Pertanyaan apa saja yang harus dilakukan ketika menilai buku non fiksi?

PENDAHULUAN Pembelajaran Bahasa Indonesia merpakan pembelajaran yang harus diperhitungkan dalam dunia pendidikan, karena

Views 96 Downloads 7 File size 166KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE

Recommend Stories

Citation preview

PENDAHULUAN Pembelajaran Bahasa Indonesia merpakan pembelajaran yang harus diperhitungkan dalam dunia pendidikan, karena dengan belajar bahasa menjadikan kita kaya akan sumber informasi, dengan menguasai bahasa sebagai bahan komunikasi akan membuka jendela kita kepada ragam keilmuan. Salah satu untuk menguasai bahasa tersebut adalah dengan banyaknya membaca yang menjadikan bahan informasi dari segala keilmuan. Merujuk kepada belajar membaca, lebih dipahami untuk bisa membaca yang baik agar segala informasi yang ada didalam bacaan tersebut dapat terserap dengan baik, untuk itulah perlu penguasaan teknik membaca yang efektif agar kita bisa memaknai apa yang dibaca dari bahan bacaan. Proses pembelajaran membaca banyak ragam materi yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia salah satunya yaitu membaca efektif buku fiksi maupun non fiksi. Modul dengan judul Menjadi Pembaca Efektif dibuat untuk bahan pembelajaran agar Anda bisa menjadi seorang pembaca yang lebih efektif dalam menangani sebuah bacaan yang Anda baca.

Di dalam modul ini, anda akan

bertemu dengan materi-materi (1) Membaca dan Membangun unsur pembangun buku non fiksi, (2) Merangkum buku (3) Menelaah unsur buku dan membuat komentar, (4) Mengamati contoh komentar terhadap buku fiksi maupun non fiksi. Adapun tujuan penyajian materi tersebut, dimaksudkan agar setelah anda mempelajarinya, anda mampu membaca dan mengenali unsur pembangun non fiksi, merangkum buku, menelaah unsur buku dan membuat komentar serta mengamati contoh komentar dari buku fiksi maupun non fiksi.

1

2

A. Deskripsi Singkat Modul ini akan memberikan pengetahuan tentang: Membaca dan Mengenali Unsur Pembangun Buku Nonfiksi Merangkum Buku Menelaah Unsur Buku dan Membuat Komentar Mengamati Contoh Komentar Terhadap Buku Fiksi dan Nonfiksi

B. Peta Konsep

KB I Membaca dan Mengenali Unsur pembangun Buku Nonfiksi

KB 2 Merangkum Buku MODUL I Menjadi Pembaca Efektif KB 3 Menelaah Unsur Buku dan Membuat Komentar

KB 4 Mengamati Contoh Komentar Terhadap Buku Fiksi dan Nonfiksi

2

3

C. Manfaat Modul dibuat untuk dijadikan sebagai bahan ajar agar siswa lebih mudah membaca secara efektif dengan materi pembelajaran membaca buku fiksi dan nonfiksi.

D. Tujuan: Siswa mampu membaca dan mengenali unsur pembangun buku. Siswa mampu merangkum buku. Siswa mampu menelaah unsur buku dan membuat komentar Siswa mampu mengamati contoh komentar terhadap buku fiksi dan nonfiksi

3

4

KEGIATAN BELAJAR Menjadi Pembaca Efektif

A. Deskripsi Kompetensi 1. Kompetensi Inti

:

a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. b. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun.,responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia c. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. d. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

4

5

2. Standar Komptensi : 3.1 Memahami dan Menguasai Buku Fiksi dan Non Fiksi

3. Kompetensi Dasar 3.17.

:

Menggli dan menemukan informasi dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca.

4. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.17.1 Menentukan unsur-unsur buku fiksi dan non fiksi 3.17.3 Membuat rangkuman buku fiksi dan non fiksi 3.17.4 Menelaah dan menganalisis unsur buku fiksi dan nonfiksi 3.17.5 Membuat dan mengamati contoh komentar dari buku fiksi dan non fiksi.

5. Materi Pembelajaran

:

a. Lieterasi buku fiksi dan nonfiksi b. Unsur-unsur buku c. Cara membaca buku dengan SQ3R d. Cara membuat rangkuman e. Hubungan antar unsur buku f. Contoh penyusunan tanggapan g. Langkah menyusun tanggapan terhadap buku yang dibaca

5

6

6. Tujuan Pembelajaran Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat: a. Siswa mampu membaca dan mengenali unsur pembangun buku. b. Siswa mampu merangkum buku. c. Siswa mampu menelaah unsur buku dan membuat komentar d. Siswa mampu mengamati contoh komentar terhadap buku fiksi dan nonfiksi

B. URAIAN MATERI 1. a.

Buku Fiksi dan Non Fiksi Literasi Buku Fiksi dan Non Fiksi Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita atau kejadian yang tidak

sebenarnya. Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang disampaikan menurut pendapat/opini/kajian penulis. Dengan kata lain, buku fiksi adalah buku yang di dalamnya berisi cerita rekaan atau khayalan. Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan. Contoh buku fiksi yaitu buku cerita anak, dongeng, novel, cerita pendek (cerpen), fabel, dan komik. Contoh buku nonfiksi yaitu buku pelajaran, buku ensiklopedia, esai, jurnal, dokumenter, biografi, dan laporan ilmiah (makalah, skripsi, tesis, disertasi).

6

7

2.

Unsur-Unsur Buku Fiksi dan Non Fiksi Unsur-unsur buku fiksi meliputi bagian:

a. Cover Buku b. Rincian Sub Bab Buku c. Judul Sub Bab d. Tokoh dan Penokohan e. Tema Cerita f. Bahasa yang digunakan g. Penyajian alur cerita Sedangkan unsur-unsur buku nonfiksi meliputi bagian: a. Cover Buku b. Rincian Sub Bab Buku c. Judul Sub Bab d. Isi Buku e. Cara menyajikan isi buku f. Bahasa yang digunakan g. Sistematika penulisan Dalam hal kegiatan mengomentari buku fiksi dan nonfiksi, unsur-unsur yang tertera di atas merupakan acuan dasar. Boleh saja semua unsur dimasukkan ke dalam komentar, boleh juga hanya sebagian.

3.

CARA MEMBACA BUKU DENGAN METODE SQ3R 7

8

a.

Pengertian SQ3R Zulhidah (2010:34) metode (Survey, Question, Read, Recite, Review)

SQ3R dikembangkan oleh Francis P. Robinson pada tahun 1946 di Universitas Uhio Amerika Serikat. Metode tersebut bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar. Metode ini memberikan langkah-langkah yang konkret dalam berinteraksi dengan informasi yang menghasilkan pada tingkat pemahaman yang tinggi. SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan langkahlangkah mempelajari buku teks (buku pelajaran) yang meliputi sebagai berikut. 1) Survey, maksudnya memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks. 2) Question, maksudnya menyusun daftar pertanyaan yang sesuai dengan wacana. 3) Read, maksudnya membaca wacana secara aktif untuk mencapai pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. 4) Recite, maksudnya menghafal semua jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun atau ditemukan. 5) Review, maksudnya meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun pada langkah kedua dan ketiga. Dalman (2014:189) SQ3R mencakup lima langkah kegiatan secara berurutan, yaitu Survey (penelaahan pendahuluan), Question (tanya), Read (baca), Recite (mengutarakan kembali), Review (mengulang Kembali). Strategi

ini

digunakan untuk meningkatkan kerja memori dalam memahami substansi teks yang dapat mendorong pembaca melakukan pengolahan materi secara lebih mendalam dan luas. Melalui penerapan strategi SQ3R dalam pembelajaran membaca pemahaman, guru dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa terhadap suatu bacaan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu serta memotivasi pengalaman siswa terhadap

8

9

suatu bacaan, menuangkan dalam ide yang dibuat siswa menurut pemahamannya sendiri terhadap suatu bacaan. Laksono (2007:1-3) SQ3R adalah strategi membaca untuk menemukan ide-ide pokok dan pendukung ide pokok juga membantu pembaca dapat mengingat lebih lama. Strategi ini dianggap sebagai strategi membaca yang cukup efektif dan dapat menghasilkan pemahaman yang baik. SQ3R mencakup lima langkah kegiatan secara berurutan, yaitu Survey (penelaahan pendahuluan), Question (bertanya), Read (baca), Recite (mengutarakan kembali), Review (mengulang Kembali). Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi

SQ3R

adalah strategi yang efektif dan sistematis untuk membantu

pembaca dalam menemukan ide pokok dan pendukung ide, serta menghasilkan pemahaman yang baik. SQ3R ini merupakan proses membaca yang terdiri atas lima langkah, yaitu Survey, Question, Read, Recite atau Recall, dan Review. Tujuan utama strategi ini untuk meningkatkan pemahaman atas isi bacaan dan mempertahankan pemahaman tersebut dalam jangka waktu yang lebih panjang.

b.

Manfaat Metode SQ3R Ada beberapa manfaat yang bisa dipetik dari penggunaan metode SQ3R.

Dengan metode ini siswa akan menjadi pembaca aktif dan terarah langsung pada pokok bacaan. Mintowati (2003: 23) menjelaskan manfaat metode SQ3R sebagai berikut. 1) Survey terhadap bacaan akan memberi kemungkinan pada pembaca untuk menentukan apakah bacaan tersebut sesuai dengan keperluannya atau tidak.

9

10

Jika memang bacaan itu diperlukan, tentu pembaca akan meneruskan kegiatan bacanya. Jika tidak, pembaca akan mencari bahan lain yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginannya. 2) Metode SQ3R memberi kesempatan kepada para pembaca untuk berlaku fleksibel. Artinya pengaturan kecepatan membaca untuk setiap bagian bahan bacaan tidaklah harus sama. Pembaca akan memperlambat tempo bacaannya jika menemukan hal-hal yang reletif baru baginya, hal-hal yang memerlukan pemikiran untuk memahaminya, atau mungkin bagian-bagian bacaan yang berisi informasi yang diperlukan pembaca. Sebaliknya, pembaca akan menaikkan tempo kecepatan bacanya, jika bagian-bagian bacaan itu dipandang kurang relevan dengan kebutuhannya atau mungkin bagian tersebut sudah dikenalinya. 3) Metode SQ3R membekali pembaca untuk belajar secara sistematis. 4) Penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran akan menghasilkan pemahaman yang komprehensif, bukan ingatan. Pemahaman yang komprehensif akan bertahan lebih lama tersimpan di dalam otak, daripada sekedar mengingat fakta. 5) Metode SQ3R dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar dengan efektif dan efisien apabila dibandingkan dengan belajar tanpa metode. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan metode SQ3R efektif digunakan untuk menfasilitasi siswa meningkatkan keterampilan dalam membaca. Metode ini menekankan para siswa untuk belajar membaca pemahaman secara sistematis dari awal sampai akhir kegiatan membaca. c. Langkah-Langkah Stategi SQ3R

10

11

Menurut Soedarso dalam Dalman (2014:191-195) kegiatan membaca melalui metode SQ3R terdiri atas lima langkah, yakni survey, question, read, recite, and review. Langkah kegiatan membaca dengan penerapan metode SQ3R secara lengkap dijelaskan sebagai berikut. 1) Langkah 1 : S Survey; Penelitian Pendahuluan Suvey ialah langkah membaca untuk mendapatkan gambaran keseluruhan yang terkandung di dalam bahan yang dibaca. Menurut Soedarso dalam Dalman (2014:199) survey atau prabaca adalah teknik untuk mengenal bahan sebelum membacanya secara lengkap, dilakukan untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum yang akan dibaca dengan maksud, yaitu sebagai berikut. 1). Mempercepat menangkap arti. 2). Mendapat abstrak. 3). Mengetahui ide-ide yang penting. 4). Melihat susunan (organisasi) bahan bacaan tersebut. 5). Mendapatkan minat perhatian yang saksama terhadap bacaan. 6). Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah. 2). Langkah 2 : Q Question (Bertanya) Question ialah langkah yang memerlukan pembaca mengutamakan suatu ciri soal setelah mendapati teks tersebut berkaitan dengan keperluan tugasnya. Bersamaan pada saat survey, ajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu, dengan mengubah judul dan subjudul serta sub dari subjudul menjadi suatu pertanyaan. Gunakan kata-kata siapa, apa, kapan, di mana, atau mengapa (5W1H). Pada waktu membaca buku secara keseluruhan, pertanyaan yang mungkin terlalu umum, tetapi pada saat survei pada bab ke bab pertanyaan-pertanyaan dapat lebih sepesifik. Suatu pertanyaan dapat menimbulkan beberapa pertanyaan lain tentang isi secara lebih mendalam. 3). Langkah 3 : R Read

11

12

Setelah melewati tahap survey dan timbul beberapa pertanyaan yang diharapkan akan mendapat jawaban di bacaan yang dihadapi, langkah berikutnya adalah read (membaca). Pada tahap membaca ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut. a) Jangan membuat catatan-catatan karena akan memperlambat kecepatan membaca dan berbahaya jika hanya merupakan kutipan kata-kata penulisnya saja. b) Jangan membuat tanda-tanda seperti garis bawah pada kata maupun frasanya, acap kali setelah selesai membacanya ternyata salah memilih. Pada tahap membaca ini, konsentrasikan diri untuk mendapatkan ide pokoknya serta mengetahui detail yang penting. Pada tahap ini apa yang dibaca disesuaikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada tahap ke-2 (Question) dan harus memahaminya. 4). Langkah 4 : R Recite atau Recall (Menceritakan Kembali) Setiap selesai membaca berhentilah sejenak. Cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal penting dari bab itu. Pada kesempatan itu, dapat juga membuat catatan seperlunya. Jika mengalami kesulitan, ulangi membaca bab itu sekali lagi. Sebelum menginjak langkah selanjutnya, pastikan empat langkah ini diselesaikan dengan benar. Sekalipun mudah dimengerti, tahap mengutarakan kembali hal-hal yang penting jangan dilewatkan agar tidak mudah lupa. Berapa lama untuk tahap ini? Perlu menyediakan waktu setengah dari waktu untuk membaca. Hal ini bukan merupakan pemborosan waktu, melainkan memang diperlukan untuk tahap ini. Justru pembaca yang hanya membaca

12

13

sekedar membaca itu memboroskan waktu. Sekalipun mengerti apa yang dibaca, tetapi akan segera melupakannya. Oleh sebab itu, pada tahap ini perlu dilakukan dengan baik sehingga pembaca benar-benar memahami apa yang dibacanya. Pada dasarnya, tahap ini adalah kelanjutan dari tahap ke-3 (read). Oleh sebab itu, tahap ini merupakan tahapan-tahapan untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada tahap ke-2 dari teknik SQ3R yang tentu saja telah dibaca jawaban atas pertanyaan tersebut pada tahap ke-3 (read). Jadi, pada tahap ke-4 ini diminta untuk menyampaikan kembali hasil pemahaman membaca degan menggunakan bahasa sendiri. Kegiatan menceritakan kembali isi bacaan ini disebut juga dengan recall yang berfungsi untuk mengingat hal-hal yang telah didapatkan. Walaupun bahan bacaan mudah dipahami, pastikan tahap recite atau mengutarakan kembali isi bacaan ini jangan dilewatkan agar hal-hal penting yang telah didapatkan tidak mudah dilupakan. 5). Langkah 5: R Review Daya ingat seseorang itu terbatas, sekalipun pada waktu membaca 85% kita menguasai isi bacaan, kemampuan kita dalam waktu 8 jam untuk mengingat detail yang penting tinggal 40%. Dalam tempo dua minggu pemahaman kita tinggal 20%. Oleh karena itu, jangan lewatkan langkah terakhir ini, yaitu review. Maksud dari review ini adalah mengulangi kembali setelah membaca teks tersebut. di sini membacanya dengan kecepatan tinggi khususnya membaca halhal penting yang dibutuhkan. Langkah ke-5 dari strategi SQ3R ini sangat penting dilaksanakan oleh pembaca yang akan menggunakan strategi tersebut. Dalam hal ini setelah kita selesai membaca keseluruhan dari apa yang harus dibaca, kita perlu mengulangi 13

14

untuk menelusuri kembali judul-judul dan subjudul serta bagian penting lainnya dengan menemukan pokok penting yang perlu untuk diingat kembali. Tahap ini selain membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga untuk mendapatkan hal-hal penting yang barangkali kita lewati sebelum membaca ulang hal ini. Oleh sebab itu, setelah pembaca menyelesaikan tahap ke-5 (review) ini, pembaca

perlu menulis

kembali

hal-hal

penting

yang belum

sempat

dipaparkannya pada saat ia menyampaikan kembali hasil membacanya pada tahap ke-4 (recaite/recall) dari strategi SQ3R. Dengan demikian, pembaca dapat memperkuat pemahamannya terdapat informasi yang dibacanya. Hal ini pun akan menambah daya ingatnya terhadap apa yang dibacanya.

4.

Merangkum Buku

a.

Pengertian Rangkuman Rangkuman disebut juga sebuah ringkasan. Rangkuman adalah hasil

menyarikan semua gagasan gagasan pokok/intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau pendek. Rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya. b. Langkah Merangkum Berdasarkan Gagasan Pokok Panduan praktis merangkum buku berdasarkan gagasan pokok 1) Bacalah informasi umum buku, seperti judul, pengarang, penerbit. Jika berupa artikel, catat nama pengarang, nama media, tanggal terbit. 2) Ketahui secara umum isi buku melalui daftar isi dan kata pengantar.

14

15

3) Buku yang baik memiliki susunan berpikir yang terurai dengan baik dalam bab dan subbab. Setiap subbab dijabarkan ke dalam paragraf. Setiap paragraf memiliki satu pemikiran utama. 4) Berdasarkan butir (no. 3) maka kita dapat merangkum bacaan dari pokokpokok pikiran yang terdapat dalam setiap paragraf. 5) Merangkum bacaan dapat dilakukan dengan menyusun pokok pikiran atau gagasan utama setiap paragraf. 6) Gagasan setiap paragraf dapat diungkapkan dalam satu kalimat. Merangkum bacaan dapat dilakukan dengan menyusun setiap kalimat yang menjadi gagasan utama/pokok pikiran setiap paragraf ke dalam satu karangan. c.

Langkah Merangkum dengan Pemetaan Pikiran Langkah yang harus dilakukan untuk merangkum dengan pemetaan

pikiran diuraikan berikut. 1) Tulis judul di tengah-tengah kertas dan beri gambar yang sesuai untuk memudahkan mengingat judul tersebut. 2) Buat cabang utama terkait topik tadi misalkan apa definisi mind map, bagaimana otak bekerja, apa itu kesuksesan, latihan apa yang bisa dilakukan dan bagaimana aplikasinya. 3) Teruskan dengan membuat cabang-cabang utama lainnya dan gunakan warna berbeda.

15

16

4) Ingat beri label setiap cabang hanya dengan kata kunci saja. Semakin sedikit semakin baik. Kalian mencatat bukan untuk menghafal melainkan untuk memahami dengan bahasa sendiri. 5) Selanjutnya dari tiap cabang buatsub cabang untuk hal-hal yang saling berhubungan. 6) Gunakan garis-garis lengkung dan alur yang nyaman buat. Tidak ada aturan khusus dalam membuat peta pikiran. 7) Jika ada hal-hal yang berhubungan pada sub yang berbeda, Kalian bisa menarik garis sebagai pengingat adanya kaitan antara kedua hal tersebut. Berikut contoh catatan akhir yang saya buat untuk merangkum buku ke dalam selembar catatan

Dengan pemetaan kamu dapat merinci dan meringkas pokok-pokok isi buku yang kamu baca. Dengan alur-alur yang diberi label kata kunci tertentu dan gambar kamu dapat membayangkan dan memahami keseluruhan rangkuman yang kamu buat tanpa harus menghafal.

16

17

Selain langkah-langkah di atas, dibawah ini juga dijelaskan langkah atau cara yang dilakukan dalam membuat rangkuman buku fiksi maupun nonfiksi adalah sebagai berikut: 1) Membaca teks asli atau mendengarkan naskah yang dibacakan. Dengan membaca maka kita akan mengetaui informasi yang ada di dalamnya. Dalam merangkum, membaca adalah kegiata pokok utama yang harus dilakukan sebelum membuat rangkuman. Hal ini akan memudahkan kita untuk mengingat, memahami, dan mengerti akan isi naskah. Sehingga akan mempermudah ketika membuat rangkuman. 2) Tentukan ide pokok pada tiap paragraf. Pada tahap kedua, setelah membaca teks atau mendengarkan isi teks, selanjutnya ialah menentukan gagasan atau ide poko para tiap-tiap paragraf (naskah teks) atau menentukan isi pokok dari naskah yang dibacakan. Setelah memperoleh ide pokok, rangkuman dapat dibuat dengan mengembangkan ide pokok dengan bahasa sendiri (bahasa yang lebih sederhana) dibanding dengan teks. (biasanya buku-buku teks pelajaran menggunakan bahasa yang sulit dipahami). 3) Menulis rangkuman. Setelah memahami isi teks dan menentukan ide pokok, langkah selanjutnya ialah membuat rangkuman. Ingat, rangkuman adalah ringasan, tulislah yang menjadi teks pokok yang memang harus ditulis (ide pokok).

17

18

Pengembangan seperti pada langkah kedua dapat dilakukan untuk memperjelas ide pokok. Rangkuman disusun secara kronologis. 4) Membaca kembali rangkuman yang telah dibuat. Setelah selesai membuat rangkuman, maka bacalah kembali rangkuman yang telah dibuat. hal ini untuk mengantisipasi adanya ide pokok atau informasi penting lainnya yang belum ditulis.

5.

Hubungan Antar Unsur Buku Fiksi / Non Fiksi Dengan mengamati setiap unsur yang yang terkandung di dalam buku fiksi

dan nonfiksi, kita dapat menyimpulkan bahwa sebagian unsur memiliki kesamaan dan sebagian yang lain berbeda. Unsur yang sama-sama dimiliki baik buku fiksi maupun buku nonfiksi yaitu: Sampul / Cover Sub Bab Judul Sub Bab Dalam

hal

perbedaan,

buku

nonfiksi

memiliki

isi

yang

ilmiah/aktual/faktual, disajikan dengan bahasa baku, dan memiliki sistematika penulisan standar. Sedangkan buku fiksi memiliki tokoh dan penokohan sebagai pelaku cerita, didukung dengan tema, disajikan dengan bahasa variatif (biasanya tidak baku), dan dilengkapi dengan alur cerita yang beraneka ragam. a.

Contoh Penyusunan Tanggapan Pertama, membaca buku. Siswa, mahasiswa, atau siapa pun yang

berkecimpung dalam menyusun tanggapan buku sebaiknya telah membaca

18

19

seluruh isi buku dengan penuh ketelitian dan kecermatan sehingga mudah untuk menangkap makna yang terkandung di dalam buku tersebut. Hal ini menjadi pondasi utama sebelum melakukan proses selanjutnya. Melalui tahapan ini pula, pembentukan kerangka berpikir dimulai dan topik-topik yang menjadi perhatian telah tergambar secara garis besar di dalam memori. Oleh karena itu, seorang penyusun tanggapan buku atau resensi membutuhkan waktu yang cukup untuk benar-benar menyatu dengan isi buku seolah-olah telah hadir dalam ritme kata demi kata dan lembar demi lembar pada buku yang dibaca. Kedua, menentukan unsur-unsur tanggapan buku. Di bagian ini, seorang penyusun tanggapan buku perlu memutuskan unsur-unsur buku yang akan dijadikan acuan tanggapan meliputi meliputi kelebihan/keunggulan buku, kelemahan/kekurangan buku, gaya bahasa, struktur kalimat, ejaan, diksi (pilihan kata), dan ilustrasi. Setelah itu, membuat anotasi (catatan kecil) berupa poin-poin inti di setiap unsur buku. Kemudian, mengembangkan seluruh poin-poin anotasi menjadi paragraf lengkap yang utuh dengan memperhatikan kohesi dan koherensi bahasa yang digunakan. Ketiga, melakukan penyuntingan. Setelah seluruh tanggapan selesai disusun, maka proses penyuntingan dapat dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memeriksa kembali kesempurnaan penulisan. Tentu dipahami bahwa tiada manusia yang benar-benar sempurna, begitu juga seorang pemberi tanggapan. Oleh karena itu, melalui kegiatan penyuntingan, segala kelemahan dalam penulisan dapat diperbaiki dan diedit sebaik mungkin sebagai tahapan finalisasi. Untuk hasil yang lebih baik, boleh juga meminta bantuan editing dari seorang

19

20

ahli. Seorang penulis buku bahkan tidak jarang meminta penulis-penulis lain atau pembacanya sendiri untuk memberi tanggapan objektif terhadap karya yang dibuatnya. Hasilnya, berawal dari sebuah buku tercipta sebuah karya baru berupa buku tanggapan yang bernilai jual. Sebagai penutup, perlu diketahui bahwa tanggapan buku merupakan bagian terpenting dari resensi. Sedangkan resensi bersama dengan kritik sastra, esai, dan ringkasan termaktub sebagai hal yang dapat dilakukan untuk menilai keunggulan dan kelemahan karya sastra. Pembahasan lengkap untuk materi ini akan dibahas pada tulisan berikutnya. b.

Langkah Menyusun Tanggapan terhadap Buku yang dibaca

1) Jenis Buku Jenis/bentuk buku itu apakah roman, novel, biografi, atau yang lain. Selain itu seorang resentator menyebutkan juga buku termasuk buku fiksi atau nonfiksi. 2) Keaslian Ide Buku itu apakah benar-benar merupakan karya asli dari pengarangnya atau merupakan jiplakan dari buku lain yang pernah terbit. 3) Bentuk Bagaimana mengenai bentuk atau format dari buku itu. Apakah bentuknya, kertas, ilustrasi cover, jenis huruf yang dipakai, dan sebagainya. 4) Isi dan Bahasa

20

21

Dilihat dari segi isi, resentator perlu memperhatikan unsur-unsur intrinsiknya, yaitu tentang tema, alur, perwatakan, sudut pandang dan sebagainya. Bahasa dalam buku itu dapat ditinjau dari segi struktur kalimat, gaya bahasa/style, ungkapan dan lain-lain. Apakah bahasa yang digunakan memakai bahasa sehari-hari yang segar tidak menjemukan, mudah dimengerti oleh pembaca, dan sebagainya. Mudah dipahami atau sukar diterima pembaca. Pengujian materi mendapat perhatian juga dari resentator. 5) Simpulan Akhirnya seorang penulis resensi harus dapat menyimpulkan, apakah buku itu baik dan perlu dibaca atau tidak dengan cara: a. menulis data buku yang dibaca, b. menulis ikhtisar isi buku, c. mendaftar butir-butir yang merupakan kelebihan dan kekurangan buku, d. menuliskan pendapat pribadi sebagai tanggapan atau isi buku, dan e. memadukan ikhtisar dan tanggapan pribadi ke dalam tulisan yang utuh. Sebuah resensi harus memuat hal-hal sebagai berikut : a. Data buku atau identitas buku

21

22

1) Judul buku, jika buku yang akan kamu resensi adalah buku terjemahan, akan lebih baik jika kamu menuliskan judul asli buku tersebut. 2) Penulis atau pengarang, jika buku yang diresensi adalah buku terjemahan, kamu harus menyebutkan penulis buku asli dan penerjemah. 3) Nama penerbit 4) Cetakan dan tahun terbit 5) Tebal buku dan jumlah halaman b. Judul Resensi Judul resensi boleh sama dengan judul buku, tetapi tetap dalam konteks buku itu. c. Ikhtisar Isi Buku Dalam meresensi buku, seorang peresensi harus menulis buku yang hendak diresensi. Ikhtisar adalah bentuk singkat dari suatu karangan atau rangkuman. Ikhtisar merupakan bentuk singkat karangan yang tidak mempertahankan urutan karangan atau buku asli, sedangkan ringkasan harus sesuai dengan urutan karangan atau buku aslinya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat ikhtisar isi buku adalah sebagai berikut. 1) Membaca naskah/buku asli, penulis ikhtisar harus membaca buku asli secara keseluruhan untuk mengetahui gambaran umum, maksud, dan sudut pandang pengarang.

22

23

2) Mencatat gagasan pokok dan isi pokok setiap bab 3) Membuat reproduksi atau menulis kembali gagasan yang dianggap penting ke dalam karangan singkat yang mempunyai satu kesatuan yang padu. d. Kelebihan

dan

Kekurangan

Buku,

penulis

resensi

harus

memberikan penilaian mengenai kelebihan dan kelemahan buku yang disertai dengan ulasan secara objektif. e. Kesimpulan, penulis resensi harus mengemukakan apa yang diperolehnya dari buku yang diresensi dan imbauan kepada pembaca. Jangan lupa cantumkan nama kamu selaku peresensi.

6.

Menelaah Unsur Buku dan Membuat Komentar Pada bagian ini kamu akan belajar menelaah hubungan unsur buku dan

penggunaannya dalam membuat komentar buku. Selamat belajar mengomentari dengan jujur dan santun! a.

Unsur-unsur Buku Fiksi dan Nonfiksi yang Dapat Dikomentari

Unsur Buku Nonfiksi yang dapat dikomentari 1) Bagian cover buku 2) Rincian subbab buku 3) Judul subbab 4) Isi buku 5) Cara menyajikan isi buku 6) Bahasa yang digunakan

23

24

7) Sistematika Unsur Buku Fiksi 1) Bagian cover buk 2) Rincian subbab buku 3) Judul subbab 4) Tokok dan penokohan 5) Tema cerit 6) Bahasa yang digunakan 7) Penyajian alur cerita b.

Pertanyaan Pemandu untuk Mengomentari Mengomentari isi buku sebenarnya adalah bagian dari kegiatan membuat

resensi buku yang akan dipelajari di kelas yang lebih tinggi.Yangdinilai adalah segi kelebihan dan kekurangan buku Hal-hal yang bisa dikomentari padabuku fiksi dan nonfiksi di paparkan berikut : Langkah untuk dapat menilai buku nonfiksi adalah dengan membaca buku yang akan dinilai. Saat membaca, jawablah pertanyaan berikut: Apa judul dan tema buku? Apa bidang ilmu yang dibahas dalam buku? Apa garis besar isi buku? Apa isi tiap bab? Apakah buku ditunjang oleh gambar/foto, ilustrasi, tabel. grafik? Apakah cukup membantu memperjelas? Bagaimana penulis merinci menjadi subbab buku? Apakah sistematika mudah diikuti?

24

25

Apakah bahasanya mudah dipahami? Bagaimana penulis membuka dan mengakhiri tulisannya? Buku fiksi Langkah untuk dapat menilai buku fiksi adalah dengan membaca buku yang akan dinilai. Saat membaca, jawablah pertanyaan berikut: Bagaimana judul dan tema dikembangkan? Apakah ada keunikan? Bagaimana pengarang mengembangkan latar cerita? Bagaimana pengarang mengembangkan tokoh dan watak tokoh? Bagaimana pilihan kata yang digunakan pengarang? Apakah kalimat-kalimatnya memiliki keunikan dan kekuatan untuk membangun cerita? Tokoh mana yang paling kamu sukai dan mengapa?

7.

Mengamati Contoh Komentar Terhadap Buku Fiksi dan Nonfik

Membuat Contoh Pujian terhadap Buku Buku ini wujud kepedulian penulis untuk mempromosikan keindahan alam Indonesia.. Membaca buku ini seakan berpetualang ke seluruh wilayah Indonesia yang indah Mengomentari Kekurangan Buku Fiksi dan Nonfiksi Sedikit kelemahan buku ini adalah penggunaan istlah-istilah lokal yang cukup banyak sehingga mengganggu pemahaman pembaca yang belum memahami daerah tersebut

25

26

Ada sedikit ketidaklogisan cara pengarang memunculkan tokoh ...

C.

Rangkuman 1. Buku terbagi ke dalam dua bagian yaitu buku fiksi maupun non fiksi 2. Buku fiksi merupakan buku cerita yang tidak sebenarnya 3. Buku non fiksi merupakan buku yang berisikan cerita yang sebenarnya. 4. Unsur buku fiksi meliputi cover, rincian sub, judul, tokoh, tema, bahasa dan alur. 5. Unsur buku non fiksi meliputi cover, rincian sub, judul sub, isi, cara penyajian, bahasa, dan sistematika 6. Salah satu cara membaca efektif yaitu dengan metode SQ3R 7. Langkah mempelajari buku dengan metode SQ3R yaitu dengan survey, question, read dan recite. 8. Rangkuman merupakan sebuah ringkasan. 9. Langkah merangkum meliputi membaca, mengetahui secara umum isi buku, menjabarkan ide pokok dari setiap bab.

D.

Tes Formatif 1. Berbagai jenis buku fiksi dan nonfiksi dapat kita replikasi dalam bentuk ..... a. Artikel b. Sinopsis c. Resensi d. Prosa 2. Resensi adalah kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah ...... a. Keterampilan b. Karya 26

27

c. Kerajinan d. Nilai 3. Biasanya, buku-buku nonfiksi dibuat oleh ........ dibidangnya yang ingin menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. a. Perorangan b. Profesional c. Masyarakat umum d. Penulis 4. Berikut ini termasuk tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan resensi buku fiksi dan buku nonfiksi, kecuali ....... a. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum

5.

6.

7.

8.

dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas. b. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang di resensi c. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan. d. Memberi penilaian pada karya yang dibuat sendiri Buku motivasi biasanya dibuat oleh .... a. Motivator b. Editor c. Komentator d. Pengamat Novel termasuk dalam jenis buku ... a. Fiksi b. Nonfiksi c. Bacaan d. Teks pelajaran Buku nonfiksi tentang bisnis biasanya dibuat oleh .... a. Komentator b. Editor c. Pembisnis sukses d. Penulis buku Buku fiksi merupakan buku yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat

berdasarkan ... a. Kenyataan b. Kesuksesan seseorang c. Khayalan atau imajinasi pengarang d. Ide penulis 9. Berikut ini termasuk hal-hal yang harus dicantumkan dalam penyusunan data buku untuk keperluan resensi, kecuali... a. Judul buku b. Pengarang c. Kelebihan dan kelemahan buku 27

28

d. Penerbit 10. Berikut ini termasuk hal-hal yang harus diperhatikan dalam merepleksi isi buku ilmiah dalam bentuk resensi, kecuali .. a. Cari dan tetnukan buku ilmiah yang akan dibuat resensi b. Catatlah identitas buku yang akan diresensi c. Catat dan pahami tujuan dari latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata pengantar atau pendahuluan buku d. Tentukan kriteria umur pembaca 11. Berikut ini termasuk hal-hal yang dibahas pada bagian isi resensi buku ilmiah, kecuali.. a. Sinopsis b. Ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya c. Keunggulan dan kelemahan buku d. Menilai hasil karya 12. Perhatikan kutipan cerpen berikut! Sehabis menggendong Tamara punggungku rasanya ingin copot. Benar juga kata Tamara badannya berat. Tapi, tidak apalah daripada sahabat aku Tamara gak pulang ke rumah. nilai yang terkandung dari kutipan cerpen tersebut adalah ... a. Nilai pendidikan b. Nilai budaya c. Nilai sosial d. Nilai agama Jawaban : 1. C. Resensi 2. B. karya 3. B. profesional 4. D. memberi penilaian pada karya yang dibuat sendiri 5. A. Motivator 6. A. Fiksi 7. C. Pembisnis sukses 8. C. Khayalan atau imajinasi pengarang 9. C. Kelebihan dan kelemahan buku 10. D. Tentukan kriteria umur pembaca 11. D. Menilai hasil karya 12. C. Nilai sosial

28

29

E. Daftar Pustaka Dalman. (2014). Menulis Karya Ilmiah. Depok: Rajagrafindo Persada. Laksono, (2007). Pembelajaran Kesusastraan. Jakarta: Rineka Cipta. Mintowati. (2003). Tata Bahasa. Jakarta: Depdiknas Zulhidah. (2010). Pembelajaran Aktif, Efektif, dan Menyenangkan. Jakarta: Rineka Cipta.

29