Klik Untuk Melihat Jawaban Show #Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..# Dijawab oleh ### Pada Wed, 06 Jul 2022 23:20:12 +0700 dengan Kategori Sejarah dan Sudah Dilihat ### kaliPengaruh untuk fungsi dari gerabah yaitu wadah tulang belulang manusia (tempat penguburan) dan pola hias yang digunakan pada gerabah berbentuk anting-anting atau yang sering disebut lingling O dan sejenis bandulBaca Juga: 14. Bu Prima selalu membanggakan dirinya wx.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu. Pengaruh Kebudayaan Sa Huynh-Kalanay di Indonesia dibuktikan dengan penemuan Kubur Tempayan di Sulawesi. Kubur Tempayan berfungsi sebagai alat pengubur jenazah. Jadi pada waktu itu, masyarakat Indonesia mengenal tradisi penguburan jenazah dengan memasukkan jenazah ke dalam tempayan yang berukuran besar. Beberapa contoh gerabah yang ditemukan di Indonesia dan digunakan sebagai Kubur Tempayan adalah Gerabah situs Gilimanuk (Bali) dan Gerabah Melolo (Sumba Timur).
Istilah Sa Huynh-Kalanay menunjukan situs arkeologi gerabah [tembikar] di Asia Tenggara. Sa Huynh merupakan nama sebuah daerah di Vietnam. Sedangkan, Kalanay merupakan nama sebuah daerah di Filipina. Dua daerah tadi merupakan pusat gerabah terpenting di kawasan Asia Tenggara yang mempengaruhi kebudayaan awal masyarakat Indonesia khususnya tradisi Gerabah. Jadi, dapat kita ketahui bahwa Kebudayaan Sa Huynh-Kalanay adalah tradisi pembuatan Gerabah yang berkembang pada 500 SM sampai abad 300 M di dataran Asia Tenggara. Peninggalan kebudayaan Sa-Huynh – Sa-Huynh merupakan sebuah nama yang merujuk pada sebuah situs arkeologis gerabah [tembikar] di Vietnam. Kebudayaan Sa-Huynh merupakan sebuah tempat yang letaknya di pantai kira-kira 140 km ke arah selatan kota kecil Taurane. Tempat ini merupakan pusat gerabah terpenting di daratan Asia Tenggara. Budaya Sa-Huynh mengembangkan pengaruh tradisi gerabahnya di Kalanay [Filipina]. W.G. Solheim menyebut gerabah ini dengan nama budaya Sa-Huynh-Kalanay. Budaya ini berkembang sekitar 750-200 sebelum Masehi. Selain di Filipina, tradisi gerabah Sa-Huynh juga mengembangkan pengaruhnya di beberapa tempat di Indonesia. Tradisi pembuatan gerabah di Indonesia pada zaman purba dibedakan menjadi 3 kompleks, yaitu: Jawa Barat dengan persebarannya di Anyer [Banten], Leuwiliang [Bogor], Kramatjati [Jakarta], Buni [Bekasi], kompleks Kalumpang [Sulwesi Selatan], dan kompleks Gilimanuk [Bali]. Menurut penelitian Solheim, tradisi gerabah di Indonesia mendapat pengaruh dan tradisi gerabah yang berkembang di Asia Tenggara, yaitu tradisi gerabah Sa-Huynh-Kalanay dan tradisi Bau Melayu. Tradisi Sa-Huynh-Kalanay terutama berkembang di daerah Sa-Huynh [Vietnam] dan Kalanay [Filipina]. Sedangkan tradisi Bau Melayu terutama berkembang di Malaysia Timur, Filipina, Cina Selatan, Vietnam Utara, Taiwan, dan Indonesia. Kedua tradisi ini dibedakan menurut pola hias dan cara pembuatannya. Ragam hias Sa-Huynh juga ditemukan di Thailand, Taiwan, Filipina dan Indonesia. Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan dagang antara penduduk Sa-Huynh dan tetangganya di Asia Tenggara, baik dengan melalui jalur darat maupun dengan melalui jalur laut. Hingga sekarang, kebudayaan Sa-Huynh yang diketahui kebanyakan dari penemuan kubur tempayan [jenazah dimasukkan di dalam tempayan besar] dan penguburan ini merupakan adat kebiasaan yang mungkin dibawa oleh orang-orang Cham pertama ke Indonesia. Secara umum, penguburan dalam tempayan ini bukan khas kebudayaan Dongson atau budaya lain yang sezaman di daratan Asia Tenggara, diduga merupakan pengaruh yang bersumber dari kebudayaan Cham. Penemuan kebudayaan Sa-Huynh terdapat di daerah pantai mulai dari Vietnam tengah ke selatan sampai ke delta Lembah Sungai Mekong. Kebudayaan dalam bentuk tempayan kubur yang ditemukan di Sa-Huynh termasuk tembikar-tembikar yang berhasil ditemukan itu memiliki hiasan garis-garis dan bidang-bidang yang diisi dengan tera tepian kerang. Benda peninggalan Kebudayaan Sa HuynhKebudayaan Sa-Huynh memiliki banyak persamaan dengan tempayan kubur yang ditemukan di laut Sulawesi. Hal tersebut terbukti dengan adanya kemiripan bentuk anting-anting batu bertonjolan [disebut lingling-O] dan sejenis anting-anting yang khas atau bandul kalung dengan kedua ujungnya berhias kepala hewan [kemungkinan kijang] yang ditemukan pada sejumlah tempat di Muangthai, Vietnam, Palawan, dan Serawak. Baca juga: Peninggalan kebudayaan bacson-hoabinh Kebudayaan Sa-Huynh yang berhasil ditemukan meliputi berbagai alat yang bertangkai corong seperti skop, tembilang, dan kapak. Namun, ada pula yang tidak bercorong seperti sabit, pisau bertangkai, kumparan tenun, serta cincin dan gelang bentuk spiral. Sementara itu, teknologi pembuatan peralatan-peralatan besi yang diperkenalkan di daerah Sa-Huynh diperkirakan berasal dari daerah Cina. Budaya perunggu yang ditemukan di Sa-Huynh berupa berbagai perhiasan, gelang, lonceng, dan bejana-bejana kecil. Di Sa-Huynh juga ditemukan beberapa manik-manik emas langka, kawat perak, manik-manik kaca dari batu agate bergaris, dan berbagai manik-manik carnelian. Asal Mula Kebudayaan Sa-Hunyh
Pendukung kebudayaan ini adalah masyarakat yang berbahasa Austronesia dari kepulauan Indonesia.yang juga memiliki keahlian tinggi dalam bidang kerajinan bahkan besi sudah digunakan masyarakat Sa Huynh ketika orang-orang Dongson masih memakai perunggu.
Ragam
hiasnya juga ditemukan di Taiwan, Thailand, Philipina dan Indonesia.
Persebaran
benda-benda perunggu yang melalui Indonesia
1.
Melalui jalur darat ; yaitu Muangthai dan Malaysia terus ke kepulauan 2. Melalui jalur laut; yaitu dengan menyebrangi lautan dan terus tersebar di daerah kepulauan Indonesia . Hasil-hasil kebudayaan sa-huynh : a] Lingling-O Sejenis anting-anting yang khas atau bandul kalung dengan kedua ujungnya berhias kepala hewan[kemungkinan kijang] yang ditemukan pada sejumlah tempat. Di muangthai,Vietnam,palawan,serawak.
b]
Teempayan kubur c] Bejana perunggu Budaya Sa-Huynh 1. Ciri-ciri : Penemuan kubur tempayan , jenazah ditempatkan dalam tempayan/gerabah. 2. Pengaruh terhadap Budaya Indonesia : Di Indonesia terdapat tradisi gerabah yang memiliki corak seperti kebudayaan Sa-Huynh. 3. Contoh : a. Anting-anting batu bertonjolan atau biasa disebut Liling-O b. Tempayan Kubur yang ditemukan diSa-Huynh memiliki persamaan dengan tempayan kubur yang ditemukan dilaut Sulawesi. Page 2Kebudayaan Sa Huynh adalah kebudayaan protosejarah yang tumbuh di kawasan Vietnam tengah dan selatan yang berkembang pada kurun 1000 Sebelum Masehi sampai sekitar tahun 200 Masehi.[1][2] Beberapa situs purbakala telah ditemukan di Delta Mekong sampai provinsi Quang Binh province di Vietnam tengah. Masyarakat pendukung kebudayaan Sa Huynh sangat mungkin merupakan leluhur orang Cham, yaitu masyarakat penutur bahasa Austronesia sekaligus pendiri Kerajaan Champa.[3]:211–217 Senjata perunggu Vas tembikar Wadah tembikar Periuk bekal kubur
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebudayaan_Sa_Huynh&oldid=18609806" Video yang berhubunganjelaskan secara lengkap kerajaan islam yang pernah berdiri di Indonesia, [nama Raja, Letak Kerajaan, Tahun berdiri, Perkembangannya] jelaskan 2 bukti tentang masuknya islam Indonesia[dari luar dari dalam] Hi teman-teman minta tolong di jawab Sebutkan 5 perbedaan dan persamaan sistem pendidikan islam di Singapura, thailand dan Indonesia? terimakasih Hikmah terbentuknya armada laut Islam antara lain mempertahankan kota iskandariyah dalam pertempuran tiang kapal dari pasukan. Bila seorang penyanyi dari Amerika Serikat menghibur tamu disalah satu hotel di Jakarta dan kepadanya dberikan honorarium, maka penyanyi tersebut term … asuk…. . Penataan masjid di Indonesia ditata sedemikian dengan komposisi mocopat, yakni….A.letak masjid di sebelah utara alun-alun dan letak istana di sebelah … timurB.letak masjid di sebelah barat alun-alun dan letak istana di sebelah selatanC.letak masjid berada di tengah-tengah pendudukD.letak masjid berada di ujung pemukimanE.letak masjid di pinggir jalan agar mudah di akses Pendidikan harus bersifat universal misalnya wanita harus memperoleh pendidikan yang sama dengan pria istri harus nyari teman dalam kehidupan intelekt … ual dan sosial pemikiran tentang pembaruan Islam yang diusung oleh. Sahabat Ali Bin Abi Thalib menerima tawaran jabatan khalifah tepat pada tanggal 23 Juni 656 masehi pada awalnya Ali Bin Abi Thalib menolak tawaran usu … lan tersebut dan tidak mau menerima jabatan khalifah situasi umat Islam pada masa. No asal jawab ya. berikan contoh empiris implementasi penggunaan perubahan pendapatan nasional berdasarkan konsep ekonomi aliran monetaris 1. Jelaskan pengaruh perang dunia I dan peramg dunia II bagi perjuangan pergerakan kemerdekaan indonesia! 2. Sebutkan dampak perang dunia II dalam bid … ang politik! 3. Sebutkan dampak perang dunia II dalam bidang ekonomi 4. Sebutkan ciri² dari demokrasi 5. Bagaimana pelaksanaan sistem demokrasi di indonesia. . Video yang berhubungan |