Pertanyaan tentang Konstruktivisme dalam pembelajaran IPA

Teori Belajar Konstruktivisme – Konstruktivisme disebut-sebut Kemdikbud sebagai pendekatan dasar pembelajaran pendidikan Indonesia yang dinilai lebih efektif meningkatkan pemahaman serta keterlibatan siswa di kelas.

Sejak teori belajar tersebut dicanangkan, diharapkan guru-guru dapat lebih kreatif dalam mengeksplorasi pembelajaran yang berkesan bagi siswa.

Untuk memaksimalkan pemahaman Sobat Bintang akan konsep konstruktivisme, simak penjelasan teori belajar dan contohnya dalam ulasan berikut.

Pengertian Teori Belajar Konstruktivisme

Menurut Sampoerna University, Teori Belajar Konstruktivisme merupakan teori pembelajaran dasar yang mengembangkan kemampuan logis dan analitis murid yang berdasar pada pengalaman serta lingkungan sekitar.

Baca Juga: Cara Aktivasi Akun belajar.id, Belajar Mengajar Jadi Lebih Mudah

Adapun pengertian berdasarkan para ahli untuk memperluas definisi mengenai konstruktivisme.

1. Piaget

Konstruktivisme menurut Piaget sebagai suatu tumbuh dan berkembangnya pengetahuan siswa secara mandiri melalui pengalaman yang dilihatnya.

2. Vygotsky

Lev Vygotsky mengatakan bahwa pengetahuan dibangun dan berkembang melalui interaksi sosial yang terjalin, seperti belajar dalam kelompok.

3. Tobin dan Timmons

Menurut Tobin dan Timmons, konstruktivisme memperhatikan 4 hal berikut: pengetahuan individu, pelajaran dari pengalaman, interaksi dengan lingkungan sosial serta tingkat pemahamannya.

4. Muslich

Pembelajaran konstruktivisme dari Muslich menekankan pada pemahaman mandiri yang aktif dan kreatif berdasarkan pengetahuan terdahulu dengan hasil pengalaman belajar yang bermakna.

Dari semua pandangan konstruktivisme teori belajar dan contohnya di atas, konstruktivisme merupakan sebuah pendekatan belajar berdasarkan pada pengalaman mandiri yang lebih aktif dan efektif membantu siswa memahami pembelajaran dan memberikan siswa pengalaman belajar yang bermakna.

Ciri-ciri Pembelajaran Konstruktivisme

Untuk dapat mengenali pendekatan belajar konstruktivisme, berikut kami berikan khusus untuk Sobat Bintang beberapa karakteristik dari pembelajaran konstruktivisme:

  • Aktivitas terfokus pada proses belajar, bukan proses mengajar
  • Melibatkan siswa ke dalam situasi nyata
  • Membiasakan siswa menjadi individu yang kooperatif
  • Memicu inisiatif, kemandirian, dan kemauan belajar
  • Memperhatikan sikap serta keyakinan siswa dalam belajar
  • Mendorong rasa ingin tahu dan pola pikir kritis
  • Mendukung siswa mencipta sesuatu yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
  • Menunjukkan pentingnya peran konteks dalam pembelajaran
  • Penilaian menekankan pada pemahaman dan kinerja siswa
  • Proses belajar melakukan penyelidikan
  • Membentuk masyarakat belajar yang berkelompok

Tujuan Pembelajaran Konstruktivisme

Teori belajar dan contohnya yang telah disebutkan di atas berdasarkan konsep konstruktivisme dapat memberikan hasil akhir sebagai berikut.

  • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi secara aktif terhadap benda konkrit dan artifisial di sekitarnya
  • Mengembangkan kemampuan siswa mengajukan pertanyaan dan menyimpulkan pertanyaannya
  • Membantu siswa mengembangkan pengertian serta pemahaman konsep secara lengkap
  • Menciptakan siswa dengan kemampuan berpikir mandiri

Teori Belajar dan Contohnya dalam Pembelajaran Kelas

Pertanyaan tentang Konstruktivisme dalam pembelajaran IPA

Setelah mengetahui ciri-cirinya, berikutnya prosedur pelaksanaan konstruktivisme dalam kelas.

Langkap 1: Memancing Keingintahuan

Pada langkah awal yaitu memberikan sejumlah pertanyaan terkait konsep yang sedang dibahas dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti yang sudah diketahui, pembelajaran konstruktivisme merupakan penemuan makna di balik konsep-konsep. Maka dari itu, harus diberikan gambaran berdasarkan pada pengalaman hidup atau suasana di sekitarnya.

Dengan begitu, terciptalah rasa keingintahuan terhadap suatu permasalahan. Bangun komunikasi dua arah sehingga siswa mampu memberikan gambaran umum dari konsep yang sedang dibahas.

Baca Juga: Tidak Ada Lagi Jurusan IPA dan IPS di Kurikulum 2022? Simak Informasinya Berikut Ini!

Langkah 2: Melakukan Penyelidikan

Sebelumnya sudah menanyakan sebuah masalah pada siswa, selanjutnya adalah mencari solusi dengan cara menyelidiki. Dalam proses ini tercipta kegiatan membaca buku dan mencari sumber data dari internet yang kemudian diorganisir menjadi ilmu yang relevan. Secara tidak langsung tahap ini dapat menciptakan rasa keingintahuan yang dipenuhi siswa secara mandiri.

Peran pendidik pada tahap teori belajar dan contohnya ini hanyalah sebagai fasilitator yang memberikan pelayanan untuk mempermudah siswa dalam belajar.

Langkah 3: Memaparkan Konsep

Setelah proses eksplorasi dilakukan, berikutnya adalah memberikan pemaparan konsep yang didapat berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari tahap sebelumnya.

Pembelajaran berbasis aplikasi ini sangat penting daripada sekadar pemberian pengetahuan yang berfokus pada buku.

Alih-alih menjawab pertanyaan konfirmasi soal pengayaan biasa, menganalisa hingga menemukan kesimpulan berdasarkan sudut pandang dapat melahirkan pemahaman jangka panjang.

Pada tahap ini, guru hanya berperan memberikan penguatan konsep sesuai dengan keilmuan untuk menanamkan konsep yang benar.

Langkah 4: Mengondisikan Kelas

Tahap mengondisikan kelas dilakukan demi memberikan pengalaman belajar yang optimal. Caranya adalah dengan membuat suasana belajar kelas yang nyaman. Ciptakan kehangatan dan  kesantunan namun tetap berwibawa.

Selagi mengoptimalkan suasana kelas, guru dapat mendorong siswa untuk menerapkan pemahaman konsep yang sudah dipelajari untuk diterapkan di kehidupannya.

Dari sederet langkah yang sudah dipaparkan di atas tercermin upaya memaksimalkan potensi yang dimiliki siswa sehingga proses belajar jadi lebih maksimal dan sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Sedangkan guru tetap memberikan pengarahan serta solusi tepat dalam menjaga keberlangsungan belajar.

Itulah tadi informasi mengenai teori belajar dan contohnya dari konstruktivisme sebagai slogan baru dunia pendidikan yang lebih bermakna.

Dapatkan informasi Teori Belajar Konstruktivisme lainnya sebagai referensi demi menciptakan kelas yang optimal bagi siswa.

Halo Bapak/Ibu, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat mengajarnya, ya.

Peserta didik merupakan objek pembelajaran utama di sekolah. Kesuksesan peserta didik dalam belajar, tentu menjadi tanggung jawab semua pihak terkait seperti guru, lingkungan, orang tua, teman, dan sebagainya. 

Sebagai guru, Bapak/Ibu tidak bisa menghalau faktor di luar kewenangan Bapak/Ibu. Oleh karena itu, Bapak/Ibu harus terus berupaya agar peserta didik bisa mendapatkan pengetahuan serta menerapkannya dalam kehidupan. 

Jika peserta didik sudah tidak bisa diberi pembelajaran satu arah, Bapak/Ibu bisa mencoba pembelajaran yang sifatnya membangun atau konstruktivisme, yaitu mereka diminta untuk bereksplorasi dengan media dan bahan ajar yang ada dan aktif untuk menggali informasi di dalamnya. Lantas, seperti apa teori belajar konstruktivisme itu?

Pengertian Teori Belajar Konstruktivisme

Teori belajar konstruktivisme adalah teori belajar yang mengedepankan kegiatan mencipta serta membangun dari sesuatu yang telah dipelajari. Mengapa demikian? 

Kegiatan membangun bisa memacu peserta didik untuk selalu aktif, sehingga kecerdasannya akan meningkat. Lantas, bagaimana pengertian teori konstruktivisme menurut para ahli?

1. Hill

Tindakan mencipta suatu makna dari apa yang sudah dipelajari seseorang.

2. Shymansky

Aktivitas yang aktif, ketika peserta didik melatih sendiri pengetahuannya, mencari tahu apa yang sudah dipelajari, dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide baru dengan kerangka berpikir sendiri.

3. Karli dan Margareta

Proses belajar yang diawali dengan adanya konflik kognitif, sehingga akhirnya pengetahuan dibangun sendiri oleh peserta didik lewat pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

4. Tobin dan Timmons

Pembelajaran berlandaskan pandangan konstruktivisme yang harus memperhatikan empat hal, yakni pengetahuan awal seseorang, belajar lewat pengalaman, interaksi sosial, dan tingkat kepahaman.

5. Samsul Hadi

Sebuah upaya membangun tata susunan hidup berbudaya modern.

Tujuan Teori Belajar Konstruktivisme

Teori belajar konstruktivisme ini dikembangkan dari teori kognitif. Adapun tujuan penggunaan teori ini adalah sebagai berikut.

  1. Membantu peserta didik dalam memahami isi dari materi pembelajaran.
  2. Mengasah kemampuan peserta didik untuk selalu bertanya dan mencari solusi atas pertanyaannya.
  3. Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap suatu konsep secara komprehensif.
  4. Mendorong peserta didik untuk menjadi pemikir aktif.

Langkah-Langkah Teori Belajar Konstruktivisme

Langkah teori belajar ini diuraikan ke dalam empat tahap, yaitu sebagai berikut.

1. Tahap pertama

Pada tahap ini, guru harus bisa memancing peserta didik tentang suatu pokok bahasan atau konsep, misalnya dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang bersifat clickbait di kehidupan sehari-hari. Lalu, Bapak/Ibu bisa mulai membangun komunikasi dua arah agar mereka bersedia memberikan gambaran umumnya.

2. Tahap kedua

Pada tahap ini, Bapak/Ibu meminta peserta didik untuk mencari solusi atau menyelidiki konsep yang telah dipaparkan di tahap pertama. Kegiatan tersebut bisa diisi dengan membaca buku, mencari referensi dari berbagai sumber, atau mengorganisasi ilmu-ilmu yang relevan. Dengan demikian, mereka bisa memenuhi rasa ingin tahunya secara mandiri. Dalam hal ini, peran Bapak/Ibu hanya sebagai fasilitator.

3. Tahap ketiga

Tahap ketiga berisi kegiatan lanjutan dari hasil penyelidikan dan eksplorasi di tahap kedua. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk memberikan pemaparan tentang konsep yang dirumuskan berdasarkan pengetahuan yang telah diperolehnya. Bapak/Ibu juga bisa memberikan penguatan berdasarkan keilmuan yang Bapak/Ibu miliki.

4. Tahap keempat

Untuk mengoptimalkan ketiga tahap sebelumnya, Bapak/Ibu bisa mengondisikan suasana belajar di kelas menjadi lebih hangat, santun, dan penuh wibawa. Dengan demikian, Bapak/Ibu bisa mendorong peserta didik untuk bisa menerapkan pemahaman konseptual yang telah diperolehnya di kehidupan sehari-hari.

Keunggulan Teori Belajar Konstruktivisme

Adapun keunggulan teori belajar konstruktivisme dibandingkan teori belajar lainnya adalah sebagai berikut.

  1. Menuntut keaktifan peserta didik untuk menemukan pengetahuan berdasarkan kematangan kognitifnya.
  2. Teori belajar ini fokus pada kesuksesan peserta didik terhadap sesuatu yang telah ditugaskan.
  3. Peserta didik dituntut untuk berpikir secara sistematis, sehingga bisa membangun pengetahuan secara komprehensif.

Penerapan Teori Belajar Konstruktivisme

Jika Bapak/Ibu ingin menerapkan teori belajar ini di kelas, perhatikan langkah-langkah berikut.

  1. Bapak/Ibu harus mampu membentuk pemikiran peserta didik bahwa bekerja secara mandiri akan menghasilkan kegiatan belajar yang lebih bermakna.
  2. Kembangkan kegiatan inkuiri di semua topik pembelajaran.
  3. Memunculkan rasa keingintahuan peserta didik terhadap suatu permasalahan melalui bertanya.
  4. Membentuk masyarakat belajar atau belajar dengan kelompok-kelompok tertentu.

Contoh Teori Belajar Konstruktivisme

Berikut ini merupakan contoh teori belajar konstruktivisme pada pelajaran Matematika.

Pak Andre merupakan seorang guru Matematika. Saat ini, Matematika Pak Andre di kelas VII memasuki materi Nilai Rata-Rata. Beliau membuat suatu instruksi agar para peserta didik bisa mulai menerapkan teori belajar konstruktivisme di kelas. Untuk menentukan suatu nilai rata-rata, peserta didik diminta mengikuti langkah berikut.

  1. Menyiapkan beberapa menara blok dengan beberapa variasi ketinggian.
  2. Bapak/Ibu bisa meminta peserta didik untuk memotong beberapa menara blok yang lebih tinggi, sesuai kata hati.
  3. Ambil ujung menara blok tertinggi, lalu tempelkan di menara blok terendah. Lakukan hal tersebut sampai ketinggian menara bloknya sama.
  4. Ulangi kegiatan tersebut dengan beberapa perbedaan variabel.

Itulah pembahasan Quipper Blog tentang teori belajar konstruktivisme. Semoga bisa menginspirasi Bapak/Ibu saat akan melakukan pembelajaran di kelas. Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan dan tetap semangat. Pantau terus Quipper Blog untuk tahu informasi terkini seputar dunia pendidikan. Salam Quipper!