Sebutkan dalil dalam alquran yang menjelaskan tugas para rasul

AKURAT.CO, Sebagai umat Islam kita diharuskan mengimani enam hal, yaitu mengimani Allah, Rasulullah, malaikat Allah, kitab-kitab Allah, hari akhir, dan qada serta qadar. Mengimani keenam hal tersebut merupakan kewajiban.

Terkait iman kepada Rasulullah sendiri merupakan sebuah keyakinan bahwa ada utusan-utusan Allah yang diutus untuk memberikan tuntunan kepada manusia. Dalam QS. An-Nisa: 165 Allah berfirman:

رُسُلًا مُّبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ لِئَلَّا يَكُوْنَ لِلنَّاسِ عَلَى اللّٰهِ حُجَّةٌ ۢ بَعْدَ الرُّسُلِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا

Artinya: Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasul-rasul itu diutus. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Adapun dalil untuk mengimaninya, salah satunya disebut dalam QS. An-Nisa ayat 136, yakni Allah SWT meminta manusia untuk beriman kepada-Nya, para Rasul, serta kitab Al-Qur'an dan yang terdahulu.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

Dalil lain tentang keharusan beriman kepada utusan Allah adalah QS. Ar-Ra'd: 38:

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ اَزْوَاجًا وَّذُرِّيَّةً ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗلِكُلِّ اَجَلٍ كِتَابٌ


Page 2

By Lufaefi

23 September 2020

Sebutkan dalil dalam alquran yang menjelaskan tugas para rasul
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan ceramahnya saat menghadiri acara Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW yang digelar di Pelataran Selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat (1/12). Maulid Nabi yang dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta tokoh agama diikuti puluhan ribu orang dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya.

Artinya: Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) dan Kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Tidak ada hak bagi seorang rasul mendatangkan sesuatu bukti (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Untuk setiap masa ada Kitab (tertentu).

Adapun fungsi atau manfaat mengimani rukun iman yang keempat ini adalah pengetahuan bahwa utusan Allah adalah sebagai rahmat. Disebut dalam QS. Al-Anbiya ayat 107, Allah SWT berfirman, Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.

Manfaat iman kepada Rasul yang lain adalah mendapatkan contoh suri teladan dalam kehidupan. Hal itu sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Ahzab ayat 21: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. Wallahu A'lam. []

Alquran sebagai Illustrasi Tugas-tugas Rasul. Foto: Pixabay

Allah memberikan petunjuk kepada manusia melalui utusan-Nya yakni nabi dan rasul. Para rasul ini dipilih oleh Allah SWT untuk mengemban tugas yang tidak ringan.

Rasul merupakan manusia terpilih yang bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada umatnya. Oleh karena itu, umat Islam diperintahkan oleh Allah untuk mengimani para rasul-Nya dengan cara menerima ajaran yang dibawa oleh mereka.

Perintah beriman kepada rasul Allah terdapat dalam Alquran surat An Nisa berikut ini:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اٰمِنُوۡا بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ وَالۡكِتٰبِ الَّذِىۡ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوۡلِهٖ وَالۡكِتٰبِ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ مِنۡ قَبۡلُ‌ؕ وَمَنۡ يَّكۡفُرۡ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓٮِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلٰلًاۢ بَعِيۡدًا

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.” (QS. An Nisa ayat 136).

Lalu, apa saja tugas-tugas para utusan Allah SWT ini?

Illustrasi Tugas-tugas Rasul. Foto: Pixabay

Allah SWT mengutus para rasul sebagai suri teladan umat manusia. Artinya, teladan dalam kesabaran dan menanggung penderitaan dalam memperjuangkan Islam, teladan dalam ketabahan memegang prinsip, teladan dalam saling mencintai dan persaudaraan muslim, dan teladan dalam setiap akhlak mulia.

Mengutip situs resmi Kementerian Agama RI (Kemenag), berikut ini tugas-tugas rasul yang diberikan oleh Allah SWT:

1. Menegakkan ketauhidan.

Rasul diperintahkan oleh Allah untuk membimbing kaumnya untuk meyakini dan mengesakan (menauhidkan) Allah SWT. Terdapat tiga cara untuk menauhidkan Allah, yaitu:

  • Tauhid zat adalah meyakini bahwa zat Allah SWT. Artinya, Allah tidak tersusun atas bagian-bagian, baik internal maupun eksternal, dan tidak ada yang menyamai atau menyerupai zat-Nya.

  • Tauhid sifat adalah menyakini bahwa Allah SWT memiliki sifat-sifat sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis. Sifat-sifat Allah tidak sama dan tidak serupa (tasybih) dengan sifat makhluk, sifat-sifat Allah juga tidak baru (muhdas).

  • Tauhid af’al (perbuatan) adalah meyakini bahwa Allah SWT adalah zat yang menciptakan semesta alam dan seluruh perbuatan hamba-Nya.

Tugas rasul sebagai penegak ketauhidan ini disampaikan melalui firman Allah pada Alquran surat Al Anbiya:

وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا نُوْحِيْٓ اِلَيْهِ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدُوْنِ

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al Anbiya: 25).

2. Menyampaikan syariat Allah kepada manusia dan menjelaskan agama yang diturunkan kepada manusia.

3. Menjelaskan hukum-hukum Allah, baik berupa perintah maupun larangan-Nya.

4. Menyampaikan kepada umatnya tentang berita-berita gaib sesuai dengan ketentuan Allah SWT.

5. Memberikan kabar gembira bagi umat yang taat dan patuh kepada Allah SWT dan memberikan kabar berita bagi yang melanggar perintah Allah SWT.

6. Memberikan contoh-contoh perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari atau keteladanan yang menjadi panutan dalam perbuatan. Allah berfirman dalam Alquran:

لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِىۡ رَسُوۡلِ اللّٰهِ اُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنۡ كَانَ يَرۡجُوا اللّٰهَ وَالۡيَوۡمَ الۡاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيۡرًا

Artinya: "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS. Al-Ahzab: 21).