Proses yang terjadi pada ginjal berkaitan dengan fungsi osmoregulasi adalah

Posted by Unknown on Saturday, November 30, 2013

Pengertian Osmoregulasi Hubungannya dengan Ekskresi Manusia - Berikut ini Pengertian Osmoregulasi yang merupakan satu hal yang berhubungan dengan Alat Ekskresi pada Manusia.

Ekskresi merupakan proses pengeluaran sisa hasil metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat sisa metabolisme bersifat racun bagi tubuh. Oleh karena itu kerusakan pada alat ekskresi dapat menyebabkan berbagai penyakit di dalam tubuh. Alat ekskresi juga berfungsi membuang zat-zat yang jumlahnya berlebihan di dalam tubuh.

Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan disekitarnya. Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus, begitu pula sebaliknya, jika terlalu sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel atau organisme hidup. Pada manusia, proses Osmoregulasi terjadi di Ginjal. Maka ginjal disebut Osmoregulator.

Hal ini berkaitan dengan sistem osmoregulasi, yaitu pengaturan keseimbangan konsentrasi cairan dalam tubuh. Sistem osmoregulasi menjaga tekanan osmotik cairan tubuh selalu tetap. Osmoregulasi biasanya berkaitan dengan pengaturan jumlah air dan garam mineral dalam tubuh. Organ ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.

Semua sistem dalam tubuh manusia saling bekerjasama dan membentuk satu kesatuan untuk mendukung kehidupan setiap individu. Oleh karena itu gangguan terhadap salah satu sistem atau bagian dari suatu sistem akan berpengaruh terhadap mekanisme kerja sistem yang lain.

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan disekitarnya. Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus, begitu pula sebaliknya, jika terlalu sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel atau organisme hidup. Pada manusia, proses Osmoregulasi terjadi di Ginjal. Maka ginjal disebut Osmoregulator

Kebanyakan invertebrata yang berhabitat di laut tidak secara aktif mengatur sistem osmosis mereka, dan dikenal sebagai osmoconformer. Osmoconformer memiliki osmolaritas internal yang sama dengan lingkungannya sehingga tidak ada tendensi untuk memperoleh atau kehilangan air. Karena kebanyakan osmoconformer hidup di lingkungan yang memiliki komposisi kimia yang sangat stabil (i.e. di laut) maka osmoconformer memiliki osmolaritas yang cendrung konstan.

Sedangkan osmoregulator adalah organisme yang menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung lingkungan sekitar. Oleh karena kemampuan meregulasi ini maka osmoregulator dapat hidup di lingkungan air tawar, daratan, serta lautan. Di lingkungan dengan konsentrasi cairan yang rendah, osmoregulator akan melepaskan cairan berlebihan dan sebaliknya.

 

Artikel bertopik biologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Osmoregulasi&oldid=18617064"

Osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh dari suatu organisme. Tekanan osmotik diatur dengan mengatur jumlah dan konsentrasi dari zat terlarut seperti ion dan molekul lain dalam tubuh. Ginjal juga disebut osmoregulator dikarenakan ginjal mengatur tekanan osmotik melalui mekanisme penyaringan dan pengaturan konsentrasi dari zat terlarut pada darah yang selanjutnya diekskresikan dalam bentuk urine.

Ginjal merupakan organ ekskresi yang berbentuk seperti biji kacang merah. Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk air seni (urine). Urine mengandung air, urea, dan garam mineral. Ginjal tersusun dari kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis). Berikut ini merupakan fungsi ginjal dalam sistem ekskresi :

  • mengekskresikan zat yang membahayakan tubuh
  • mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan
  • mempertahankan tekanan osmosis cairan tubuh
  • mempertahankan keseimbangan asam dan basa dalam tubuh 

sebutkan hewan-hewan yang memanfatkan medan magnet untuk melakukan migrasi

sebutkan yang bukan cara mencegah terjadinya pencemaran lingkungan akibat industrialisasi adalah

sebutkan yang bukan merupakan ciri-ciri jamur basidiomycota adalah

. mikroorganisme yang dapat mengikat nitrogen baik secara langsung ataupun tidak

cacing yang bersifat parasit dalam tubuh manusia dengan hospes perantara sapi

cara adaptasi tanaman bakau terhadap hempasan air laut

contoh penerapan sifat koloid pada elektroforesis adalah

dalam bidang kesehatan dan kedokteran, sifat radiokatif dapat digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit. untuk menentukan metabolisme besi dalam dar … ah dapat digunakan radioisotop..n_qu-qp7dopqg

dalam tubuh hewan apabila dijumpai adanya rongga di bagian permukaan luarnya akan dijumpai jaringan

frekuensi gen a dalam suatu populasi adalah 0,25. frekuensi gen a dalam populasi tersebut adalah

Osmoregulasi merupakan salah satu proses yang penting bagi tubuh untuk mengatur supaya tubuh kita tetap dalam kondisi stabil. Apa ya pengertian dan gimana prosesnya? Simak selengkapnya di sini, ya!

Halo, Sobat Zenius! Coba elo pikirkan, ketika lagi jogging, tapi cuaca saat itu panas banget, apa yang kemungkinan akan terjadi? Yap, dehidrasi. Kenapa tubuh kita bisa dehidrasi? Cairan tubuh kita dalam bentuk keringat keluar terlalu banyak, sehingga tubuh kekurangan cairan. Dalam kondisi seperti itu, maka volume darah akan menurun, sehingga tekanan darah juga akan rendah.

Terus sekarang gini, gue sering dengar orang tua bilang gini, “Jangan makan yang asin-asin kebanyakan, nanti tekanan darah tinggi lho!”. Elo pernah dengar juga nggak sih? Tapi itu benar lho, guys. Ketika kita terlalu banyak makan makanan yang asin, maka tubuh kita juga akan mengandung banyak garam. Kalau kebanyakan ya nggak baik bagi tubuh, karena akan menaikkan tekanan dan volume darah.

Ilustrasi dehidrasi dan kebanyakan makan yang asin-asin (Arsip Zenius)

Nah, ternyata ada lho, bagian tubuh kita yang mengatur supaya volume dan tekanan darah kita tetap stabil. Prosesnya dinamakan dengan osmoregulasi yang terjadi di ginjal. Jadi, ginjal itu nggak hanya membuang zat sisa aja ya, melainkan juga melakukan osmoregulasi.

Baca Juga: Struktur Ginjal Manusia dan Fungsinya – Materi Biologi Kelas 11

Apa Arti Osmoregulasi?

Kalau kita artikan per kata, “osmo” artinya air dan “regulasi” artinya mengatur atau pengaturan. Sehingga, bisa kita artikan sebagai berikut.

“Osmoregulasi adalah pengaturan air dan elektrolit di dalam tubuh makhluk hidup untuk homeostasis.”

Jadi, di dalam tubuh kita itu ada proses pengaturan tekanan osmotik cairan dan keseimbangan elektrolit dalam rangka homeostasis. Elo masih ingat nggak apa yang dimaksud dengan homeostasis? Homeostasis merupakan suatu keadaan untuk mempertahankan konsentrasi zat di dalam tubuh supaya tetap konstan, khususnya darah.

Nah, kita sebagai manusia itu melakukan osmoregulasi oleh hipotalamus dan ginjal. Tapi, tetap ya, organ utama yang bertanggung jawab untuk melakukan regulasi ini adalah ginjal.

Baca Juga: Apa Itu Sistem Endokrin dan Gangguannya – Materi Biologi Kelas 11

Kenapa Makhluk Hidup Perlu Melakukan Osmoregulasi?

Analoginya gini, ketika elo makan ikan asin, maka tubuh akan menyerap banyak garam. Dengan begitu, kadar garam di dalam tubuh akan tinggi. Ketika kadar garam dalam tubuh tinggi, maka nilai osmolaritas darah akan naik.

Semakin naik, maka akan semakin bahaya. Karena, konsentrasi darah akan semakin mengental. Hal itu akan membuat darah sulit dipompa, sehingga jantung akan berdetak lebih kencang, kerja ekstra deh ya istilahnya. Responsnya akan menaikkan tekanan darah. Bahaya kan?

Oh iya, gue ada contoh lain nih kenapa makhluk hidup perlu melakukan osmoregulasi, yaitu pada saat kita dehidrasi. Misalnya elo abis olahraga berat, ditambah hari ini cuacanya panas banget. Elo akan mengeluarkan banyak air dalam bentuk keringat. Ketika air keluar terlalu banyak, maka konsentrasi darah juga akan naik, sama seperti saat elo kebanyakan makan ikan asin atau makanan asin lainnya. Selain itu, dehidrasi juga bisa membuat volume atau tekanan darah elo menjadi rendah.

Nah, dari situ udah kebayang ya kalau osmoregulasi itu penting bagi tubuh. Intinya, supaya osmolaritas darah kembali stabil. Penjelasan selengkapnya bisa elo lihat di video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini ya!

Mekanisme Pengaturan Osmoregulasi dalam Ginjal

Untuk membuat tekanan dan volume darah kembali turun hingga stabil, maka dibutuhkan sistem ADH. Sedangkan, untuk membuat tekanan dan volume darah kembali naik hingga stabil, maka dibutuhkan sistem RAAS. Kedua sistem tersebut diaktifkan di organ tubuh kita, yaitu ginjal.

Sistem ADH

Sistem ADH (Anti Diuretic Hormone)—keluarnya air berlebih—merupakan hormon yang bekerja untuk menurunkan volume dan tekanan darah menjadi stabil. Dilihat dari namanya aja udah jelas ya kalau sistem ini melibatkan hormon ADH.

Contohnya saat kita makan makanan yang banyak mengandung garam. Sehingga, tekanan darah akan naik. Untuk membuatnya kembali stabil, maka dibutuhkan sistem ADH. Gimana prosesnya? Perhatikan gambar di bawah ini!

Proses yang terjadi pada sistem ADH (Arsip Zenius)

Sistem RAAS

Sistem RAAS—disebut juga dengan sistem renin angiotensin aldosteron—merupakan kumpulan hormon yang bekerja sama untuk menaikkan tekanan dan volume darah. Sistem ini melibatkan hormon renin, angiotensin (I dan II), dan aldosteron.

Contohnya pada saat kita dehidrasi. Volume darah akan menurun, sehingga tekanan darah juga turun. Nah, fungsi renin angiotensin aldosteron ini ya untuk menaikkan kembali tekanan dan volume darah ke kondisi normal.

Gimana proses osmoregulasi ketika tekanan darah kita rendah?

Proses yang terjadi pada sistem RAAS untuk menaikkan tekanan dan volume darah (Arsip Zenius)

Sampai sini paham ya dengan mekanisme pengaturan osmoregulasi dalam ginjal? Kalau elo masih kurang paham dengan gambar di atas, gue punya video referensi tentang proses yang terjadi pada sistem ADH dan RAAS di sini.

Baca Juga: Sistem Peredaran Darah Manusia – Materi Biologi Kelas 11

Contoh Soal dan Pembahasan Osmoregulasi

Gimana, udah tau dong sekarang kalau di dalam tubuh kita ada yang namanya osmoregulasi? Nah, untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi di atas, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Cekidot!

Contoh Soal 1

Apa yang terjadi jika kita mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung banyak garam?

a. Osmolaritas darah menjadi menurun sehingga darah menjadi kental dan tekanan darah menurun

b. Konsentrasi zat terlarut dalam darah meningkat, sehingga darah menjadi kental dan tekanan darah meningkat

c. Osmolaritas darah menjadi meningkat, sehingga darah menjadi encer dan tekanan darah menurun

d. Konsentrasi zat terlarut dalam darah menurun, sehingga darah menjadi encer dan tekanan darah meningkat

e. Makanan dan minuman yang mengandung banyak garam nggak berpengaruh pada osmolaritas darah

Jawab: b. Konsentrasi zat terlarut dalam darah meningkat, sehingga darah menjadi kental dan tekanan darah meningkat.

Pembahasan: Ketika kita makan makanan atau minuman yang mengandung banyak garam, maka hal itu akan meningkatkan zat terlarut darah. Dengan kata lain, osmolaritas darah akan meningkat, dan membuat darah semakin kental dan tekanan darah meningkat.

Contoh Soal 2

Apa yang terjadi ketika tekanan dan volume darah kita menurun?

a. JGA mensekresikan angiotensinogen

b. Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II

c. Angiotensin II menstimulasi kelenjar adrenal untuk mensekresikan hormon aldosteron

d. Hormon aldosteron menghambat reabsorbsi air di ginjal

e. Arteriola mengalami dilatasi atau pelebaran diameter

Jawab: c. Angiotensin II menstimulasi kelenjar adrenal untuk mensekresikan hormon aldosteron.

Pembahasan: Ketika tekanan darah rendah, maka sistem RAAS akan bekerja untuk menaikkan tekanan dan volume darah kembali stabil. Caranya: JGA menghasilkan hormon renin untuk mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I → angiotensin diubah menjadi angiotensin II oleh enzim ACE → angiotensin II menstimulasi kelenjar adrenal untuk menghasilkan aldosteron → tekanan darah meningkat. Proses selengkapnya bisa elo baca lagi pada uraian di atas.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang osmoregulasi? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius menggunakan akun yang sudah didaftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya!

Baca Juga: Hormon Cinta, Berjuta Reaksinya – Tentang Cinta

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA