25 Nov 2013 in INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER, MATERI IMK
Pengertian Groupware Computer-Supported Cooperative Work (CSCW) adalah bidang studi yang berfokus pada perancangan dan evaluasi teknologi baru untuk mendukung kerja kelompok. Hasil dari CSCW adalah groupware. Sehingga groupware merupakan jenis software yang mendukung kerja kelompok (workgroup) yang terhubung ke jaringan dengan kebutuhan bekerja sama. Tujuan kerja sama di dalam groupware yaitu:
Bentuk-Bentuk Groupware Matrik waktu dan ruang untuk mengelompokkan sistem kerja sama (Ellis et al. 1991) yang diklasifikasikan berdasarkan:
Tabel Matrik Waktu dan Ruang Gambar di bawah ini menunjukkan suatu cooperative work yang mendukung pembahasan:
Gambar Klasifikasi Groupware Terminologi cooperative work berarti ada 2 atau lebih partisipan(P). Semua partisipan berhubungan dalam pekerjaan dan berinteraksi dengan bermacam tool dan produk. Beberapa diantaranya adalah berbagi secara fisik dengan maksud untuk tujuan kerja bersama yang dinamakan artifact (A). Para partisipan yang saling bekerja sama dinotasikan dengan arah panah, bisa dengan berbicara, melalui surat, atau berkomunikasi langsung. Pemahaman ini diimplisitkan dalam percakapan, diagram atau teks secara eksplisit. Untuk beberapa pekerjaan seperti penelitian dan pengelolaan, membangun pemahaman dan ide merupakan tugas utama. Jika tidak dalam hubungan ini maka partisipan akan berinteraksi dengan tool dan obyek kerja untuk melaksanakan pekerjaannya. Asinkron Tersebar Kerja sama pada asinkron tersebar dilakukan pada tempat dan waktu berbeda. Penerapan asinkron tersebar antara lain:
Sinkron Tersebar Kerja sama pada sinkron tersebar dilakukan pada tempat berbeda dengan waktu yang sama. Penerapan sinkron tersebar antara lain:
Gambar SEPIA
Gambar Video Tunnel
Gambar Polycom Live Tatap Muka Tatap muka dilakukan pada tempat dan waktu yang sama. Komunikasi tatap muka merupakan bentuk komunikasi yang primitif (dalam hubungannya dengan teknologi). Komunikasi ini meliputi percakapan, pendengaran, bahasa tubuh dan tatap mata. Pendengaran berhubungan dengan tingkat keramaian. Semakin tinggi tingkat keramaian, orang akan semakin dekat untuk mendengar. Dalam berkomunikasi kontak mata memberikan berbagai petunjuk antara lain: perasaan tertarik/bosan, otoritas/power, kehadiran sosial, dan lain-lain. Penerapan tatap muka antara lain:
Turn taking adalah proses dimana peran dari pembicara dan pendengar bertukar tempat. Proses turn taking terjadi karena:
Percakapan disini berkaitan dengan social chat dan ada pemahaman sosiologis dan psikologis dari percakapan yang diperlukan. Ada tiga manfaat dari teori percakapan yaitu:
Group Systems. Karakteristik Brainstorming yaitu:
Masalah yang timbul pada brainstorming jika beberapa peserta memutuskan untuk menulis pada waktu yang bersamaan, sehingga sistem yang berbeda mengadopsi kebijakan kontrol ruang untuk menentukan partisipan mana yang dapat menulis saat itu. Kebijakan sederhana dengan menggunakan locking. Jika partisipan akan menulis ke layar, ia akan menekan satu kunci atau klik pada tombol di layar untuk meminta ruang. Jika tidak ada yang menggunakan, ia dapat melanjutkan dengan mengetik pada layar atau menggambar diagram jika didukung dengan tool grafik. Jika sudah selesai, ia dapat melepaskan ruang tersebut dengan menekan kunci lain atau pemilihan mouse. Jika ternyata ada peserta lain yang menggunakan ruang tersebut, ia harus menunggu hingga ruang dilepaskan. Contoh : Lappeenranta University of Technology, Finlandia menggunakan konsep Brainstorming. Gambar Lab, Lappeenranta University of Technology, Finlandia Bagian penting dalam CSCW adalah ketika suatu argumen perancangan digunakan untuk mengkomunikasikan keputusan diantara kelompok perancang. Komunikasi ini dalam bentuk dua arah dimana perancang dapat menambah argument perancangan dan melihat masing-masing kontribusi. Argumentation support tool mirip struktur hypertext dan memungkinkan digunakan untuk merancang secara berkelompok. Tool ini harus memiliki mekanisme untuk menghentikan interferensi pekerjaan perancang yang berlainan yang disebut dengan control konkurensi. Satu node harus dikunci ketika satu partisipan mulai mengedit node dan ada mekanisme notifikasi yang akan memberitahukan partisipan node mana yang sedang diedit. Contoh : Issue Based Information System (IBIS).
Implementasi Groupware Umpan balik dan jeda pada jaringan Sistem groupware biasanya membutuhkan beberapa komputer yang terhubung melalui jaringan. Jika pengulangan umpan balik mencakup transmisi melalui jaringan, akan sulit mencapai waktu respon yang dapat diterima. Untuk melihat apa yang terjadi bila user menuliskan sebuah karakter: 2. User memanggil sistem operasi … 3. Yang mengirimkan pesan melalui jaringan, sering melalui serangkaian protokol. 4. Pesan akan diterima oleh sistem operasi pada remote machine 5. Yang memberikan remote application untuk memproses 6-8. mengulangi proses yang sama pada langkah (2-4) 9. umpan balik akan diberikan pada layar user Pada proses diatas membutuhkan sedikitnya dua pesan atau lebih pada jaringan ditambah empat switch penghubung dan empat protokol. Rata-rata waktu yang dibutuhkan 1-2 detik untuk tiap proses. Arsitektur groupware Terdapat dua arsitektur groupware yaitu:
Pada arsitektur ini masing-masing workstation user menjalankan salinan aplikasi. Salinan ini berkomunikasi dengan yang lain dan berusaha membuat struktur datanya konsisten dengan yang lain. Setiap replikasi menangani respon usernya masing-masing dan harus mengupdate layar dalam merespon pesan dari replikasi lainnya. Kelemahan arsitektur ini sulit untuk diprogram. Untuk mengatasi masalah tersebut dengan adanya rollback dari satu replika ke replika lain dan mengeksekusi ulang perintah. Keuntungan utamanya pada umpan balik lokal. Gambar Arsitektur Client Server Shared windows architecture Pada gambar di bawah ini merupakan aplikasi pada single user yang normal berinteraksi melalui window manager (misalnya X). Window manager bekerja bersama dengan menangkap panggilan call antara aplikasi dan X. Gambar Single user application Ketika aplikasi mengirimkan panggilan grafik ke X, ia akan masuk ke potongan stub aplikasi khusus. Kemudian melewatkan call grafik ke stub user pada setiap workstation partisipan. Salinan dari X akan tereksekusi pada setiap workstation dan stub user akan melewatkan call grafik ke salinan lokal X. Secara bersamaan maka keystroke pengguna dan beberapa tindakan menyebabkan X melewati stub user kemudian melewati stub aplikasi ke aplikasi. Gambar Shared window architecture Feedthrough dan Network traffic Feedthrough ini merefleksikan tindakan seorang user pada layar user yang lain sehingga dapat mengurangi trafik suatu jaringan. Hanya sedikit jaringan yang mendukung pesan broadcast sehingga n partisipan —> n -1 network message! Solusinya dengan meningkatkan granularitas dan mengurangi frekuensi umpan balik dengan mempertimbangkan timelines vs lalu lintas. Graphical toolkits Widget pada graphical toolkit atau window manager seperti: menu, tombol button, dialogue box, text dan graphic region berguna untuk membuat interface single user. Salah satu dari widget tersebut dapat digunakan untuk membentuk sistem groupware. Beberapa widget dapat menangani kontrol aplikasi, misal pada menu pop-up berikut: sel=do_pop_up(“new”,”open”,”save”.”exit”,0); Secara fundamental fungsionalitas dari widget toolkit tidak mencukupi untuk groupware. Robustness dan skalabilitas Groupware merupakan sesuatu yang kompleks yang terdiri dari gabungan elemen jaringan, grafik dan lain sebagainya. Dibawah ada beberapa tip yang berhubungan dengan groupware, yaitu: Masalah yang paling besar pada sistem client-server adalah jika terjadi tabrakan server, baik pada perangkat lunak maupun pada perangkat keras. Masalah tersebut bisa diatasi dengan memiliki multiserver dan salinan data sehingga server backup dapat mengambil alih setelah terjadi tabrakan pada server utama. Kerusakan ini berupa kesalahan kode karena sangat kompleks. Bila menggunakan arsitektur client server pencegahannya adalah:
Beberapa aplikasi yang crash tidak menyebabkan aplikasinya menjadi rusak dan kemungkinan akan menyebabkan lebih sulit lagi mendeteksinya. Contoh: struktur data antara client dan server kemungkinan akan menyebabkan tidak konsisten. Hal ini tidak mungkin terjadi jika algoritma yang diterapkan benar.
Pemrograman terdistribusi banyak mempunyai masalah yang dikenal dengan deadlock . Hal in terjadi jika terdapat dua atau lebih proses, masing-masing menunggu untuk melakukan sesuatu. Kemungkinan deadlock sering tidak terdeteksi selama pengujian sistem operasi dan buffer jaringan. Karena beban meningkat menyebabkan buffer penuh dan deadlock tidak bisa dihindari. Untuk mengatasi masalah deadlock ini yaitu jangan pernah menghalangi input atau output, tetapi gunakan pewaktuan. Asumsi umum pada program groupware adalah pesan yang dikirim dari satu komputer akan tiba dalam waktu yang sama pada komputer lain. Ini bergantung pada protocol yang digunakannya. Skala dan pengujian |