Peristiwa apa yang menandakan bahwa Jepang menyerah kepada Sekutu?

Peristiwa apa yang menandakan bahwa Jepang menyerah kepada Sekutu?

Peristiwa apa yang menandakan bahwa Jepang menyerah kepada Sekutu?

Penulis: Ilham Choirul Anwar
Jumat, 13 Agustus 2021 09:00 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Peristiwa apa yang menandakan bahwa Jepang menyerah kepada Sekutu?
Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu usai mendapatkan dua kali ledakan bom nuklir.

tirto.id - Jepang memutuskan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 agustus 1945. Penyataan kekalahan Jepang ini disampaikan langsung oleh Kaisor Hirohito melalui siaran radio nasional.

Kendati demikian, Jepang secara resmi menyerah pada Sekutu terjadi pada 2 September 195 usai ditandatanganinya pernyataan tersebut di atas kapal USS Missouri yang saat itu merapat di Teluk Tokyo.

Advertising

Advertising

Tidak mudah bagi Jepang untuk menyerah begitu saja pada Sekutu. Sebab, perlawanan Jepang sangat gigih dengan kekuatan militernya.

Jepang bahkan berhasil menghancurkan pangkalan militer angkatan laut Pearl Harbor milik Amerika Serikat (AS) di Hawaii, pada 8 Desember 1941.

Posisi Jepang sebenarnya sudah di atas angin saat itu. Berbagai kemenangan telah diraih. Impian untuk mendirikan Persemakmuran Asia Timur Raya perlahan mulai diwujudkan.

Menurut modul Sejarah Indonesia (2020), Jepang melalui Kaigun (Angkatan Laut Jepang), mengirim empat kapal induk untuk menghabisi sisa armada Pasifik milik AS usai menghancurkan Pearl harbor. Peristiwa terjadi di Kepulauan Midway yang ada di tengah Samudra Pasifik.

Saat itu armada AS berhasil membuka kode komunikasi rahasia Kaigun. Kekuatan militer Jepang bisa diprediksi. Akhirnya, setelah terjadi pertempuan laut, justru kemenangan ada di pihak AS yang mampu memetakan kekuatan Kaigun.

Kaigun berusaha menutupi kekalahan tersebut dari publik Jepang sampai berakhirnya perang Pasifik. Ironinya, kekalahan di Midway membuat Jepang makin terpuruk dalam perang-perang selanjutnya.

Jepang dominan kalah. Pulau Saipan, Iwo jima, dan Okinawa yang selama ini menjadi bagian penting milter Jepang dapat dikuasai AS.

Infografik SC Jepang Dijatuhi Nuklir. tirto.id/Fuad

Bom Atom di Jepang

Kondisi militer Jepang makin sekarat setelah akhir tahun 1944 itu, membuat para pemimpin negara Sekutu yang terdiri dari AS, Inggris, dan Cina melakukan konferensi di Postdam, Jerman.

Perwakilan dari ketiga negara tersebut adalah Presiden Harry S. Truman (AS), Perdana Menteri Winston Churchill (Inggris Raya), dan Chiang Kai Sek (Cina). Ketiganya menyepakati pernyataan Deklarasi Postdam.

Isi Deklarasi Postdam yaitu:

1. Semua penjahat perang harus diadili secara keras, termasuk pelaku kekejaman kepada para tawanan.

2. Pemerintah Jepang harus memberi kebebasan dan memberlakukan demokrasi, serta penghormatan atas hak-hak asasi manusia.

3. Pemerintah Jepang diberikan kesempatan untuk memilih mengakhiri perang kepada Sekutu dengan cara menyerah tanpa syarat, atau memilih penghancuran besar-besaran.

Jepang memutuskan untuk menolak Deklarasi Postdam. Atas keputusan tersebut, akhirnya AS menjatuhkan bom nuklir di Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945, dan berlanjut di Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945.

Melansir laman Kebudayaan Kemdikbud, bom atom berjuluk "little boy" yang jatuh di Hiroshima memiliki panjang 3 meter dibawa oleh pesawat B-29 Enola Gay.

Bom nuklir ini dijatuhkan dari ketinggian sekitar 10 ribu meter. Ratusan ribu orang tewas seketika begitu meledak di darat, lalu sisanya mengalami luka atau cacat seumur hidup.

Peristiwa bom atom Hiroshima-Nagasaki inilah yang kemudian membuat perekonomian dan perpolitikan Jepang lumpuh. Jepang sebenarnya juga dalam kondisi harus melawan Rusia yang menyatakan perang pada Jepang pada 8 Agustus 1945.

Sumarmo dalam Pendudukan Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1991) menyebutkan, Rusia masuk ke Jepang dengan langsung menyusuri Korea. Selanjutnya, Rusia melakukan penyerangan dan berhasil merebut Sakhalin.

Sampai pada 14 Agustus 1945, Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Keesokan hari, 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito berpidato di radio NHK untuk membacakan Perintah Kekaisaran mengenai kapitulasi dan mengumumkan Jepang telah menyerah.

Secara resmi, Jepang menyerah pada 2 September 1945. Jepang menandatangani pernyataan menyerah di atas kapal USS Missouri yang berlabuh di Teluk Tokyo.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait JEPANG atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/dip)

Penulis: Ilham Choirul Anwar Editor: Dipna Videlia Putsanra Kontributor: Ilham Choirul Anwar

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Flickr.com - jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945

Peristiwa pemboman kota Hiroshima dan Nagasaki bisa disebut sebagai awal mulanya Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 atau 15 Agustus 1945 waktu Jepang.

Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 sekaligus mengakui adanya Deklarasi Postdam yang berisi kesepakatan yang dibentuk untuk mengakhiri Perang Dunia II.

Momen Jepang Menyerah tanpa Syarat kepada Sekutu

Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu pada 6 Agustus 1945. Tiga hari berselang, bom atom kedua jatuh di kota Nagasaki. Menurut buku Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP Kelas IX, peristiwa inilah yang akhirnya membuat Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945.

Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang sangat mengerikan dalam peradaban manusia di dunia. Peristiwa menyerahnya Jepang tersebut merupakan bentuk kekalahan yang dialami Jepang pada Perang Dunia II yang menyebabkan Jepang kehilangan kedaulatan negaranya.

Flickr.com

Pada 14 Agustus 1945 waktu AS, atau 15 Agustus 1945 waktu Jepang, mereka akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu. Lalu pada 2 September 1945, MacArthur sebagai perwakilan dari pasukan sekutu bersama perwakilan pemerintah Jepang, melakukan upacara penyerahan dan menandatangani dokumen penyerahan.

Upacara penyerahan tersebut dilaksanakan di atas kapal perang Amerika Missouri yang berlabuh di teluk Tokyo. Penandatanganan ini menandakan Jepang mengaku kalah, sekaligus mengakhiri Perang Dunia II.

Sebelum kalah, Jepang sempat menghancurkan Pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor (Hawaii) pada 7 Desember 1941. Meski awalnya unggul, Jepang kemudian mengalami serangkaian kekalahan seperti dalam pertempuran Midway pada 4-7 Juni 1942, kekalahan di Guadalcanal (kepulauan Solomon) pada awal 1943 dan takluknya Okinawa pada 1 April-22 Juni 1945. Jepang kemudian kehilangan Filipina, Burma dan Okinawa.

Sejarah menyerahnya Jepang ini mengakhiri Perang Dunia II, di mana Jepang terlibat setelah setelah menyerang Amerika di Pearl Harbor pada. Serangan ini kemudian diikuti serangan Jepang dalam menguasai wilayah jajahan Inggris, Perancis dan Belanda di Asia Tenggara (termasuk Hindia Belanda atau Indonesia). Kehancuran akibat bom atom di atas semakin menyebabkan Jepang tidak dapat memiliki pilihan lain selain menyerah. Akhirnya, pada tanggal 15 Agustus 1945 waktu Jepang, kaisar Hirohito membacakan pernyataan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat. (DNR)