Seorang nabi yang diberi keistimewaan oleh Allah swt. dapat berbicara ketika baru lahir adalah

Ilustrasi Masjid. Foto: Freepik

Allah SWT Yang Maha Berkehendak membuktikan kekuasaan-Nya melalui salah satu kisah nabi, yaitu kisah Nabi Isa. Semasa SD di pelajaran Pendidikan Agama Islam, kamu tentunya pernah kan mendengar kisah Nabi Isa yang terlahir tanpa ayah?

Dalam kisah itu, Allah tengah menunjukkan kekuasan-Nya dalam melakukan apa saja yang Dia kehendaki.

Karena terlahir tanpa ayah, banyak orang meragukan kesucian ibunda Nabi Isa yang bernama Maryam. Namun atas izin Allah SWT, Nabi Isa diberikan kemampuan mengatakan kebenaran terkait kelahirannya.

Untuk mengingatkan kembali indahnya kisah penuh mukjizat yang satu itu, Mama akan menuliskannya di sini. Sebelum penasaran, langsung saja dibaca ya kisah selengkapnya di bawah ini.

Kisah Nabi Isa dengan Mukjizat Mampu Berbicara Ketika Baru Dilahirkan

Ilustrasi Pemandangan Masjid. Foto: Freepik

Pada suatu waktu atas izin Allah Swt, Malaikat Jibril mendatangi seorang gadis bernama Maryam. Dalam pertemuan di antara keduanya, Malaikat Jibril menyampaikan kabar bahwa Maryam akan segera melahirkan seorang anak laki-laki dari rahimnya sendiri.

Mendengar kabar itu, Maryam tidak dapat menutupi keterkejutannya. Ia dilanda kebingungan.

"Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina," balas Maryam.

Malaikat Jibril menghilangkan kebingungan itu dengan menjelaskan bahwa segala yang menjadi kehendak Allah SWT pasti akan terjadi.

"Demikianlah, Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.”

Ilustrasi Perempuan Membaca Alquran. Foto: Freepik

Maryam pun mengerti dengan sangat baik ucapan Malaikat Jibril.

Tidak berselang lama, ketika Maryam mulai merasakan perubahan di dalam tubuh yang menandakan bahwa ia tengah hamil, Maryam bersegera meninggalkan tempatnya berzikir yang terletak di Baitul Maqdis, Yerussalem.

Maryam kembali ke kampung halamannya, Annasirah. Perutnya yang membesar pertanda bahwa ia tengah mengandung mengundang kehebohan warga sekitar.

Di antara mereka, ada yang mengasihani, namun ada pula yang mulai mencemooh dan meragukan kesucian Maryam. Mendapati beragam pendapat itu, Maryam hanya dapat bersabar dan ikhlas.

Ketika kontraksi penanda waktu kelahiran semakin dekat, Maryam meninggalkan rumahnya dan menuju ke arah salah satu pohon kurma kering. Di sana, ia bersandar hingga lahirnya seorang bayi laki-laki yang diberi nama Isa.

Ilustrasi Tangann Ibu dan Anak. Foto: Freepik

Setelah kesehatannya pulih, Maryam kembali ke rumah. Seperti yang diamanahi oleh Malaikat Jibril, Maryam hanya diam ketika orang-orang semakin sering menanyakan perihal ayah sang bayi. Tepat beberapa saat setelahnya, Allah SWT menunjukkan kuasa-Nya.

Dengan mukjizat Allah, Nabi Isa yang baru saja dilahirkan itu berkata, “Diriku adalah hamba Allah dan aku diberi Al-Kitab. Allah menjadikan aku seorang nabi.”

Peristiwa seorang bayi baru lahir yang bisa berbicara membuat semua warga terkejut. Mereka tidak habis pikir seorang bayi yang baru dilahirkan telah mampu membela ibu kandungnya. Dari jawaban Nabi Isa tersebut, nama baik Maryam kembali dibersihkan.

Warga yakin bahwa Maryam tetaplah seorang gadis suci, meskipun tetap ada segelintir orang yang menolak memercayai kekuasaan Allah SWT.

Ilustrasi Alquran. Foto: Freepi

Kisah Nabi Isa di atas dimuat langsung dalam Al-Quran surat Maryam ayat 16—34 ya, Ma.

Dari kisah mukjizat yang diperuntukkan bagi Nabi Isa, kita semua kembali diingatkan tentang bagaimana Allah Swt selalu mampu melakukan apa pun yang mustahil bagi kita.

Selain itu, untuk Mama-Mama, kisah ini juga bisa disampaikan kepada anak agar mereka mengetahui sejak dini bentuk kekuasaan Allah Swt yang enggak mengenal batasan.

Semoga segala yang tertulis di sini membawa kebaikan untuk kita semua, ya. Jangan lupa juga untuk selalu meyakini kebesaran Allah Swt.