Sebutkan struktur dalam teks ceramah dan jelaskan setiap bagiannya

Ilustrasi ceramah. (Pexels)

Ceramah bersifat ajakan atau persuasif. Berikut penjelasan lengkap seputar ceramah.

Suara.com - Ceramah atau khotbah adalah salah satu kegiatan berbicara di depan umum untuk menyampaikan informasi apapun, termasuk seputar ajaran agama kepada pendengar, yang bersifat ajakan atau persuasif.

Biasanya, saat ceramah, penceramah akan lebih dulu membuat teks ceramah sebagai panduan, dengan susunan dan struktur yang jelas. Ada apa saja unsur-unsur ceramah? Berikut penjelasannya, mengutip Ruang Guru, Senin (21/6/2021).

1. Penceramah
Penceramah adalah orang yang melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi penceramah, seseorang harus memiliki ilmu yang mumpuni terhadap materi yang diberikan kepada pendengar.

2. Pendengar
Pendengar merupakan penerima nasihat-nasihat dari penceramah. Dalam hal ini, pendengar bisa siapa saja tidak terbatas status sosial, umur, jenis kelamin, latar belakang, dan lain-lain.

Baca Juga: Khawatir Anak Sekolah Bosan, Rocky Gerung Usul Pemerintah Bikin Pelajaran soal Covid

3. Materi
Materi dalam ceramah berasal dari berbagai sumber, baik ajaran agama, pendapat, hingga materi lainnya. Akan tetapi, ceramah yang bagus adalah ceramah yang mampu membuat pendengar tergugah dan terdorong untuk melakukan nasihat-nasihat yang disampaikan oleh penceramah.

Selain itu, materi hendaknya disusun secara sistematis sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar.

4. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara-cara yang digunakan seorang penceramah untuk menyampaikan materi. Metode ceramah terbagi menjadi:

  • Impromptu, yakni metode ceramah tanpa persiapan. Biasanya penceramah yang melakukan metode ini sudah memiliki jam terbang berceramah yang cukup tinggi.
  • Menghapal, yakni dilakukan dengan persiapan, kemudian menghapalnya.
  • Membaca naskah, yakni melakukan ceramah dengan naskah lengkap.
  • Ekstemporan, yakni metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran sebagai catatan pengingat.

5. Media Ceramah
Media ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada pendengar. Ceramah di zaman sekarang tidak hanya dilakukan di rumah ibadah, tetapi juga bisa di banyak tempat.

Adapun kegiatan ceramah bisa dilakukan secara langsung ataupun direkam sehingga pendengar bisa melihat dari internet atau televisi.

Baca Juga: Kemendikbudristek Sebut Butuh 9 Tahun Kejar Pelajaran di Sekolah Akibat Pandemi

Struktur teks ceramah

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Ilustrasi pengertian teks ceramah. (Foto oleh The_MrDan dari Pexels)

Bola.com, Jakarta - Teks ceramah adalah teks yang berisi pemberitahuan atau penyampaian informasi yang bertujuan untuk memberikan nasihat atau petunjuk-petunjuk kepada pendengar.

Teks ceramah disampaikan oleh pakar atau orang yang menguasai bidangnya secara lisan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Teks ceramah bersifat edukatif atau memberi pengajaran kepada masyarakat luas dengan tujuan untuk mengajak atau meyakinkan.

Teks ceramah ditujukan untuk didengarkan oleh banyak orang. Misalnya, ceramah di kelas atau aula, bisa juga melalui sarana komunikasi seperti radio, televisi, internet, dan lainnya.

Di sisi lain, pembelajaran di sekolah kebanyakan disampaikan melalui ceramah. Begitu juga dengan kuliah (pendidikan tinggi), kebanyakan dosen akan menyampaikan materi lewat metode ceramah.

Sebagai informasi, teks ceramah berbeda dengan pidato dan khotbah. Itulah sedikit penjelasan mengenai teks ceramah.

Untuk bisa memahami lebih jelas tentang teks ceramah, kamu bisa membaca pembahasannya secara lengkap di bawah ini, seperti dikutip dari laman Pendidikanpedia dan Studiobelajar, Rabu (6/10/2021).

Berita video hasil drawing Piala AFF 2020, di mana Timnas Indonesia berada di Grup B bersama Vietnam dan Malaysia.

1. Struktur Teks Ceramah

Struktur teks ceramah terdiri dari tiga bagian, yaitu pendahuluan, yang dibagi menjadi pembuka dan pengantar, lalu struktur isi yang dibagi menjadi inti dan gagasan, kemudian diutup dengan struktur penutup yang berisi simpulan, ucapan permintaan maaf, dan salam penutup.

2. Ciri-Ciri Teks Ceramah

Adapun ciri-ciri teks ceramah sebagai berikut:

  • Terdapat hal yang diinformasikan atau dijelaskan kepada pendengar untuk memperluas pengetahuan serta wawasan mereka.
  • Informasi yang disampaikan bertujuan untuk mengajak, memberi nasihat, menghibur pendengar, dan bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Teks ceramah disampaikan oleh ahli, pakar, atau orang dengan disiplin ilmu yang berkaitan dengan tema ceramah.
  • Terdiri dari struktur berupa pendahuluan, isi ceramah, dan penutup.
  • Isi teks disesuaikan dengan tema ceramah atau acara yang sedang diselenggarakan.
  • Teks bersifat persuasif. Artinya terdapat ajakan untuk melakukan tindakan atau mengubah sikap sesuai materi ceramah.
  • Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sopan dan mudah dipahami.
  • Berisi argumen yang menguatkan tema pembicaraan.
  • Terdapat fakta atau data untuk mendukung argumen.

3. Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah

Berikut kaidah kebahasaan teks ceramah dan penjelasannya:

  • Menggunakan kalimat imperatif atau deklaratif.
  • Menggunakan kalimat kompleks dan simpleks.
  • Menggunakan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan. Contoh: hadirin sekalian, saudara-saudara, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu.
  • Menggunakan kata ganti orang pertama tunggal. Contoh: aku, saya, kami (jika mengatasnamakan kelompok).
  • Kata-kata kausalitas yang menunjukkan hubungan sebab-akibat. Contoh: akibatnya, maka dari itu, dengan demikian, oleh karena itu, karena, sebab.
  • Terdapat istilah tertentu atau kata teknis yang sesuai tema ceramah. Jika tema yang dibacarakan adalah seputar keagamaan maka istilah-istilah yang biasanya muncul meliputi iman, rukun, wajib, ibadah, dalil, firman, sabda, dan lain-lain.
  • Pernyataan definisi. Kalimat yang menjelaskan atau mendefeinisikan sesuatu.
  • Menggunakan kata-kata persuasif. Contoh: sebaiknya, harus, hendaklah, diharapkan, perlu, mari.

4. Tujuan Teks Ceramah

Tujuan teks ceramah terdiri atas beberapa hal, sebagai berikut:

- Informatif atau instruktif

Artinya, teks ceramah berusaha menyampai informasi kepada pembaca atau pendengar dengan jelas dan benar.

- Persuasif

Artinya, pembaca atau pendengar diharapkan melakukan sesuatu sesuai apa yang disampaikan.

- Argumentatif

Artinya, terdapat argumen dalam teks ceramah yang berfungsi untuk menumbuhkan keyakinan pembaca atau pendengar agar melakukan sesuatu yang lebih baik lagi.

- Deskriptif

Artinya, menggambarkan atau melukiskan sesuatu keadaan atau peristiwa atas isu yang berkembang dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

- Rekreatif

Artinya, teks ceramah bersifat menghibur pada pembaca atau pendengar.

- Naratif

Artinya, teks ceramah berusaha untuk menceritakan sesuatu hal kepada pembaca atau pendengar.

5. Unsur-Unsur Teks Ceramah

Teks ceramah memiliki unsur-unsur yang terdiri atas:

  • Penceramah
  • Pendengar atau pembaca
  • Materi
  • Metode ceramah

Sumber: pendidikanpedia.com, studiobelajar.com

Ilustrasi menulis. Credit: unsplash.com/Aaron

Bola.com, Jakarta- Teks ceramah ialah karangan berisi sekumpulan paragraf yang mengandung informasi, suatu hal, atau pengetahuan untuk disampaikan kepada khalayak ramai.

Secara singkatnya, teks ceramah merupakan teks yang dibaca dan digunakan ketika sedang melakukan ceramah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian ceramah adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya.

Berceramah adalah memberikan uraian tentang suatu hal (pengetahuan dan sebagainya); menyampaikan ceramah. Menceramahkan adalah membentangkan (memberi ulasan tentang) suatu hal dengan ceramah.

Adapun orang yang memberikan ceramah disebut penceramah. Penceramah haruslah orang dengan ilmu pengetahuan dan wawasan luas atau merupakan pakar yang menguasai bidang dan informasi terkait.

Ceramah ditujukan untuk didengarkan oleh banyak orang. Dalam teks ceramah biasanya mengandung pesan yang berisi petunjuk, nasihat atau petuah.

Itulah sedikit penjelasan mengenai teks ceramah. Untuk bisa memahami lebih jelas tentang teks ceramah, bisa membaca ciri-ciri, struktur hingga contohnya.

Berikut ini rangkuman mengenai ciri-ciri, struktur, unsur kebahasaan dan contoh teks ceramah, seperti dilansir dari laman Serupa, Kamis (15/10/2020).

Ilustrasi teks. (dok. pixabay.com/Asnida Riani)

Adapun ciri-ciri teks ceramah dipaparkan pada daftar di bawah ini:

1. Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para pendengar.

2. Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang atau disiplin ilmu yang diceramahkan.

3. Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan terhadap materi yang dibicarakan.

4. Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan.

5. Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks.

6. Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, berupa dialog, tanya jawab.

Ilustrasi teks. Credit: pexels.com/Ylanite

1. Informatif/instruktif

Memberikan informasi tentang sebuah hal sehingga pendengar bisa memahami atau mengerti isi informasi tersebut dengan jelas dan benar.

2. Persuasif

Mengajak pendengar agar mengikuti apa yang sudah penceramah sampaikan supaya keyakinan pendengar makin bertambah guna melakukan sesuatu ke arah yang lebih baik lagi.

3. Argumentatif

Untuk meyakinkan pendengar tentang sebuah hal.

4. Deskriptif

Untuk menggambarkan atau melukiskan mengenai sebuah keadaan tertentu.

5. Rekreatif

Untuk menghibur atau menggembirakan para pendengar agar merasa senang.

6. Naratif

Untuk menceritakan sesuatu hal pada para pendengar.

Ilustrasi teks. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Seperti teks lain, teks ceramah memiliki struktur yang membangun teks ini melalui beberapa bagian pembangunnya. Berikut adalah struktur teks ceramah:

1. Pembuka (Tesis)

Pembuka berisi pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah mengenai topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks eksposisi.

2. Isi (Rangkaian argumen)

Berupa rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan pada pembuka atau tesis. Bagian ini biasanya mengemukakan pula berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen penceramah.

3. Penutup (Penegasan kembali)

Merupakan penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah. Hal ini bertujuan untuk memastikan penceramah tidak memberikan pemahaman yang keliru dari yang dimaksudkan, hingga agar diingat oleh pendengarnya.

Selain itu, agar ceramah terkenang dan pendengarnya terpengaruh untuk melakukan sesuatu, bagian ini juga biasa diisi oleh rekomendasi atau saran mengenai topik yang disampaikan.

Ilustrasi teks. Credit: unsplash.com/Charice

Teks ceramah mempunyai karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri.

1. Banyak memakai kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan.

2. Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang dibahas.

3. Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi. Contohnya adalah: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab, karena.

4. Banyak memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat.

5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu, harus.

6. Teks ceramah juga banyak menggunakan kalimat majemuk bertingkat.

Ilustrasi teks. /Copyright unsplash.com

                                                                           Pentingnya Berbahasa Santun

Pembuka (pendahuluan)

Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung makin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan-ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat-rapat umum. Kata-kata mereka kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu saja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya.

Isi (rangkaian argumen)

Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya, sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu.

Penutup (penegasan ulang)

Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun.

Sumber: Serupa

Berita video spotlight kali ini akan membahas tentang pemain Manchester United yang bergabung dengan Real Madrid diantaranya David Beckham dan Cristiano Ronaldo.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA