Sebutkan 6 fungsi persahabatan menurut Gottman dan Parker

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti persahabatan pada orang dewasa, persahabatan pada anak-anak diwarnai dengan adanya kesamaan. Sepanjang masa kanak-kana, sahabat lebih banyak memiliki persamaan daripada perbedaan dilihat dari faktor usia, jenis kelamin, suku, dan lain-lain.

Willard Hartup menyatakan bahwa sahabat dapat menjadi sumber daya kognitif dan emosi dari masa kanak-kanak hingga tua. Sahabat dapat meningkatkan penghargaan-diri dan rasa sejahtera. Secara lebih khusus, persahabatan anak-anak memiliki enam fungsi (Gottman & Parker, 1987) :

·Pertemanan (Companionship). Persahabatan memungkinkan anak-anak memiliki seorang mitra dan pasangan bermain yang dikenal, seorang yang bersedia meluangkan waktu bersama mereka dan bergabung dalam aktivitas kerja sama.

·Stimulasi (stimulation). Persahabatan memungkinkan anak-anak memperoleh informasi yang menarik, menggairahkan, dan mengasyikkan.

·Dukungan fisik (Physical support). Sahabat memberi waktu, sumber daya, dan bantuan.

·Dukungan ego (Ego Support). Sahabat memberikan dukungan, pengukuhan, dan umpan balik, yang dapat membantu anak membina kesannya mengenai diri sendiri sebagai individu kompeten, menarik, dan berharga.

·Perbandingan sosial (Social comparison). Persahabatan memungkinkan anak memperoleh informasi mengenai posisinya diantara anak lain dan apakahia baik-baik saja.

·Afeksi dan keakraban (affection and intimacy). Persahabatan memungkinkan anak-anak menjalin relasi dengan orang lain secara hangat, dekat, dan percaya. Keakraban dalam persahabatan memiliki ciri adanya keterbukaan-diri dan berbagi pikiran-pikiran pribadi.

Meskipun dilihat dari sudut perkembangan persahabatan dapat memberi keuntungan, tidak semua persahabatan adalah sama. Manusia memiliki lingkungan pergaulan yang berbeda-beda.

Dalam bersahabat, pada umumnya seorang anak akan memilih teman sebayanya. Namun tidak semua teman sebaya mendapat perlakuan yang sama. Dimana ada istilah status sosiometrik, istilah yang mendiskripsikan sejauh mana anak-anak disukai atau tidak disukai oleh kawan-kawan sebayanya. Adapun para ahli perkembangan membedakan lima status kawan sebaya (Wentzel & Asher, 1995):

·Anak-anak yang popular, sering kali dipilih sebagai sahabat dan jarang tidak disukai oleh kawan sebayanya.

·Anak yang rata-rata, memperoleh angka rata-rata untuk dipilih secara positif maupun negatif oleh kawan sebayanya.

·Anak yang diabaikan, jarang dipilih sebagai sahabat namun bukan karena tidak disukai oleh kawan sebayanya.

·Anak yang ditolak, jarang dipilih sebagai sahabat oleh seseorang karena tidak disukai oleh kawan sebayanya.

·Anak yang kontroversial, sering dipilih sebagai kawan terbaik seseorang namun umumnya tidak disukai oleh kawan sebayanya.

Ya, begitulah klasifikasi status kawan sebaya dan fungsi persahabatan. Begitu berhubungannya kedua hal itu. Dimana dalam bersahabat, seorang anak akan memilih-milih kawan sebaya seperti apa yang sesuai untuk dijadikan sahabatnya.

Teringat pada sebuah cerita, dimana Fiza dan Faza adalah bersaudara. Mereka adalah anak anak yang baru pindah dari kota lamanya Madiun, menuju kota dimana ia tinggal kala itu, Mojosongo. Meskipun mereka berada di lingkungan yang baru, namun tidak lama bagi mereka untuk mendapatkan teman sebaya yang akrab pada mereka. Juga karena orang tua mereka memiliki latar belakang agama yang baik juga bersikap ramah terhadap orang disekitar.

Entah karena alasan apalagi, tanpa paksaan banyak diantara teman-teman sebaya yang tinggal disekitar rumah mereka senang berteman dan dekat dengan Fiza dan Faza. Teman-teman sebayanya sangat menerima keberadaan Fiza dan Faza. Terlebih kedua bersaudara ini memiliki keterampilan sosial yang membuat mereka disukai. Seperti, memberi pengetahuan, menjadi pendengar yang cermat saat teman lain menceritakan sesuatu. Mampu membina komunikasi yang baik dan memperlihatkan antusiasme serta peduli pada orang lain.

Itulah salah satu cerita yang menggambarkan ciri atau status teman sebaya sebagai anak yang populer. Dimana ia disegani dan dipilih sebagai sahabat. Namun disis lain, ada juga beberapa anak yang masuk dalam kategori anak yang ditolak, karena ia susah dalam menyesuaikan diri dengan teman atau lingkungan sekitar.

Maka, disinilah pentingnya orang tua untuk mengarahkan anaknya dalam bergaul. Bagaimana agar anak bisa menjadi anak yang populer yang disegani dan diterima teman sebayanya dan bukan sebaliknya sebagai anak yang ditolak teman lainnya.

Dan itulah pentingnya sahabat dalam masa ini, masa kanak-kanak tengah dan akhir. Dimana masa yang akan membawanya ke dunia remaja yang memiliki permasalahan yang lebih kompleks dalam pertemanan maupun persahabatan. Karena jika tidak terbina persahabatan yang baik sejak kecil, maka hal itu akan mempengaruhinya saat sudah menginjak sebagai seorang remaja.

Source : John W. Santrock, Masa Perkembangan Anak Children Buku 2 edisi 11Jakarta : Salemba Humanika.2009

Apa yang kau rasakan, ketika kau jatuh terpuruk, kacau dalam hidup, satu persatu teman/ sahabat yang kau miliki mundur perlahan…..dan pergi. Jengah dengan rintih ‘curhat’ sang teman. Atau merasa lelah dan bosan dengan segala keluhannya. Teman-teman yang menghilang perlahan itu seperti berkata,”Masalah gue juga banyak. Lu pake nambahin lagi…”.

No….no…

Jika mereka adalah teman sejati maka lihatlah ketika teman lainnya sedang dalam kondisi tidak menyenangkan alias nyebelin alias ngebetein alias nyusahin. Mereka akan sabar dengan kelabilan jiwa temannya. Dan ini mesti teruji dan terverifikasi. Apalagi jika keluh kesahnya tiada habis-habis, siapa yang akan tetap bertahan? Iya dong. Berteman memangnya tanpa mekanisme dan perjuangan? Ihiy. Eh tapi ini serius lho. Teori bahwa tidak semua teman bisa diajak susah itu terbukti. Bisa saja mereka lelah atau jengah.

Temanku, malaikatku. Hahahha….judul sinetron. Enggak kok. Itu kenyataan. Well, hari ini mau pengumuman tentang beberapa teman yang entah mereka sadar atau tidak (kayaknya sih sadar…), telah menjadi makhluk bersayap nan baik. Malaikat. Berlebihan?

Untukku itu kata yang pantas mereka terima. Melalui kata-katanya, perhatiannya atau sekedar sejuk tatapnya. Bisa? Bisa bagiku. Jika memang saling kenal jiwa raga, maka bisa sekali perjalanan persahabatan ini menggores damai untukku. Atau walau belum kenal, belum pernah bertemu muka, belum pernah berkisah bersama, belum pernah bersaut bincang, pertemanan itu sangat bisa terjadi bahkan bisa menggugah hidupku. Ada ataupun tiada keberadaan fisiknya, bukanlah soal. Selama ada hati yang terikat dalam segenggam do’a tiada putus, di situlah jelmaan semesta menorehkan eratnya.

Karena menurut Santrock (1998), fungsi persahabatan yaitu :

  1.    Sebagai kawan (companionship)
  2.    Sebagai pendorong (stimulation)
  3.    Sebagai dukungan fisik (physical support)
  4.    Sebagai dorongan ego (ego support)
  5.    Sebagai perbandingan sosial (social comparison)
  6.    Sebagai memberi keakraban dan perhatian (intimacy/ affection)

Nah…camkan ya teman-temanku hehheee. Untukku yang paling penting dari semuanya adalah dukungan ego. Karena aku memiliki banyak keraguan diri. Mesti selalu diberi masukan untuk memutuskan suatu hal.

Entah untuk ke berapa kali, aku menemukan rupa-rupa malaikat dalam hidupku. Kehadiran merekalah yang menghantarkanku pada kristalisasi kisah tiada akhir. Di tulisan-tulisanku terdahulu banyak sekali mengupas tentang persahabatan. Jika bisa bertambah, bukannya malah berkurang. Yaaaa selisih paham mah biasa ya. Tapi kalau sudah tiada lagi tempat untuk sekedar ngerecokin, ya balik-balik lagi ke teman-teman. Mereka ini tiada kenal lelah berjuang agar aku tidak minum baygon atau kispray wkwkkwwwk. Setiap hari pasti bertanya,”Udah baikan?”. Hidupku lagi dramatis kayak telenovela….yang judulnya Amigos.

Beruntunglah lelaki yang (akan) mendapatkan teman-temanku ini. Lumayanlah untuk jadi teman berantem dan teman memadu kesulitan. Hahhaaa….promosi. Ehm…maaf ya, di tiap foto selalu ada aku. Biar terlihat lebih akrab. Gitu deh. Iyain aja. Okeh. Bodok. Sembodok teuing eta mah. Apaan sih. Ok….abaikan pemirsa!

Teman-teman….nanti kalau aku mau curhat dan nangis-nangis lagi, jangan tutup pintu kos kalian ya. Jangan usir dan marahi aku. Aku ini sangat rapuh. Yah. Janji. Prek.

Sebutkan 6 fungsi persahabatan menurut Gottman dan Parker

Sumber : terpercaya