Allah SWT.

Baca Juga: Teladan, 5 Rasul yang Bergelar Ulul Azmi Beserta Kisah dan Mukjizatnya

Baca Artikel Selengkapnya

Ilustrasi ajaran islam. Sumber: Unsplash

Sebagai umat muslim yang beriman, maka kita perlu meyakini bahwasanya setiap rasul merupakan seorang utusan Allah SWT yang bertugas untuk mengajarkan syariat agama islam kepada dirinya sendiri serta kepada umatnya. Meski termasuk golongan orang istimewa dan terpilih, namun pada hakikatnya setiap rasul merupakan seorang yang memiliki sifat-sifat kemanusiaan secara umum. Sifat-sifat itu pulalah yang disebut dengan sifat jaiz Rasul.

Sebagai seorang utusan Allah SWT, setiap rasul tentunya memiliki keistimewaan sifat yang patut untuk dicontoh oleh umat muslim. Adapun sifat wajib bagi rasul yang patut ditiru tersebut diantaranya ialah sifat shiddiq (berkata benar/jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan wahyu dan syariat islam), serta fathanah (pandai/bijaksana). Meskipun begitu, rasul tetaplah pribadi yang memiliki sifat jaiz rasul yakni sifat seperti manusia biasa tanpa mengurangi arti kerasulannya.

Dari buku Rukun Iman, Hudarrohman (2012: 48), sifat jaiz rasul dalam agama islam dikenal dengan sebutan Al-A’rolul Basyariyyah yang artinya ialah sifat-sifat yang umumnya dimiliki oleh manusia biasa. Namun sekali lagi, sifat jaiz tersebut tidaklah mengurangi keistimewaan rasul sebagai utusan yang dipilih oleh Allah SWT.

Adapun 4 sifat jaiz rasul yang wajib diketahui umat muslim ialah sebagai berikut:

  1. Dapat merasakan lapar dan haus serta membutuhkan makan/minum

  2. Dapat merasakan lelah serta butuh untuk tidur dan beristirahat

  3. Dapat merasakan sakit atau terserang penyakit dan dapat meninggal dunia

  4. Dapat menikah dan membina keluarga

Penegasan tentang sifat jaiz rasul itu sendiri dapat kita temukan dalam penggalan surat Al Furqaan ayat 20 berikut ini:

“Kami tidaklah mengutus beberapa orang Rasul sebelum kamu melainkan mereka itu juga makan makanan dan berjualan di pasar.” (QS. Al Furqaan: 20)

Meski rasul pada hakikatnya termasuk golongan orang yang memiliki sifat-sifat seperti manusia biasa, namun sebagai umat muslim yang memiliki iman kepada rasul kita patut meyakini bahwa sifat jaiz bagi rasul tersebut tidak akan pernah mengurangi atau menghilangkan sifat istimewa rasul sebagai utusan Allah SWT. (HAI)


Page 2

tirto.id - Rasul merupakan manusia terpilih ciptaan Allah SWT yang memilki sifat-sifat terpuji dan harus menjadi contoh bagi umat manusia.

Allah SWT mengutus para Rasul untuk menyampaikan wahyu kepada manusia. Selain itu, para rasul juga memiliki tugas sebagai pemberi petunjuk, pembawa kabar gembira, dan peringatan kepada umat manusia.

Dikutip NU Online, bilangan nabi dan rasul sebenarnya ada banyak, namun hanya Allah SWT yang mengetahui jumlah pastinya,

Namun, ada 25 nabi dan rasul yang diceritakan dalam Al-Quran yang wajib kita percayai dengan pasti. Selanjutnya di antara 25 orang itu ada 5 orang Rasul yang mempunyai kelebihan yang istimewa.

Mereka itu dinamakan Ulul-Azmi (اولوالعزم) artinya para Nabi dan Rasul yang mempunyai ketabahan luar biasa. Mereka itu adalah Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Nabi Muhammad SAW.

Mengimani rasul-rasul Allah SWT merupakan kewajiban hakiki bagi seorang muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan.

Sebagai perwujudan iman tersebut, kita wajib menerima ajaran yang dibawa rasul-rasul Allah SWT tersebut. Perintah beriman kepada rasul disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اٰمِنُوۡا بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ وَالۡكِتٰبِ الَّذِىۡ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوۡلِهٖ وَالۡكِتٰبِ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ مِنۡ قَبۡلُ‌ؕ وَمَنۡ يَّكۡفُرۡ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓٮِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلٰلًاۢ بَعِيۡدًا

Yaaa ayyuhal laziina aamanuuu aaminuu billaahi wa Rasuulihii wal Kitaabil lazii nazzala 'alaa Rasuulihii wal Kitaabil laziii anzala min qabl; wa mai yakfur billaahi wa Malaaa'ikatihii wa Kutubihii wa Rusulihii wal Yawmil Aakhiri faqad dalla dalaalam ba'ii

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh". (QS.Ani-Nisa: 136)

Sebagai manusia pilihan Allah SWT, rasul memiliki sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang rasul.

Sifat terpuji rasul ini disebut sebagai sifat wajib, yang terdiri dari empat, yakni shidiq (benar); amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan perintah dan larangan); serta fathonah (cerdas).

Baca juga: 25 Nama-Nama Nabi dan Rasul Secara Berurutan Beserta Kisahnya

Sifat Mustahil Rasul

Rasul juga memiliki sifat mustahil, yaitu sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh rasul sebab mereka adalah orang pilihan yang terjaga, terpelihara, atau terhindar dari dosa (ma’sum).

Sifat mustahil ini merupakan kebalikan dari sifat wajib. Sifat mustahil rasul juga ada empat, berikut penjelasannya:

1. Kidzib (كِذْبٌ) artinya bohong atau berdusta

Rasul tidak mungkin berbohong, karena yang disampaikan oleh rasul adalah kebenaran, baik perkataan maupun perbuatan.

Firman Allah SWT dalam Al-Quran:

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمۡ وَمَا غَوٰى, وَمَا يَنۡطِقُ عَنِ الۡهَوٰىؕ, اِنۡ هُوَ اِلَّا وَحۡىٌ يُّوۡحٰىۙ‏

Maa dalla saahibukum wa maa ghawaa; Wa maa yanthiqu 'anilhawaaa; In huwa illaa Wahyunii yuuhaa

Artinya: "Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru; Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)". (QS. An-Najm: 2-4)

2. Khianat (خِيَانَةٌ) artinya bertentangan dengan janji

Rasul tentunya tidak mungkin berkhianat terhadap apa yang diperintahkan Allah SWT.

Allah berfirman dalam Al-Quran:

اِتَّبِعۡ مَاۤ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ مِنۡ رَّبِّكَ‌‌ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ‌ۚ وَاَعۡرِضۡ عَنِ الۡمُشۡرِكِيۡنَ

Ittabi' maaa uuhiya ilaika mir Rabbika laaa ilaaha illaa Huwa wa a'rid 'anil mushrikiin

Artinya: "Ikutilah apa yang telah diwahyukan Tuhanmu kepadamu (Muhammad); tidak ada tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik". (QS. Al-An'am: 106)

3. Al-Kitman (الكتمان) artinya menyembunyikan rahasia

Tentunya Rasul tidak mungkin menyembunyikan kebenaran yang diperintahkan Allah SWT.

Firman Allah SWT:

اِنَّ الَّذِيۡنَ يَكۡتُمُوۡنَ مَآ اَنۡزَلَ اللّٰهُ مِنَ الۡکِتٰبِ وَ يَشۡتَرُوۡنَ بِهٖ ثَمَنًا قَلِيۡلًا ۙ اُولٰٓٮِٕكَ مَا يَاۡكُلُوۡنَ فِىۡ بُطُوۡنِهِمۡ اِلَّا النَّارَ وَلَا يُکَلِّمُهُمُ اللّٰهُ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ وَلَا يُزَکِّيۡهِمۡ ۖۚ وَلَهُمۡ عَذَابٌ اَ لِيۡمٌ

Innal laziina yaktumuuna maaa anzalal laahu minal kitaabi wa yashtaruuna bihii samanan qaliilan ulaaa'ika maa yaakuluuna fii butuunihim illan Naara wa laa yukallimu humul laahu Yawmal Qiyaamati wa laa yuzakkiihim wa lahum 'azaabun aliim

Artinya: "Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Kitab, dan menjualnya dengan harga murah, mereka hanya menelan api neraka ke dalam perutnya, dan Allah tidak akan menyapa mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih". (QS. Al-Baqarah: 174)

4. Al-Baladah (البلادة) artinya bodoh

Rasul juga tidak mungkin seseorang yang bodoh.

Hal ini seperti termaktub dalam firman Allah SWT berikut ini:

خُذِ الۡعَفۡوَ وَاۡمُرۡ بِالۡعُرۡفِ وَاَعۡرِضۡ عَنِ الۡجٰهِلِيۡنَ

Khuzil 'afwa waamur bil'urfi waa'rid 'anil jaahiliin

Artinya: "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh". (QS. Al-A'raf: 199).

Sifat Jaiz Rasul

Selain sifat wajib dan mustahil, Rasul juga memiliki sifat jaiz, yakni sifat yang boleh terjadi pada diri rasul.

Sifat jaiz ini hanya ada satu yaitu al-'aradhul basyariyah. Yang dimasud dengan al-'aradhul basyariyah adalah sifat-sifat yang sama dengan manusia pada umumnya.

Sifat tersebut yaitu makan, minum, haus, sakit, lapar, sedih, senang, beristri, dan sebagainya. Namun, sifat-sifat kemanusiaan ini tidak mengurangi atau menurunkan derajat seorang rasul.

Rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul, yaitu seperti berikut.

1. Ishmaturrasul adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah SWT. Oleh karena itu, seorang Rasul selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa pun.

2. Iltizamurrasµl adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apa pun yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah SWT.

Meskipun untuk menjalankan perintah Allah SWT harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik dari dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya, Rasul tidak pernah sejengkal pun menghindar atau mundur dari perintah Allah SWT.

Baca juga:

  • Mengenal Sifat Wajib Rasul & Artinya yang Harus Dicontoh Umat Islam
  • 5 Nabi dan Rasul Ulul Azmi Beserta Mukjizatnya

Baca juga artikel terkait SIFAT MUSTAHIL RASUL atau tulisan menarik lainnya Dhita Koesno
(tirto.id - tha/fds)


Penulis: Dhita Koesno
Editor: Fitra Firdaus

Subscribe for updates Unsubscribe from updates