Sebutkan bahan bahan limbah anorganik yang bisa diolah menjadi kerajinan

Limbah anorganik adalah jenis sampah yang tidak mudah terurai. Limbah atau sampah anorganik merupakan sampah dari bahan non hayati.

Dalam Jurnal Dinamika Pengabdian 1(2), sampah anorganik adalah sampah dari sumber daya alam tidak terbaharui dan proses industri. Contoh dari sumber daya tak terbaharu yaitu minyak bumi dan mineral. Sedangkan proses industri yang menjadi sumber limbah non organik misalnya plastik dan aluminium.  

Limbah non organik ini sudah sejak dahulu menjadi masalah di lingkungan. Banyak bencana alam dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah ini.

Ciri-ciri Limbah Anogranik

Untuk lebih memahami tentang jenis limbah ini, kita bisa melihat dari ciri-cirinya. Berikut ini beberapa ciri-ciri limbah anorganik.

  1. Sulit terurai, artinya limbah non organik membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai secara alami. Bahkan ada beberapa jenis limbah yang butuh waktu puluhan tahun untuk terutai.
  2. Terbuat dari bahan sintesis.
  3. Bisa diolah dengan proses daur ulang. Limbah non organik memang sulit terurai namun bisa diolah melalui proses daur ulang. Limbah tersebut bisa digunakan kembali dengan melalui sebuah proses.

Baca Juga

Limbah dari bahan anorganik ternyata terbagi menjadi dua jenis yakni limbah keras dan lunak. Berikut uraiannya.

1. Limbah Keras Anorganik

Sesuai dengan namanya limbah ini bersifat keras atau tidak mudah dihancurkan. Sifat tersebut diperoleh dari bahan yang terkandung didalamnya. Limbah keras ini memiliki bahan yang kuat sehingga hanya bisa hancur dengan metode tertentu seperti pemanasan maupun pembakaran.

Advertising

Advertising

Limbah lunak non organik adalah limbah yang sifatnya lunak atau lentur dan mudah dibentuk. Limbah lunak anorganik juga bisa berbentuk cair, seperti air bekas cuci baju yang mengandung detergen, minyak jelantah, dan lain sebagainya.

Contoh Limbah Anorganik

Ada banyak sampah non organik yang banyak dijumpai di lingkungan sekitar. Dalam Jurnal Formatif 4(2), setidaknya ada empat jenis sampah anorganik yang bisa didaur ulang. Berikut penjelasannya.

1. Sampah Plastik

Plastik merupakan benda yang sering kita gunakan. Bahan ini umumnya digunakan untuk packaging barang. Plastik juga biasanya dimanfaatkan untuk perabotan rumah tangga. Barang-barang berbahan plastik memiliki beberapa keunggulan seperti tidak mudah berkarat dan tahan lama.

Meskipun barang dari plastik memiliki beberapa keunggulan, namun saat sudah tidak digunakan benda tersebut dapat menjadi sampah anorganik. Jenis limbah anorganik ini sulit terurai. Contoh sampah anorganik yang sering kita jumpai yaitu; kantong plastik, sedotan plastik, dan benda-benda plastik lainnya.

Baca Juga

Contoh sampah anorganik ini merupakan limbah yang berasal dari bahan logam. Contohnya yaitu besi, kaleng, alumunium, timah, dan jenis logam lainnya. Kaleng menjadi sampah logam yang banyak ditemukan dan paling sering didaur ulang.

3. Sampah Gelas atau Kaca

Limbah non organik ini berasal dari bahan kaca. Contohnya gelas atau piring yang sudah pecah dan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

4. Sampah Kertas

Sampah kertas juga termasuk dalam jenis limbah anorganik. Kertas memang terbuat dari bahan alami, namun karena sampah ini bisa didaur ulang sebagaimana sampah anorganik lain seperti gelas, kaleng, dan plastik, maka kertas termasuk sampah non organik.

Prinsip Pengolahan Limbah Anorganik

Limbah non organik ini bisa diolah dengan menerapkan prinsip reduce, reuse, recycle, dan replace. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Reduce

Reduce atau mengurangi adalah cara untuk meminimalisir penggunaan barang yang berpotensi menjadi sumber limbah. Contoh penerapan prinsip ini yaitu dengan membawa botol minum saat bepergian yang berguna untuk mengurangi sampah kemasan air mineral.

Baca Juga

Prinsip pengolahan limbah anorganik lainnya yaitu reuse. Prinsip ini bisa diterapkan dengan cara menggunakan barang-barang yang masih bisa digunakan. Jika prinsip ini diterapkan, maka jumlah sampah anorganik bisa dikurangi.

3. Recycle

Recycle merupakan prinsip pengelolaan limbah dengan cara mendaur ulang barang agar lebih fungsional. Contoh penerapan prinsip ini yaitu dengan mengolah sampah plastik menjadi ecobrick, kerajinan tangan, dan pengolahan lainnya. Tak hanya mengurangi jumlah sampah saja, namun hasil daur ulang tersebut juga bisa bernilai ekonomis.

4. Replace

Prinsip pengelolaan sampah anorganik yang terakhir yaitu replace. Prinsip pengelolaan ini dengan mengganti barang-barang yang kita gunakan dengan produk yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Misalnya saat berbelanja, bawalah tas belanja agar tidak perlu menggunakan kantong plastik. Atau dengan mengganti bungkus makanan styrofoam dengan daun yang mudah terurai.

Baca Juga

Jika limbah non organik tidak diolah, maka bisa menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, lingkungan, hingga sosial dan ekonomi. Berikut beberapa dampak negatif dari limbah anorganik.

  1. Menyebabkan gangguan kesehatan seperti diare, demam, hingga infeksi.
  2. Menyebabkan bencana alam seperti banjir.
  3. Mencemari lingkungan seperti penyumbatan drainase dan pencemaran air.
  4. Menurunkan kualitas hidup.

Limbah anorganik adalah limbah yang tidak bisa diurai secara natural oleh alam. Contoh limbah anorganik yaitu sampah plastik, pecahan kaca, berupa logam misalnya paku berkarat, botol plastik, botol kaca, dan strerofoam.

Contoh limbah anorganik antara lain limbah kimia dari pabrik, logam dan produk-produk olahannya, plastik, kaca, keramik, hingga kain. Limbah jenis ini tidak bisa terurai oleh alam dan harus diolah dengan baik agar tidak jadi sumber penyakit.

24 Nov 2020|Nina Hertiwi Putri

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Limbah anorganik adalah limbah yang tidak bisa terurai secara alami

Limbah atau sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, dan umumnya bukan berasal dari tumbuhan dan hewan, seperti kaleng, botol kaca, plastik, kertas, maupun pembungkus makanan.Berbeda dari limbah organik yang bisa diurai oleh alam, sebagian besar limbah anorganik tidak bisa diurai secara alami. Kalaupun ada yang bisa diurai alami, sampah tersebut membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dibandingkan dengan yang organik.Jika dibiarkan menumpuk, limbah anorganik bisa memicu berbagai penyakit berbahaya, seperti diare dan kolera. Selain itu, pencemaran lingkungan seperti pencemaran air dan tanah juga bisa terjadi.

Jenis-jenis limbah anorganik

Plastik termasuk salah satu jenis limbah anorganik

Pembagian jenis limbah menjadi organik dan anorganik, dilakukan berdasarkan sifatnya. Contoh limbah organik adalah limbah atau sampah yang mudah terurai sendirinya oleh alam, seperti daun kering, sisa sayuran, sisa makanan, maupun bahan lainnya.Sementara itu sebagian besar limbah anorganik tidak bisa diurai secara natural oleh alam. Munculnya limbah jenis ini bisa dari sisa pengolahan industri seperti limbah pabrik, hingga proses pengolahan rumahan. Contoh atau jenis limbah anorganik antara lain:
  • Botol kaca
  • Botol plastik
  • Bungkus makanan ringan
  • Kantong plastik
  • Kaleng
  • Kertas
  • Kain
  • Keramik
  • Logam
  • Detergen

Dampak limbah anorganik jika dibiarkan menumpuk

Tumpukan sampah anorganik bisa picu gangguan pencernaan

Jika limbah anorganik dibiarkan menumpuk tanpa pengolahan yang baik, ada berbagai dampak negatif yang bisa muncul, seperti:Tumpukan sampah anorganik bisa jadi sumber awal munculnya penyebab penyakit, seperti bakteri, virus, jamur, maupun parasit lainnya. Beberapa penyakit yang dapat timbul akibat tumpukan sampah antara lain:Limbah anorganik, terutama yang berbentuk cairan, bisa meresap ke saluran air dan mencemari berbagai sumber air yang tersedia, mulai dari air tanah, sungai, hingga laut.Kondisi ini selain berbahaya bagi manusia, juga akan merusak ekosistem perairan yang ada. Ikan-ikan menjadi tidak aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Bahkan, kerusakan lingkungan tersebut berisiko menimbulkan kematian mendadak pada ikan.Selain itu, limbah anorganik yang dibuang ke air akan berubah menjadi asam dan gas cair organik yang berbau dan pada konsenterasi tinggi, bisa meledak.Dengan menurunnya kesehatan dan kualitas lingkungan, maka aspek sosial dan ekonomi masyarakat otomatis juga akan terdampak.Saat menderita penyakit yang muncul akibat lingkungan yang kurang bersih atau banyak sampah, Anda perlu mengeluarkan biaya pengobatan. Lingkungan yang kotor juga akan mengurangi rasa nyaman di sekitar tempat tinggal.

Cara mengolah limbah anorganik yang baik

Limbah anorganik perlu didaur ulang

Untuk bisa menghindari dampak negatif dari limbah anorganik, kita perlu melakukan langkah-langkah pemanfaatan yang tepat. Salah satu cara yang paling baik adalah dengan melakukan daur ulang sampah anorganik menjadi barang yang bisa digunakan kembali.Sebelum itu, ada satu langkah penting yang perlu Anda lakukan, yaitu memisahkan sampah organik dan anorganik di rumah. Dengan begitu, sampah yang masih bisa didaur ulang bisa lebih mudah diolah. Berikut ini beberapa jenis sampah yang dapat dimanfaatkan ulang berdasarkan Kementerian Kesehatan RI:Langkah paling sederhana dari pengelolaan sampah kertas yang bisa Anda lakukan di rumah adalah mengumpulkan buku-buku atau kertas bekas dan memberikannya ke bank sampah atau pengumpul kertas bekas di tempat-tempat daur ulang.Dibanding hanya menumpuk dan terbuang ke laut, sisa-sisa kertas bisa diolah menjadi kertas daur ulang, tas, topeng, patung, maupun kerajinan tangan lainnya.Sampah kaleng adalah salah satu jenis limbah yang tidak akan terurai meski ratusan bahkan ribuan tahun lamanya. Oleh karena itu, sebisa mungkin Anda memanfaatkannya sebagai bahan daur ulang agar volume sampah tidak terus bertambah.Cara paling sederhananya adalah dengan menggunakan kaleng-kaleng bekas minuman atau cat, sebagai pot bunga maupun wadah untuk menyimpan barang-barang yang lain.Di tempat pengolahan sampah atau daur ulang sampah, limbah anorganik jenis botol biasanya akan diolah lagi menjadi botol baru. Botol yang dimaksud di sini adalah botol kaca.Sampah plastik, seperti bekas kemasan makanan dan minuman, saat ini sudah banyak diolah menjadi berbagai kerajinan, seperti tas tangan, dompet, tempat tisu, bahkan pakaian.Oleh karena itu jika menemukan sampah plastik di rumah, sebaiknya jangan langsung membuangnya begitu saja. Pisahkan dan bersihkan dari sampah lainnya, lalu Anda bisa menyumbangkannya ke bank sampah ataupun tempat daur ulang di lingkungan sekitar.Satu jenis limbah anorganik yang keberadaannya sering kita abaikan adalah sampah kain. Pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai, banyak yang menumpuk begitu saja di lemari.Untuk memanfaatkannya, Anda bisa mengubah kegunaannya, dari pakaian menjadi lap dapur, kain pel, atau menyumbangkannya ke orang yang membutuhkan, jika baju tersebut memang masih layak pakai.Sementara itu, di tempat pengrajin sampah anorganik, sampah kain sudah sering didaur ulang menjadi taplak meja, tutup dispenser, hingga selimut.

Baca Juga

Apakah Alergi Bisa Sembuh? Ini Cara Mengatasi Alergi yang Bisa DilakukanLimbah B3 adalah Ancaman bagi Kesehatan, Ini KlasifikasinyaMengenal Cara Mengatasi Alergi Debu yang EfektifLimbah anorganik adalah sumber pencemaran lingkungan yang perlu diperhatikan keberadaannya. Mengingat dampaknya terhadap kesehatan juga tidaklah enteng, Anda pun perlu memperhatikan kebersihan linkungan sekitar rumah. Jangan sampai ada limbah yang menumpuk dan tak tertangani dengan baik.Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang kesehatan lingkungan serta dampak sampah atau limbah bagi kesehatan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

alergi lingkunganpolusi udara

Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/download/dqjl/files280203-LINGKUNGAN-kedaruratan.pdf
Diakses pada 11 November 2020
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulonprogo. https://dlh.kulonprogokab.go.id/files/Bab%202_%20Permukiman%20-%20Akhir.pdf
Diakses pada 11 November 2020
Kementerian Kesehatan RI. http://bapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod/pengelolaansampah/mi-1c%20modul%20prinsip%20pengelolaan%20sampah.pdf
Diakses pada 11 November 2020

Pertolongan pertama bila keracunan zat melalui hidung adalah salah satu pengetahuan yang harus Anda kuasai. Pertama, segera keluar dan cari udara segar.

11 Feb 2021|Ajeng Quamila Irawan

Masker N95 atau masker respirator adalah masker yang dianggap lebih efektif untuk menyaring partikel debu dan polutan yang kecil di udara daripada jenis masker lainnya.

22 Des 2019|Annisa Amalia Ikhsania

Penyebab global warming yang utama adalah efek rumah kaca. Efek rumah kaca sendiri bisa terjadi akibat terperangkapnya gas-gas polusi di atmosfer yang membuat suhu di bumi jadi makin meningkat. Akibatnya, tidak hanya lingkungan yang rusak, kesehatan pun turut terganggu.

11 Mei 2020|Nina Hertiwi Putri

Dijawab Oleh dr. Farahdissa

Dijawab Oleh dr. Lidya Hapsari

Dijawab Oleh dr. Sylvia V