Sebutkan tiga unsur utama dalam membuat pola batik tradisional

Merdeka.com - Batik adalah salah satu kerajinan tradisional khas Indonesia yang telah mendunia. Seni membatik umumnya dilakukan di atas selembar kain dengan menggunakan lilin khusus. Gambar-gambar yang dihasilkan dari teknik membatik pun sangat beragam, sesuai dengan ciri khas daerah asalnya. Makna filosofis yang terkandung dalam motif batik pun begitu kuat dan kental dengan adat istiadat, terutama bagi masyarakat Jawa.

Mengutip dari Ensiklopedia Batik dan Kain Hias Nusantara, kata batik berasal dari gabungan dua kata dalam Bahasa Jawa yaitu amba dan titik. ”Amba” artinya kain dan “Titik” adalah cara memberi motif pada kain dengan cara memberi motif pada kain dengan menggunakan malam cair dengan cara di titik-titik.

Kesenian batik di Indonesia semakin meluas dan telah menjadi milik rakyat, khususnya Suku Jawa pada akhir abad ke-18 atau awal ke-19. Batik yang dihasilkan berjenis batik tulis. Pada 2009 Batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO dengan dimasukkan ke dalam daftar representatif sebagai budaya tak-benda warisan manusia [Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity].

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai macam batik dan makna yang terdapat dalam motif-motifnya yang paling terkenal.

2 dari 6 halaman

Herry Lisbijanto [2013: 10-12] yang dikutip dari publikasi unpas.ac.id memaparkan bahwa ada 3 jenis atau macam batik menurut teknik pembuatannya, yaitu:

1. Batik Tulis

Batik tulis adalah macam batik yang dibuat secara manual menggunakan tangan dengan alat bantu canting untuk menerakan malam pada corak batik. Pembuatan batik tulis membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi karena setiap titik dalam motif berpengaruh pada hasil akhirnya. Motif yang dihasilkan dengan cara ini tidak akan sama persis. Kerumitan ini yang menyebabkan harga batik tulis sangat mahal. Jenis batik ini dipakai raja, pembesar keraton, dan bangsawan sebagai simbol kemewahan.

2. Batik Cap

Batik cap adalah macam batik yang dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel motif batik yang terbuat dari tembaga. Cap digunakan untuk menggantikan fungsi canting sehingga dapat mempersingkat waktu pembuatan. Motif batik cap dianggap kurang memiliki nilai seni karena semua motifnya sama persis. Harga batik cap cukup murah karena dapat dibuat secara masal.

3. Batik Lukis

Batik lukis adalah macam batik yang dibuat dengan melukiskan motif menggunakan malam pada kain putih. Pembuatan motif batik lukis tidak terpaku pada pakem motif batik yang ada. Motifnya dibuat sesuai dengan keinginan pelukis tersebut. Batik lukis ini mempunyai harga yang mahal karena tergolong batik yang eksklusif dan jumlahnya terbatas.

3 dari 6 halaman

Sementara itu, terdapat dua macam batik lagi jika ditelusuri dari tren pembuatannya. Yakni, batik tradisonal dan batik modern. Jika mengenal batik cap, batik printing, batik sablon, maka semua macam batik tersebut termasuk dalam seni membatik modern. Sedangkan batik tradisional umumnya berbentuk batik tulis.

1. Batik Tradisional

Batik tradisional merupakan satu seni budaya yang berbentuk pola penulisan garis dan titik sehingga berbentuk motif dan corak unik dan khas yang sama. Contoh batik tradisional adalah batik Cirebon.

Motif yang dipakai dalam batik Cirebon adalah khusus yang berasal dari daerah Cirebon saja, tidak boleh menggunakan motif dari daerah lain. Selain itu, macam batik tradisional proses pembuatannya juga lebih lama daripada macam batik modern.

Batik Tradisional:

  • Batik dibuat dengan cara ditulis.
  • Pembentuk motif batik adalah garis dan titik.
  • Susunan motif dan warna disesuaikan dengan pola yang terbentuk dari garis dan titik.
  • Proses pembuatan batik lebih lama.
  • Nilai seninya lebih tinggi. 
  • Harga jualnya lebih mahal.

2. Batik Modern

Batik modern adalah macam batik yang dalam teknik dan proses pembuatannya tidak membutuhkan waktu lama. Maka dari itu batik modern memiliki harga yang lebih murah dan sangat mudah ditemukan di pasaran dengan motif yang seerupa.

Batik Modern:

  • Pembuatannya tidak membutuhkan waktu lama.
  • Motif disesuaikan dengan pergerakan zaman.
  • Nilai estetikanya ditentukan oleh kesesuaian dengan fashion terbaru.
  • Penyebaran batik lebih banyak dan lebih luas.

4 dari 6 halaman

UNESCO telah mengukuhkan batik asal Indonesia sebagai warisan budaya pada 2 Oktober 2009. Sehingga, pada 2 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Batik Nasional di Indonesia. Sejak pengukuhan ini, batik mulai berkembang pesat di seluruh Indonesia. Batik tersebar pada 20 Provinsi, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi, Lampung, kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur/Madura, DIY, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua, dan Irian Jaya Barat.

Perkembangan batik di Indonesia tidak hanya secara produksi saja, namun juga secara motif dan coraknya. Banyak motif-motif baru dan dengan warna-warna yang lebih menarik lantas bermunculan, menyesuaikan dengan daerah tempat batik-batik baru tersebut berasal.

Di Jawa sendiri, terdapat beberapa kelompok motif batik dengan ragam hias geometris yang populer, yaitu Ceplok, Kawung, Nitik, dan Parang, mengutip dari publikasi uny.ac.id. Ke empat motif ini paling sering ditemui dan dijual di pasaran.

5 dari 6 halaman

1. Batik Motif Ceplok

Batik motif ceplok adalah macam batik yang populer dan cukup mudah dijumpai. Ragam hias motif batik kelompok Ceplok selalu memiliki unsur simetris pada motifnya. Ceplok ada yang terbentuk atas garis-garis silang yang membentuk lingkaran, bintang, persegi, persegi panjang, jajaran genjang, bentuk segitiga [tumpal] dan bentuk lain yang disusun dalam tatanan garis. Motif Ceplok sering dipadupadankan dengan berbagai motif lainnya untuk mendapatkan motif yang lebih indah. Misalnya, gambar garuda pada motif batik parang rusak, motif ini dapat disebut kain motif Parang Rusak Ceplok Garuda

2. Batik Motif Parang

Batik motif parang adalah macam batik kedua yang populer dijumpai dan dijual. Motif pada batik parang terdiri dari 2 bidang yang bergantian. Bidang miring diantara bidang Parang disebut Lereng. Garis menyerupai huruf S yang terjalin melambangkan kesinambungan. Bentuk ini diambil dari ombak yang bergulung-gulung dan menghantam karang, artinya usaha keras dan semangat yang tidak pernah padam.

Pola Lereng atau Parang dibuat dengan menggambar persegi-persegi yang diletakkan berjajar dengan kemiringan lebih kurang 45 derajat ke arah kiri maupun kanan. Besar setiap kotak disesuaikan dengan keperluan gambar motif.

Pada bidang Parang dapat dibuat macam-macam garis Parang yang menimbulkan macam-macam nama Parang dan maknanya. Misalnya Parang Klitik memiliki garis parang yang kecil bermakna pemakai memiliki perilaku lemah lembut dan bijaksana.

6 dari 6 halaman

3. Batik Motif Kawung

Batik motif kawung adalah macam batik ketiga yang umum dijumpai. Motif Kawung merupakan ornamen geometris lingkaran yang dijajarkan dan ditumpuk sehingga berbentuk potongan elips. Pola Kawung terinspirasi oleh bentuk buah aren yang dibelah empat. Keempat bagian buah bersama intinya itu melambangkan empat arah [penjuru] utama dalam agama Buddha.

Jaman dahulu, diceritakan bahwa pola Kawung diperuntukkan bagi para bangsawan dan keluarga raja. Ada berbagai bentuk pola Kawung dengan nama berbeda-beda, misalnya Kawung Beton, Kawung Picis, Kawung Prabu, Kawung Brendi, dan lain-lain. Pembuatan pola pada kain dengan cara menggambar garis kotak-kotak sama sisi dengan posisi horisontal atau diagonal. Setiap kotak itu diisi dengan bentuk Kawung.

4. Batik Motif Nitik

Batik motif nitik adalah macam batik keempat yang paling populer. Nitik terdiri dari garis-garis yang silang–silang dan disusun sebagai tatanan persegi. Pola batik Nitik berwujud titik dan garis pendek berbentuk segi empat. Nitik yang selalu tergambar simetris sederhana mungkin dahulu merupakan gambar yang terbaik. Dengan adanya perkembangan jaman, nitik menjadi motif yang menyenangkan dan dapat berkembang karena memiliki nilai tambah yang baik.

Dipandang dari sudut teknis, Nitik dianggap termasuk seni batik tertua. Cara membuat pola Nitik yaitu dengan cara menggambar garis kotak-kotak sama sisi dengan posisi horisontal atau diagonal 45 derajat. Setelah menggambar pola dasar, motif dibatik dengan menggunakan canting khusus. Canting khusus Nitik mempunyai ujung paruh berbentuk persegi empat.

Merdeka.com - Indonesia memang sudah dikenal sebagai negara dengan aneka ragam kebudayaan yang luhur. Hal ini tercermin dari berbagai macam bahasa daerah, agama dan kepercayaan, adat istiadat, hingga makanan khas. Bukan hanya itu, Indonesia juga memiliki macam-macam motif batik sebagai salah satu hasil kebudayaan yang masih dilestarikan dan populer hingga saat ini.

Macam-macam motif batik di Indonesia sangat bervariasi. Bahkan masing-masing daerah memiliki corak khasnya tersendiri. Mulai dari batik Solo, Yogyakarta, Magetan, Cirebon, Pekalongan, Rembang, Bali, hingga Ternate Maluku Utara. Tidak jarang, kain batik menjadi oleh-oleh khas yang bisa dibawa pulang saat berwisata di daerah penghasil batik tersebut.

Berbagai macam corak atau motif batik ini mencerminkan kehidupan dari masing-masing masyarakat di setiap daerahnya. Biasanya motif batik yang diambil dari berbagai hal yang dekat dengan masyarakat tersebut. Seperti motif ikan dan hewan-hewan laut sebagai gambaran aktivitas dan mata pencaharian utama masyarakat di daerah pesisir. Atau juga motif tumbuhan dan berbagai simbol alam yang mempunyai filosofi tersendiri.

Sebagai masyarakat Indonesia, harus mengetahui dan mengenal lebih dalam macam-macam motif batik yang menjadi kebanggaan budaya sendiri. Dengan mengenal lebih dalam, akan muncul rasa memiliki dan semangat untuk melestarikan dan mempopulerkan budaya Indonesia yang luhur. Dilansir dari Brilio.net dan Liputan6.com, berikut kami merangkum macam-macam motif batik di Indonesia:

2 dari 15 halaman

Macam-macam motif batik di Indonesia yang pertama adalah batik Parang Kusumo. Batik asal Kota Solo ini mempunyai corak atau motif klasik, yaitu menyerupai ombak lautan. Di sini, ombak mempunyai sifat kuat yang selalu menghantam tebing dan karang di lautan.

Hal ini dapat menggambarkan analogi sebuah kehidupan yang harus dijalani dengan penuh udaha dan perjuangan. Perjuangan yang dilakukan untuk mencapai keharuman lahir dan batin. Keharman yang dimaksud adalah keharuman pribadi tanpa meninggalkan norma dan etika.

Mega Mendung

Macam-macam motif batik di Indonesia selanjutnya adalah batik Mega mendung. Jenis batik ini berasal dari Kota Cirebon, Jawa Barat. Berbeda dengan batik Parang Kusumo, batik Mega Mendung mengangkat corak awan mendung yang menyimpan makna mendalam. Motif Mega Mendung ini ditampilkan dengan tujuh gradasi warna yang berlapis. Tujuh warna ini melambangkan tujuan lapisan langit yang ada di alam semesta. Sedangkan Mega Mendung yang berarti awan mendung menggambarkan kehidupan manusia yang harus dilalui dengan sikap sabar, teduh, dan tidak mudah marah.

3 dari 15 halaman

Macam-macam motif batik di Indonesia yang tidak kalah populer adalah batik Sidomukti. Jenis batik ini merupakan ciri khas dari batik Keraton Solo, Jawa Tengah. Batik jenis ini biasanya dilukis menggunakan zat pewarna soga alam yang berwarna cokelat. Penggunaan warna ini menunjukkan bahwa batik Sidomukti termasuk jenis batik klasik atau kuno.

Selain itu, dilihat dari namanya, Sido yang berarti jadi atau terus menerus, dan Mukti berarti mulia atau sejahtera. Filosofi ini menggambarkan kehidupan yang terus menerus diliputi kemuliaan dan kesejahteraan. Batik Sidomukti ini dapat bergambar kupu-kupu, gunung, bangunan, atau juga motif bunga.

©2020 Merdeka.com

4 dari 15 halaman

Batik tujuh rupa juga termasuk salah satu dari macam-macam motif batik di Indonesia yang populer. Batik ini merupakan batik khas kebanggaan masyarakat Pekalongan. Ciri khas batik ini didominasi dengan corak tumbuhan dan hewan.

Disebut juga sebagai batik pesisir, tidak heran jika motif khas batik Pekalongan menggambarkan kehidupan masyarakat pesisir yang mudah beradaptasi dengan budaya luar. Dalam hal ini, pengrajin batin memasukkan hiasan keramik Tiongkok sebagai simbol akulturasi budaya luhur yang lembut.

5 dari 15 halaman

©2020 Merdeka.com

Macam-macam motif batik di Indonesia berikutnya adalah batik Lasem. Batik Lasem ini merupakan jenis batik khas Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Dilihat dari coraknya, batik Lasem mempunyai warna yang mencolok berbeda dengan motif batik pesisir lainnya.

Selain itu, Batik Lasem juga menggabungkan budaya China dan Jawa dalam satu kaya batik. Tidak heran jika Batik Lasem ini kental dengan warna merah khas budaya China.

6 dari 15 halaman

Macam-macam motif batik di Indonesia selanjutnya berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Batik ini bernama Singa Barong. Di sini, Singa Barong merupakan binatang mitologis yang memiliki kekuatan ajaib.

Sebab, berdasarkan bahasa Jawa dan Bali, Baring ini erat kaitannya dengan sifat-sifat ajaib. Dengan begitu, batik Singa Barong ini dibuat sebagai bentuk atau simbol spiritual. Selain itu, simbol singa yang diangkat dikatakan sebagai lambang agama Protestan atau budaya Eropa Barat.

7 dari 15 halaman

©2020 Merdeka.com

Macam-macam motif batik yang tidak kalah menarik berikutnya adalah batik Sekar Jagad. Jenis batik ini banyak diproduksi di kota Solo maupun Yogyakarta. Dilihat dari namanya, Sekar Jagat mempunyai arti sebagai keindahan yang mampu membuat setiap orang terpesona melihatnya.

Selain itu, dalam Bahasa Belanda Kar berarti peta, dan Jagad dalam Bahasa Jawa berarti dunia. Dengan begitu, Sekar Jagad ini dibuat sebagai lambang keberagaman, baik di Indonesia maupun di dunia. Hal ini dapat terlihat dari motif pulau-pulau yang terdapat di dalamnya.

8 dari 15 halaman

©2020 Merdeka.com

Batik Pring Sedapur menjadi salah satu yang menambah daftar panjang macam-macam motif batik di Indonesia. Batik ini berasal dari daerah Magetan, dengan mengangkat tanaman pring atau bambu sebagai ciri khas motifnya.

Selain itu, jenis batik ini juga dipadukan dengan hiasan urung yang menawan. Perpaduan motif bambu dan burung tersebut menggambarkan kehidupan yang rukun dan tentram.

9 dari 15 halaman

Batik Sidoluhur juga termasuk macam-macam motif batik di Indonesia yang populer. Berasal dari Kota Solo, batik ini biasanya dipakai dalam upacara perkawinan. Tepatnya dikenakan oleh pengantin wanita pada saat malam pengantin.

Batik Sidoluhur ini dibuat sebagai lambang doa dari si pemakai batik supaya mendapatkan hidup yang sehat jasmani dan rohani, serta menjadi orang yang terhormat dan bermatabat.

10 dari 15 halaman

©2020 Merdeka.com

Macam-macam motif batik di Indonesia berikutnya yaitu batik Priyangan. Batik ini berasal dari daerah Tasikmalaya yang memiliki motif rapat, rapi, dan berkelas.

Biasanya batik ini berupa gambar rumput atau tumbuh-tumbuhan yang menjadi ciri khasnya. Secara umum, dikatakan batik Priyangan menampilkan sifat kesederhanaan, terbuka, pluralis dan manis yang selaras dengan gambaran wanita Sunda.

11 dari 15 halaman

©2020 Merdeka.com

Batik Kawung juga salah satu dari macam-macam motif batik cukup populer dan sering digunakan. Batik ini memiliki motif tua yang berbentuk seperti kolang-kaling, disusun hingga membentuk persegi empat sudut.

Batik ini menggambarkan sifat pengendalian diri yang baik, hati yang tulus dan bersih, tanpa perasaan iri dan dengki terhadap orang lain.

12 dari 15 halaman

Macam-macam motif batik di Indonesia berikutnya adalah batik tambal. Sesuai dengan namanya, batik ini memiliki berbagai macam corak yang disusun menyambung dan saling berkaitan, sehingga terkesan seperti kain tambal.

Motif ini menggambarkan sikap untuk terus memperbaiki sesuatu yang rusak. Konon, kain ini dipercayai dapat menyembuhkan orang sakit. Hanya dengan meletakkan kain di atas tubuh seseorang yang sakit, dan sakit yang dirasakan pun dapat sembuh dengan sendirinya.

13 dari 15 halaman

©2020 Merdeka.com/Budaya-indonesia.org

Macam-macam motif batik selanjutnya dapat dilihat dari batik ulamsari mas. Motif batik ini merupakan corak batik khas Bali, yang ditunjukkan dengan gambar ikan dan udang. Motif batik ulamsari mas ini melambangkan mata pencaharian sebagian besar masyarakat Bali sebagai nelayan.

Motif ini mempunyai makna kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang hidup di daerah pesisir pantai. Ini juga termasuk salah satu jenis batik yang cantik dan elegan saat digunakan.

14 dari 15 halaman

©2020 Merdeka.com/Pinterest

Selanjutnya adalah batik jagatan pisang. Batik jagatan pisang ini juga merupakan salah satu dari macam-macam motif batik kebanggaan masyarakat Bali.

Sesuai dengan namanya, batik ini mempunyai motif pisang bali yang melambangkan makna harapan, doa, dan keselamatan. Biasanya batik ini diberikan oleh seseorang kepada kekasihnya yang akan pergi jauh dengan harapan dan doa agar bisa kembali dan bertemu lagi.

15 dari 15 halaman

©2020 Merdeka.com/Fimela.com

Macam-macam motif batik di Indonesia yang terakhir adalah batik turbo. Batik turbo ini merupakan hasil batik khas masyarakat Ternate, Maluku Utara. Batik ini biasanya digambarkan dengan motif cengkeh, pala, peta Maluku Utara, buah kelapa, serta ikan dan karang.

Beberapa motif ini memang menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia bagian timur yang dekat dengan hal-hal tersebut. Selain coraknya yang beragam, batik turbo ini juga mempunyai banyak variasi warna cerah. Mulai dari hijau, merah, kuning, hingga orange.

Video yang berhubungan