Pohon apa yang telah dilakukan percobaan untuk menghasilkan listrik?

Begini Cara Naufal Raziq Bikin Listrik dari Pohon Kedondong

Michael Agustinus - detikFinance
Sabtu, 20 Mei 2017 12:48 WIB
0 komentar
SHARE URL telah disalin
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Siapa sangka, ternyata pohon kedondong bisa menghasilkan listrik. Naufal Raziq, bocah asal Aceh berusia 15 tahun yang menemukan itu. Ia berhasil membuat listrik dari pohon kedondong sejak 2 tahun lalu saat masih berusia 13 tahun.

Dari pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah, Naufal mengetahui buah-buahan seperti mangga, belimbing, asam jawa bisa menghasilkan arus listrik karena punya kandungan asam.

Di bangku SD, Naufal pernah melakukan percobaan, ia memasukkan lempeng tembaga dan logam ke dalam kentang, ada arus listrik yang muncul. Dari sinilah inspirasi awal Naufal.

Kemudian tercetus ide untuk mencobanya pada pohon. Seperti halnya buah, pohon juga mengandung asam. Pengagum BJ Habibie dan Thomas Alfa Edison ini lalu mencobanya pada sejumlah pohon seperti pohon mangga, pohon belimbing, hingga akhirnya pohon kedondong.

"Masing-masing pohon ada keunggulannya. Saya pakai kedondong pagar karena memiliki batang yang besar, mudah tumbuhnya, jika kita buka kulitnya tidak busuk, bisa recover," kata Naufal saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/5/2017).

Ia menjelaskan, untuk memproduksi listrik dari pohon kedondong hanya dibutuhkan tembaga, logam, dan kain atau tisu. Kain atau tisu dipakai untuk melapisi tembaga dan logam. Pohon dilubangi, lalu tembaga dan logam yang sudah berlapis kain/tisu dimasukkan ke lubang tersebut.

Fungsi kain/tisu adalah untuk menyerap asam dari pohon, lalu menghantarkannya ke tembaga dan logam. Dari situ lah timbul arus listrik.

"Untuk pembuatan energinya, terutama kita butuh tembaga sama logam untuk mengubah asam menjadi listrik. Sebelum dimasukkan ke pohon, kita lapis tembaga dan logam dengan tisu dan kain, fungsinya untuk menyerap asam. Kita lipat jadi satu, dipasang ke pohon," paparnya.

Tiap lubang di pohon kedondong dapat menghasilkan arus listrik sebesar 1 Volt. Setiap pohon kedondong bisa dibuat 4 lubang dan menghasilkan 4 Volt. Maka listrik dari 4 pohon kedondong bisa menyalakan 1 lampu.

"Satu lubang itu 1 Volt. Jadi kalau kita mau tambah listriknya tinggal tambah lubang dan pohonnya. Satu pohon ada 4 lubang. 4 pohon bisa untuk 1 lampu," Naufal menerangkan.

Penemuan Naufal ini telah diaplikasikan untuk menerangi puluhan rumah di Desa Tampur Paloh, Langsa, Aceh.

"Biaya yang dibutuhkan untuk menyalakan 2 lampu (dari listrik pohon kedondong) itu Rp 1,2 juta. Sekarang ini saya dibina oleh Pertamina, jadi semua itu Pertamina yang tanggung. Masyarakat tinggal sediakan pohon saja," tutupnya. (mca/ang)
menteri esdm menteri esdm ignasius jonan energi terbarukan
0 komentar
SHARE URL telah disalin

Plant-e

Plant-e adalah sebuah perusahaan energy di Belanda yang memanfaatkan tumbuhan hidup sebagai penghasil energi listrik [3]. Bagaimana caranya?

Pada proses fotosintesis, tumbuhan menyerap gas karbon dioksida (CO2) dari udara dan air untuk membentuk zat organik seperti glukosa. Proses ini juga mengeluarkan gas oksigen (O2) yang biasa kita hirup setiap saat. Nah, sebagian zat organik yang dibuat ini digunakan tanaman untuk pertumbuhannya. Tapi, sebagian besarnya tidak dipakai, malahan dikeluarkan ke tanah melalui akar-akarnya. Biasanya, di sekitar akar tersebut terdapat banyak mikroorganisme yang memakan zat organik tersebut. Nah, pada proses ini, sampahnya yang berupa elektron (e–), gas karbon dioksida (CO2), dan dan zat asam (H+) dilepaskan oleh mikroorganisme tersebut. Elektron yang dikeluarkan itulah yang dapat digunakan sebagai sumber energi listrik. Jadi, apa yang perusahaan ini lakukan adalah memasukan dua elektroda karbon ke dalam tanah berair yang dipisahkan dengan membran. Sirkuit elektriknya menggunakan kabel titanium sebagai kolektor arus listrik.

Saat ini, tumbuhan yang digunakan adalah jenis rumput dan padi-padian yang hidup di lingkungan berair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman tersebut tidak terpengaruh dengan proses pengambilan energi listriknya sehingga proses ini sangat ramah lingkungan. Sistem ini dapat menghasilkan energi listrik sebesar 0 – 0,7 volt secara terus menerus. Perusahaan ini juga menggunakan sistem penghasil listrik buatannya sebagai sumber energi pada kantor pusatnya di Wageningen, Belanda.

Video liên quan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA