Sebutkan contoh budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai nilai bangsa indonesia *

Istilah kearifan lokal dapat ditemui dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam undang-undang tersebut, kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.

Menurut Robert Sibarani dalam Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan, kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat.

Kearifan lokal juga dapat didefinisikan sebagai nilai budaya lokal yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara arif atau bijaksana.

Pengertian Kearifan Lokal

Prabandani (2011) menyimpulkan, kearifan lokal adalah nilai-nilai, norma, hukum-hukum dan pengetahuan yang dibentuk oleh ajaran agama, kepercayaan-kepercayaan, tata nilai tradisional dan pengalaman-pengalaman yang diwariskan oleh leluhur yang akhirnya membentuk sistem pengetahuan lokal yang digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan sehari-hari oleh masyarakat.

Baca Juga

Menurut Saini, (2005), kearifan lokal adalah sikap, pandangan, dan kemampuan suatu komunitas di dalam mengelola lingkungan rohani dan jasmaninya, yang memberikan kepada komunitas tersebut daya tahan dan daya tumbuh di dalam wilayah di mana komunitas itu berada. Dengan kata lain, kearifan lokal adalah jawaban kreatif terhadap situasi geografis-geopolitis, historis, dan situasional yang bersifat lokal.

Sehubungan dengan itu, Wagiran (2012) mengemukakan bahwa kearifan lokal adalah bagian dari budaya yang menjadi modal dasar dalam peningkatan karakter, khususnya bagi peserta didik.

Advertising

Advertising

Sedangkan I Ketut Gobyah (Sartini, 2004) menjelaskan bahwa kearifan lokal (local genius) adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada.

Baca Juga

Terdapat sejumlah ciri-ciri kearifan lokal, yaitu:

1. Dapat bertahan terhadap budaya asing

Kearifan lokal berasal dari nilai-nilai budaya setempat yang telah bertahan secara turun temurun diwariskan dan menjadi bagian dari kehidupan suatu masyarakat dan bangsa. Hal ini membuat budaya asing yang masuk melalui berbagai media tidak akan membuat kearifan lokal menjadi hilang dari masyarakat, kecuali memang dirasakan tidak dibutuhkan lagi.

2. Memiliki kemampuan untuk mengakomodasi unsur budaya asing terhadap budaya asli

Kearifan lokal adalah sesuatu yang luwes dan fleksibel, sehingga adanya unsur budaya asing dapat diakomodir tanpa merusak kearifan lokal yang ada di masyarakat tersebut.

3. Memiliki kemampuan mengintegrasi unsur budaya asing ke dalam budaya asli

Kearifan lokal selain mengakomodir juga mampu mengintegrasikan budaya asing dalam karakteristik kearifan lokal yang ada menjadi satu kesatuan. Misalnya, dalam pembangunan gedung, bentuk desain dan arsitektur memadukan budaya lokal tetapi cara dan prosesnya mengikuti pembangunan modern.

Baca Juga

Kearifan lokal adalah suatu warisan adat istiadat dan budaya yang telah turun temurun. Hal ini menyebabkannya sulit dihilangkan dalam waktu yang cepat. Dengan demikian, kearifan lokal mampu mengendalikan salah satu dampak negatif globalisasi, yaitu masuknya budaya asing.

5. Memiliki kemampuan untuk memberi arah pada perkembangan budaya

Kearifan lokal merupakan nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang menjadi pedoman untuk bersikap dan bertindak. Melalui kearifan lokal, masyarakat akan mampu mengembangkan budaya secara terarah.

Ciri-ciri tersebut dijelaskan dalam buku Pemimpin Perubahan Lintas Budaya oleh Wustari L. H. Mangundjaya.

Fungsi dan Manfaat Kearifan Lokal

Wustari L. H. Mangundjaya dalam bukunya menjelaskan beberapa macam fungsi kearifan lokal, yaitu:

1. Konservasi dan pelestarian sumber daya alam

Sumber daya alam termasuk dalam kategori kearifan lokal. Dengan demikian, adanya kearifan lokal dapat membantu masyarakat dalam melakukan konservasi dan pelestarian sumber daya alam berlandaskan nilai dan tradisi masyarakat. Contohnya, pelestarian hutan dan tanaman.

Baca Juga

Kearifan lokal mencakup nilai-nilai yang menjadi acuan sikap dan perilaku seseorang. Hal ini berhubungan dengan proses pengembangan sumber daya manusia (SDM). Oleh sebab itu, berbagai kegiatan pengembangan SDM sebaiknya berlandaskan kearifan lokal. Misalnya, kegiatan yang berkaitan dengan upacara daur hidup.

3. Pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan

Nilai budaya yang melekat di masyarakat dalam suatu daerah tidak akan lepas dari kearifan lokal. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan dan kebudayaan dapat berkembang baik jika berlandaskan kearifan lokal.

4. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan

Seseorang dapat bersikap dan berperilaku dengan landasan kearifan lokal sebagai penuntun karena mengandung nilai, tradisi, dan adat istiadat. Hal ini ditampilkan dalam norma-norma masyarakat yang berisi acuan serta pantangan untuk bertindak.

Baca Juga

Kearifan lokal memiliki makna sosial yang melibatkan masyarakat sekitarnya. Dengan adanya kearifan lokal, suatu bangsa atau masyarakat memiliki ciri tertentu.

6. Berhubungan dengan etika dan moral

Dalam berbagai upacara keagamaan yang berhubungan dengan tata nilai, etika maupun moral, kearifan lokal dapat diwujudkan. Misalnya, upacara ngaben di Bali mengandung nilai-nilai etika dan moral yang baik untuk dipelajari.

Baca Juga

Contoh kearifan lokal yang menggambarkan keadaan sosial salah satunya adalah kearifan lokal pantang larang masyarakat Suku Melayu Sambas yang berada di Kalimantan, sebagaimana dijelaskan dalam buku Nilai-Nilai Kearifan Lokal dan Implementasinya dalam Pendidikan Sekolah Dasar.

Pantang larang adalah pantangan dan larangan yang dijadikan patokan dalam kehidupan Suku Melayu Sambas. Pantang larang mencakup:

  • Adat sebagai kebiasaan untuk menghormati yang lebih tua.
  • Adat yang dikhususkan pada pelaksanaan upacara.
  • Adat yang berkaitan dengan lingkungan yang harus dihormati.
  • Adat sebagai hukuman kepada masyarakat.
  • Adat istiadat yang berkaitan dengan berbagai perilaku ritual yang bersifat magis.
  • Adat sebagai sistem kelembagaan.

Kearifan lokal tersebut merupakan aturan yang tidak tertulis, tetapi disepakati dan dilaksanakan bersama.

tirto.id - Globalisasi merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihindari oleh siapapun. Fenomena ini mengakibatkan bebasnya informasi untuk menyebar ke semua negara. Hal ini menyebabkan banyaknya pengaruh dari budaya asing.

Namun sebelum mengetahui pengaruh dari budaya asing, perlu diketahui definisi dari globalisasi. Dalam buku Globalization (1995) Waters menjelaskan bahwa globalisasi adalah proses sosial yang terjadi di seluruh wilayah di seluruh dunia. Ia juga mengungkapkan batas geografis dianggap tidak berpengaruh terhadap kehidupan sosial budaya.

Saluran-saluran Globalisasi

Menurut Siany dalam buku Khazanah Antropologi 1 : untuk kelas XI SMA dan MA (2009:9), globalisasi berlangsung melalui saluran-saluran tertentu, seperti media massa, pariwisata internasional, lembaga perdagangan dan industri internasional, serta lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Saluran-saluran globalisasi, antara lain sebagai berikut:

Media Massa

Globalisasi diperoleh melalui media komunikasi massa, seperti radio, televisi, surat kabar, film, dan internet. Globalisasi melalui media massa telah membuat dunia menjadi seolah-olah tanpa batas.

Pariwisata Internasional

Berkembangnya sektor pariwisata internasional juga berpengaruh terhadap penyebaran arus globalisasi. Kegiatan pariwisata internasional yang melibatkan banyak negara dapat dilakukan dengan mudah karena adanya kemajuan sarana transportasi dan telekomunikasi.

Lembaga Perdagangan dan Industri Internasional

Globalisasi dalam perdagangan internasional ditandai dengan adanya pasar bebas. Dalam era pasar bebas, setiap negara akan berlomba-lomba mengembangkan keunggulan komparatifnya untuk menarik para investor dari luar negeri.

Infografik SC Saluran Globalisasi. tirto.id/Quita

Dampak Pengaruh Budaya Asing

Dengan dunia yang nyaris tanpa batas, globalisasi juga berimbas pada masuknya budaya asing yang dapat mudah masuk ke budaya lokal. Dampak globalisasi akibat pengaruh asing tersebut antara lain:

  1. Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.

  2. Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.

  3. Kemajuan teknologi memengaruhi tingkat pemanfaatan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkesinambungan.

  4. Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain

        Contoh Pengaruh Negatif akibat Budaya Asing

        Pengaruh negatif budaya asing di media massa adalah terjadinya goncangan budaya karena adanya individu yang tidak siap menerima perubahan dan pergeseran nilai-nilai budaya dan adat istiadat. Contoh pengaruh negatif dari budaya asing akibat globalisasi adalah:

        1. Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri (individualisme) sehingga kegiatan gotong royong dan kebersamaan dalam masyarakat mulai ditinggalkan.

        2. Terjadinya sikap materialisme, yaitu sikap mementingkan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi karena hubungan sosial dijalin berdasarkan kesamaan kekayaan, kedudukan sosial atau jabatan. Akibat sikap materialisme, kesenjangan sosial antargolongan kaya dan miskin semakin lebar.

        3. Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama.

        4. Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya.

        5. Tersebarnya nilai-nilai budaya yang melanggar nilai-nilai kesopanan dan budaya bangsa melalui media massa seperti tayangan-tayangan film yang mengandung unsur pornografi yang disiarkan televisi asing yang dapat ditangkap melalui berbagai saluran atau situs-situs pornografi di internet.

        6. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budayabangsa, yang dibawa para wisatawan asing. Misalnya, perilaku seks bebas (free sex).

                Baca juga: Dampak Globalisasi bagi Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa Bernegara

                Baca juga artikel terkait GLOBALISASI atau tulisan menarik lainnya Abraham William
                (tirto.id - wlm/agu)


                Penulis: Abraham William
                Editor: Agung DH
                Kontributor: Abraham William

                Subscribe for updates Unsubscribe from updates

                Video yang berhubungan

                Postingan terbaru

                LIHAT SEMUA