Posisi duduk yang baik untuk penderita skoliosis

Skoliosis adalah suatu kelainan pada tulang belakang di mana tulang melengkung ke samping secara tidak normal. Gejala skoliosis sering terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas dengan umur berkisar 10 sampai 15 tahun. Anak perempuan dan laki-laki mempunyai risiko yang sama mengidap skoliosis ringan, tetapi anak perempuan lebih rentan mengalaminya.

Gejala yang umum dirasakan penderita skoliosis adalah susah bernapas dan rasa nyeri yang hebat. Apakah pemicu dari terjadinya skoliosis ini? Ternyata, pemicunya adalah kebiasaan buruk yang sering dilakukan sehari-hari, selain bawaan lahir dan kelainan pembentukan tulang. Tanda-tanda yang dapat dilihat pada penderita skoliosis adalah bahu tidak rata, salah satu tulang menonjol, dan pinggang atau pinggul tidak rata.

Berikut beberapa kebiasaan buruk pemicu terjadinya skoliosis yang perlu dihindari:

Duduk Menyilangkan Kaki

Duduk menyilangkan kaki dengan satu kaki bertumpu pada kaki yang lain dianggap sopan. Akan tetapi, cara duduk yang banyak dilakukan oleh perempuan ini bisa menjadi pemicu kelainan tulang belakang. Kebiasaan duduk dengan menyilangkan kaki bila dilakukan sering dan dalam waktu lama dapat membuat tulang panggul berputar dari posisi yang sebenarnya. Keadaan inilah yang menyebabkan skoliosis. 

Menduduki Dompet

Kebiasaan ini sering dilakukan oleh laki-laki. Dompet yang tebal selalu ditaruh di saku celana belakang. Menduduki dompet dalam waktu lama dapat menyebabkan posisi pulang punggung bergeser dan menekan posisi yang lain. Satu atau dua derajat pantat sebelah kiri atau kanan yang terangkat naik selama berjam-jam akan memicu sakit punggung dan skoliosis.

Membawa Barang Berat

Punggung yang banyak menahan beban berat menjadi salah satu penyebab skoliosis, terutama bila berat beban ditumpu pada salah satu pundak. Pada saat ini, anak sekolah selalu membawa tas yang berisi buku dalam jumlah banyak dan tebal-tebal. Membawa tas yang berat dan hanya tertumpu pada salah satu pundak membuat tulang punggung bergeser dari posisinya. Keadaan ini akan membuat tulang melengkung ke samping.

Menulis Sambil Tiduran di Meja

Menulis sambil tiduran di meja merupakan kebiasaan yang sering dilakukan anak. Kebiasaan menulis sambil tiduran ini sering dilakukann bila anak lelah atau mengantuk. Posisi menulis sambil tiduran di meja dalam kurun waktu yang lama membuat tulang belakang tidak kurus dan berpotensi mengakibatkan skoliosis.

Belajar Sambil Menelungkup

Kebiasaan menelungkupkan badan sambil beraktivitas, seperti belajar dan membaca adalah posisi yang digemari anak. Akan tetapi, posisi ini jika dilakukan terus menerus bisa membuat tulang belakang dan leher tidak berada pada posisi yang seharusnya. Kondisi ini dapat memicu terjadinya skoliosis.

Duduk Meliukkan Badan Di Sofa

Duduk santai di sofa sambil tidur-tiduran memang menyenangkan, apalagi bila dalam keadaan lelah. Namun, tanpa disadari, posisi duduk sambil meliukkan badan dalam waktu lama dan sering dapat mengakibatkan tulang belakang terputar. Keadaan ini dapat mengakibatkan skoliosis.

Setelah mengetahui kebiasaan buruk yang sering dilakukan sebagai pemicu terjadinya skoliosis, hendaknya kebiasaan tersebut dihindari. Apalagi pada anak, usahakan mereka tidak melakukan kebiasaan tersebut. 

Cara menghindari kebiasaan buruk yang dapat memicu skoliosis adalah memperbaiki posisi duduk dengan sikap ergonomi, punggung lurus tapi santai, kepala tidak menunduk, dan posisi mata sejajar dengan bahan bacaan. Penanganan skoliosis dapat dilakukan dengan memberikan obat-obatan, melakukan operasi, berolahraga secara rutin, atau fisioterapi. Tanyakan pada dokter jenis olahraga apa yang tepat untuk kondisi Anda. Semoga bermanfaat. (AH)

image source: //lifestyle.bisnis.com/read/20180602/106/802042/meski-mematikan-skoliosis-mudah-dideteksi-bahkan-hanya-pakai-ponsel

Penggunaan bracing pada anak biasanya dihentikan setelah tulang berhenti tumbuh atau ketika 2 tahun setelah anak perempuan mengalami menstruasi pertama.

Operasi tulang belakang

Cara mengobati dan penyembuhan skoliosis ringan kerap kali dilakukan tanpa operasi. Tindakan operasi hanya dilakukan jika kasusnya cukup parah dan tidak efektif diobati dengan pengobatan sebelumnya.

Jenis operasi yang dilakukan untuk mengatasi kelainan tulang belakang ini adalah fusi tulang belakang. Ahli bedah akan menghubungkan dua atau lebih tulang di tulang belakang (vertebra) secara bersamaan, sehingga mereka tidak dapat bergerak.

Potongan tulang atau bahan menyerupai tulang akan ditempatkan di antara tulang belakang. Batang logam, kait, atau sekrup biasanya menahan bagian tulang belakang itu agar tetap lurus dan tidak bergeser, sementara bahan tulang lama dan baru akan menyatu seiring wakgtu.

Komplikasi dari pengobatan kelainan tulang belakang berbentuk S ini antara lain perdarahan, infeksi, nyeri atau kerusakan saraf. Setelah operasi skoliosis dilakukan, Anda diharuskan untuk istirahat untuk memulihkan diri.

Pengobatan di rumah untuk skoliosis

Selain pengobatan dokter, cara mengatasi penyakit skoliosis juga perlu dilakukan lewat pengobatan rumahan, di antaranya:

Ikuti latihan fisik

Terapi dengan olahraga yang aman untuk skoliosis seperti yoga atau senam bisa menjadi cara untuk mengobati penyakit ini. Meski begitu, tidak semua olahraga aman dilakukan.

Olahraga yang dilarang untuk penderita skoliosis adalah olahraga yang memberi tekanan besar pada tulang belakang yang bisa menyebabkan kelengkungan tulang menjadi abnormal.

Menurut situs CHOC’s Children, contoh gerakan senam untuk skoliosis adalah pelvic tilt. Anda berbaring telentang dengan lutut ditekut dan telapak kaki menyentuh lantai. Kemudian, pastikan punggung menyentuh lantai dan kencangkan otot-otot di sekitar perut dan bokong.

Tahan selama 5 detik, bernapas dengan normal dan rilekskan otot-otot Anda. Ulangi latihan ini sebanyak sepuluh kali (1 sesi). Selama satu hari, Anda bisa melakukan latihan ini secara berulang sebanyak 2 set.

Jauhi pantangan

Anda akan disarankan untuk mengonsumsi makanan yang menyehatkan tulang, seperti sayur, buah-buahan, kacang-kacangan, ikan, dan biji-bijian.

Selain itu, Anda juga harus menghindari makanan pantangan untuk penderita skoliosis seperti makanan tinggi gula dan lemak atau minuman bersoda dan berakohol.

Tidur dengan posisi yang sesuai

Posisi tidur yang baik untuk penderita skoliosis adalah yang paling menurut Anda nyaman. Namun, Anda harus menghindari posisi tidur tengkurap. Sebaliknya memilih tidur dengan posisi telentang atau menyamping.

Kompres air hangat

Jika penggunaan obat pereda nyeri menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan, Anda bisa mengurangi rasa nyeri dengan menempelkan kompres air hangat pada area punggung yang terkena.

Tempelkan kompres tersebut setiap kali punggung terasa sakit. Setiap menempelkan kompres, tidak boleh lebih dari 15 menit. Jadi setelah 15 menit, angkat kompres dan biarkan kulit Anda bernapas lega. Tujuannya, untuk menghindari masalah pada permukaan kulit terluar karena paparan panas.

Pencegahan skoliosis

Kebanyakan kasus penyakit skoliosis tidak dapat dicegah karena ini berhubungan dengan cacat bawaan lahir dan masalah genetik. Kecuali, jika penyebab yang mendasarinya adalah penyakit osteoporosis.

Menghindari skoliosis yang terkait dengan osteoporosis dapat dilakukan dengan melakukan pencegahan osteoporosis. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan adalah meningkatkan asupan kalsium dan vitamin D pada makanan, seperti sayuran hijau, ikan, telur, daging merah serta susu dan yogurt yang difortifikasi dengan vitamin D.

Kemudian, sempurnakan dengan melakukan olahraga secara rutin, berhenti merokok, dan membatasi konsumsi alkohol. Pada orang yang berisiko dengan pengeroposan tulang, konsumsi obat pembangun tulang bisa jadi pertimbangan. Konsultasikan hal ini lebih lanjut pada dokter Anda.

Sejauh ini, memperbaiki postur tubuh belum terbukti ampuh sebagai cara mencegah penyakit skoliosis. Namun, Anda tetap harus membiasakan diri untuk duduk dengan posisi yang benar untuk mencegah masalah tulang belakang lainnya.

Halodoc, Jakarta - Secara alami, tulang belakang memang melengkung, tetapi bagi pengidap skoliosis, lengkungan terbentuk pada bagian tulang belakang yang tidak seharusnya melengkung. Ketika ini terjadi, kamu merasa salah satu sisi pinggul atau bahu lebih tinggi dari yang lain.

Skoliosis bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti misalnya kebiasaan mengangkat tas dengan beban berlebihan, atau posisi duduk yang terkadang kurang tepat, sehingga sangat berpengaruh pada struktur tulang belakang.

Diagnosis menunjukkan penyebab tulang punggung melengkung adalah kondisi bawaan, kondisi saraf, atau penyebab yang masih belum bisa diketahui secara pasti. Pastinya, ini menimbulkan rasa sakit yang luar biasa ketika kamu salah memposisikan tubuh, seperti ketika tidur. Ini mengapa menemukan posisi tidur yang tepat bisa mengurangi rasa sakit.

Lalu, bagaimana posisi tidur yang tepat untuk pengidap skoliosis agar bisa tidur lebih nyaman tanpa terganggu rasa sakit yang menyiksa? Pada dasarnya, ada 2 (dua) posisi yang sangat dianjurkan untuk kamu yang memiliki kelainan tulang belakang ini, yaitu:

Punggung melengkung pada bagian atas menjadi tipe kelainan tulang skoliosis yang sangat sering ditemukan. Lengkungan tulang ini cenderung mengarah pada sebelah kanan. Cara terbaik untuk mengurangi rasa sakit ketika kamu tidur adalah memposisikan diri mengamping atau miring.

Baca juga: Haruskah Pengidap Skoliosis Dioperasi?

Posisi tidur ini bisa dilakukan pada mereka yang sehat tulangnya. Khusus untuk pengidap skoliosis, kamu perlu menambah bantal untuk menyangga bagian punggung. Tidur miring dalam waktu lama membuat bahu yang dijadikan penyangga mendapatkan beban terlalu banyak, sehingga terasa nyeri keesokan harinya. Nah, adanya bantal membantu untuk mengurangi tekanan ini.

Lalu, ambil bantal lain dan posisikan sebagai guling alias dijepit di antara kedua kaki. Ini membantu tubuh membuka kanal tulang belakang, sehingga nyeri tulang yang dirasakan berkurang. Kamu bisa tidur lebih nyenyak di malam hari dan terbangun lebih segar keesokan harinya.

Baca juga: Kenali Terapi Kiropraktik untuk Mengatasi Skoliosis

Kamu tidak perlu bingung ke sisi mana kamu harus memposisikan diri ketika tidur menyamping, apakah sisi kanan atau kiri. Mudahnya, apabila lengkungan tulang belakang lebih condong ke kanan, maka tidurnya menyamping ke sisi kiri. Jika lengkungan tulang kamu lebih condong ke kiri, maka tidur dengan posisi menyamping ke kanan.

Posisi tidur lainnya yang disinyalir mampu mengurangi rasa nyeri pada tulang belakang karena skoliosis adalah telentang, terutama jika lengkungan terjadi pada tulang belakang bagian bawah. Sama halnya dengan memilih tidur posisi miring, kamu perlu menggunakan bantal tambahan yang berukuran kecil untuk menyangga punggung bagian bawah.

Ambil lagi bantal lainnya dan letakkan di belakang leher. Jika terasa kurang nyaman, coba ganti dengan handuk dan gulung. Adanya bantal atau gulungan handuk di belakang leher membantu menjaga supaya tulang belakang agar tetap pada posisi lurus, sehingga kamu tidak bangun dengan kondisi nyeri punggung esoknya.

Baca juga: Ini Perawatan yang Tepat Bagi Anak Penderita Skoliosis

Itu tadi dua posisi tidur yang direkomendasikan untuk kamu yang memiliki kelainan tulang belakang skoliosis. Namun, jangan asal mencoba, sebaiknya kamu bertanya dulu pada dokter, apakah posisi tidur tersebut memang aman untuk dilakukan. Malas mengantre di klinik atau rumah sakit hanya untuk tanya jawab? Download saja aplikasi Halodoc, karena semua dokter di aplikasi Halodoc akan siap membantu kapan saja.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA