Sebutkan ilmuwan pada masa daulah umayyah dalam bidang sejarah dan geografi beserta karyanya !

Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah.

Top 1: sebutkan tokoh ilmuwan pada masa dinasti umayyah? - Brainly.co.id

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 100

Ringkasan: . 19.penyebab utama kabinet soekiman mendapatkan mosi tidak percaya dari parlemen adalah ....a.kebijakan tentang persoalan tanah swasta asing di sumatra. … utara tidak dibenarkan DPRb. program kerjanya tidak sesuai UUD 1950c.pembentukan DPRD ditolak oposisid. penandatanganan perjanjian bantuan ekonomj dengan Amerika serikate. pergantian pimpinan KSAD yg tidak disetujui oleh perwira AD24.perhatikan pernyataan berikut !(1) Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif.(2) program dalam nege

Hasil pencarian yang cocok: Ilmuwan muslim, ahli di bidang ilmu matematika, astronomi, dan geografi. Nama lengkapnya adalah Abu Ja'far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi ... ...

Top 2: Mengenal Ilmuwan Muslim dari Spanyol | Republika Online

Pengarang: m.republika.co.id - Peringkat 94

Ringkasan: Pada masa kejayaan Islam di Spanyol, beragam teknologi bermunculan. Rabu , 02 Oct 2019, 09:30 WIBMgrol120 Ilustrasi Ilmuwan Muslim Penyair Rep: Mozaik Republika Red: Agung Sasongko REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pada masa kejayaan Islam di Spanyol, beragam teknologi bermunculan. Hal itu ditopang oleh pesatnya industri dan ilmu pengetahuan. Teknologi kincir air dan angin digunakan untuk pabrik kertas, pabrik baja, dan pabrik-pabrik pangan. Selain itu, teknologi bendungan serta pengatur air untuk irig

Hasil pencarian yang cocok: 2 Okt 2019 — Pada masa kejayaan Islam di Spanyol, beragam teknologi bermunculan. ... Setelah pamor Dinasti Umayyah mulai terbenam, Ibnu Hazm memosisikan ... ...

Top 3: 5 Tokoh Muslim pada Masa Peradaban Islam di Andalusia

Pengarang: m.kumparan.com - Peringkat 161

Ringkasan: Daftar buku-buku milik Ibnu Arabi. Foto: WikipediaIslam pernah menorehkan peradaban di negara-negara Eropa, meskipun di sana banyak berdiri gereja-gereja yang megah. Penyebaran Islam ke Eropa dimulai dari Semenanjung Iberia atau yang dikenal dengan sebutan Andalusia.Andalusia termasuk dalam wilayah Spanyol dan pada masa kejayaan Islam di Spanyol muncullah beragam teknologi, seperti teknologi kincir air dan teknologi pengatur air untuk irigasi.Selain itu, ketika Islam pernah bersemai di Spanyol,

Hasil pencarian yang cocok: 5 Mei 2020 — 1. Ibnu Hazm (384 H-456 H) · 2. Ibnu Rusyd (520 H-595 H). Ia memilki gelar "Sang Komentator Besar" karena kontribusinya terhadap pemikiran dan ... ...

Top 4: Daftar Ilmuwan Muslim pada Masa Bani Umayyah Periode 2 di Andalusia

Pengarang: amp.tirto.id - Peringkat 160

Ringkasan: tirto.id - Kekhalifahan Umayyah yang dalam sejarah Islam disebut Dinasti Bani Umayyah berkuasa dalam kurun tahun 661 sampai 1031 M, dengan 2 bagian periode. Periode pertama kekuasaan Bani Umayyah pada 661-750 M, saat pusat pemerintahan berada di Damaskus, kota yang saat ini menjadi ibu kota Suriah. Kekhalifahan Umayyah di Damaskus berakhir setelah digulingkan oleh Bani Abbasiyah. . Setelah itu, periode kedua kekuasaan Bani Umayyah dimulai dan berlangsung selama 756-1031 M, dengan lokasi p

Hasil pencarian yang cocok: 30 Des 2021 — Berikut ini daftar bidang ilmu pengetahuan yang ... ...

Top 5: Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Dinasti Abbasiyah

Pengarang: amp.kompas.com - Peringkat 169

Ringkasan: . Lihat FotoThoughtco Ilustrasi masa pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah KOMPAS.com - Dinasti Abbasiyah adalah kekhalifahan ketiga yang berdiri setelah wafatnya Nabi Muhammad.. Kekhalifahan ini didirikan oleh dinasti keturunan dari paman Nabi Muhammad, Abbas bin Abdul-Muttalib.. Kekhalifahan Abbasiyah resmi memerintah sebagai khalifah setelah menggulingkan Bani Umayyah pada 750 masehi.. Kekuasaan dinasti ini berlangsung selama lima abad, yakni dari tahun 750 hingga 1258 M.. Selama masa pemer

Hasil pencarian yang cocok: 24 Mei 2021 — Pada masa Bani Abbasiyah umat Islam mencapai puncak kejayaan di berbagai ... Sementara tokoh ilmuwan dalam bidang tasfir adalah Ibnu Jarir ... ...

Top 6: Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Umayyah

Pengarang: amp.kompas.com - Peringkat 159

Ringkasan: . Lihat FotoEncyclopædia Britannica Masjid Agung Damaskus atau Masjid Umayyah yang berdiri di Kota Tua Damaskus, Suriah. KOMPAS.com - Bani Umayyah adalah kekhalifahan kedua yang didirikan setelah wafatnya Nabi Muhammad, menggantikan Khulafaur Rasyidin.. Daulah Umayyah resmi berdiri pada 661 M, setelah wafatnya pemimpin terakhir Khulafaur Rasyidin, Khalifah Ali bin Abi Thalib.. Pendiri dan khalifah pertama Bani Umayyah adalah Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah I.. Pemerintahan ke

Hasil pencarian yang cocok: 24 Mei 2021 — Pendiri dan khalifah pertama Bani Umayyah adalah Muawiyah bin Abu ... Selain memelajari ilmu agama, para ilmuwan muslim dari masa Bani ... ...

Top 7: sejarah pendidikan islam - Berita Ilmiah - Ilmu Komunikasi

Pengarang: komunikasi.umm.ac.id - Peringkat 133

Ringkasan: BAB IPENDAHULUANA. Dasar PemikiranSesuai Undang-undang Guru dan Dosen Republik Indonesia Nomor Tahun 2005 bagian kelima Pembinaan dan Pengembangan pasal 72 ayat 1 menyebutkan bahwa beban kerja Dosen mencakup kegiatan pokok; merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian masyarakat[1].Dalam kegiatan pokok beban kerja dosen di atas, beban seorang dosen d

Hasil pencarian yang cocok: 13 Okt 2016 — Salah seorang tokoh ilmuan yang fenomenal di bidang keagamaan dan filsafat ... Pada masa Daulah (Dinasti) Bani Umayyah pendidikan Islam ... ...

Top 8: PERADABAN ISLAM DI SPANYOL DAN PENGARUHNYA TERHADAP ...

Pengarang: jurnalhunafa.org - Peringkat 125

Hasil pencarian yang cocok: oleh U El-Haji · 2008 · Dirujuk 1 kali — Spain or Andalusia in the context of classical Islam was one of the provinces of Umayyah Dynasty ... Dalam khazanah Sejarah Peradaban Islam, Dinasti Umayyah. ...

Top 9: Rangkuman Materi Perkembangan Ilmu Pengetahuan Bani Abbasiyah ...

Pengarang: e-learningsmp2demak.com - Peringkat 194

Ringkasan: Rangkuman Materi PAI Kelas VIII Semester II Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Abbasiyah Kompetensi Dasar : 3.7. Memahami Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah Sejarah Singkat Dinasti/Daulah Abbasiyyah Dinasti Abbasiyah berkuasa selama lima abad yaitu tahun 132-656/750-1258 M, menggantikan Daulah Umayyah yang telah berkuasa selama 92 tahun (40-132 H/660-750 M). Dengan tumbangnya Bani Umayyah maka kekuasaan berpindah ke tangan Dinasti Abbasiyah. Dinamakan Dinasti Abbas

Hasil pencarian yang cocok: Jabir al-Batani, beliau pencipta alat teropong bintang yang pertama. Ilmuwan/Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah. a. Ahli Filsafat Islam antara lain:. ...

Top 10: 5 Ilmuwan Muslim Ini Temukan Teori Astronomi, Bumi Datar atau Bulat?

Pengarang: inet.detik.com - Peringkat 175

Ringkasan: Jakarta - Sebelum dua astronout Uni Emirat Arab, Hazza Al Mansour dan astronaut Malaysia Dr Sheikh Muszaphar Shukor bersumpah bahwa bumi itu bulat, belasan abad yang lalu sejumlah ilmuwan muslim sudah melakukan penelitian. Ada Al-Batani yang berhasil menentukan jumlah hari dalam satu tahun, hingga Muhammad Taragai Ulugh Beg yang berhasil menghitung kemiringan poros bumi.Berikut ini biografi singkat 5 Ilmuwan Muslim yang juga dikenal sebagai astronom.Al-BattaniDia diperkirakan lahir pada 858 Mas

Hasil pencarian yang cocok: 15 Okt 2019 — Ilmuwan muslim, Ada Al-Batani yang berhasil menentukan jumlah hari dalam satu tahun, hingga Ulugh Beg yang berhasil menghitung kemiringan ... ...

Sebutkan ilmuwan pada masa daulah umayyah dalam bidang sejarah dan geografi beserta karyanya !

Dadanby - Pemerintahan Dinasti Bani Umayah mendirikan pusat-pusat kegiatan ilmiah untuk berbagai macam penelitian di Kota Basrah dan Kufah di Irak. Perkembangan ilmu pengetahuan itu ditandai dengan munculnya ilmuwan-ilmuwan muslim didalam berbagai bidang ke ahlian.

Pada masa pemerintahan, khalifah Umar bin Abdul Aziz, beliau sering mengundang para ulama dan ahli fiqih untuk mengkaji ilmu dalam berbagai majlis. Ulama-ulama lain yang muncul pada waktu itu adalah Hasan al Basri, Ibnu Shihab az Zuhri dan Wasil bin Ata. 

Untuk mengetahui pembahasan selengkapnya tentang tokoh Ilmuwan muslim Dinasti Umayyah dan perannya, simaklah penjelasan lengkapnya berikut ini.

Pada masa Rosulullah saw, ada larangan menulis hadits selain Al Qur’an. Namun sebagian Shahabat ada yang menulisnya untuk keperluan sendiri, seperti abdullah bin Abbas, Abu Hurairah, Ali bin Abi Thalib. Adapun jumlah hadits yang mereka tulis adalah Abu Hurairah (5374 hadist), ‘Aisyah (2210 hadist), Abdullah bin Umar (± 2210 hadist), Abdullah bin Abbas (± 1500 hadist), Jabir bin Abdullah (±1500 hadist), Anas bin Malik (±2210 hadist). 

Penulisan hadits dikembangkan oleh muridnya Abu Hurairah yaitu Basyir bin Nahik dan Hammam bin Munabbib. 

Pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan (65-86), Para thabiin mulai menulis hadits dan berkembang dengan gerakan rihlah ilmiah, yaitu pengembaraan ilmiah yang dilakukan para muhadditsin dari kota ke kota untuk mendapatkan suatu hadits dari shahabat yang masih hidup dan tersebar di berbagai kota. 

Dalam perkembangan selanjutnya, Khalifah Umar bin Abdul Azis merencakan pembukuan hadits. hal pokok alasan yang mendorong khalifah Umar bin Abdul Aziz untuk pembukuan hadits, yaitu :

  • Beliau khawatir hilangnya hadist-hadist dengan meningggalnya para ulama di medan perang.
  • Beliau khawatir akan tercampurnya antara hadist-hadist yang sahih dengan hadist-hadist palsu.
  • Dengan semakin meluasnya daerah kekusaan Islam, sementara kemampuan thabi’in antara satu dengan yang lainnya tidak sama, sangat memerlukan adanya usaha kodifikasi ini.


Beliau memerintahkan para gubernur dan para ulama untuk mengumpulkan hadits. Salah satunya, Gubernur Madinah Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm (wafat tahun 117 H). Dia diperintah oleh Khalifah untuk mengumpulkan hadits-hadts yang ada pada Amrah binti Abdurrahman dan Qasim bin Muhammad bi Abu Abu Bakar. Amrah adalah anak angkat Siti Aisyah dan orang yang terpercaya untuk menerima Hadits dari Siti Aisyah. 

Selain kepada Gubernur, Khalifah Umar bin Abdul Azis memerintahkan salah seorang ulama besar di Hijaz dan Syiria, Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Syihab Az-zuhri, dikenal dengan Ibnu Syihab al Zuhri. Ia bekerja sama dengan para perawi yang dianggap ahli untuk dimintai informasi tentang hadist-hadist nabi yang berceceran ditengah masyarakat Islam untuk dikumpulkan, ditulis dan dibukukan.

Usahanya cukup baik, walaupun Khalifah Umar bin Abdul Azis tidak melihat secara langsung karena lebih dulu meninggal. 

Az Zuhri dianggap pengumpul hadits yang pertama pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz ini Setelah generasi az-Zuhri, pembukuan hadist dilanjutkan oleh Ibnu Juraij (w. 150 H), ar-Rabi’ bin Shabih (w. 160 H), dan masih banyak lagi ulama lainnya. pembukuan hadist dimulai sejak akhir masa pemerintahan Bani Umayyah, tetapi belum begitu sempurna.

Pembukuan Hadits mencapai sempurna pada Masa Dinasti Bani Abbasiyah. Pada tahap selanjutnya, program pengumpulan hadist mendapat sambutan serius dari tokoh-tokoh Islam, seperti: 

1. Imam Bukhari, terkenal dengan Shohih Bukhari 2. Imam Muslim, terkenal dengan Shohih Muslim 3. Abu Daud, terkenal dengan Sunan Abu Daud 4. An –Nasa’i, terkenal dengan Sunan An-Nasa’i 5. At-Tirmidzi, terkenal dengan Sunan At-Tirmidzi

6. Ibnu Majah, terkenal dengan Sunan Ibnu Majah


Kumpulan para ahli hadist tersebut diatas, terkenal dengan nama Kutubus Shittah. 

Untuk memahami Al-Qur’an para Ahli telah melahirkan sebuah disiplin ilmu baru yaitu ilmu tafsir, ilmu ini dikhususkan untuk mengetahui kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Ketika Nabi masih hidup, penafsiran ayat-ayat tertentu telah dipersiapkan maknanya oleh Malaikat Jibril. 

Setelah Rasulullah wafat para sahabat Nabi seperti Ali bin Abu Thalib, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud. Ubay bin Ka’ab mulai menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an bersandar dari Rasulullah lewat pendengaran mereka ketika Rasulullah masih hidup. Mereka dianggap sebagai pendiri mazhab tafsir dalam Islam. 

Dalam periode ini muncul beberapa madrasah untuk kajian ilmu tafsir diantaranya: 

1. Madrasah Makkah atau Madrasah Ibnu Abbas yang melahirkan mufassir terkenal seperti Mujahid bin Jubair, Said bin Jubair, Ikrimah Maula ibnu Abbas, Towus Al-Yamany dan ‘Atho’ bin Abi Robah. 

2. Madrasah Madinah atau Madrasah Ubay bin Ka’ab, yang menghasilkan pakar tafsir seperti Zaid bin Aslam, Abul ‘Aliyah dan Muhammad bin Ka’ab Al-Qurodli. 

3. Madrasah Iraq atau Madrasah Ibnu Mas’ud, diantara murid-muridnya yang terkenal adalah Al-Qomah bin Qois, Hasan Al-Basry dan Qotadah bin Di’amah As-Sadusy. 

Sebagian sahabat, seperti Umar bin Khattab, beliau tidak menafsirkan ayat-ayat mutasyabihat. Sikap seperti ini karena Al Qur’an dianggap sebagai kitab suci yang tidak boleh ditafsirkan. Mereka berpendapat bahwa tafsir Al Qur’an merupakan sesuatu yang diluar perintah agama. 

Masalah tafsir menimbulkan berbagai sikap yang berpareasi antara lain Syafiq bin Slamah al Asadi apabila ditanya tentang suatu ayat, ia hanya menjawab “Allah Maha Benar dengan yang dimaksud”. Maksudnya adalah ia tidak berkeinginan untuk membahas makna yang ditanyakan. 

Pada masa pemerinthan Dinasti Bani Umayah terdapat seorang ahli tafsir bernama Sa’id bin Juber (wafat tahun 95 H). Ia diminta menafsirkan beberapa ayat Al Quran, tapi dia menolaknya. Bahkan ia lebih memilih kehilangan salah satu anggota tubuhnya daripada harus menafsirkan ayat-ayat Al Qur’an yang diminta. 

Al Qur’an sebagai kitab suci yang sempurna, merupakan sumber utama bagi umat Islam, terkhusus dalam menentukan masalah-masalah hukum. Pada masa Khulafaurrasyidin, penetapan hukum disamping bersumber dari Rasulullah dilakukan sebuah metode penetapan hukum, yaitu ijtihad. Ijtihad pada awalnya hanya pengertian yang sederhana, yaitu pertimbangan yang berdasarkan kebijaksanaan yang dilakukan dengan adil dalam memutuskan sesuatu masalah. 

Pada tahap perkembangan pemikiran Islam, lahir sebuah ilmu hukum yang disebut Fiqih, yang berarti pedoman hukum dalam memahami masalah berdasarkan suatu perintah untuk melakukan suatu perbuatan, perintah tidak melakukan suatu perbuatan dan memilih antara melakukan atau tidak melakukannya. Dasar dan pedoman pokok yang telah dibukukan kemudian disebut Ushul Fiqih. 

Tradisi ijtihad sudah berlangsung sejak Zaman Nabi Muhammad saw. Pelaksanaan ijtihad dinyatkan oleh Muaz bin Jabal ketika mendapat perintah berdakwah di Yaman. Ia akan menggunakan nalarnya dalam memutuskan perkara jika tidak terdapat rujukan dalam Al Qur’an dan hadits. 

Setelah itu, bermunculan para ahli fiqih ternama antara lain: Ibnu Mas’ud, Zaid bin Tsabit, Ibnu Umar, dan ibnu Abbas. 

Pada perkembangannya, perbedaan pendapat para ahli fiqih semakin tajam. Ahli fiqih Hijaz dan ahli fiqih Irak berbeda pendapat dalam pengambilan Ra’yu sebagai argumen. Ahli fiqih Hijaz berpegang pada Atsar (ketetapan hukum yang pernah dilakukan para shahabat) sebagai argumentasi hukum. Mereka tidak menekankan pada Ra’yu.

Sedangkan Ahli fiqih Irak cenderung kepada Ra’yu. Akhirnya Ahli fiqih Hijaz menganggap Ahli fiqih Irak mengabaikan sunah. Sebaliknya Ahli fiqih Irak menganggap Ahli fiqih Hijaz menganut pemikiran jumud yaitu pemikiran kolot dan tradisional. 

Ulama-ulama tabi’in Fiqih pada masa bani Umayyah diantaranya adalah: Syuriah bin Al-Harits, ‘alqamah bin Qais, Masuruq Al-Ajda’,Al-Aswad bin Yazid kemudian diikuti oleh murid-murid mereka, yaitu: Ibrahim An-Nakh’l (wafat tahun 95 H) dan ‘Amir bin Syurahbil As Sya’by (wafat tahun 104 H). sesudah itu digantikan oleh Hammad bin Abu Sulaiman (wafat tahun 120 H), guru dari Abu Hanafiah 

Pada zaman Dinasti Umayyah ini telah berhasil meletakkan dasar-dasar hukum islam menurut pertimbangan kebijaksanaan dalam menetapkan keputusan yang berdasar Al Qur’an dan pemahaman nalar akal. 

Tasawuf merupakan sebuah ilmu tentang cara mendekatkan diri kepada Allah saw, tujuannya agar hidup semakin mendapatkan makna yang mendalam, serta mendapatkan ketentraman jiwa. Ilmu tasawuf berusaha agar hidup manusia memilki akhlak mulia, sempurna dan kamil. 

Munculnya tasawuf, karena setelah umat semakin jauh dari Nabi, terkadang hidupnya tak terkendali, utamanya dalam hal kecintaan terhadap materi. 

Tokoh-tokoh Sufi di antaranya : 

Sa’id bin Musayyab wafat tahun 91 Hijriyah / 710 Masehi adalah murid dan menantu Abu Hurairah (seorang Ahli Suffah). Ia mencontohkan hidup zuhud pada pengikutnya. Dalam satu riwayat, ia ditawari sejumlah 35.000 dirham uang perak oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan, tetapi dia Tolak. 

Hasan al-Basri lahir di Madinah tahun 21 Hijriyah / 642 Masehi dan meninggal di Basra pada tahun 110 Hijriyah / 729 Masehi. Ibunya adalah seorang hamba shaya Ummu Salamah, Istri Rosulullah saw. Hasan Basri berkembang di lingkungan yang saleh. Ia banyak belajar dai Ali bin Abi Thalib dan Huzaifah bin Yaman, dua shahabat Nabi Muhammad saw. 

Ia mengenalkan kepada umat tentang pentingnya tasawuf, karena tasawuf dapat melatih jiwa/hati memiliki sifat zuhud (hatinya tidak terpengaruh dengan harta benda, walau lahiriyah kaya), sifat roja’ (harta benda, anak-anak, jabatan tidak bisa menolong hidupnya tanpa adanya harapan ridho dari Allah swt) dan sifat khouf (sifat takut kepada Allah swt yang dalam dan melekat dalam jiwanya). 

Sufyan As Tsaauri lahir dikufah tahun 97-161 Hijriyah / 716-778 Masehi. Ia mempunyai nama lengkap Abu Abdullah Sufyan bin SA’id Ats-Tsauri. Ia menjalani kehidupan penuh kesederhanaan, dan menganjurkan zuhud. Pemikiran bidang taswuf merangkum sebagai berikut: 

a. Manusia dapat memiliki sifat zuhud, bila saat ajalnya menghampirinya, karena kelezatan dunia telah diambil Allah swt, maka manusia baru ingat makna kehidupannya. 

b. Manusia dalam menjalani hidup didunia harus bekerja keras agar hidupnya tercukupi, dengan kerja manusia dapat terhindar dari kegelapan dan kehinaan. 

Pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, Bahasa Arab digunakan sebagai bahasa administrasi negara. Penggunaan bahasa arab yang makin luas membutuhkan suatu panduan kebahasaan yang dapat dipergunakan oleh semua golongan.

Hal itu mendorong lahirnya seorang ahli bahasa yang bernama Sibawaihi. Ia mengarang sebuah buku yang berisi pokok-pokok kaidah bahasa Arab yang berjudul al-kitab. Buku tersebut bahkan termashur hingga saat ini. 

Bidang kesusastraan juga mengalami kemajuan.Hal itu ditandai dengan munculnya sastrawan-sastrawan berikut ini : 

1. Nu’man bin Basyir al Anshari ( wafat 65 H/680 M) 2. Qays bin Mulawwah , termasyhur dengan sebutan Laila Majnun (wafat 84 H/ 699 M) 3. Al Akhthal ( wafat 95/710 M ) 4. Abul Aswad al Duwali ( 69 H ) 5. Al Farazdaq ( wafat 114 H / 732 M )

6. Jarir ( wafat 111 H / 792 M ).

F. Bidang Ilmu Sejarah dan Geografi 

Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang membahas tentang perjalanan hidup, kisah, dan riwayat. Pada Masa Dinasti Bani Umayah, Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan memerintah Ubaid bin Syariyah Al Jurhumi untuk menulis buku sejarah masa lalu dan masa bani Umayah.

Di antara karyanya adalah kitab al Muluk wal Akhbar al Madhi ( buku catatan sejarah Raja-raja masa lalu). Sejarawan lainnya adalah Shuhara Abdi yang menulis buku Kitabul Amsal. 

G. Bidang Ilmu Kedokteran 

Ilmu kedokteran belum berkembang dengan baik pada masa Dinasti Bani Umayah. Tetapi pada masa Khalifah Walid bin Abdul Malik telah terjadi perkembangan cukup baik di bidang kedokteran. Ia mendirikan sekolah tinggi kedokteran pada tahun 88 Hijriyah / 706 Masehi. 

Khalifah Walid memerintahkan para dokter untuk melakukan riset dengan anggaran yang cukup. Para dokter bertugas di lembaga tersebut dengan gaji negara dalam rangka mengembangkan ilmu kedokteran, khalifah meminta bantuan para dokter dari Persia. 

Di lembaga inilah, Harist bin Kildah dan Nazhar meraih ilmu kedokteran. Selain itu, gerakan terjemah buku-buku kedokteran mendukung perkembangan ilmu kedokteran di masa Bani Umayah.  

Khalid bin Zayid bin Mu'awiyah adalah orang pertama yang menerjemahkan buku tentang astronomi, kedokteran dan kimia. Disamping itu, Khalid bin Yazid merupakan seorang penyair dan orator yang terkenal.

Demikianlah pembahasan mengenai tokoh Ilmuwan Mmuslim Dinasti Umayyah dan perannya, semoga ada manfaatnya untuk kita semua.