Sebutkan tiga cara membuat karya Seni kerajinan tangan

Oleh: Restu Kurniati, S.Pd

SWI.sch.id – Siswa SDIT Wirausaha Indonesia membuat karya seni lukis dengan menggunakan teknik Cipratan atau Percik yang dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas 2 Umar di ruang kelas 2 pada Jumat [18/10/19] pagi.

SWI Islamic School khususnya kelas 2 Umar membuat karya seni lukis ini karena materi tersebut ada pada pembelajaran Tematik bidang Seni Budaya dan Prakarya.

“Karya Seni Lukis dengan Teknik Cipratan/Percik ini sangat cocok bagi pembelajaran tematik di jenjang Sekolah Dasar, karena kita dapat melatih kreatifitas siswa dan melatih kesabaran bagi siswa dalam membuat pola-pola gambar yang menarik dan memadukan warna-warna,” ungkap guru pembimbing kelas 2 Restu Kurniati.

Adapun langkah-langkah pembuatan karya seni lukis ini adalah:1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti kertas gambar putih polos2. Sikat gigi bekas3. Sisir bekas

4. Cat air

Pertama, siswa memaduka warna cat air pada wadah pallet lalu diaduk menggunakan sikat gigi, setelah itu, mereka menggosokkan sikat gigi di atas permukaan kertas gambar, jika dirasa sudah penuh cipratan cat air yg telah digosokkan. Maka daun diambil dari kertas.

Siswa SWI melakukan pembelajaran dengan senang, ceria dan gembira.

Baca juga: Apa yang membuat para orang memilih sekolah untuk anak-anaknya?

Saya akan berbagi mengenai membuat karya seni lukis menggunakan cat air dengan teknik cipratan atau percik. Apa itu percik? Mungkin bagi mahasiswa jurusan PGSD tidak asing lagi dengan seni rupa yang satu ini. Untuk kalian yang belum tahu apa itu percik, mari sama-sama kita simak penjelasan berikut ini.


Percik adalah salah satu teknik seni rupa yang menggunakan tekanan udara untuk menyemprotkan cat atau pewarna pada bidang tertentu, ada juga yang menyebut dengan teknik airbrush sederhana. Teknik percik ini sangat banyak tetapi yang lebih dikenal masyarakat adalah teknik freehand dan grafis. Pada tulisan ini, saya membahas teknik airbrush sederhana yaitu percik. Alat yang digunakan untuk membuat seni rupa teknik percik ini sederhana saja kok, kalian hanya membutuhkan sikat gigi dan sisir. Penasaran seperti apa? kita baca dulu penjelasan selanjutnya.


Teknik pembuatan percik pada dasarnya harus memperhatikan dan memadukan antara keterampilan tangan dalam memainkan sisir dan sikat sesuai tekanan air yang dibutuhkan, dan untuk waktu pembuatannya tergantung dari kerumitan desain yang dibuat. Saat saya membuat percik ini kira-kira waktu yang dibutuhkan kurang lebih sekitar 30 menit. Teknik percik sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran kesenian di SD. Kita dapat melatih kreativitas siswa dalam membuat pola-pola gambar yang menarik, memadukan warna, dan kesabaran siswa pada saat menyikatkan warna. Pola yang saya gunakan adalah dengan menggunakan dedaunan. Kenapa menggunakan daun? karena dedaunan memiliki pola yang natural dan terlihat alami. Teknik percik yang akan diajarkan di SD tentu saja berbeda dengan teknik airbrush sebenarnya, yaitu dengan menggunakan alat-alat yang sederhana yang terdapat disekitar lingkungannya. 

Alat dan bahan yang diperlukan yaitu:

1. kertas gambar [di sini saya menggunakan buku gambar ukuran A3]

2. sikat gigi bekas [saya pakai sikat gigi yang memiliki bulu halus supaya cipratan yang dihasilkan berupa titik-titik kecil yang halus]

3. sisir [usahakan menggunakan sisir yang jari-jarinya rapat]

4. pewarna [cat air atau pewarna makanan]

5.  daun [gunakan daun yang bentuknya unik]
6. air [untuk membuat larutan cat air/ pewarna makanan, usahakan air jangan terlalu banyak supaya hasil warnanya bagus]

Langkah-langkah pembuatan:

1. siapkan alat dan bahan seperti diatas.

2. campurkan cat air dengan warna yang sudah kita tentukan ke dalam palet, campuran cat air jangan terlalu encer karena hasilnya tidak akan terlalu bagus. 

3. siapkan kertas A4, lalu celupkan sikat gigi ke dalam larutan cat air. Gunakan warna yang paling terang dulu, misalnya kita gunakan warna kuning dulu. Kita cipratkan sikat gigi yang sudah dimasukkan ke larutan cat air lalu kita sikatkan pada sisir. Terlihatlah warna kuning.

4. Pada langkah ini, aku ajarin dulu ya! sikatkan/ brush sikat gigi di atas sisir sampai membentuk cipratan-cipratan kecil seperti hasil semprotan pilox. Pertama kita kasih warna terang dulu ----> terus tutup dengan daun, kita kasih warna lagi [warna yang beda dengan warna pertama, usahakan gradasi warna dari terang ke gelap] -----> tutup daun kedua, kita brush lagi -----> tutup daun ketiga, dan seterusnya. Untuk pewarnaan menurut selera masing-masing, tapi  harus tetap ingat gradasi warna dari terang ke gelap.


Pertama kita tutup warna kuning tesebut dengan daun yang sudah kita tentukan. Tips dari saya adalah, gunakan daun yang paling kecil terlebih dahulu. Di sini saya gunakan daun jeruk purut yang kecil untuk menutupi warna kuning tersebut. Setelah sudah meletakkan daun jeruk purut kita brush lagi dengan menggunakan warna yang lebih gelap dari warna kuning selebar-sebarnya. 

Setelah warna oranye sudah terlihat, kita tunggu sebentar sampai hasil brush yang ada pada kertas tersebut kering. Usahakan jangan sampai daun-daunnya bergeser, karena akan menggagalkan hasil percik ini. 

Teruskan langkah ini sampai pada daun terakhir.

5. Langkah finishing/ akhir adalah kita memilih warna yang gelap seperti biru, ungu, merah, dll. Kita brush tepi-tepi kertas supaya warnanya rata. Dan jadilah sebuah seni rupa dengan teknik percik ini.

Hasil akhir pembuatan Percik 

Akhirnya jadilah percik, hasil akhirnya dapat kalian lihat di atas ya!

Sebutkan tiga cara membuat karya Seni kerajinan tangan

Bahan dasar yang digunakan untuk membuat gerabah adalah tanah liat. Sebelum dibuat gerabah, tanah liat tersebut diproses terlebih dahulu dalam beberapa tahapan. Selain itu, ada juga bahan tambahan lain, yaitu kaolin. Tanah liat yang sudah siap kemudian dibentuk dengan tangan langsung atau menggunakan alat putar. Bentuk gerabah yang akan dibuat disesuaikan dengan fungsi benda tersebut saat digunakan. Ada gerabah yang digunakan untuk alat memasak seperti periuk dan belanga, ada yang digunakan untuk menyimpan air atau beras seperti tempayan, ada yang digunakan untuk menyimpan air minum seperti kendi, dan ada yang digunakan untuk hiasan seperti guci dan vas bunga.

Dalam membuat benda yang terbuat dari bahan tanah liat diperlukan teknik-teknik tertentu agar dalam prosesnya mudah dan efektif. Adapun teknik-teknik yang biasanya digunakan oleh pembuat gerabah atau keramik antara lain teknik lempeng, teknik p?at, teknik pilin, teknik putar, teknik cetak tekan, dan teknik tuang.

1.  Teknik Lempeng (Slabing)

Teknik lempeng (slabing) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk kubistis dengan permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempengan tanah liat dengan menggunakan rol kayu penggilas.

Setelah menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama, Anda dapat memotong dengan pisau atau kawat sesuai dengan ukuran yang Anda inginkan. Selanjutnya, Anda
dapat membuat menjadi bentuk kubus atau persegi. Kemudian, tahap akhir diberi hiasan dengan cara ditoreh pada saat tanah setengah kering.

2.  Teknik P?at (Pinching)

Teknik p?at (pinching) merupakan teknik membuat keramik dengan cara mem?at tanah liat langsung menggunakan tangan. Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat dan tidak mudah mengelupas sehingga hasilnya akan tahan lama. Proses p?at dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a.  Ambil segumpal tanah liat plastis.

b.  Tanah liat tersebut diulet-ulet dan dip?itp?it dengan ibu jari sambil dibentuk sesuai dengan bentuk benda yang kamu inginkan.

c.  Haluskan menggunakan kuas atau kain halus.

3.  Teknik Pilin (Coiling)

Teknik pilin (coiling) adalah cara membentuk tanah liat dengan bentuk dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk seperti tali. Cara melakukan teknik ini adalah segumpal tanah liat dibentuk pilinan dengan kedua telapak tangan. Ukuran tiap pilinan disesuaikan dengan ukuran yang Anda inginkan. Panjangnya pilinan juga disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian, pilinan tanah liat tersebut Anda susun secara melingkar sehingga menjadi bentuk yang Anda inginkan. Jangan lupa tiap susunan ditekan dan tambahkan air agar menempel.

4.  Teknik Putar (Throwing)

Untuk membuat gerabah dengan teknik putar (throwing), Anda memerlukan alat bantu berupa subang pelarik atau alat putar elektrik.

Cara melakukan teknik ini adalah dengan mengambil segumpal tanah liat
yang plastis dan lumat. Setelah itu, taruhlah tanah liat di atas meja putar tepat di tengah- tengahnya. Lalu, tekan tanah liat dengan kedua tangan sambil diputar. Bentuk tanah liat sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Teknik putar umumnya menghasilkan benda berbentuk bulat atau silindris.

5.  Teknik Cetak Tekan (Press)

Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dengan waktu yang cepat.

6.  Teknik Cor atau Tuang

Teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan menggunakan acuan alat cetak. Tanah liat yang digunakan untuk teknik ini adalah tanah liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat dari gips. Bahan gips digunakan karena gips dapat menyerap air lebih cepat sehingga tanah liat menjadi cepat kering.

Sumber