Sebutkan tiga tata tertib yang harus ditaati sewaktu di taman

Sebutkan tiga tata tertib yang harus ditaati sewaktu di taman

Ilustrasi menyapu: Tuliskan Aturan yang Ada di Sekolahmu! Kunci Jawaban Kelas 2 SD Tema 2 Subtema 3 /creative common search

PORTAL PURWOKERTO – Tuliskan Aturan yang Ada di Sekolahmu! Kelas 2 Tema 2 Subtema 3 Pembelajaran 2

Di setiap kehidupan kita, pasti selalu menemukan berbagai macam aturan setiap harinya.

Baik itu di rumah, di sekolah, di kendaraan atau transportasi umum hingga fasilitas umum, pasti kita menemukan beberapa aturan yang sebaiknya kita patuhi.

Lantas, seperti apa aturan yang ada di sekolahmu? Kali ini kita akan membahas apa saja tata tertib yang harus dipatuhi ketika kita di sekolah, simak pembahasan dibawah ini:

Baca Juga: Mengapa Kamu Bertangungjawab atas Kebersihan Kelasmu? Ini Alasannya

1. Hadir Di Sekolah Tepat Waktu

Kehadiran kita di sekolah sangat mempengaruhi nilai etika kita. Selain memperngaruhi nilai, kehadiran kita di sekolah tepat waktu, juga membiasakan diri kita agar disiplin.

Kedisiplinan inilah yang dapat membuat kita tertib dalam mengatur atau memanage waktu di kehidupan kita di masa depan.

2. Memakai Seragam Sekolah Dengan Lengkap dan Rapi

Aturan di tempat wisata dibuat untuk dipatuhi, bukannya dilanggar. Adanya peraturan di tempat wisata tersebut untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan saat menikmati liburan di destinasi wisata tersebut. Namun terkadang masih banyak beberapa oknum yang melanggar aturan tersebut. Alhasil banyak wisatawan yang tidak nyaman dan aman berada di lingkungan tersebut.

Secara tidak langsung, hal tersebut dapat merugikan pihak pengelola wisata ataupun warga sekitar. Di semua tempat wisata terdapat berbagai peraturan yang perlu ditaati oleh wisatawan yang datang berkunjung. Peraturan tersebut bisa berbeda-beda dengan yang lainnya, namun secara garis besar terdapat poin yang sama yakni menyangkut kenyamanan dan keamanan pengunjung.

Meskipun ada aturan yang terlihat sepele jika tidak ditaati akan menimbulkan masalah, misalnya saja ada larangan membuang sampah sembarangan. Jika wisatawan tidak mengikuti aturan tersebut dan memilih melanggarnya, maka lama-kelamaan tempat wisata tersebut akan banyak tumpukan sampah. Alhasil tempat wisata menjadi kumuh dan tampilannya tidak cantik lagi, sehingga wisatawan tidak mau berkunjung.

Sebutkan tiga tata tertib yang harus ditaati sewaktu di taman
Menaati aturan di tempat wisata dengan baik, Sumber: javatravel.net

Peraturan yang Biasa Ada di Tempat Wisata

Salah satu akibat tidak mematuhi aturan yang ada di tempat wisata ialah Anda bisa mendapatkan hukuman sesuai dengan yang telah diatur. Dengan mematuhi aturan saat di tempat wisata juga nantinya akan berdampak baik bagi Anda. Jadi jangan hanya karena orang lain banyak yang melanggar, lantas Anda juga ikut melanggar. Berikut aturan-aturan yang biasa terdapat di tempat wisata.

1. Membuang Sampah Pada Tempatnya

Dimanapun tempat wisata itu berada, pihak pengelola telah menyiapkan tempat khusus untuk membuang sampah. Namun kenyataannya masih ada banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Dampaknya tempat wisata tersebut menjadi kotor dan membuat tidak nyaman untuk di datang. Sebenarnya permasalahan sampah di tempat wisata ini dari dulu hingga sekarang masih menjadi pembahasan hangat di dunia pariwisata.

Selain kesadaran dari wisatawan, pihak pengelolapun juga berperan penting untuk menegakkan aturan ini. Pihak pengelola wajib memastikan bahwa di setiap sudut tempat wisata yang dikelola sudah diberikan tempat khusus untuk membuang kemasan makanan atau minuman. Hal ini untuk memudahkan wisatawan yang datang berkunjung, selain itu juga untuk meminimalisir wisatawan membuangnya sembarangan.

2. Tidak Melakukan Tindakan Asusila

Peraturan di tempat wisata selanjutnya ialah tidak melakukan tindakan asusila. Terkadang masih banyak oknum yang melakukan tindakan asusila di tempat wisata. Alhasil banyak wisatawan lain yang terganggu dengan tindakan tersebut dan merasa tidak nyaman. Bahkan tindakan tersebut bisa dilakukan saat siang hari yang masih banyak wisatawan.

Tentu saja hal ini sangat merugikan berbagai pihak, tidak terkecuali pihak pengelola. Oleh karena itu, pihak pengelola perlu memperketat lagi masalah aturan tersebut. Supaya kejadian ini tidak terjadi pada tempat wisata yang dikelolanya. Tujuan berwisata itu untuk melepaskan penat dengan menikmati keindahan di sekitar tempat wisata, namun bukan dengan tindakan yang tidak beradab tersebut.

3. Tidak Merusak Fasilitas yang Ada

Adanya fasilitas di tempat wisata ini untuk membantu terciptanya kenyamanan serta keamanan di tempat wisata. Jadi sudah jelas tidak diperkenankan bagi pengunjung untuk merusak fasilitas tersebut. Termasuk fasilitas-fasilitas yang disiapkan khusus untuk pengunjung yang difabel. Adanya fasilitas ramah difabel termasuk sangat membantu teman-teman penyandang kebutuhan khusus semakin nyaman berwisata.

Namun jika ada oknum yang merusak fasilitas-fasilitas tersebut tentu saja akan sangat merugikan. Baik itu untuk wisatawan yang berkunjung ataupun pihak pengelola tempat wisata. Sehingga ketika Anda berkunjung ke tempat wisata, gunakanlah fasilitas yang ada dengan sebaik mungkin.

Sebutkan tiga tata tertib yang harus ditaati sewaktu di taman
Salah satu aturan di tempat wisata yakni tidak membuang sampah sembarangan, Sumber: kompasiana.com

4. Tidak Sembarangan Memotret

Peraturan di tempat wisata yang satu ini biasanya ada di tempat-tempat khusus seperti museum atau yang lainnya. Hal ini dikarenakan terdapat banyak barang-barang yang bernilai seni tinggi di museum yang memang tidak boleh ditontonkan untuk umum. Jadi memang orang-orang yang masuk ke museum sajalah yang bisa menikmati keindahan peninggalan-peninggalan tersebut.

Berwisata tanpa melakukan kegiatan fotografi memang terasa kurang dan tidak lengkap. Namun tidak semua tempat tidak diperbolehkan untuk memotret, biasanya hanya ruangan atau tempat tertentu saja. Selain itu ada juga beberapa tempat wisata yang memperkenankan memotret dengan membayar karcis terlebih dahulu. Jadi ikutilah berbagai kebijakan yang telah diterapkan oleh pihak pengelola tersebut.

5. Tidak Mencuri Barang yang Ada di Tempat Wisata

Biasanya peraturan yang satu ini ada di tempat wisata yang menyuguhkan keindahan seni dari situs purbakala misalnya saja museum, candi, hingga bangunan bersejarah lainnya. Masih banyak beberapa oknum yang sengaja mencuri barang-barang tersebut untuk kepentingannya, seperti dijual atau yang lainnya.

Karena nilai seni dan sejarah yang terdapat pada situs-situs tersebut sangat tinggi, sehingga dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mendapatkan keuntungan yang merugikan pihak lain. Tindakan ini jelas salah dan tidak bisa ditolerir, sehingga pihak pengelola perlu mengantisipasi dengan menyediakan CCTV atau penjagaan ketat.

6. Menjaga Ketenangan dan Tidak Membuat Gaduh

Tujuan liburan dengan mengunjungi tempat wisata ialah untuk melepaskan stres dan menikmati hal-hal yang disuguhkan di tempat tersebut dengan tenang. Namun jika ada sesuatu hal yang membuat gadung tentu saja akan membuat kenyamanan di sana menurun. Bersenda gurau dengan teman atau keluarga memang sudah lazim di tempat wisata, namun jika berlebihan dapat mengganggu pengunjung lainnya.

Jadi tertawa dan bercandalah sesuai dengan batasan, supaya tidak mengganggu pengunjung yang lainnya. Saling menghormati sesama wisatawan di sana sangatlah dianjurkan, sehingga Anda ataupun wisatawan lain dapat menikmati keindahan tempat wisata bersama.

Sebutkan tiga tata tertib yang harus ditaati sewaktu di taman
Salah satu peraturan di tempat wisata, Sumber: dlhk.jogjaprov.go.id

Itulah tadi beberapa peraturan yang biasa ada di tempat wisata. Mari bersama-sama saling mematuhi dan menghormati kebijakan dari tempat wisata yang telah dibuat. Ikuti berbagai artikel menarik lainnya mengenai pengembangan pariwisata di Indonesia bersama Eticon. Untuk mendapatkan informasi terkait pariwisata tersebut, Anda bisa langsung mengunjungi laman website PT Eticon Rekaya Teknik.

Contoh-contoh peraturan tata tertib yang ada di sekolah :

  • Dilarang mencabut tanaman di sekolah
  • Dilarang menginjak tanaman di taman
  • Dilarang memecahkan pot tanaman dengan sengaja

Dan masing-masing peraturan pasti ada konsekuensinya yaitu :

Related Post

  • Membawa tanaman baru ke taman
  • Mengganti tanaman yang dirusak
  • Menganti pot yang sudah pecah agar tanaman tidak mati

Merawat Tanaman Meliputi: penyiraman, pemupukan, pengendalian OPT, dan pemeliharaan yang bersifat spesifik untuk spesies tertentu

Penyiraman/pemberian air

  • Interval pemberian air disesuaikan dengan kondisi lingkungan dalam sistem produksi hidroponik
  • Lingkungannya panas, berawan, hujan
  • Panas: evapotranspirasi tinggi, pemberian air intervalnya lebih sering
  • Berawan: intensitas cahaya rendah, evapotranspirasi rendah, interval pemberian air lebih jarang
  • Hujan: intensitas cahaya tidak ada, tidak terjadi evapotranspirasi, interval pemberian air sangat kurang

Pemupukan

  • Konsentrasi, interval, dosis, waktu aplikasi, cara aplikasi
  • Konsentrasi: kandungan bahan aktif dalam setiap volume aplikasi pupuk
  • Interval aplikasi: berapa kali pupuk diberikan selama satu siklus hidup tanaman
  • Konsentrasi pupuk yang diberikan disesuaikan dengan umur tanaman, kebutuhan tanaman akan hara berbeda pada setiap fase pertumbuhan tanaman, jenis nutrisi juga berbeda pada setiap fase
  • Fase pertumbuhan tanaman: gambarannya sigmoid yaitu lambat, dipercepat, cepat, dan tetap
  • Jenis nutrisi yang diberikan juga tergantung apakah tanaman dalam fase vegetatif ataukah reproduktif
  • Vegetatif: lebih banyak diperlukan N
  • Reproduktif: lebih banyak diperlukan P dan K
  • Dosis: konsentrasi x interval aplikasi
  • Kapan waktu aplikasi: pagi, siang, sore hari
  • Aplikasi pupuk melalui media tanam dapat dilakukan kapan saja, lebih baik pagi/sore hari saat suhu media cukup rendah, berkaitan dengan respirasi perakaran dan konsentrasi oksigen dalam media
  • Aplikasi pupuk melalui daun: konsentrasi tidak boleh terlalu tinggi, lebih utama dilakukan pada siang hari saat transpirasi maksimal, berkaitan dengan bukaan stomata, arah aplikasi dari permukaan bawah helaian daun

Pengendalian OPT

  • Kelompok hama: insekta
  • Kelompok penyakit: jamur, bakteri, dan virus
  • Kelompok gulma: ganggang, lumut, dan sedikit rumputan

Kelompok hama

  • Dua tipe serangga: serangga penggigit (pemakan daun/buah/organ tanaman lainnya) dan serangga pencucup/penghisap
  • Serangga penggigit: mengurangi kuantitas produksi (contoh ulat Plutella)
  • Serangga pencucup/penghisap: mengurangi kualitas produksi, menghisap cairan jaringan, jaringan mati, pada organ akan tampak bercak-bercak coklat (seperti nekrosis). Contoh: kutu daun
  • Pencegahan serangan: dengan sanitasi di dalam ruangan produksi, penggunaan net/kasa pada dinding rumah kaca, serangga tidak bisa masuk
  • Kalau sudah masuk: diutamakan pengendalian secara mekanik (apabila intensitas serangan tidak tinggi)
  • Intensitas serangan tinggi: diperbolehkan pengendalian dengan insektisida, waktu pengendalian maksimal 1 minggu sebelum produk tanaman dipanen, bahan aktif yang ada pada residu sudah non aktif saat produk dipanen

Kelompok penyakit

  • Yang menjadi inang penyakit: jamur, bakteri, dan virus
  • Lingkungan ideal bagi pertumbuhan inang: kondisi yang terlalu lembab dalam ruangan produksi
  • Penyiraman tajuk tanaman jangan dilakukan pada sore hari
  • Penyiraman sore hari, pada permukaan daun sering menempel air dan tidak teratus sampai malam hari
  • Air yang melekat di permukaan daun merupakan media yang baik bagi perkembangan jamur dan bakteri
  • Spora jamur akan mudah berkecambah, membentuk hifa, menyebar keseluruh jaringan tanaman
  • Pencegahan serangan: sanitasi ruangan produksi secara rutin dilakukan
    Jamur, bakteri, dan virus dapat menyebar ke ruangan produksi melalui bibit (seed borne desease)
  • Pencegahan seed borne desease: sanitasi tempat pembibitan dan seleksi bibit secara ketat
  • Pencegahan lainnya: mengkondisikan tanaman selalu kecukupan hara
  • Tanaman yang kecukupan hara lebih tahan terhadap serangan penyakit dibandingkan yang defisiensi
  • Penyakit juga bisa masuk ke dalam ruangan produksi karena terbawa oleh manusia ataupun pintu rumah kaca yang tidak ditutup
  • Pengendalian penyakit: dianjurkan mekanik kalau intensitas serangannya rendah
  • Pengendalian kimiawi boleh dilakukan kalau intensitas serangan tinggi. Dianjurkan untuk memilih pestisida yang bahan aktifnya biologis atau biotis
  • Aplikasi pestisida maksimal dilakukan 1 minggu sebelum dipanen, residu bahan aktif sudah non aktif sehingga tidak berbahaya

Gulma

  • Dalam sistem hidroponik, intensitas serangan gulma jauh lebih rendah dari pada pertanian konvensional, sehingga pengendaliannya paling cocok dilakukan secara mekanis
  • Jenis gulma yang merugikan lebih sedikit: ganggang, lumut, dan sedikit rumputan
  • Gulma yang paling sering ditemukan dalam ruangan produksi hidroponik adalah kelompok ganggang dan lumut
  • Ganggang: khususnya menjadi gulma pada sistem hidroponik yang medianya air (NFT, rakit apung). Ganggang juga sering tumbuh pada bak penampung larutan hara
  • Kenapa ganggang merugikan: sering menyumbat saluran air/larutan hara, menyumbat nozle, kompetitor penyerapan nutrisi, dan mengurangi estetika dalam ruangan produksi
  • Lumut: sering menjadi gulma pada sistem hidroponik substrat terutama apabila tingkat ketebalannya tinggi
  • Lumut juga sering tumbuh pada papan penyangga tanaman (misal styrofoam)
  • Susbtrat padat yang mudah ditumbuhi lumut: arang sekam, akar pakis, rockwool
  • Kenapa lumut merugikan: mengurangi estetika, kompetitor bagi penyerapan nutrisi, inang beberapa jenis penyakit

Berikutnya Baca: Branding Sekolah (Pencitraan Sekolah) »