Kerajaan Majapahit terletak di daerah Trowulan sekarang, Mojokerto, Jawa Timur. Tanggal berdirinya kerajaan ini adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yakni 10 November 1293 M. Kerajaan majapahit mencapai masa keemasannya ketika masa raja Hayam Wuruk. Kemudian, Kerajaan Majapahit runtuh karena faktor-faktor berikut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyebab keruntuhan majapahit disebabkan oleh terjadinya Perang Paregreg hingga serangan dari Kerajaan Islam Demak. Kerajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1527 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Setelah peninggalan Hayam Wuruk, Majapahit mengalami kemunduran karena beberapa faktor, dan terdapat peristiwa yang menyebabkan kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan yaitu perang Paregreg, perang antara istana barat Majapahit yang dipimpin Wikramawardhana, melawan istana timur yang dipimpin Bhre Wirabhumi. Perang ini terjadi tahun 1404-1406 dan menjadi penyebab utama kemunduran Majapahit. Dengan demikian, runtuhnya kerajaan Majaphit disebabkan oleh peristiwa perang Paregreg.
Maret 29, 2018 | Soal IPS Terpadu, Soal Sejarah SMA | |
Runtuhnya Kerajaan Majapahit disebabkan oleh peristiwa… . A. pemberontakan Sadeng B. perang Paregreg C. pemberontakan Kuti D. perang Bubat E. pemberontakan Semi Pembahasan Faktor faktor kemunduran Kerajaan Majapahit
Baca juga materi: Sejarah Kerajaan Majapahit Struktur pemerintahan kerajaan Majapahit Sebab runtuhnya Kerajaan Majapahit Sejarah Kerajaan Demak Jadi Runtuhnya Kerajaan Majapahit disebabkan oleh peristiwa… . B. perang Paregreg
Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih
Merdeka.com - Kerajaan Majapahit atau sering disebut juga dengan nama Wimatikta merupakan kerajaan besar di Nusantara Sejak pemerintahan Sri Kertajasa Jayawarddhana tahun 1293, kerajaan Majapahit mengalami pasang surut. Ini merupakan sesuatu yang wajar karena selama kurun waktu 2 abad tentu saja suatu kerajaan akan mengalami perubahan-perubahan, baik disebabkan oleh faktor eksternal maupun faktor internal. Namun, suatu kenyataan bahwa kerjaan Majapahit merupakan kerajaan pada masa Hindu Budha yang paling lama bertahan dan paling luas wilayahnya. Majapahit mengalami zaman keemasannya di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dengan pembantu setianya Patih Hamangkubhumi Gajah Mada. Daerah taklukannya sangat luas, meliputi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Iran. Meski kerajaan besar, pada akhirnya kerjaan Majapahit runtuh setelah lebih dari dua abad berkuasa. Berikut ini informasi mengenai penyebab runtuhnya majapahit, lengkap dengan penjelasannya telah dirangkum: 2 dari 3 halaman
Kerajaan yang besar dan kuat ini dalam perjalanan di kancah panggung sejarah kebudayaan Indonesia sering mengalami musibah. Musibah pertama yang menimpa terjadi pada tahun 1364 M, yaitu meninggalnya Patih Hamangkubhumi Gajah Mada. Disusul dengan musibah berikutnya yang terjadi 25 tahun sesudahnya, yaitu meninggalnya Raja Hayam Wuruk. Sepeninggal kedua pimpinan tersebut, Kerajaan Majapahit mulai menampakkan tanda-tanda kesuramannya. Kebesaran dan kejayaan Kerajaan Majapahit yang telah mencapai puncak keemasannya berangsur-angsur mulai surut. Hal ini juga disebabkan antara lain: 1. Kematian Patih Gadjah Mada Penyebab runtuhnya Majapahit yang pertama adalah kematian patih Gadja Mada. Sepeninggal Patih Gadjah Mada, kerajaan-kerajaan taklukan mulai mengangkat senjata dan tidak mau lagi mengakui keberadaan Kerajaan Majapahit. Hal ini disebabkan tidak ada lagi seorang pemimpin yang mampu mengendalikan roda pemerintahan kerajaan yang besar dan luas pengaruh serta kekuasaannya tersebut. 2. Pertentangan intern di dalam keluarga kerajaan Penyebab runtuhnya Majapahit berikutnya adalah adanya pertentangan intern di dalam keluarga kerajaan. Hal ini tak lain disebabkan karena masing-masing berkeinginan menduduki jabatan tertinggi sebagai raja Majapahit. Sebagai contoh: Perang Paregreg antara Wikramawardhana (suami Kusumawardhani) dengan Bhre Wirabhumi . Bhre Wirabhumi berkeinginan menjadi orang nomor satu di Majapahit, tetapi tidak tercapai. Hal ini disebabkan karena Bhre Wirabhumi adalah anak Hayam Wuruk dengan istri selir. 3 dari 3 halaman
3. Ekspansi Tiongkok Selain karena kematian patih Gadjah Mada dan pertentangan intern di dalam keluarga kerajaan, penyebab runtuhnya Majapahit juga dikarenakan adanya ekspansi Tiongkok. Munculnya kekuatan baru dari sebelah timur, yaitu ekspansi Tiongkok di bawah Dinasti Ming. 4. Pengaruh Islam Penyebab runtuhnya Majapahit selanjutnya ialah karena pengaruh Agama Islam. Islam mulai menyusup ke dalam lingkungan Kerajaan Majapahit yang berlandaskan Hindu. Rapuhnya Kerajaan Majapahit dari dalam sendiri, yaitu dengan adanya pertentangan antar anggota keluarga, maka pengaruh Islam tersebut lebih mudah masuk ke dalam lingkungan kerajaan. Dengan demikian hal ini secara tidak langsung mempercepat mundumya Kerajaan Majapahit. (mdk/nof)Baca juga:
Lihat Foto KOMPAS.com - Kekuasaan Majapahit mengalami kemunduran setelah Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389. Penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam buku Sejarah Indonesia masa Hindu-Buddha (2013) karya Suwardono, tradisi Jawa menyebutkan bahwa Majapahit telah runtuh pada 1400 Saka atau 1478 Masehi. Keruntuhan Majapahit disebut juga dalam Serat Kanda. Seorang penjelajah samudra bernama Antonio Pigafetta menuliskan catatan perjalanan yang mengungkapkan bahwa Pati Unus merupakan penguasa Majapahit. Hal ini berarti bahwa eksistensi Majapahit sebagai sebuah kota masih ada, meskipun secara politis sudah tidak memiliki kedaulatan. Baca juga: Asal-usul Berdirinya Kerajaan Majapahit Runtuhnya Majapahit dipengaruhi dua faktor, sebagai berikut : Faktor internal keruntuhan Kerajaan Majapahit, yaitu: Konflik perebutan takhta Majapahit berlangsung setelah Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389 Masehi. Faktor perebutan tahta ini melibatkan Bhre Wirabhumi (anak selir Hayam Wuruk) dan Wikramawardhana (menantu Hayam Wuruk). Konflik perebutan takhta menyebabkan pecahnya persatuan keluarga dan bangsawan Kerajaan Majapahit. Konflik perebutan takhta pada perkembangannya berubah menjadi perang besar yang dinamakan dengan perang Paregreg. |