Satuan yang benar dari tegangan listrik adalah

satuan tegangan listrik adalah...,satuan arus listrik adalah...,satuan hambatan listrik adalah...,dan satuan daya listrik adalah...

Tegangan, Arus, Hambatan, Dan Daya Listrik

1. Satuan Tegangan Listrik

Tegangan listrik adalah perbedaan potensial antara dua titik muatan pada sebuah rangkaian listrik yang tertutup. Satuan tegangan listrik adalah voltase dan dituliskan dengan simbol huruf V.

Rumus menghitung tegangan listrik yaitu :
V = I x R

Keterangan :

V = Tegangan listrik (volt)
I = Arus listrik (ampere)
R = Hambatan listrik (ohm)

2. Satuan Arus Listrik

Arus listrik adalah aliran muatan listrik positif dari titik muatan listrik bertegangan tinggi ke titik muatan listrik bertegangan rendah. Satuan arus listrik adalah ampere dan diruliskan dengan simbol huruf A.

Baca Juga : Fungsi Sekering dan Jenis - Jenisnya

Rumus menghitung arus listrik yaitu :
I = V : R

Keterangan :

I = Arus listrik (ampere)
V = Tegangan listrik (volt)
R = Hambatan listrik (ohm)

3. Satuan Hambatan Listrik

Hambatan listrik adalah sesuatu yang menghambat/mengganggu gerakan aliran muatan listrik pada sebuah penghantar/rangkaian listrik. Satuan hambatan listrik adalah ohm dan dituliskan dengan simbol Ω.

Rumus menghitung hambatan listrik yaitu :
R = V : I

Keterangan :

R = Hambatan listrik (ohm)
V = Tegangan listrik (volt)
I = Arus listrik (ampere)

4. Satuan Daya Listrik

Daya listrik adalah energi listrik yang timbul pada penghantar pada hitungan waktu tertentu (detik). Satuan daya listrik adalah watt dan dituliskan dengan simbo huruf w.

Rumus menghitung daya listrik yaitu :
P = V x I
P = I² x R
P = V² : R

Keterangan :

P = Power/Daya listrik (watt)
V = Tegangan listrik (volt)
I = Arus listrik (ampere)
R = Hambatan listrik (ohm)

Demikanlah pembahasan mengenai satuan tegangan, arus, hambatan, dan daya listrik beserta rumus untuk menghitun masing-masing. Namun, kita juga bisa mengukur secara langsung besaran dari masing-masing satuan listrik dengan menggunakan multitester. Semoga bermanfaat.

Daftar isi

  • 1 Analogi
  • 2 Alat ukur
    • 2.1 Voltmeter
    • 2.2 Potensiometer
  • 3 Rangkaian
    • 3.1 Rangkaian seri tegangan
    • 3.2 Rangkaian paralel tegangan
  • 4 Rumusan
  • 5 Jenis
  • 6 Sumber
  • 7 Pengukuran
  • 8 Penerapan praktis
    • 8.1 Pengecatan mobil secara elektrostatis
    • 8.2 Penyaring udara
  • 9 Referensi
  • 10 Daftar pustaka
  • 11 Lihat pula
  • 12 Pranala luar

AnalogiSunting

Secara sederhana, sirkuit elektronik dapat dipermisalkan dengan suatu bejana air yang menghasilkan aliran air dalam pipa yang didorong oleh pompa air. Tekanan air dari satu titik yang berada di dekat pompa dan titik lain di ujung pipa yang memiliki perbedaan dapat dianalogikan dengan potensial tegangan listrik. Jika pompa mulai bekerja tekanan air dalam pipa pada titik di dekat pompa menjadi lebih tinggi sehingga air dalam pipa mulai terdorong dari satu titik di dekat pompa menuju titik yang lain di ujung pipa. Pergerakan air ini disebabkan adanya perbedaan tekanan sehingga mampu melakukan usaha, misalnya dapat memutar turbin. Begitu pula dalam rangkaian elektronik, perbedaan potensial yang dihasilkan misal oleh baterai mampu melakukan usaha dengan memutar motor listrik. Jika dalam analogi, air pompa tidak bekerja, maka tidak ada perbedaan tekanan dan air tidak mengalir. Begitu rangkaian elektronik, jika baterai habis, maka tidak ada perbedaan potensial tegangan listrik dan motor listrik tidak akan berputar.[3]

Alat ukurSunting

VoltmeterSunting

Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik dari dua titik potensial listrik.[4] Pada peralatan elektronik, voltmeter digunakan sebagai pengawasan nilai tegangan kerja.[5] Voltmeter tersusun atas beberapa bagian yaitu terminal positif dan negatif, batas ukur, setup pengatur fungsi, jarum penunjuk serta skala tinggi dan skala rendah.[6]

PotensiometerSunting

Potensiometer adalah suatu alat elektronika yang digunakan untuk merancang dan mengatur sebuah pembagi tegangan yang nantinya dapat diatur tegangan outputnya. Pembagi tegangan ini dapat digunakan jika tegangan yang realtif besar memberikan bias terhadap komponen elektronika aktif, rangkaian penguat dan sebagainya.[7]

1. Satuan Tegangan Listrik

Tegangan listrik adalah suatu nilai atau perbedaan tegangan antara dua kutub dalam rangkaian listrik tertutup. Perbedaan inilah yang memicu munculnya tegangan listrik dan akhirnya bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Tegangan listrik memiliki satuan volt atau bisa disimpulkan sebagai V.

Suatu tegangan tidak akan muncul apabila tidak dibarengi dengan adanya arus listrik yang mengalir dan juga hambatan yang bisa muncul karena menggunakan media transfer dalam bentuk kabel.

Normalnya untuk menghitung tegangan bisa menggunakan rumus di bawah ini.

V : I x R

  • Keterangan:
  • V: Tegangan listrik dalam volt
  • I : Arus Listrik dalam ampere
  • R: Hambatan Listrik dalam ohm

Contoh:

Suatu rangkaian listrik tertutup memiliki arus sebesar 3 ampere. Dalam arus tersebut juga terdapat hambatan listrik yang besarnya sekitar 5 ohm.

Berapa kira-kira tegangan listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut?

Jawaban: V : I x R : 3 x 5 : 15 volt