Sapi memiliki jumlah kromosom diploid 60 hasil dari meiosis 2 pada organ reproduksi sapi adalah

Apa yang dimaksud denga produksi aseksualpada tumbuhan

Batuan yang tergolong batuan malihan adalah ....a. batu breksi dan marmerb. batu marmer dan sabakc. batu marmer dan kapurd. batu sabak dan kapur ​

Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam sbg modal utama pembangunan

Apa yang dimaksud perubahan lingkungan? berikan contohnya

Tuliskan urutan jalannya impuls pada gerak biasa dan jalannya impuls pada gerak refleks

Tuliskan apa saja pola interaksi yang dapat terbentuk antara komunitas?

Apabila ada kegiatan gotong royongdisekitar rumah sebaiknya kita

Apa yg terjadi jika tali bandul pada jam dinding di perpanjang jaraknya terhadap pusat ayunan nya? jelas kan

Apabila kita makan dan tersedak, apabila ada makanan yang masuk

Apakah kas rumah kaca berdampak negatif bagi bumi? jelaskan jawabanmu

Jumlah kromosom spermatogonium pada manusia adalah 46 dan bersifat diploid. Jumlah kromosom pada spermatozoa pada manusia adalah 23 dan bersifat haploid. Diploid (2n) artinya adalah sel tersebut memiliki kromosom berpasangan. Adapun haploid (n) berarti kromosom pada sel tersebut tidak berpasangan. Proses pembentukan sperma disebut dengan spermatogenesis.


Pembahasan

Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma pada pria dengan cara pembelahan mitosis dan meiosis. Spermatogenesis terjadi di tubulus semeniferus atau testis. Adapun tempat menyimpan sperma sementara terjadi di epididimis.

Spermatogenesis berasal dari kata sperma dan genesis (pembelahan). Spermatogenesis merupakan tahap pembentukan sperma yang terjadi di testis. Setiap satu spermatogonium akan menghasilkan empat spermatozoa yang matang.

Proses pembentukan sperma atau spermatogenesis pada manusia adalah sebagai berikut:

1 spermatogonium ----> 1 spermatosit primer ----> 2 spermatosit sekunder ----> 4 spermatid ----> 4 spermarozoa

1. Spermatogonium

Spermatogonium merupakan sel induk sperma yang akan mengalami pembelahan secara mitosis sampai akhir hayat. Spermatogonium terdiri dari 46 kromosom bersifat 2n/diploid (kromosom berpasangan).

2. Spermatosit primer

Spermatosit primer merupakan hasil mitosis dari spermatogonium. Spermatosit primer akan mengalami pembelahan meiosis untuk membentuk sperma. Spermatosit primer terdiri 46 kromosom dan bersifat 2n.

3. Spermatosit sekunder

Spermatosit sekunder merupakan hasil meiosis satu dari spermatosit primer. Pada tahap ini terjadi reduksi kromosom yaitu pengurangan jumlah kromosom dari induknya. Spermatosit sekunder terdiri dari 23 kromosom dan bersifat n/haploid (kromosom tidak berpasangan).

4. Spermatid

Spermatid merupakan hasil meiosis kedua dari spermatosit sekunder. Spermatid terdiri dari 23 kromosom yang bersifat n / haploid (kromosom tidak berpasangan).

5. Sperma / spermatozoa

Sperma merupakan hasil diferensiasi atau spermiogenesis dari spermatid. Pada tahap ini terjadi perubahan pada spermatid menjadi sperma yang memiliki kepala, leher dan ekor. Sperma terdiri dari 23 kromosom dan bersifat n / haploid dan merupakan tahap sperma yang telah matang.

Setelah terbentuk maka sperma akan menuju saluran reproduksi yakni epididimis untuk dimatangkan. Sementara, energi yang digunakan untuk melakukan proses spermatogenesis di testis berasal dari sel-sel sertoli.

Sperma yang sudah matang memiliki bagian-bagian seperti kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Bagian kepala sperma terlindungi suatu badan yang disebut akrosom. Bagian kepala berinti haploid yaitu kromosom tidak berpasangan, yang membawa sifat genetik dari induknya. Selain itu, bagian ini juga mengandung enzim hialurodinase dan proteinase. Enzim tersebut berfungsi saat proses menembus lapisan dinding sel telur. Pada bagian tengahnya (leher sperma) terdapat banyak mitokondria yang berfungsi menyediakan energi untuk menggerakkan ekor sperma.

Pembelahan meiosis terjadi pada pembentukan sel kelamin (sperma dan ovum). Meiosis mengalami 2x pembelahan. Jumlah kromosom pada sel anakan hasil meiosis adalah setengah dari jumlah kromosom sel induk dan bersifat haploid (n) yaitu kromosom tidak berpasangan.

Tahap-tahap pembelahan meiosis dibagi menjadi dua antara lain meiosis I terdiri dari profase I, metafase I, anafase I, telofase I dan meiosis II yang terdiri dari profase II, metafase II, anafase II, telofase II.  

Pada pembelahan meiosis terjadi pengurangan jumlah kromosom atau reduksi kromosom. Pengurangan jumlah kromosom terjadi pada saat proses meiosis pertama karena pada saat ini terjadi pembagian kromosom dari sel induk ke sel anakan sehingga jumlah kromosom pada sel anakan berjumlah setengah dari jumlah sel induk.


Pelajari lebih lanjut

1. proses oogenesis: brainly.co.id/tugas/13770092

2. proses kehamilan: brainly.co.id/tugas/13841574

3. proses menstruasi: brainly.co.id/tugas/3014146


Detil jawaban

Kelas: 9

Mapel: Biologi

Bab: Sistem Reproduksi Pada Manusia  

Kode: 9.4.3


Kata kunci: reproduksi manusia, pembentukan sperma, spermatogenesis, spermatozoa, spermatogonium, meiosis