Perkembangan teknologi persenjataan pada masa Perang Dunia 2

Perlombaan senjata atau Perlombaan Senjata Nuklir adalah persaingan dalam memperoleh kekuatan supremasi dalam perang nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet beserta sekutu masing masing selama Perang Dingin. Selama periode ini, Amerika serikat dan Uni Sovyet dan negara-negara sekutunya mengembangkan hulu ledak nuklir, sekalipun perang secara terbuka tidak benar-benar terjadi.

Perkembangan teknologi persenjataan pada masa Perang Dunia 2
More than 100 US-built missiles having the capability to strike Moscow with nuclear warheads were deployed in Italy and Turkey in 1961

Pada tanggal 1 Januari 1959, pemerintah Kuba jatuh ke tangan revolusioner komunis, mendorong Fidel Castro ke tampuk kekuasaan. Uni Soviet mendukung dan mengakui pemerintahan Castro pada 10 Januari. Amerika Serikat mulai memboikot gula Kuba, mendorong Uni Soviet mulai membeli dalam jumlah besar gula kuba untuk mendukung ekonomi Kuba dengan imbalan bahan bakar dan akhirnya menempatkan rudal balistik nuklir di tanah Kuba. Rudal ini akan mampu mencapai Amerika Serikat dengan sangat cepat. Pada tanggal 14 Oktober 1962, sebuah pesawat mata-mata Amerika menemukan situs rudal nuklir yang sedang dibangun di Kuba.[17]

Presiden Kennedy memerintahkan blokade laut di sekitar Kuba dan semua pasukan militer kestatus darurat DEFCON 3. Ketika ketegangan meningkat, Kennedy akhirnya memerintahkan pasukan militer AS ke status DEFCON 2. Status darurat tertinggi yang mendekati perang nuklir. Para pemimpin Amerika Serikat dan Uni Soviet bekerja keras untuk mencapai kesepakatan yang damai menghindari kehancuran masal, akhirnya, pada 28 Oktober 1962, melalui banyak diskusi antara AS dan pejabat Soviet, Khrushchev mengumumkan bahwa Uni Soviet akan menarik semua rudal dari Kuba. Tidak lama kemudian, AS secara diam-diam menarik semua rudal nuklir dari Turki, yang mengancam Soviet. Penarikan AS atas Rudal Jupiter dari Turki sangat dirahasiakan selama beberapa dekade setelahnya.[18]

PerjanjianSunting

Pada 10 Oktober 1963, Perjanjian Larangan Uji Coba Terbatas (LTBT) ditandatangani. Ini adalah kesepakatan antara AS, Uni Soviet, dan Inggris, yang secara signifikan membatasi pengujian nuklir. Semua pengujian nuklir atmosfer, bawah air, dan luar angkasa disetujui untuk dihentikan, tetapi pengujian masih diizinkan secara rahasia. 113 negara lainya juga telah menandatangani perjanjian nuklir ini sejak 1963.[19] Perjanjian SALT I yang ditandatangani pada Mei 1972 menghasilkan kesepakatan atas dua dokumen penting. Ini adalah Perjanjian Rudal Anti-Balistik (Perjanjian ABM) dan Perjanjian Sementara tentang Batasan Senjata Serangan Strategis.[20] Perjanjian ABM membatasi setiap negara dalam pengembangan rudal balistik nuklir.Perjanjian juga membekukan jumlah rudal balistik antarbenua (ICBM) dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) di setiap negara pada level saat ini selama lima tahun. Namun, SALT I gagal menjelaskan berapa banyak hulu ledak nuklir yang dapat ditempatkan pada satu rudal. sehingga Selama 10 tahun berikutnya, Uni Soviet dan AS menambahkan 12.000 hulu ledak nuklir ke persenjataan.

Pada tanggal 18 Juni 1979, perjanjian SALT II ditandatangani di Wina. Perjanjian ini membatasi persenjataan dan teknologi nuklir kedua belah pihak. Namun, akibat invasi Uni Soviet ke Afghanistan pada Desember 1979, Senat Amerika Serikat menolak meratifikasi perjanjian SALT II sehingga mengakhiri negosiasi perjanjian. [21]

Pada tahun 1991, (Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis) perjanjian antara AS dan Uni Soviet, untuk mengurangi jumlah dan membatasi kemampuan pembatasan senjata ofensif strategis.

Akhir Perang DinginSunting

Selama pertengahan 1980-an, hubungan AS-Soviet meningkat secara signifikan, Mikhail Gorbachev mengambil alih kendali Uni Soviet mengumumkan era baru perestroika dan glasnost, yang masing-masing berarti restrukturisasi dan keterbukaan. Perjanjian Pasukan Nuklir Menengah (INF) ditandatangani pada 8 Desember 1987 di Washington, yang menghapuskan seluruh kelas senjata nuklir.[22]

ReferensiSunting

  1. ^ "Key Issues: Nuclear Weapons: History: Pre Cold War: Manhattan Project". nuclearfiles.org.
  2. ^ "The Soviet Nuclear Weapons Program". nuclearweaponarchive.org.
  3. ^ The Potsdam Conference between allied forces Diarsipkan 2007-10-24 di Wayback Machine.
  4. ^ "Atomic Bomb: Decision - Truman Tells Stalin, July 24, 1945". dannen.com.
  5. ^ "Key Issues: Nuclear Weapons: History: Pre Cold War: Manhattan Project". nuclearfiles.org.
  6. ^ "The Beginnings of the Cold War". Diakses tanggal 24 November 2012.
  7. ^ "Operation Crossroads". Diakses tanggal 24 November 2012.
  8. ^ "The Mike Test". Diakses tanggal 24 November 2012.
  9. ^ "The Soviet Atomic Bomb". Diakses tanggal 24 November 2012.
  10. ^ "The Bravo Test".
  11. ^ "The Soviet Response".
  12. ^ Gerald Segal, The Simon & Schuster Guide to the World Today, (Simon & Schuster, 1987), p.82
  13. ^ Edwin Bacon, Mark Sandle, "Brezhnev Reconsidered", Studies in Russian and East European History and Society (Palgrave Macmillan, 2003)
  14. ^ "United Kingdom Nuclear Forces". fas.org.
  15. ^ "China Nuclear Forces". fas.org.
  16. ^ "France Nuclear Forces". fas.org.
  17. ^ "Cuban Missile Crisis".
  18. ^ "Cuban Missile Crisis".
  19. ^ "Limited Test Ban Treaty".
  20. ^ "Easing the Tensions".
  21. ^ "The Arms Race Resumes".
  22. ^ "The End of the Cold War".
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perlombaan_senjata&oldid=18926706"