Suara.com - Berkat kekayaan alamnya, Indonesia memiliki berbagai cagar biosfer yang terdaftar di UNSCEO. Dalam kondisi alam biosfer ini, biasanya tersebar beraneka ragam flora dan fauna. Tapi sudahkah Anda tahu apa biosfer itu? Mengutip Ruang Guru, Minggu (26/9/2021) secara etimologi, biosfer berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Sehingga bisa disimpulkan bisofer adalah lapisan hidup. Namun menurut definisi, biosfer adalah lapisan bumi yang menjadi tempat makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan untuk melangsungkan kehidupannya. Atau singkatnya biosfer adalah tempat tinggal makhluk hidup. Baca Juga: UNESCO Serukan Perlindungan 6 Situs Bersejarah di Afghanistan Ada Apa Saja? Setiap flora dan fauna biasanya akan memilih biosfer yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya untuk bertahan hidup. Itulah kenapa flora dan fauna tidak hanya hidup di satu wilayah bumi semata. Faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna Salah satu contohnya beruang kutub yang hanya bisa ditemui di Kutub Utara. Fenomena ini disebabkan oleh beberapa hal berikut: 1. Klimatik Hal ini dikarenakan iklim memiliki cakupan terhadap suhu udara, kelembapan udara, angin, dan curah hujan yang penting bagi kehidupan mereka. Baca Juga: Melihat Ritual Cuci Benda Pusaka di TMII Persebaran flora dan fauna karena faktor klimatik, berdasarkan tentang suhu udara dan kelembapan udara. Ini karena beberapa flora dan fauna punya syarat lingkungan ideal sebagai tempat hidupnya. Misalnya, jenis fauna yang ideal ditemui di tempat bersuhu dingin di antaranya beruang kutub dan penguin, sedangkan di tempat bersuhu panas ada unta dan keledai. 2. Edafik Beberapa flora bisa hidup di kondisi tanah tertentu sebagai tempat tinggalnya. Hal ini karena flora memiliki beberapa kebutuhan untuk membantu pertumbuhannya, seperti humus, unsur hara, kandungan air, dan kandungan udara di dalam tanah. Ketika flora tumbuh subur, fauna herbivora akan memakannya. Makanya, fauna akan memilih tempat tinggal yang sesuai dengan kebutuhan makanannya. 3. Fisiografi Tempat yang lebih tinggi memiliki suhu udara yang lebih rendah, contohnya wilayah bukit atau pegunungan. Sementara tempat yang lebih rendah, suhu udaranya akan lebih tinggi, seperti wilayah pantai. Itulah kenapa pohon ke kelapa tidak hidup di daerah pegunungan, karena lebih cocok untuk hidup di tempat bersuhu tinggi alias panas. 4. Biotik Misalnya, flora yang memiliki sifat kuat dalam beradaptasi akan menghambat pertumbuhan flora lainnya. Keberadaan fauna, seperti cacing, juga akan membantu proses penyuburan tanah sehingga flora bisa tumbuh dengan baik untuk kemudian dimanfaatkan oleh manusia. |