Penelitian penggunaan cara stek untuk perbanyakan tanaman pepaya telah dilakukan untuk mencari media yang cocok, bahan stek yang baik dan perlakuan Zat Pengatur Tumbuh yang sesuai. Bahan stek diperoleh dari tanaman yang berumur lebih dari 2 tahun dengan cara memotong batang tanaman setinggi 1 m dari permukaan tanah dan membiarkan tunas tumbuh setinggi sekitar 20-30 cm untuk bahan stek. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa media yang paling baik untuk penyetekan adalah pasir mumi tanpa campuran apapun. Media ini lebih baik daripada media campuran tanah dan pupuk kandang. Penggunaan stek yang masih memiliki bonggol (bagian berkayu yang menempel pada batang utama) memiliki daya hidup yang lebih tinggi daripada bahan stek yang tidak berbonggol. Perbedaan panjang bahan stek tidak memberikan pengaruh nyata terhadap daya hidup stek. Perlakuan ZPT Rootone F secara pasta tidak berbeda dengan stek yang tidak diberi ZPT, namun pemberian ZPT dengan cara direndam mengakibatkan stek mati. Secara umum keberhasilkan penyetekan akan dapat dilihat setelah 3 minggu. Keunggulan tanaman pepaya yang diperbanyak dengan stek adalah tanaman pendek dan berbuah sama dengan induknya. Perbanyakan dengan cara stek ini sangat berguna untuk meremajakan pohon-pohon induk basil pemuliaan tanaman, terutama pohon induk untuk pembuatan hibrida. Show
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Keberhasilan perbanyakan dengan cara stek ditandai terjadinya regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru. Regenerasi akar dan pucuk dipengaruhi oleh faktor intern yaitu tanaman itu sendiri dan faktor ekstern atau lingkungan. Salah satu faktor intern yang mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk adalah fitohormon yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh. Faktor intern yang paling penting dalam mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk pada stek adalah faktor genetik. Jenis tanaman yang berbeda mempunyai kemampuan regenerasi akar dan pucuk yang berbeda pula. Untuk menunjang keberhasilan perbanyakan tanaman dengan cara stek, tanaman sumber seharusnya adalah:
Kelebihan Stek Terhadap TanamanAda banyak keuntungan yang kita dapatkan dari tanaman yang yang di lakukan stek, diantarany adalah:
Kerugian Stek Terhadap Tanaman
Seperti halnya dengan teori yang kita pegang sekarang bahwa tumbuhan yang berpembuluuh merupakan perkembangan lanjutan dari satu kelompok tumbuhan talu yang berklorofil (zat tumbuhan hijau). Seperti Charophyta, Batang adalah perkembangan dari talus yang setelah itu kemudian terdirensasikan oleh jaringannya dan membentuk jaringan pembuluh. Akar merupakan salah satu perkembangan dari batang yang berada di dekat permukaan tanah yang mengalami spesialisasi yang digunakan sebagai alat penyerap air. Daun sejati, yang sebagian besar tumbuhan pembuluh memilikinya, dianggap bahwa bentuk dari penyatuan ranting-ranting yang kecil saling bersandingan dan kemudian membawa klorifil serta pigmen-pigmen yang lainnya. Teori inilah yang kemudian dikenal dengan teori megaphyll. Daun Lycophyta sering juga dianggap terbentuk dari evolusi yang lain, yaitu terbentuk dari sporangium yang mana evolusi ini dikenal dengan teori microphyll. Related Posts :
Stek adalah perkembangbiakan vegetatif dengan cara memotong bagian tubuh tanaman untuk ditanam sehingga menghasilkan tanaman baru. Perkembangbiakan dengan cara penyetekan juga bisa diartikan sebagai cara memperbanyak tanaman dengan memisahkan organ vegetatif atau modifikasinya dari pohon induk. Cara perbanyakan tanaman ini dilakukan untuk tanaman yang sulit berkembang biak menggunakan biji. Selain itu, perkembangbiakan vegetatif ini juga berguna untuk membentuk klon tanaman unggul. Perbanyakan tanaman dengan cara stek memberikan beberapa keuntungan tersendiri. Mengutip dari buku “Pembiakan Vegetatif dalam Hortikultura”, berikut beberapa keuntungan dari penyetekan pada tanaman.
Baca JugaMeskipun tergolong mudah, namun tidak semua proses penyetekan berhasil. Agar perbanyakan tanaman dengan metode ini berhasil, Anda harus memperhatikan beberapa syarat tanaman yang bisa di stek. Mengutip dari balitkabi.litbang.pertanian.go.id, berikut syarat penyetekan yang baik.
Cara Stek TanamanTeknik perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan ini terbagi menjadi beberapa cara. Anda bisa menyetek tanaman menggunakan batang, daun, atau akar. Mengutip dari buku “Pembiakan Vegetatif dalam Hortikultura”, berikut ini beberapa cara stek tanaman dengan mudah. Stek batang adalah cara penyetekan tanaman yang bahannya berasal dari potongan batang atau jaringan batang yang telah mengalami modifikasi bentuk atau fungsi. Potongan batang ini nantinya akan membentuk akar adventif di ujung potongan batang dan membentuk tunas dari mata tunas yang masih dorman. Baca JugaCara stek tenaman dengan menggunakan batang terbagi menjadi dua yaitu stek batang yang mengalami meodifikasi seperti rhizome atau tuber dan stek batang itu sendiri yang terdiri atas stek lunak, setengah lunak dan keras . Berikut uraiannya. a. Stek Rhizome atau TuberRhizome (rimpang) atau tuber (umbi) adalah bagian tanaman yang merupakan hasil modifikasi dari batang. Bagian ini tumbuh dan berkembang di bawah permukaana tanah. Tanaman yang diperbanyakan menggunakan rhizome contohnya kunyit, jahe, dan aglonema. Sedangkan contoh tanaman stek dari tuber yaitu kentang. b. Stek LunakMengutip dari bahan ajar “Pembiakan Vegetatif secara Alamiah dan Buatan” oleh Ir. I Wayan Wiraatamaja, MP., stek lunak adalah teknik stek batang dengan menggunakan ranting atau cabang tanaman muda. c. Stek Setengah LunakTeknik penyetakan menggunakan ranting atau cabang tanaman yang mulai menua. Biasanya ditandai dengan warna kulit yang sudah kecokelatan dan pertumbuhannya sudah terhenti. d. Stek KerasCara stek tanaman dengan menggunakan ranting atau cabang yang sudah berumur tidak kurang dari satu tahun. Ukurannya biasanya sebesar pensil dan masih memiliki daun. Baca JugaStek daun merupakan penyetekan yang bahan perbanyakannya berupa daun dengan atau tanpa kelengkapan organ penyusun seperti tangkai daun. Stek daun terbagi menjadi tiga tipe, berikut uraiannya. a. Stek Daun dengan TangkaiBahan stek ini terdiri atas helaian daun dengan tangkai. Tanaman yang diperbanyak menggunakan cara ini yaitu iler-iler dan african violet. b. Stek Daun Tanpa TangkaiCara yang kedua yaitu menggunakan penyetekan menggunakan daun tanpa tangkai. Jadi hanya daun saja yang digunakan untuk perbanyakan vegetatif. Contohnya pada tanaman sukulen dan jeruk nipis. c. Stek Potongan DaunPenyetekan dengan cara ini bahan utamanya berasal dari potongan daun yang dilengkapi atau tidak dilengkapi dengan ibu tulang daun. Contoh tanaman stek potongan daun yaitu lidah mertua dan Begonia. Baca JugaCara stek tanaman yang terakhir yaitu stek akar. Metode ini dilakukan dengan bahan utama berasal dari organ akar. Potongan akar ini dipisahkan dari tanaman induk kemudian ditanam pada media tanam yang sesuai. Stek akar kemudian akan membentuk perasakan adventif dan membentuk tunas. Posisi peletakan bahan penyetekan akan mempengaruhi pembentukan tunas. Jika bahan stek ditanam vertikal, maka bagian yang dekat dengan pangkal akar harus ada di bagian atas. Namun jika bagian terdekat dengan pakal meragukan, maka sebaiknya letakan bahan stek secara horizontal. Contoh tanaman yang diperbanyak dengan cara ini yaitu blackberry, cemara, delima, dan jambu biji. |