Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 2 23 Gambar 2.1 Susi Susanti Sumber: http://media- 2.web.britannica.com/ Bulu tangkis merupakan olahraga permainan perorangan yang dilakukan di lapangan segi empat yang dipisahkan dengan sebuah jaring atau net yang dipasang di tengah lapangan. Alat yang dipukul adalah shuttle cock dan alat pemukulnya berupa raket dan untuk memulai permainan dimulai dengan pukulan servis dengan arah menyilang (di- agonal). Bulu tangkis dalam permainannya setiap setnya terdiri dari 21 point, dimana salah satu pemain yang mendapat nilai 21 dinyatakan pemenang pada set itu. Bilamana pemain mendapat nilai 20 20 maka untuk menyelesaikan pada set itu dicari selisih 2 point dan hitungannya dengan sistem rally point, keadaan tersebut disebut deuce . Permainan bulu tangkis dapat dimainkan dengan tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Untuk menjadi pemain yang berkualitas seorang pemain harus bisa memadu- kan kombinasi teknik pukulan, gerak kaki, fisik yang baik serta emosional yang terkendali serta kematangan juara. Susi Susanti sebagai manager Uber Cup 2008 memiliki semua persyaratan yang diperlukan itu. Pemain tersebut memiliki olah kaki dan kelenturan tubuh yang baik serta berbagai jenis pukulan yang me- madai. Prestasi Susi Susanti sebagai perebut medali emas pertama kali di Pesta Olympiade Barcelona 1992 adalah bukti bahwa Susi Bab 2 Permainan dan Olahraga Bola Kecil Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat: mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar bulu tangkis dengan koordinasi yang baik (servis, pengembalian servis, pukulan net, drop shot , smes dan pengembalian smes mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar tenis meja dengan koordinasi yang baik (memegang bet, servis, pukulan, dan smes) mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar dengan koordinasi yang baik (memegang alat pemukul (stik), melempar dan menangkap bola, teknik dasar memukul bola) menerapkan nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat, dan peralatan |