perbedaan timor sohc dan dohc

Sobat, pada kesempatan sebelumnya gue sudah pernah bahas konfigurasi mesin SOHC dan DOHC berikut cara kerjanya yang bisa kalian baca lagi dengan klik disini. Tapi kali ini, gue mau bikin semacam perbandingan dari masing-masing subjek. Lebih bagus mana motor dengan jenis mesin SOHC atau DOHC? Nah, maka dari itu pada tulisan kali ini bakal gue rangkum letak perbedaan mesin SOHC dan DOHC. Dan di akhir pembahasan, gue tulis juga jenis mesin mana yang paling cocok untuk sobat pilih. Baca sampai habis ya!

Sebelum bahas perbedaan masing-masing, akan lebih afdol jika Sobat Bikers paham terlebih dahulu apa itu SOHC dan DOHC. 

Perbedaan SOHC dan DOHC

SOHC adalah Single Over Head Camshaft, sedangkan DOHC adalah Double Over Head Camshaft. Dari arti akronim tadi bisa disimpulkan, perbedaan SOHC dan DOHC adalah pada jumlah camshaft (noken as) yang digunakan pada mesin (posisi tepat ada pada silinder head). Mesin DOHC memiliki dua buah camshaft yang masing-masing (in dan ex) sedangkan SOHC hanya satu camshaft (in – ex). Jika sobat belum tahu apa itu camshaft bisa baca referensinya disini. Camshaft atau noken as adalah batang silinder yang berfungsi mengatur timing buka tutup klep in – ex. 

SOHC

Pada umumnya, mesin SOHC hanya single camshaft (noken as) yang berada ditengah silinder head, sehingga (kebanyakan) mesin SOHC hanya memiliki 2 katup saja. Karena mesin jenis ini hanya memiliki satu buah noken as, sudah pasti komponen pendukung pun nggak lebih banyak dari DOHC. Dengan jumlah part yang sedikit pula lah ongkos produksi dan perawatan cukup terjangkau.

Satu klep untuk mengatur bahan bakar masuk dan satu lagi mengatur keluarnya gas buang. Pengaturan buka tutup klep digerakkan oleh rocker arm yang terhubung langsung dengan camshaft. Motor yang menggunakan mesin jenis ini banyak sekali, terutama pada motor berkapasitas kecil seperti matic dan bebek. Pada motor sport antara lain: Verza 150, Byson, V-ixion, Megapro, GSX-150 series.

Noken As dan Roller Rocker Arm Set Daytona Anima

Pada perkembangannya mesin SOHC saat ini, nggak hanya berisi 2 klep saja, melainkan bisa diaplikasikan 4 buah klep sekaligus. Hal ini dilakukan dengan memodifikasi kepala rocker arm bercabang dua pada katup in dan ex. Dengan 4 katup, power yang dihasilkan bisa lebih mantab lagi, contohnya mesin YZF-R15 dan V-ixion.

DOHC

Pada mesin berteknologi DOHC, jumlah camshaft alias noken as lebih banyak daripada mesin single over head biasanya. Dalam satu piston atau silinder head memiliki dua camshaft yang masing-masing camshaft ini menggerakkan 2 buah klep sekaligus. Dimana satu noken as mengatur 2 klep in sebagai “gerbang” masuknya mixture atau campuran bensin dan udara ke ruang bakar. Sedangkan satu buah noken as lainnya mengatur bukaan 2 klep ex untuk jalur keluarnya gas buang. 

Dengan jumlah klep dua kali lebih banyak (2 klep in dan 2 klep ex) kapasitas mixture ke dalam ruang bakar dan flow gas buang pun makin banyak. Kebanyakan mesin DOHC juga memiliki potensi kitiran mesin (RPM) lebih tinggi. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh beban masing-masing komponen terdistribusi rata. Jika dibandingkan dengan SOHC, satu camshaftnya melakukan 2 tugas buka tutup klep in – ex sekaligus. Beda dengan DOHC, buka tutup klep in – ex dilakukan oleh masing-masing camshaft.

Faktor yang juga mempengaruhi performa mesin adalah posisi dan sudut klep yang mampu mengoptimalkan flow hisap – buang dengan porting polish. Alhasil, power yang dihasilkan otomatis lebih besar, namun sudah pasti konsumsi BBM otomatis lebih boros. 

Baca juga : Rumus Hitung Diameter Klep Ideal Agar Sesuai Kebutuhan Mesin

Lebih Bagus Pakai SOHC atau DOHC?

Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa baik mesin DOHC maupun SOHC, pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatur buka tutup klep. Tapi, untuk memperoleh power dan torsi maksimal, baik DOHC maupun SOHC banyak dipengaruhi faktor lain. Misalnya besaran diameter klep, besaran sudut payung klep, diameter dan panjang langkah piston, dan lain sebagainya.

Teknologi VVA Dengan 2 RRA + 1 Adaptif RRA (letak tengah) Klep In

Jadi, buat kalian yang menginginkan motor untuk harian yang irit dan mudah perawatannya, memilih SOHC adalah pilihan tepat. Tapi kalo sobat pengen lebih greget dengan performa tinggi dan powerful, maka DOHC bakal lebih oke. Alternatif lain jika Sobat Bikers pengen konsumsi bensin relatif irit dengan tenaga powerful, teknologi VVA milik Yamaha patut dilirik. Seperti halnya R15 untuk segmen Sport dan NMax ataupun Aerox untuk Matic-nya yang masih menggunakan SOHC namun dengan 4 klep.

momobil.id – Jika melihat brosur mobil, biasanya tertera spesifikasi mobil tersebut seperti mesin SOHC 4 silinder 8 katup segaris atau DOHC 4 silinder 16 katup. Meski begitu, tak semua orang mengetahui apa perbedaan SOHC dan DOHC pada mesin mobil.

SOHC merupakan akronim dari Single Over Head Camshaft dan DOHC adalah singkatan dari Double Over Head Camshaft. Seperti dilansir Carvaganza, baik SOHC maupun DOHC amat berperan dalam pembakaran internal. Ujung-ujungnya pada efisiensi jumlah asupan bahan bakar.

Sesuai kepanjangannya, SOHC berarti hanya ada satu noken as yang digunakan pada mesin. Secara umum mesin segaris kerap memiliki satu noken as. Noken as terletak di tengah cylinder head, sehingga SOHC memiliki dua katup.

Satu berfungsi mengatur bahan bakar masuk, dan lainnya mengatur keluar semburan gas buang. Pengaturan buka-tutup klep digerakkan oleh rocker arm yang terhubung langsung dengan noken as. Namun seiring perkembangan teknologi, sekarang ada juga mesin SOHC dengan empat katup.

Perbedaan SOHC dan DOHC yakni mesin DOHC tertanam dua noken as pada mekanikal pacu. Dalam satu piston ada dua camshaft yang masing-masing menggerakkan dua katup sekaligus. Satu buah difungsikan guna mengatur dua katup sebagai pintu masuk campuran bensin dan udara ke ruang bakar. Sementara lainnya menata bukaan dua katup untuk jalur keluarnya gas buang

Dengan dua katup artinya membuat kapasitas campuran bensin dan udara ke ruang bakar lebih banyak. Selain itu, adanya dual katup juga menjadikan mesin lebih dingin lewat distribusi operasi yang sama. Beberapa pabrikan mengklaim mesin DOHC memberi rasa berkendara lebih mulus tanpa adanya gangguan suara bising dari jantung mekanis. Akselerasi pun disebut lebih tangkas.

Baca juga: Ketahui Kesalahan Dasar Ketika Mengendarai Mobil Manual

Empat katup pada mesin DOHC, sayangnya membutuhkan lebih banyak daya untuk mengatur kedua klep. Makin banyak tenaga yang dipakai, membuat konsumsi bahan bakar lebih besar. Bisa dibilang mesin SOHC cukup efisien dari sisi bahan bakar. Tapi bukan berarti mesin DOHC tak bisa hemat dari sisi bahan bakar. Jika disandingkan dengan teknologi VVT, maka mesin DOHC juga bisa tetap irit bahan bakar.

Sebagai informasi, penyebutan teknologi VVT ini agak berbeda-beda dari tiap pabrikan. Istilah teknologi VVT digunakan Suzuki, sedangkan Toyota menggunakan istilah VVT-i dan mengembangkannya lagi menjadi dual VVT-i. Sementara Honda menyebutnya dengan VTEC dan i-VTEC.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA