Teori Kewirausahaan Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka lahirlah berbagai macam teori tentang kewirausahaan, berikut beberapa teori kewirausahaan Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori ini kemandirian sangat tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang pada masa lampau dimana belum begitu urgen masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal untuk melahirkan teori-teori berikutnya.
Teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletannya, keseriusannya, kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam berusaha, sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan keuletan sang pengusaha. Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari sudut pandang mereka masing-masing,
Teori ekonomi memandang bahwa lahirnya wirausaha disebabkan karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang akan melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan berbagai macam inovasi. Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang, asal-usul budaya dan nilai-nilai sosial disuatu masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya menanggapi peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh orang etnis cina dan padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka fakta dilapangan menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan padang yang meraih kesuksesan dalam berwirausaha. Selanjutnya teori psikologi, menurut saya teori ini lebih menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar kemungkinan seorang individu lebih berani dalam menanggapi peluang usaha yang diperolehnya. Yang terakhir adalah teori perilaku, bagaimana seorang wirausahawan harus memiliki kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha, memanaje keuangan dan hal-hal terkait, membangun jaringan, dan memasarkan produk, dibutuhkan pribadi yang supel dan pandai bergaul untuk memajukan suatu usaha. Setiap orang atau individu adalah unik, tidak ada duanya (mempunyai pengalaman masa lampau yang berbeda, hidup dalam situasi kehidupan yang berlainan, mempunyai ikatan dan tanggungjawab yang berlainan dan mempunyai tujuan hidup yang berlainan). Pekerjaan, keadaan keluarga, dan keuangan serta faktor–faktor lain akan ikut menentukan sikap terhadap kewirausahaan. Wirausahawan mempunyai berbagai kewajiban dan ikatan terhadap diri sendiri dan orang lain termasuk istri anda, keluarga, atasan atau karyawan. Dalam merencanakan masa depan, bersifatlah realistik dalam menentukan hal–hal mengenai diri anda; yang dapat diubah dan yang tidak dapat diubah. Pengalaman masa lampau seharusnya dapat membantu dalam memahami lebih baik situasisekarang. Kebanyakan wirausaha mempunyai tujuan dan pengharapan tertentu. Semakin jelas tujuan, semakin besar kemungkinan mencapai tujuan.
Kebanyakan orang membiarkan keadaan luar mengendalikan sikap mereka, sedangkan para wirausaha menggunakan sikap mereka untuk mengendalikan keadaan. Sikap mental positif memudahkan untuk memfokuskan pada kegiatan dan kejadian atas hasil yang ingin dicapai. Malahan pengalaman negatif mempunyai segi yang positif. Wirausahawan harus bersikap mental secara positif terhadap semua peristiwa dan mencari hikmah dari setiap pengalaman. Beberapa faktor yang berguna bagi wirausaha dalam mengembangkan sikap mental yang positif :
Beberapa saran yang akan membantu untuk mengembangkan sikap mental yang baik bagi wirausaha adalah sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. 2000. Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Erlangga Tarsis, Tarmuji. 1996. Manajemen Resiko Dunia Usaha. Jakarta : Liberty Thoha,Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Pratikyo, Yanto Sidik. 2009. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : PPM Santoso. 1993. Lingkungan Tempat Tinggal dalam Menentukan Minat Berwiraswasta FKIP UNS (Laporan Penelitian). Surakarta : UNS Soemahamidjaja, Soeparman. 1997. Membina Sikap Mental Wirausaha. Jakarta : Gunung Jati Press 2013
diunduh dari http://temonsoejadi.com Bismillahirahmanirahim, sahabatku semua yang dirahmati Allah, tulisan ini tidak serta merta muncul dengan sendirinya, tulisan ini muncul setelah adanya diskusi di forum komunikasi kami akan pentingnya berwirausaha, khususnya bagi para mahasiswa, kenapa mahasiswa harus berwirausaha ? kenapa kita harus berwirausaha ? pertanyaan diatas merupakan sambungan dari arikel saya yang dulu “siapa yang berani menjamin hidupmu ?”, mungkin sebagian klu-kluenya ada di artikel yang itu, namun sekarang saya fokuskan kenapa mahasiswa harus berwirausaha ? kenapa ? adakah yang bisa menjelaskan mungkin sahabatku yang baik, banyak diantara kita ( para mahasiswa) masih berfikir seperti kebanyakan mahasiswa maupun pelajar lainnya pada umumnya, setelah lulus kemudian mencari kerja, pikiran semacam ini sudah umum bahkan kebanyakan memang berfikir instan demikian, tak ada yang salah dengan berfikiran semacam itu, toh itu memang baik, menyalurkan ketrampilan yang dimemiliki untuk mengabdi memajukan pada perusahaan maupun instansti tertentu, ya gak ? tapi akan menjadi masalah, jika semua masyarakat di indonesia khususnya anak muda, pelajar dan mahasiswa jika dijadikan tujuan utama setelah kelulusannya. kenapa bisa begitu ? Kreativitas tinggi harus dimiliki setiap individu ( khususnya mahasiswa ) dalam bidang yang digeluti tak terkecuali dalam dunia wirausaha. Kewirausahaan merupakan gabungan kreativitas, inovasi,dan keberanian hadapi resiko dengan bekerja keras membentuk dan memelihara usaha. Keberhasilan wirausaha akan tercapai apabila didukung dengan beragam faktor termasuk kreativitas. Fenomena yang terjadi saat ini banyak sekali mahasiswa ketika lulus kuliah mereka hanya ingin menjadi seorang pegawai, ini terlihat dari hasil berbagai surfey wawancara dengan para mahasiswa sekitar 75% menjawab akan melamar kerja, dengan kata lain menjadi pegawai (karyawan), dan hanya sekitar 4% yang menjawab ingin berwirausaha, dan selebihnya menjadi karyawan dan berwirausaha. Dari hasil penelitian tersebut, mahasiswa sulit untuk mau dan mulai berwirausaha dengan alasan mereka tidak diajar dan dirangsang untuk berusaha sendiri, dan factor yang tidak kalah pentingnya adalah tidak ada atau sulitnya memiliki modal untuk berwirausaha, dan mereka kurang mampu dan mau menciptakan lapangan kerja sendiri. Kenapa Mahasiswa harus berwirausaha ? Di era abad 21 ini, perkembangan jumlah populasi manusia di dunia semakin meningkat. termasuk juga di indonesia, jumlah manusia di indonesia pada sensus penduduk 2010, mencapai lebih dari 400 juta jiwa. Seiring dengan perkembangan populasi yang semakin tumbuh dengan pesatnya, semakin tinggi pula tingkat pengangguran manusia pada usia produktif karena kesulitan mencari lapangan pekerjaan. Sebagai masyarakat yang modern, apalagi seorang yang berpendidikan kita seharusnya jangan hanya mencari pekerjaan, tetapi kita juga harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan dengan berwirausaha. Kita sudah sering mendengar kalimat “sebuah bangsa bisa maju,jika wirausahanya maju”. Kalimat tersebut bukan hanya omong kosong belaka, dapat di buktikan dengan negara-negara maju di dunia, diantaranya Amerika, Singapura dan beberapa negara-negara maju lainnya. mereka bisa maju karena masyarakat negara tersebut banyak yang berwirausaha. Pentingnya wirausaha bagi kesejahteraan suatu bangsa tidak lagi diragukan kebenarannya. Sehingga menambah jumlah wirausaha di sebuah negara termasuk Indonesia menjadi kunci untuk bangsa yang sejahtera. Dalam ranah pendidikan, persoalannya menyangkut bagaimana dikembangkan praksis pendidikan yang tidak hanya menghasilkan manusia terampil dari sisi ulah intelektual, tetapi juga praksis pendidikan yang inspiratif-pragmatis. Praksis pendidikan, lewat kurikulum, sistem dan penyelenggaraannya harus serba terbuka, eksploratif, dan membebaskan. Tidak hanya praktis pendidikan yang link and match (tanggem), yang lulusannya siap memasuki lapangan kerja, tetapi juga siap menciptakan lapangan kerja. Saat ini banyak entrepreneur muda yang kreatif, mereka jeli menangkap peluang menjawab kebutuhan komunitas kampus yang sebelumnya bisnis tersebut belum ada. Misalnya bisnis refil tinta, merakit komputer, jual beli buku, cuci kiloan, melukis sepatu dan melukis kaos sama. Wirausaha muda inovatif ini banyak ditemui di kota Yogyakarta dan Bandung. Kebutuhan ini bermula dari adanya kenyataan bahwa negara-negara bekembang (termasuk Indonesia) menghadapi persoalan-persoalan berupa : kemiskinan, keterbelakangan, ketenagakerjaan / pengangguran, pertumbuhan ekonomi rendah. Dan harapan besar untuk keluar dari persoalan itu tertuju pada wirausaha sebagai suatu alternatif karena wirausaha dinilai dapat mendorong terciptanya: lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan masyarakat, pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu. Atau dengan kata lain sikap mental wirausaha merupakan motor penggerak dalam pembangunan negara dalam hal : memajukan ekonomi bangsa dan negara, meningkatkan taraf hidup masyarakat, ikut mengurangi pengangguran, membantu mengentaskan kemiskinan. coba kita lihat peta pendukung ekonomi sebuah negara sebagai berikut : pemetaan kekuatan pendukung ekonomi negara dengan kuadran
Kalau kita perhatikan kondisi di negara kita yang realitas termasuk negara miskin dimana kekuatan ekonomi lebih bertumpu pada employee dan self employee, maka jawaban atas pertanyaan diatas “mengapa mahasiswa harus berwirausaha” adalah bahwa hal ini merupakan upaya untuk merubah pola pikir dan budaya mencari kerja menjadi budaya untuk menciptakan kerja sehingga lambat laun kekuatan ekonomi tidak hanya bertumpu pada kuadran sebelah kiri tetapi disebelah kanan. Untuk merubah pola pikir semacam itu tentu saja hanya bisa dilakukan dengan menanamkan sikap mental wirausaha. betul tidak kawan ? lah apakah cuma mahasiswa saja yang berwirausaha ? oh tidak semua orang berhak untuk menjadi wirausahawan, semakin banyak wirausahawan bermunculan akan semakin baik pertumbuhan ekonomi di negara kita, lapangan kerja baru akan tersedia, peningkatan pendapatan masyarakat yang baik, pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu juga akan mengalami pertumbuhan yang signifikan. sahabatku yang dirahmati Allah. untuk memantapkan hati kenapa harus berwirausahawan, maka kita tengoklah wirausahawan sukses dibawah ini
sahabatku semua yang dirahmati Allah, Dari uraian singkat diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sikap mental mahasiswa untuk berwirausaha sangatlah penting karena akan dapat merubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta kerja sehingga dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan klise dari negara-negara miskin seperti : kemiskinan, keterbelakangan, ketenagakerjaan / pengangguran, pertumbuhan ekonomi rendah. Lalu bagaimana caranya melatih dan meningkatkan kreativitas dalam berwirausaha ? 1. Amati Sekeliling Anda. Amati apa yang terjadi di sekeliling Anda, visualisasikan, dan gunakan semua indra yang ada. Hal ini melatih dan mempertajam ingatan karena kreativitas berarti mempertajam pikiran dan meningkatkan kepekaan indra seseorang. 2. Berimajinasi Merenung, berkhayal, mencari celah atau kekurangan untuk perbaikan usaha atau perusahaan. 3. Mengambil sudut pandang yang berbeda. Bertindak out of the box mungkin belum terbiasa dilakukan namun Anda bisa mulai melihat sesuatu dengan sudut pandang berbeda. 4. Melakukan Sesuatu Lakukan hal positif yang belum atau jarang dikerjakan, berinteraksi dengan anak-anak, kerja sosial, dll karena dapat melatih kreativitas Anda. 5. Mencatat Bawalah selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan ide yang tiba-tiba Anda temukan sehingga tidak terlupakan. 6. Tambah Wawasan. Penting bagi orang kreatif untuk punya wawasan yang luas dengan mempelajari hal-hal baru di dalam dan di luar bidang yang digeluti. Jelajahi internet, majalah, buku, tersesat di kota atau negara asing, pameran dll. Kegiatan tersebut bisa menambah kreativitas Anda. 7. Disiplin Orang kreatif adalah yang punya kedisiplinan untuk terus menciptakan ide-ide baru dan ketekunan untuk mewujudkan ide-ide mereka. Kreativitas dapat dilatih dan bukan anugerah sejak lahir. Maka latih dan tingkatkan kreativitas Anda untuk sukses. sahabatku yang dirahmati Allah yang aku sayangi. tentunya akan banyak kendala, antara fokus menjadi wirausaha atau kuliah, inilah polemik yang seringkali dikhawatirkan sebagian besar mahasiswa, dalam blog pak jokosusilo.com ada beberapa tips yang beliau berikan menyangkut berwirausaha sebagai mahasiswa Ada tujuh tips mengatur waktu bagi mahasiswa wirausaha yang akan beliau paparkan di sini.
so kesimpulan apa yang telah dipaparkan tak ada yang tidak mungkin jika kita bisa memungkinkan apa-apa yang tidak mungkin, bener gak kawan ? Secara garis besar kenapa mahasiswa harus berwirausaha dan kenapa kita juga harus berwirausaha point – pointnya adalah sebagai berikut ;
Jika setiap masyarakat sadar akan pentingnya wirausaha terlebih para pelajar dan mahasiswa, tentu saja dapat menekan jumlah pengangguran di indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara harus memiliki mental tangan di atas yang senantiasa memberi kepada sesama, jangan hanya bersifat tangan dibawah dengan mengharapkan pemberian dari orang lain, bahkan egois berfikir hanya diri sendiri yang dapat yg terbaik. so Berwirausahalah demi kebaikan diri sendiri dan indonesia. bagaimana menurutmu sahabatku ? siapkah berwirausaha ? sebuah perenungan disarikan dari berbagai sumber semoga bermanfaat |