Seiring berkembangnya zaman yang semakin maju dapat membuat seorang wirausaha untuk berfikir

Seiring berkembangnya zaman yang semakin maju dapat membuat seorang wirausaha untuk berfikir

Teori Kewirausahaan Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka lahirlah berbagai macam teori tentang kewirausahaan, berikut beberapa teori kewirausahaan

Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori ini kemandirian sangat tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang pada masa lampau dimana belum begitu urgen masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal untuk melahirkan teori-teori berikutnya.

  1. Teori Kirzerian Entrepreneur

Teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletannya, keseriusannya, kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam berusaha, sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan keuletan sang pengusaha. Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari sudut pandang mereka masing-masing,

  1. Teori Ekonomi, Sosiologi , Psikologi dan Perilaku Kewirausahaan

 Teori ekonomi memandang bahwa lahirnya wirausaha disebabkan karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang akan melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan berbagai macam inovasi.

Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang, asal-usul budaya dan nilai-nilai sosial disuatu masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya menanggapi peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh orang etnis cina dan padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka fakta dilapangan menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan padang yang meraih kesuksesan dalam berwirausaha.

Selanjutnya teori psikologi, menurut saya teori ini lebih menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar kemungkinan seorang individu lebih berani dalam menanggapi peluang usaha yang diperolehnya.

 Yang terakhir adalah teori perilaku, bagaimana seorang wirausahawan harus memiliki kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha, memanaje keuangan dan hal-hal terkait, membangun jaringan, dan memasarkan produk, dibutuhkan pribadi yang supel dan pandai bergaul untuk memajukan suatu usaha.

Setiap orang atau individu adalah unik, tidak ada duanya (mempunyai pengalaman masa lampau yang berbeda, hidup dalam situasi kehidupan yang berlainan, mempunyai ikatan dan tanggungjawab yang berlainan dan mempunyai tujuan hidup yang berlainan). Pekerjaan, keadaan keluarga, dan keuangan serta faktor–faktor lain akan ikut menentukan sikap terhadap kewirausahaan.

Wirausahawan mempunyai berbagai kewajiban dan ikatan terhadap diri sendiri dan orang lain termasuk istri anda, keluarga, atasan atau karyawan. Dalam merencanakan masa depan, bersifatlah realistik dalam menentukan hal–hal mengenai diri anda; yang dapat diubah dan yang tidak dapat diubah. Pengalaman masa lampau seharusnya dapat membantu dalam memahami lebih baik situasisekarang. Kebanyakan wirausaha mempunyai tujuan dan pengharapan tertentu. Semakin jelas tujuan, semakin besar kemungkinan mencapai tujuan.

  1. SIKAP DAN MENTAL YANG DIPERLUKAN OLEH CALON WIRAUSAHA

Kebanyakan orang membiarkan keadaan luar mengendalikan sikap mereka, sedangkan para wirausaha menggunakan sikap mereka untuk mengendalikan keadaan. Sikap mental positif memudahkan untuk memfokuskan pada kegiatan dan kejadian atas hasil yang ingin dicapai. Malahan pengalaman negatif mempunyai segi yang positif. Wirausahawan harus bersikap mental secara positif terhadap semua peristiwa dan mencari hikmah dari setiap pengalaman.

Beberapa faktor yang berguna bagi wirausaha dalam mengembangkan sikap mental yang positif :

  1. Pusatkan perhatian anda sedemikian rupa dan gunakanlah pikiran anda secara produktif.
  2. Pilihlah sasaran–sasaran positif dalam pekerjaan
  3. Bergaullah dengan orang–orang yang berpikir dan bertindak secara wirausaha. Cara berpikir, cara–cara dan ciri–ciri dari orang–orang di sekitar mungkin berimbas pada individu
  4. Jauhilah pikiran dan ide–ide yang negative
  5. Sadarlah bahwa andalah yang mengendalikan pikiran anda, dan gunakanlah pikiran tersebut secara produktif
  6. Haruslah selalu awas terhadap peluang–peluang yang meningkatkan situasi, baik dalam kehidupan pribadi, kehidupan kerja maupun dalam kehidupan masyarakat
  7. Jangan takut meninggalkan suatu ide, jika tidak menghasilkan hasil yang benar. Lebih baik mengubah arah daripada mengejar suatu ide yang tidak akan berhasil secara memuaskan
  8. Lingkungan akan mempengaruhi prestasi. Jika lingkungan tidak memenuhi kebutuhan anda, ubahlah lingkungan itu, atau pindah ke lingkungan lain yang lebih positif dan memungkinkan tercapainya sasaran yang patut diinginkan
  9. Percayalah pada diri dan bakat. Sukses akan datang kepada mereka yang percaya pada kemampuan mereka dan menggunakan kemampuan itu sepenuhnya.
  10. Hilangkan beban mental dengan mengambil tindakan. Pusatkan pikiran pada suatu problem tertentu. Sekali mengambil keputusan, ambillah tindakan untuk memecahkan persoalan itu. Usahakan agar konflik mental diselesaikan secepat mungkin.
  1. PEMBENTUKAN SIKAP  DAN MENTAL WIRAUSAHA  Para wirausaha memiliki pandangan hidup yang sehat. Mereka merupakan individu yang matang yang telah mengembangkan cara menilai pengalaman secara sehat. Beberapa bentuk sikap mental wirausaha yang ingin maju yaitu : a. Bersikap mental positif. b. Mempunyai tekad yang kuat c. Tekun, bekerja keras dan bertanggung jawab d. Selalu melakukan perbaikan diri dengan menggunakan pengetahuan, prestasi masa lampau, dan pandangan ke depan untuk menciptakan tujuan baru e. Selalu berusaha meningkatkan kualitas diri dengan melakukan perubahan untuk memotivasi diri mencapai sasaran yang lebih tinggi f. Percaya diri akan kemampuan dan kemauan

    g. Meningkatkan konsep diri dan kesan yang diperoleh orang lain dari diri sendiri dengan diawali penampilan menarik

Beberapa saran yang akan membantu untuk mengembangkan sikap mental yang baik bagi wirausaha adalah sebagai berikut :

  1. Para wirausaha adalah orang yang mengetahui bagaimana menemukan kepuasan dalam pekerjaan dan prestasinya. Tunjukkan sikap mental yang positif terhadap pekerjaan anda, karena sikap inilah yang akan ikut menentukan keberhasilan.
  2. Otak merupakan alat yang berdaya luar biasa. Menyediakan waktu beberapa saat setiap hari untuk merenungkan pikiran yang akan memungkinkan anda terarah pada kegiatan yang berarti.
  3. Kebanyakan orang membatasi pikirannya pada masalah dan kegiatan sehari-hari. Gunakanlah imajinasi untuk meluaskan pikiran anda dan cobalah berpikir yang “besar”. Orang yang dapat melihat “gambaran besar” merupakan orang yang bersifat wirausaha dan merupakan calon-calon pemimpin bisnis maupun masyarakat.
  4. Rasa humor ikut mengembangkan sikap mental yang sehat. Terlalu serius dapat merugikan pekerjaan dan tidak sehat. Menunjukkan rasa humor berpengaruh pada orang lain dengan jalan menyebarkan optimisme dan suasana yang santai.
  5. Pikiran haruslah terorganisasi dengan baik dan mampu memfokuskan pada berbagai masalah. Haruslah mampu memindahkan perhatian dari satu masalah ke masalah lain dengan upaya yang minim.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2000. Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta

Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Erlangga

Tarsis, Tarmuji. 1996. Manajemen Resiko Dunia Usaha. Jakarta : Liberty

Thoha,Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Pratikyo, Yanto Sidik. 2009. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : PPM

Santoso. 1993. Lingkungan Tempat Tinggal dalam Menentukan Minat Berwiraswasta FKIP UNS (Laporan Penelitian). Surakarta : UNS

Soemahamidjaja, Soeparman. 1997. Membina Sikap Mental Wirausaha. Jakarta : Gunung Jati Press

2013
02.21

diunduh dari http://temonsoejadi.com

Bismillahirahmanirahim,

sahabatku semua yang dirahmati Allah, tulisan ini tidak serta merta muncul dengan sendirinya, tulisan ini muncul setelah adanya diskusi di forum komunikasi kami akan pentingnya berwirausaha, khususnya bagi para mahasiswa,

kenapa mahasiswa harus berwirausaha ?

kenapa kita harus berwirausaha ?

pertanyaan diatas merupakan sambungan dari arikel saya yang dulu “siapa yang berani menjamin hidupmu ?”, mungkin sebagian klu-kluenya ada di artikel yang itu, namun sekarang saya fokuskan kenapa mahasiswa harus berwirausaha ?

kenapa ? adakah yang bisa menjelaskan mungkin

sahabatku yang baik, banyak diantara kita ( para mahasiswa) masih berfikir seperti kebanyakan mahasiswa maupun pelajar lainnya pada umumnya, setelah lulus kemudian mencari kerja, pikiran semacam ini sudah umum bahkan kebanyakan memang berfikir instan demikian, tak ada yang salah dengan berfikiran semacam itu, toh itu memang baik, menyalurkan ketrampilan yang dimemiliki untuk mengabdi memajukan pada perusahaan maupun instansti tertentu, ya gak ?

tapi akan menjadi masalah, jika semua masyarakat di indonesia khususnya anak muda, pelajar dan mahasiswa jika dijadikan tujuan utama setelah kelulusannya. kenapa bisa begitu ?

Kreativitas tinggi harus dimiliki setiap individu ( khususnya mahasiswa ) dalam bidang yang digeluti tak terkecuali dalam dunia wirausaha. Kewirausahaan merupakan gabungan kreativitas, inovasi,dan keberanian hadapi resiko dengan bekerja keras membentuk dan memelihara usaha. Keberhasilan wirausaha akan tercapai apabila didukung dengan beragam faktor termasuk kreativitas.

Fenomena yang terjadi saat ini banyak sekali mahasiswa ketika lulus kuliah mereka hanya ingin menjadi seorang  pegawai, ini terlihat dari hasil berbagai surfey wawancara dengan para mahasiswa sekitar 75% menjawab akan melamar kerja, dengan kata lain menjadi pegawai (karyawan), dan hanya sekitar 4% yang menjawab ingin berwirausaha, dan selebihnya menjadi karyawan dan berwirausaha.

Dari hasil penelitian tersebut, mahasiswa sulit untuk mau dan mulai berwirausaha dengan alasan mereka tidak diajar dan dirangsang untuk berusaha sendiri, dan factor yang tidak kalah pentingnya adalah tidak ada atau sulitnya memiliki modal untuk berwirausaha, dan mereka kurang mampu dan mau menciptakan lapangan kerja sendiri.

Kenapa Mahasiswa harus berwirausaha ?

Di era abad 21 ini, perkembangan jumlah populasi manusia di dunia semakin meningkat. termasuk juga di indonesia, jumlah manusia di indonesia pada sensus penduduk 2010, mencapai lebih dari 400 juta jiwa. Seiring dengan perkembangan populasi yang semakin tumbuh dengan pesatnya, semakin tinggi pula tingkat pengangguran manusia pada usia produktif karena kesulitan mencari lapangan pekerjaan.

Sebagai masyarakat yang modern, apalagi seorang yang berpendidikan kita seharusnya  jangan hanya mencari pekerjaan, tetapi kita juga harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan dengan berwirausaha. Kita sudah sering mendengar kalimat “sebuah bangsa bisa maju,jika wirausahanya maju”. Kalimat tersebut bukan hanya omong kosong belaka, dapat di buktikan dengan negara-negara maju di dunia, diantaranya Amerika, Singapura dan beberapa negara-negara maju lainnya. mereka bisa maju karena masyarakat negara tersebut banyak yang berwirausaha.

Pentingnya wirausaha bagi kesejahteraan suatu bangsa tidak lagi diragukan kebenarannya. Sehingga menambah jumlah wirausaha di sebuah negara termasuk Indonesia menjadi kunci untuk bangsa yang sejahtera. Dalam ranah pendidikan, persoalannya menyangkut bagaimana dikembangkan praksis pendidikan yang tidak hanya menghasilkan manusia terampil dari sisi ulah intelektual, tetapi juga praksis pendidikan yang inspiratif-pragmatis. Praksis pendidikan, lewat kurikulum, sistem dan penyelenggaraannya harus serba terbuka, eksploratif, dan membebaskan. Tidak hanya praktis pendidikan yang link and match (tanggem), yang lulusannya siap memasuki lapangan kerja, tetapi juga siap menciptakan lapangan kerja. Saat ini banyak entrepreneur muda yang kreatif, mereka jeli menangkap peluang menjawab kebutuhan komunitas kampus yang sebelumnya bisnis tersebut belum ada. Misalnya bisnis refil tinta, merakit komputer, jual beli buku, cuci kiloan, melukis sepatu dan melukis kaos sama. Wirausaha muda inovatif ini banyak ditemui di kota Yogyakarta dan Bandung.

Kebutuhan ini bermula dari adanya kenyataan bahwa negara-negara bekembang (termasuk Indonesia) menghadapi persoalan-persoalan berupa : kemiskinan, keterbelakangan, ketenagakerjaan / pengangguran, pertumbuhan ekonomi rendah. Dan harapan besar untuk keluar dari persoalan itu tertuju pada wirausaha sebagai suatu alternatif karena wirausaha dinilai dapat mendorong terciptanya: lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan masyarakat, pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu. Atau dengan kata lain sikap mental wirausaha merupakan motor penggerak dalam pembangunan negara dalam hal : memajukan ekonomi bangsa dan negara, meningkatkan taraf hidup masyarakat, ikut mengurangi pengangguran, membantu mengentaskan kemiskinan.

coba kita lihat peta pendukung ekonomi sebuah negara sebagai berikut :

pemetaan kekuatan pendukung ekonomi negara dengan kuadran

2.SELF EMPLOYEE 3.BUSINESSMAN
1.EMPLOYEE 4.INVESTOR

Kalau kita perhatikan kondisi di negara kita yang realitas termasuk negara miskin dimana kekuatan ekonomi lebih bertumpu pada employee dan self employee, maka jawaban atas pertanyaan diatas “mengapa mahasiswa harus berwirausaha” adalah bahwa hal ini merupakan upaya untuk merubah pola pikir dan budaya mencari kerja menjadi budaya untuk menciptakan kerja sehingga lambat laun kekuatan ekonomi tidak hanya bertumpu pada kuadran sebelah kiri tetapi disebelah kanan. Untuk merubah pola pikir semacam itu tentu saja hanya bisa dilakukan dengan menanamkan sikap mental wirausaha. betul tidak kawan ?

lah apakah cuma mahasiswa saja yang berwirausaha ? oh tidak semua orang berhak untuk menjadi wirausahawan, semakin banyak wirausahawan bermunculan akan semakin baik pertumbuhan ekonomi di negara kita, lapangan kerja baru akan tersedia, peningkatan pendapatan masyarakat yang baik, pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu juga akan mengalami pertumbuhan yang signifikan.

sahabatku yang dirahmati Allah.

untuk memantapkan hati kenapa harus berwirausahawan, maka kita tengoklah wirausahawan sukses dibawah ini

Pria berpakaian “dinas” celana pendek jin dan kemeja lengan pendek yang ujung lengannya tidak dijahit, ini adalah salah satu sosok entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket), ini mantan sopir taksi dan karyawan Unilever yang kemudian menjadi pengusaha sukses.

Titik balik yang getir menimpa keluarga Bob Sadino. Bob rindu pulang kampung setelah merantau sembilan tahun di Amsterdam, Belanda dan Hamburg, Jerman, sejak tahun 1958. Ia membawa pulang istrinya, mengajaknya hidup serba kekurangan. Padahal mereka tadinya hidup mapan dengan gaji yang cukup besar.

Sekembalinya di tanah air, Bob bertekad tidak ingin lagi jadi karyawan yang diperintah atasan. Karena itu ia harus kerja apa saja untuk menghidupi diri sendiri dan istrinya. Ia pernah jadi sopir taksi. Mobilnya tabrakan dan hancur. Lantas beralih jadi kuli bangunan dengan upah harian Rp 100.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.

Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.
Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.

Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

 siapa itu bob sadino ?

Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.

Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. “Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, “Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”
Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah “warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan dan 100 ton sayuran segar.

sahabatku semua yang dirahmati Allah,

Dari uraian singkat diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sikap mental mahasiswa untuk berwirausaha sangatlah penting karena akan dapat merubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta kerja sehingga dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan klise dari negara-negara miskin seperti : kemiskinan, keterbelakangan, ketenagakerjaan / pengangguran, pertumbuhan ekonomi rendah.

Lalu bagaimana caranya melatih dan meningkatkan kreativitas dalam berwirausaha ?

1. Amati Sekeliling Anda.

Amati apa yang terjadi di sekeliling Anda, visualisasikan, dan gunakan semua indra yang ada. Hal ini melatih dan mempertajam ingatan karena kreativitas berarti mempertajam pikiran dan meningkatkan kepekaan indra seseorang.

2. Berimajinasi

Merenung, berkhayal, mencari celah atau kekurangan untuk perbaikan usaha atau perusahaan.

3. Mengambil sudut pandang yang berbeda.

Bertindak out of the box mungkin belum terbiasa dilakukan namun Anda bisa mulai melihat sesuatu dengan sudut pandang berbeda.

4. Melakukan Sesuatu

Lakukan hal positif yang belum atau jarang dikerjakan, berinteraksi dengan anak-anak, kerja sosial, dll karena dapat melatih kreativitas Anda.

5. Mencatat

Bawalah selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan ide yang tiba-tiba Anda temukan sehingga tidak terlupakan.

6. Tambah Wawasan.

Penting bagi orang kreatif untuk punya wawasan yang luas dengan mempelajari hal-hal baru di dalam dan di luar bidang yang digeluti. Jelajahi internet, majalah, buku, tersesat di kota atau negara asing, pameran dll. Kegiatan tersebut bisa menambah kreativitas Anda.

7. Disiplin

Orang kreatif adalah yang punya kedisiplinan untuk terus menciptakan ide-ide baru dan ketekunan untuk mewujudkan ide-ide mereka.

Kreativitas dapat dilatih dan bukan anugerah sejak lahir. Maka latih dan tingkatkan kreativitas Anda untuk sukses.

sahabatku yang dirahmati Allah yang aku sayangi.

tentunya akan banyak kendala, antara fokus menjadi wirausaha atau kuliah, inilah polemik yang seringkali dikhawatirkan sebagian besar mahasiswa, dalam blog pak jokosusilo.com ada beberapa tips yang beliau berikan menyangkut berwirausaha sebagai mahasiswa

Ada tujuh tips mengatur waktu bagi mahasiswa wirausaha yang akan beliau paparkan di sini.

  1. Bagi waktu anda sebaiknya-baiknya. Bagi waktu anda antara kuliah, bisnis, dan bersosialisasi. Mulai hari anda dengan selalu mengatur perencanaan anda hari ini, dan pastikan anda disiplin menjalankannya.
  2. Kerjakan tugas kuliah anda segera. Bila anda mendapatkan tugas kuliah, segera kerjakan biar cepat kelar. Matikan juga Facebook anda. Sering mungkin dalam pikiran anda “Saya main facebook dulu, baru garap tugasnya nanti”. Atau mencoba belajar sambil facebook-an. Dijamin itu tidak akan efektif. Yang terbaik tetaplah kerjakan tugas anda terlebih dulu sampai selesai.
  3. Belajar tetapkan prioritas anda. Seperti contoh pilihan untuk memainkan Facebook dan menyelesaikan tugas di atas, anda juga akan dihadapkan dengan berbagai pilihan-pilihan lainnya. Di sinilah anda belajar untuk mengatur prioritas anda. Apa yang terpenting dan terbaik, itulah yang harus anda prioritaskan.
  4. Soal memilih usaha, jika anda khawatir tidak punya banyak waktu untuk usaha anda, anda bisa pilih usaha yang tidak terlalu menyita banyak waktu. Cukup 1-3 jam sehari misalnya. Contohnya?
    Kalau di bisnis online misalnya bisa menjadi affiliate/reseler. Intinya yang cukup tidak banyak memakan waktu. Banyak bisnis online yang menawarkan afiliasi, salah satunya seperti produk jam slapia.
  5. Saat libur kuliah adalah saat yang pas untuk membuat proyek wirausaha anda terwujud. Jika anda punya ide bisnis, saat liburan kuliah ini adalah saat yang tepat untuk ngebut mengeksekusinya.
  6. Kalau anda memilih bisnis yang banyak memakan waktu, anda mungkin perlu kurangi waktu istirahat anda dan kurangi juga jam nonton televisi.
  7. Kalau anda berbisnis online, saat anda sedang di kampus, anda bisa manfaatkan jam istirahat kuliah untuk mengecek bisnis online anda. Dari laptop, netbook, atau warnet, anda bisa pastikan bisnis tetap berjalan dengan baik selama anda tinggal kuliah tadi.

so kesimpulan apa yang telah dipaparkan tak ada yang tidak mungkin jika kita bisa memungkinkan apa-apa yang tidak mungkin, bener gak kawan ?

Secara garis besar kenapa mahasiswa harus berwirausaha dan kenapa kita juga harus berwirausaha point – pointnya adalah sebagai berikut ;

  • Menumbuhkan motivasi kewirausahaan di kalangan mahasiswa
  • Membangun sikap mental wirausaha
  • Meningkatkan kecakapan dan keterampilan para mahasiswa khususnya “sense of business”
  • Menumbuhkembangkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi dan berbudaya
  • Menciptakan unit bisnis baru yang berbasis IPTEKS
  • Membangun jejaring bisnis antarpelaku bisnis, khususnya antara wirausaha pemula dengan pengusaha yang sudah mapan

Jika setiap masyarakat sadar akan pentingnya wirausaha terlebih para pelajar dan mahasiswa, tentu saja dapat menekan jumlah pengangguran di indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara harus memiliki mental tangan di atas yang senantiasa memberi kepada sesama, jangan hanya bersifat tangan dibawah dengan mengharapkan pemberian dari orang lain, bahkan egois berfikir hanya diri sendiri yang dapat yg terbaik. so Berwirausahalah demi kebaikan diri sendiri dan indonesia.

bagaimana menurutmu sahabatku ?

siapkah berwirausaha ?

sebuah perenungan disarikan dari berbagai sumber

semoga bermanfaat