Sebutkan apa saja isi dari tepak sirih pada tari persembahan

Sebutkan apa saja isi dari tepak sirih pada tari persembahan

Desa Bokor- Tarian tepak sirih persembahan merupakan salah satu dalam tarian yang menjadi kebanggaan dan icon bangsa dan seni bagi masyarakat melayu, sesuai dengan namanya persembahan masyarakat melayu mengadakan tarian ini untuk acara penyambutan tamu-tamu dari luar, sebagai pemberian penghormatan, Karenanya  banyak orang yang menyebut tari ini persembahan dengan sebutan tari sekapur sirih.

√ SIRIH     :     Memberi arti sifat yang merendah diri dan sentiasa memuliakan orang lain, sedangkan

                        dirinya sendiri adalah bersifat pemberi.

√ KAPUR  :    Melambangkan hati seseorang yang putih dan bersih serta tulus, tetapi jika keadaan

                       tertentu  yang memaksanya ia akan berubah lebih agresif dan marah.

Bagi masyarakat melayu, sirih bukan hanya sekedar benda. Sirih juga menjadi media perekat dalam pergaulan Gerak tari persembahan sangat sederhana, bertumpu dengan gerakan tangan dan kaki. Gerakan menunduk sambil merapatkan telapak tangan merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu yang datang, salah satunya didesa bokor sebagai tradisi adat melayu selain diadakan diacara presmian diacara pernikahan diadakan tarian ini juga .

Sebutkan apa saja isi dari tepak sirih pada tari persembahan
                                     Persembahan Sekapur Sirih Untuk Para Tamu

Saat pertunjukan, salah satu penari sanggar bathin galang dalam tari persembahan akan membawa kotak yang berisi kapur dan sirih. kapur dan sirih  dalam kotak tersebut kemudian dibuka dan tamu yang dianggap agung diberi kesempatan pertama untuk mengambilnya sebagai bentuk penghormatan, kemudian diikuti oleh tamu yang lain untuk mencicip kapur sirihnya.

Sebutkan apa saja isi dari tepak sirih pada tari persembahan
                                                        Tarian Sekapur Sirih

Tepak dan sirih digunakan sebagai barang perhiasan  atau dalam acara-acara resmi. karena tepak sirih penting dalam adat istiadat, maka tidak layak digunakan sembarangan.

Baca Juga  : Uyung sagu jadi penimbunan pelapisan aspal untuk pembangunan jalan base
                      jaringan telkomsel masih 2G kapan ya 3G
                      Kesulitan sarana pendidikan dan kesehatan

Tari persembahan merupakan tari Melayu Riau yang dipentaskan untuk menghormati tamu undangan yang datang Baju yang digunakan oleh penari biasanya berwarna cerah, bagian bawahnya dibalut oleh kain songket bermotif indah Menawarkan sirih kepada tamu yang datang sama dengan memberikan penghormatan kepada sesama manusia Tari persembahan mempunyai makna penghormatan terhadap sesama manusia Tari persembahan biasa dipentaskan oleh 5-8 orang perempuan yang salah satunya bertugas membawa kotak sirih Salah satu penari yang bertugas membawa kotak sirih dalam pementasan tari persembahan Tari persembahan oleh masyarakat Melayu Riau disebut juga tari makan sirih Gerakan penghormatan, menjadi salah satu gerakan dalam tari persembahan Baju yang digunakan oleh penari adalah baju kurung teluk belanga, sementara bagian kepala dihiasi oleh mahkota Salah seorang penari membawakan sirih ke hadapan penonton yang dianggap sebagai tamu agung Bagi masyarakat Riau, sirih merupakan media perekat dalam pergaulan

Seni tari merupakan ungkapan keindahan yang dituangkan dalam media gerak. Selain mengandung keindahan, gerak dalam tari juga mengandung makna-makna yang kemudian diproses menjadi pesan.

Terdapat berbagai unsur yang melingkupi seni tari. Unsur-unsur tersebut antara lain tubuh, irama, rasa, dan rupa. Semua unsur tersebut saling berkaitan untuk mencapai nilai estetik pada sebuah tarian. Nilai-nilai estetik dalam seni tari selalu ditemukan dalam tarian-tarian nusantara, salah satunya terlihat dalam pementasan tari persembahan.

Tari persembahan merupakan tari Melayu yang biasa dipentaskan untuk menyambut kedatangan tamu agung. Tari ini dibawakan oleh 5-8 orang perempuan. Gerak tari persembahan sangat sederhana, bertumpu pada gerakan tangan dan kaki. Gerakan menunduk sambil merapatkan telapak tangan merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu yang datang.

Para penari mengenakan baju yang biasa dipakai mempelai perempuan, yaitu baju adat yang disebut dengan baju kurung teluk belanga. Pada bagian kepala, terdapat mahkota yang dilengkapi dengan hiasan-hiasan berbentuk bunga. Sementara, bagian bawah tubuh para penari dibalut oleh kain songket berwarna cerah.

Tari persembahan dipentaskan dengan iringan musik Melayu yang bersumber dari perpaduan antara suara marwas, biola atau fill, gendang, gambus, dan akordion. Suara akordian merupakan unsur yang penting dalam musik Melayu, mengingat suara tersebut yang menjadi kekhasan musik Melayu.

Saat pertunjukan, salah satu penari dalam tari persembahan akan membawa kotak yang berisi sirih. Sirih dalam kotak tersebut kemudian dibuka dan tamu yang dianggap agung diberi kesempatan pertama untuk mengambilnya sebagai bentuk penghormatan, kemudian diikuti oleh tamu yang lain. Karenanya, banyak orang yang menyebut tari persembahan Riau dengan sebutan tari makan sirih.

Bagi masyarakat Riau, sirih bukan hanya sekadar benda. Sirih juga menjadi media perekat dalam pergaulan. Melalui tarian, masyarakat Riau telah menunjukkan kesadaran bahwa manusia saling berhubungan dengan manusia lainnya. Kesadaran sosial tersebut kemudian mampu menumbuhkan komunikasi yang baik, saling menghargai, dan menghormati terhadap sesama manusia.

Informasi Selengkapnya

  • Sebutkan apa saja isi dari tepak sirih pada tari persembahan

  • Sebutkan apa saja isi dari tepak sirih pada tari persembahan

Sebutkan apa saja isi dari tepak sirih pada tari persembahan

Tari makan sirih (Persembahan) adalah salah satu tarian tradisional atau tarian klasik riau (melayu) yang umumnya dipentaskan untuk menyambut dan dipersembahkan untuk menghormati tamu negara / tamu agung yang datang.

Saat pertunjukan, salah satu penari dalam tari persembahan akan membawa kotak yang berisi sirih. Sirih dalam kotak tersebut kemudian dibuka dan tamu yang dianggap agung diberi kesempatan pertama untuk mengambilnya sebagai bentuk penghormatan, kemudian diikuti oleh tamu yang lain. Karenanya, banyak orang yang menyebut tari persembahan Riau dengan sebutan tari sekapur sirih. Bagi masyarakat Riau, sirih bukan hanya sekedar benda. Sirih juga menjadi media perekat dalam pergaulan. Melalui tarian, masyarakat Riau telah menunjukkan kesadaran bahwa manusia saling berhubungan dengan manusia lainnya. Kesadaran sosial tersebut kemudian mampu menumbuhkan komunikasi yang baik, saling menghargai, dan menghormati terhadap sesama manusia. Adanya tari penyambutan untuk tamu menunjukkan bahwa, orang Melayu sangat menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan.

1. Sejarah Tari Makan Sirih 

Sejarahnya, pada tahun 1957 di Pekanbaru terjadi musyawarah pembakuan tari persembahan, yang menampilkan tarian-tarian dan lagu-lagu Melayu Riau, seperti Tari Serampang Duabelas, Tari Mak Inang Pulau Kampai, Tari Tanjung Katung dan Tari Lenggang Patah Sembilan. Berdasarkan musyawarah itu kemudian mengolah sebuah tari untuk persembahan kepada tamu-tamu, maka terciptalah Tari Makan Sirih yang kini menjadi tari persembahan yang diciptakan oleh seniman-seniman Riau. Sosialisasi Pembakuan Tari Persembahan ini dilakukan agar dikenal oleh lapisan masyarakat Riau. Penari Tari Makan Sirih ini harus memahami istilah-istilah khusus dalam tarian Melayu, seperti igal (menekankan pada gerakan tangan dan badan), liuk (gerakan menundukkan atau menganyunkan badan), lenggang (berjalan sambil menggerakkan tangan), titi batang (berjalan dalam satu garis bagai meniti batang), gentam (menari sambil menghentakkan tumit kaki), cicing (menari sambil berlari kecil), legar (menari sambil berkeliling 180 derajat), dan lainnya (Sinar, ed., 2009).

Tari Makan Sirih adalah kreativitas orang Melayu untuk menyambut tamu dan menghormatinya.

Penari Dan Busana

Tari persembahan merupakan tari Melayu yang biasa dipentaskan untuk menyambut kedatangan tamu agung. Tari ini dibawakan oleh 5-9 orang (dan seringnya berjumlah ganjil) dengan satu orang yang dianggap spesial karena membawa tepak sebagai persembahan kepada tamu.

Filosofi pemberian tepak yang berisi sirih ini sangat tinggi. Karena apabila tamu yang diberi sirih tidak mengambil (memakannya) maka dianggap tidak sopan. Bahkan pada zaman kerajaan dahulu, raja akan murka bila sirih tersebut tidak dimakan. Gerak tari persembahan sangat sederhana, bertumpu pada gerakan tangan dan kaki. Gerakan menunduk sambil merapatkan telapak tangan merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu yang datang. Tari Makan Sirih pada umumnya ditarikan oleh kalangan remaja.

Namun, pada perkembangannya tari ini juga dapat ditarikan oleh yang lebih tua. Para penari mengenakan baju yang biasa dipakai mempelai perempuan, yaitu baju adat yang disebut dengan baju kurung teluk belanga. Pada bagian kepala, terdapat mahkota yang dilengkapi dengan hiasan-hiasan berbentuk bunga dan pernak-pernih lain seperti dokoh, anting, gelang. Sementara bagian bawah tubuh para penari dibalut oleh kain songket berwarna cerah.

Musik Pengiring.

Tari persembahan dipentaskan dengan iringan musik Melayu yang bersumber dari perpaduan instrumen suara marwas, biola atau fill, gendang, gambus, dan akordion. Suara akordian merupakan unsur yang penting dalam musik Melayu, mengingat suara tersebut yang menjadi kekhasan musik Melayu.

Tari Makan Sirih termasuk tari yang bertema gembira. Tari ini diriingi oleh musik khas Melayu yang rancak serta lagu persembahan / Makan Sirih yang penggalan liriknya berbunyi sebagai berikut:

Makan sirih ujunglah ujungan aduhai lah sayang Kurang lah kapur tambah lah ludah Hidupku ini untunglah untungan aduhai lah sayang
Sehari lah senang seharilah susah.

Ragam Gerakan tari persembahan

Gerakan Tari Makan Sirih umumnya menggunakan gerakan pada Tari Lenggang Patah Sembilan. Meskipun demikian, ada perbedaan nama gerakannya di mana untuk Tari Makan Sirih hanya terdapat 2 gerakan saja, yaitu gerakan lenggang patah sembilan tunggal dan ganda.

Sedangkan pada Tari Lenggang Patah Sembilan terdapat 3 bagian gerakan, yaitu lenggang di tempat, lenggang memutar satu lingkaran, dan lenggang maju atau berubah arah (Tengku Mira Sinar, ed., 2009). Makna Tari Persembahan yang dapat dilihat dari pola penyajian, mulaidari gerak seperti

  1. Gerakan selembayung yang merupakan bentuk dari atap rumah masyarakat melayu Riau.
  2. Gerakan dari balam dua sekawan yang mengandung makna kesetiaan dan kebersamaan.
  3. Gerakan lenggang melayu patah sembilan dipersembahkan untuk tamu yang dihormati dengan maksud untuk menyampaikan ucapan terimakasih.

Ragam gerakan tari Makan Sirih berjumlah 8 gerakan, yang terdiri dari 14×8 ketukan. Gerak lenggang secara umum dibagi atas 3, yaitu lenggang di tempat, lenggang maju mengubah arah, dan lenggang memutar satu lingkaran.

Sementara itu, gerak patah sembilan adalah gerakan setelah gerakan lenggang. Pada bagian patah sembilan, terdapat hitungan bantu yang biasanya dilafalkan dengan kata hop yang berarti jeda sejenak (Sinar, ed., 2009).

Nilai-nilai

Fungsi Tari Makan Sirih atau fungsi tari persembahan mengandung nilai-nilai luhur antara lain :

a. Disiplin dan kesabaran.

Nilai ini tercermin dari ragam gerak tari yang harus dipelajari dengan kedisiplinan dan kesabaran agar dapat menguasai tari ini dengan baik. Salah satu syarat untuk dapat menarikan tari Melayu adalah sang penari dapat menjiwai setiap gerakan, bukan hanya sekadar melenggang saja.

b. Hiburan.

Tari Makan Sirih menampilkan gerakan yang indah dan alunan musik yang gembira. Tamu akan merasa terhibur jika disambut dengan tari ini.

c. Pelestarian budaya.

Pementasan tari ini dalam setiap pembukaan acara merupakan upaya pelestarian budaya Melayu. Ketika mementaskan tari ini, sebenarnya ada tiga hal yang dilestarikan, yaitu lagu tari, dan busana Melayu.

d. Seni.

Sisi seni Tari Makan Sirih terdapat pada unsur gerak, pakaian adat riau, musik pengiring, dan lagu melayu riau yang dilantunkan. Unsur-unsur seni tari ini berpadu sehingga membentuk sebuah harmoni yang terwujud dalam pentas Tari Makan Sirih.

e. Olahraga.

Nilai ini tampak sekali dari gerakan-gerakan Tari Makan Sirih yang ritmis dan dinamis. Hal ini tentu saja sangat memerlukan kesiapan fisik penarinya. Kekuatan, ketahanan, dan kelenturan tubuh penari sangat diperlukan untuk melakukan ragam gerak tari Makan Sirih yang indah dan penuh semangat.

f. Kreativitas.

Nilai ini tercermin dari ragam gerak yang mencerminkan kreativitas orang Melayu dalam mengekspresikan keindahan.

Penutup

Keberadaan Tari Makan Sirih mencerminkan bagaimana orang Melayu berusaha menghormati sekaligus menciptakan suasana kekeluargaan terhadap para tamu. Kandungan ajaran budi pekerti Melayu ini mengisyaratkan pentingnya melestarikan Tari Makan Sirih.