Pernyataan di bawah ini yang tidak terkait dengan sumpah palapa adalah

KOMPAS.com - Sumpah palapa adalah sumpah yang diikrarkan oleh Patih Gajah Mada.

Sumpah itu berbunyi "Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palap."

Artinya, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa."

Sumpah itu diucapkan Gajah Mada saat upacara pengangkatan menjadi Patih Amangkubumi Majapahit.

Sosok Gajah Mada

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), Gajah Mada diyakini telah menyatukan seluruh kepulauan. Ia dikenal sebagai orang yang fasih, tajam bicaranya, jujur dan berpikir jernih.

Baca juga: Sumpah Palapa Gajah Mada, Apa Sebenarnya Maknanya?

Ia dilahirkan sebagai orang biasa. Puncaknya, ia naik jabatan atas kecerdasan dan kesetiaannya kepada Raja Jayanagara yang berkuasa waktu itu.

Gajah Mada adalah seorang ksatria dan punya kegigihan untuk bisa mempersatukan Nusantara. Ia juga rendah hati, rajin berpikir, dan sungguh-sungguh.

Masa Keemasan

Sumpah Patih Gajah Mada yang ingin menaklukan seluruh kepulauan Majapahit banyak diejek para menteri-menteri Kerajaan Majapahit.

Penyatuan Nusantara ini mampu dilaksanakan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk atau selama masa jabatan 21 tahun (1336-1357).

Gajah Mada dengan gigih mampu mewujudkan sumpahnya itu. Dibantu oleh Adityawarman dan Laksamana Nala yang memimpin angkatan laut Kerajaan Majapahit bertugas mengawasi perairan.

Baca juga: Bhayangkara Dipilih dari Nama Pasukan Elite Majapahit Pimpinan Mahapatih Gajah Mada

Majapahit memiliki hubungan yang baik dengan kerajaan-kerajaan luar negeri, seperti Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan dan Vietnam.

Dalam hubungan ini Majapahit mengenal motto Mitreka Satata, yang artinyaa negara sahabat.

Dilansir Kompas.com (8/7/2013), ikrar itu diucap karena keinginan Gajah Mada untuk membendung pengaruh kerajaan-kerajaan Asia Tenggara di Kepulauan Nusantara.

Nusantara itu harusnya berada di bawah kekuasaan kerajaan yang ada di dalamnya bukan kerajaan lain di daratan Asia Tenggara.

Gajah Mada meninggal pada tahun saka 1290 menurt kitab Pararaton, tapi pada Nagarakertagama meninggal tahun saka 1286.

Gajah Mada meninggalkan nama harum di Nusantara.

Baca juga: Struktur Bata Kuno Diduga Candi Pra Majapahit Ditemukan di Kota Batu

Dijadikan nama satelit

Sumpah Palapa dijadikan sebagai nama satelit, yakni Satelit Palapa. Satelit ini diluncurkan pada 8 Juli 1976 oleh roket Amerika Serikat.

Dilansir Kompas.com (9/7/2018), satelit palapa ini dirancang khusus untuk memaksimalkan pancara sinyal di wilayah Indonesia.

Jangkauan satelit ini sampai ke luar negeri, seperti Malaysia, Philipina, Singapura, dan Thailand.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

KOMPAS.com - Sumpah Palapa atau Amukti Palapa, merupakan sumpah yang diucapkan Mahapatih Gajah Mada dan menjadi awal kejayaan Kerajaan Majapahit.

Sumpah Palapa menjadi manifestasi program kerja politik Gajah Mada saat diangkat menjadi patih.

Jabatan patih sendiri diberikan kepada Gajah Mada atas jasanya meredam pemberontakan saat menjadi kepala pasukan elite Bhayangkara.

Bukti autentik yang menyebutkan adanya Sumpah Palapa ini yaitu Kitab Pararaton. Meski pun, kitab ini tidak menuliskan secara gamblan bahwa Amukti Palapa merupakan sumpah.

Baca juga: Gajah Mada: Asal-usul, Tempat Lahir, Kisah Hidup, dan Isi Sumpah Palapa

Isi dan Makna Sumpah Palapa

Adapun isi Sumpah Palapa berbunyi:

“Lamun huwus kalah Nuswantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palap.

Artinya: "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa."

Beberapa pakar mencoba menjelaskan makna Sumpah Palapa ini. Seperti Munandar (2010) menyebutkan amukti palapa berarti “memakan buah palapa”.

Dalam hal ini, wujud buah palapa sudah diketahui, namun belum jelas bagaimana bentuk dan rasanya.

Sementara Zoetmulder (2006) menjelaskan kata palapa dalam amukti palapa itu sama halnya dengan kata palapan atau palapa dalam bahasa Jawa kuno.

Palapan secara bahasa berarti sifat yang menarik, memikat hati, dan mendatangkan kebaikan.

Kata palapan ini juga dimaknai sebagai kesenangan atau istirahat yang dinikmati seseorang setelah mengerjakan tugas-tugasnya.

Sementara Muhammad Yamin dalam buku Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara memberikan penjelasan yang lebin rinci terkait makna Sumpah Palapa.

Menurutnya, Sumpah Palapa berarti Gajah Mada memberikan batasan dan pantangan pada dirinya untuk tidak bersenang-senang sebelum berhasil mencapai cita-cita demi negara.

Sebab Sumpah Palapa Diucapkan

Lihat Foto

kompasiana

Kitab Pararaton.

Sebelum menjadi Mahapatih, Gajah Mada merupakan seorang kepala pasukan elite Majapahit yang disebut dengan nama Bhayangkara.

Baca juga: Makna Sumpah Palapa

Saat itu, Majapahit dilanda berbagai pemberontakan. Salah satu pemberontakan dilakukan oleh Ra Kuti.

Pemberontakan Ra Kuti termasuk pemberontakan besar. Akibat pemberontakan ini, raja harus mengungsi ke Badander.

Namun pada akhirnya pemberontakan itu berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada, dan raja pun bisa kembali ke Istana.

Dalam Pararaton disebutkan, Gajah Mada berhenti sebagai kepala pasukan Bhayangkara usai memadamkan pemberontakan.

Selang dua bulan kemudian, Gajah Mada diangkat menjadi patih di Kahuripan selama dua tahun.

Berikutnya terjadi lagi pemberontakan di Majapahit. Lagi-lagi, Gajah Mada berhasil memadamkan pemberontakannya itu.

Saat itu, Majapahit berada di bawah kekuasaan Ratu Tribuwana Tunggadewi. Sang ratu lantas melantik Gajah Mada menjadi Patih Amangkhubumi.

Saat pelantikan itulah Gajah Mada mengucapkan Amukti Palapa atau Sumpah Palapa.

Sumpah tersebut membuat Gajah Mada mendapat cibiran dari para menteri dan pembesar kerajaan yang mendengarnya.

Bahkan, Arya Tadah yang merupakan Mahapatih sebelum Gajah Mada juga ikut menertawakan.

Penertawaan itu tidak lain hanya karena ucapan Gajah Mada amat berat dan mustahil diwujudkan.

Namun, sikap para pembesar itu justru menjadi cambuk bagi Gajah Mada untuk mewujudkan para yang sudah diucapkan.

Kata Nusantara di Sumpah Palapa

Lihat Foto

Civilization V

Ilustrasi Gajah Mada dalam game Civilization V

Dalam isi Sumpah Palapa, Gajah Mada dengan tegas mengucapkan akan mengalahkan wilayah “Nuswantara” atau Nusantara.

Adapun Nusantara terdiri dari dua kata, yaitu nusa yang artinya pulau, dan antara yang artinya seberang.

Baca juga: Trowulan dan Jejak Kedaton Majapahit yang Belum Tersingkap

Secara politis, Nusantara adalah gugusan pulau yang terdapat di benua Asia dan Australia, bahkan sampai Semenanjung Malaya.

Namun jika melihat konteks yang dibicarakan Gajah Mada, Nusantara merujuk kepada nama-nama daerah yang disebutnya.

Nama-nama daerah itu antara lain Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik.

Daerah-daerah tersebut diketahui berada di luar Pulau Jawa, dan itu yang dimaksud Nusantara.

Bahkan, sebagian wilayah Jawa seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur justru saat itu tidak termasuk dalam Nusantara yang dimaksud Gajah Mada.

Sumber:Kompas.com

Jurnalfahum.uinsby.ac.id

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Untuk satelit, lihat Satelit Palapa.

Untuk kegunaan lain, lihat Palapa.

Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan/sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, tahun 1258 Saka (1336 M).[1]

Relief di Monas, menggambarkan Gajah Mada menyerukan Sumpah Palapa.

Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi :

Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".

Terjemahannya:

Kamu Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Kamu Gajah Mada, "Jika telah menundukkan seluruh Nusantara dibawah kekuasaan Majapahit, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa".

Dari isi naskah ini dapat diketahui bahwa pada masa diangkatnya Gajah Mada, sebagian wilayah Nusantara yang disebutkan pada sumpahnya belum dikuasai Majapahit.

Berikut arti nama-nama tempat yang dimaksud dalam Sumpah Palapa:[2]

  • Gurun = Kerajaan Gurun, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat
  • Seran = Kerajaan Seran, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat
  • Tanjung Pura = Kerajaan Tanjungpura, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat
  • Haru = Kerajaan Aru, Kabupaten Karo, Sumatra Utara
  • Pahang = Pahang, Malaysia
  • Dompo = Kerajaan Dompo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat
  • Bali = Pulau Bali
  • Sunda = Kerajaan Sunda
  • Palembang = Palembang atau Sriwijaya
  • Tumasik = Singapura
  • Kakawin Nagarakretagama
  • Kidung Sunda

  1. ^ Sita W. Dewi (9 April 2013). "Tracing the glory of Majapahit". The Jakarta Post. Diakses tanggal 5 February 2015. 
  2. ^ "Bakamla Akan Kunjungi Titik Maritim yang Terucap di Sumpah Palapa Patih Gajah Mada". Badan Keamanan Laut Republik Indonesia. 26 Mei 2015. Diakses tanggal 26 Maret 2020. 

 

Artikel bertopik Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumpah_Palapa&oldid=21171797"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA