Perbedaan resume dan makalah


Pengertian Resume, Jenis, Contoh Resume & Cara Membuatnya Yang dimaksud dengan pengertian Resume adalahsuatu rangkuman atau ringkasan baik berupa tulisan atau karangan yang disingkat dengan mengambil bagian penting atau pokok utama serta memberikan gambaran.

Perlu diketahui bahwa resume suatu cara yang baik yang biasa dibuat untuk menjelaskan pokok atau inti dari suatu pembahasan dan informasi untuk diberi kepada kepada pembaca.

Sehingga tidak mengherankan apabila ada banyak yang mencari cara membuat resume. Sebab dengan mengetahui metode atau langkah-langkah membuat resume, Maka seorang penulis tidak perlu kewalahan dalam menjelaskan kepada khayalak umum.

Biasanya resume ini, adalah pengantar untuk mempertemukan kembali atau masih terdapat ruang atau tempat selanjutnya untuk menjelaskan lebih dalam.

Maka dari itu, untuk menarik perhatian dan membuat seorang kagum dengan tulisan tersebut, Dibutuhkan sebuah skill atau kemampuan yang baik dalam membuat resume.

Dengan resume yang baik dan benar, seseorang tertarik dan bagi penulis tentu bernilai lebih sebab dengan resume itu, buku atau tulisannya laris manis untuk dibaca.

Dalam pandangan pembaca, biasanya resume adalah hal penting sebelum membeli buku atau novel. Sebab buku atau novel serta makalah yang biasa terdapat di pasaran atau di perpustakaan, sangat menyita waktu ketika ingin membaca sekaligus.

Ada juga resume di buku pendidikan, atau di novel-novel yang membuat pembaca untuk tertarik dan memberikan sebuah tanda tanya dalam pikirannya. Ketika telah muncul pikiran tersebut, maka orang yang membaca resume itu akan tertarik untuk membeli buku atau novel.

Tidak hanya bertujuan dan berfungsi untuk menarik pelanggan atau sekedar faktor ekonomi. Melainkan, resume buku atau karangan baik buku pendidikan atau novel, biasa dalam resume termuat isi pikiran pengarang menjadi lebih ringkas.

Daftar Isi

  • 1 Pengertian Resume: Apa itu?
  • 2 Cara Membuat Resume
  • 3 1. Membaca Naskah Asli
  • 4 2. Menemukan Gagasan Utama
  • 5 3. Menulis Resume
  • 6 4. Membaca Ulang Resume yang Dibuat
  • 7 Jenis-jenis Ringkasan atau Resume
  • 8 1. Ringkasan abstrak
  • 9 2. Ringkasan Stricto Sensu
  • 10 3. Ikhtisar
  • 11 Perbedaan Ikhtisar Dengan Resume
  • 12 1. Pengertian Ikhtisar
  • 13 2. Pengertian Resume
  • 14 1. Contoh Resume Buku Tentang Islam
  • 15 2. Contoh Resume Buku Pendidikan
  • 16 3. Contoh Resume Cinta, Seksualitas dan Matriarki

Pengertian Resume: Apa itu?

Pengertian Resume Yang dimaksud dengan pengertian Resume adalahsuatu rangkuman atau ringkasan baik berupa tulisan atau karangan yang disingkat dengan mengambil bagian penting atau pokok utama serta memberikan gambaran.

Secara sederhana, Resume juga disebut dengan ringkasan atau rangkuman. Dalam berbagai informasi, biasanya kata Resume sering digunakan dalam dunia kerja atau karir.

Maksud dari hal ini, kerap kita mendapatkan resume tentang daftar riwayat hidup atau curriculum vitae.

Pengertian CV Yang dimaksud dengan riwayat hidup atau curriculum vitae ialah sebuah dokumen yang berisi rangkuman pengalaman, keahlian, dan pendidikan seseorang yang disusun sedemikian rupa.

Tujuan membuat resume lamaran pekerjaan tersebut adalah sebagai informasi tentang kualifikasi seseorang secara ringkas, padat, dan jelas.

Demikian ini sangat penting, sebab dengan resume CV yang baik, maka akan membantu seseorang untuk lulus atau mendapatkan pekerjaan.

Namun, ketika anda tidak mengetahui cara membuat resume, tentu sebaik apapun Curriculum Vitae yang anda buat dengan banyaknya prestasi, belum tentu membuat anda lulus dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai.

Cara Membuat Resume

Sebagaimana pengantar diatas yang menjelaskan sebagaimana pentingnya resume. Sebab resume dibuatu untuk memberikan daya tarik dalam bentuk ringkas,

Selain itu, memiliki nilai ekonomi dan membantu dalam mendapatkan pekerjaan di Curriculum Vitae. Namun, tidak sedikit yang beranggapan bahwa membuat resume itu sulit dan susah.

Pandangan penulis sendiri, sebenarnya sesuatu yang baru dipelajari memanglah terbilang sulit. Namun ketika telah terbiasa dalam membuat resume, akan terlihat perubahan tersendiri.

Bahkan membuat resume itu sebenarnya tetap berpatokan pada tulisan aslinya namun dalam bentuk lebih pendek. Sehingga tidaklah sulit dan bahkan mudah bagi setiap orang untuk membuat resume.

Dalam membuat resume sendiri, terdapat langkah-langkah yang perlu diperhatikan, agar resume benar dan baik. Adapun langkah-langkah membuat resume yang benar ialah:

1. Membaca Naskah Asli

Dalam membuat resume, langkah demikian harus dilakukan. Sebab untuk membuat resume yang benar adalah dengan membaca karangan tersebut hingga selesai.

Baik itu meresume suatu buku pendidikan, makalah, jurnal ataupun novel adalah diperlukan untuk membacanya secara tuntas.

Sebab dengan membaca naskah atau teks aslinya, berperan penting bagi anda yang ingin membuat resume sebab dapat mengerti maksud yang ingin disampaikan penulis.

Selain itu, pasti ada beberapa kata atau istilah dalam suatu karangan yang sulit dipahami. Membuat resume juga harus melibatkan sumber daya lain agar dapat memahami kata atau istilah yang sulit.

2. Menemukan Gagasan Utama

Dengan membacanya secara berulang-ulang baik itu membaca buku pendidikan, jurnal, novel, makalah atau naskah lainnya,

Secara langsung, dalam membuat resume sangat memudahkan kita untuk menemukan gagasan utama atau pikiran utama tulisan tersebut.

Yang perlu dicatat dalam gagasan utama dari tulisan tersebut agar dapat membuat ringkasan yang sesuai. Dalam sebuah karangan atau tulisan, tidak semua paragraf mengandung gagasan pokok.

Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk mencari dan menemukan gagasan utama secara teratur, Sehingga dalam membuat penulisan resume tidak melebar dan tersusun rapi atau tidak terbolak balik.

3. Menulis Resume

Setelah menemukan gagasan pokok dari suatu karangan atau tulisan, tentunya kita memiliki gambaran umum mengenai resumenya.

Perlu diperhatikan bahwa untuk membuat resume harus disesuaikan dengan teks atau naskah aslinya. Penggunaan kata dan kalimat dalam resume juga sebaiknya menggambarkan isi dari teks aslinya.

Namun, kita tidak boleh menambahkan pendapat pribadi di dalam resume tersebut, apalagi bila pendapat pribadi tersebut bertentangan dengan naskah aslinya.

Sebaiknya resume menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dicerna oleh siapa saja. Walaupun di dalam naskah aslinya terdapat banyak istilah atau kata yang sulit dimengerti, kita bisa menuliskannya dalam bahasa yang lebih mudah di dalam resume.

Sesuai dengan pengertian resume itu sendiri, maka kalimat dalam resume tidak perlu bertele-tele. Resume seharusnya dibuat dalam bentuk ringkasan yang padat, namun dapat mewakili isi dari naskah aslinya.

4. Membaca Ulang Resume yang Dibuat

Selanjutnya, setelah resume selesai dibuat maka pembuat resume harus membacanya kembali untuk memeriksa apakah ada kesalahan penulisan.

Beberapa hal yang perlu diperiksa diantaranya:

  • Penggunaan ejaan yang benar
  • Memeriksa kesesuaian antara resume dengan naskah aslinya.
  • Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
  • Penggunaan tanda baca yang benar

Jenis-jenis Ringkasan atau Resume

Suatu resume atau ringkasan terdiri atas beberapa macam seperti ringkasan abstrak, ringkasan stricton sensu dan ikhtisar.

Perbedaan resume dan makalah
Pengertian Resume, Jenis, Contoh Resume & Cara Membuatnya (Foto: Artikelsiana.com)

Adapun penjelasan dari jenis-jenis resume atau ringkasan ini ialah:

1. Ringkasan abstrak

Yang dimaksud dengan Ringkasan abstrak adalah suatu ringkasan yang singkat dan padat dan biasa ditemukan dalam karya ilmiah.

Biasanya, ringkasan ditulis dengan bahasa sendiri dan mudah untuk kita menuliskannya,

Beda halnya dengan ringkasan abstrak. Dalam membuat ringkasan ini, penulisannya harus sesuai dengan karangan asli,

Baik itu kesesuaian antara bahasa dan juga sudut pandang.

Penilaian pun harus sesuai dengan penilaian aslinya, bukan dari penilaian pribadi.

Sehingga fokus utama pada ringkasan ini hanya diperbolehkan memendekkan teks, tanpa merubah bahasa dan sudut pandangnya.

2. Ringkasan Stricto Sensu

Yang dimaksud dengan Ringkasan Stricto Sensu ialah hasil dari pencarian isi sebuah tulisan dengan memakai susunan kata tersendiri dan merangkum pikiran utama.

Selain itu, biasanya dalam ringkasan jenis ini mengesampingkan item seperti contoh, detail detail, ilustrasilustrasi, serta hal-hal yang spesifik.

Sebab, pada dasarnya sesuatu yang spesifik tersebut dapat diabstraksikan.

Jenis ini juga harus mengikuti urutan serta proporsi naskah asli, tanpa mencampur adukkan pendapat pribadi.

Jadi, semua hal yang tidak dicantumkan dalam naskah aslinya tidak boleh dicantumkan dalam ringkasan. Jenis ringkasan ini biasanya disusun untuk keperluan sekolah, tugas dosen maupun guru.

3. Ikhtisar

Arti ikhtisar tersendiri ialah suatu ringkasan yang memberikan kebebasan bagi kita dengan catatan hanya berlaku pada tujuan, tatanan, serta banyak nya informasi yang akan Anda tulis.

Akan tetapi dengan syarat, semua yang ditulis di dalam ringkasan harus sesuai dengan isi teks asli.

Perbedaan Ikhtisar Dengan Resume

Tidak jarang kita menyamakan antara resume dan ikhtisar. Sebenarnya kedua istilah ini memiliki makna yang berbeda satu sama lain. Berikut ini adalah perbedaannya:

1. Pengertian Ikhtisar

Yang dimaksud dengan ikhtisar apabila dilihat dari tujuannya, ialah suatu ringkasan atau rangkuman dalam karangan/tulisan yang lebih pendek dari aslinya dengan tidak mempertahankan urutan gagasan pokok dalam karangan atau tulisan tersebut.

Dengan kata lain, ikhtisar dapat dibuat seseorang sesuai dengan pemahamannnya terhadap suatu karangan. Pembuat ikhtisar menggunakan kata sesuai pilihannya untuk menjelaskan inti suatu karangan yang dibaca.

2. Pengertian Resume

Yang dimaksud dengan Resume adalah isi dari gagasan pokok atau intisari dari tulisan atau karangan yang lebih pendek yang berisi ide gagasan pokok pada teks aslinya.

Contoh-Contoh Resume

Adapun contoh resume sebagai rujukan kita semua sebelum membuat resume ialah:

1. Contoh Resume Buku Tentang Islam

Kitab Kebijaksanaan Orang Gila

Kitab Kebijaksanaan Orang-orang Gila (Uqala` al-Majanin) merupakan karya masterpiece tentang history kegilaan dalam Islam.

Ditulis oleh Abu al-Qosim an-Naisaburi (w. 1016 M) dari 1.000 tahun yang lalu.

Abu al-Qosim an-Naisaburi, seorang ahli tafsir dan hadis, sejarawan sekaligus sastrawan terkemuka di zamannya.

Semua tokoh yang diceritakan dalam kitab ini bukanlah tokoh fiktif.

Berupa kisah yang nyata tentang orang-orang yang dianggap gila dalam Islam.

Beberapa diantaranya dalam buku ini adalah bernama Uwais al-Qarni, Qois si Majnun, Sadun, Buhlul, Salmunah si Wanita Gila, dll.

Namun begitu, mereka ini bukanlah orang-orang gila biasa.

Mereka sosok-sosok yang cerdas, jenius, memiliki akal yang tajam, penuh dengan kata-kata hikmah, bahkan seringkali dianggap sebagai Wali yang nyeleneh.

Selain menyajikan 500 kisah-kisah kegilaan yang penuh pesan moral,

Buku yang usianya 400 tahun lebih tua dari Kisah 1001 Malam ini ditulis dengan hati-hati menggunakan metode periwayatan yang ketat layaknya hadis.

Sehingga tidak mengherankan, apabila buku ini telah menjadi kitab rujukan bagi kisah-kisah sufi yang selama ini telah beredar.

Dari kitab ini, ada banyak nilai eduktif berupa pesan-pesan inspiratif,

Dengan sajian jenaka sekaligus berisi nasihat moral yang dapat meningkatkan kecintaan kepada sang pencipta, Allah.

Buku ini mengingatkan dan memberikan landasan moral bahwa hikmah itu ada dimana-mana dan dari manapun, bahkan dari orang yang (dianggap) gila sekalipun.

2. Contoh Resume Buku Pendidikan

Selain itu, penulis juga akan memberikan suatu contoh resume tentang novel sebagai rujukan teman-teman dalam membuat resume novel. Adapun contoh tersebut ialah:

Judul Buku: Teologi Feminisme Islam

Pemahaman yang keliru akan nash al-Quran dan Hadis khususnya dalam persoalan perempuan. Pemahaman itu diklaim bahwa awal dari adanya sikap pendeskreditan perempuan diranah publik.

Perempuan dicap sebagai makhluk kedua yang kedudukannya di bawah laki-laki. Namun apabila bersandar pada nash al-Quran dan Hadis, maka Islam sebagai agama yang universal sangat menghormati perempuan tanpa ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

Jika demikian, maka pertanyaannya adalah dimanakah asal pandangan ada pembedaan antara laki-laki dan perempuan? menurut para aktivis feminisme bahwa pandangan ini berasal dari ulama terdahulu tentang kedudukan dan peran perempuan yang ada di dalam al-Quran dan Hadis yang mereka tulis di dalam kitab-kitab tafsir dan lain sebagainya.

Oleh karena itu penyebab utama dalam permasalahan penomorduaan perempuan di bawah laki-laki berasal dari pemahaman teologis yang bias gender di kalangan ulama terdahulu yang berkaitan doktrin dan ajaran agama Islam.

Buku ini mencoba mengungkap akar masalah yang berkesimpulan bahwa ada sejumlah persoalan teologis yang erat dengan isu feminisme, yaitu konsep penciptaan manusia dalam al-Quran, hijab-isasi atau pembatasan perempuan dalam ruang publik dan domestik, dan soal metodologi penafsiran yang melahirkan diskriminasi terhadap perempuan.
Persoalan itu muncul menurut penulis buku ini dikarenakan konsepsi teologis umat Islam yang masih hanya berbicara tentang konsep Tuhan dan mengabaikan masalah sosial yang ada di hadapannya. Selain itu, anggapan bahwa teologi Islam adalah final dan tidak boleh diperbaharui. Padahal ada satu realitas sosial yang perlu disikapi, yaitu diskriminasi gender.

Penulis buku ini menyebut dalam bab pertamanya yang berjudul Menggugat Bias Gender bahwa persoalan mengakarnya fenomena ketimpangan gender terjadi melalui faktor eksternal dan faktor internal. Secara eksternal, realitas sosial politik atau ekonomi global yang berpihak pada pelestarian budaya patriarki.

Sedangkan faktor internal pemahaman umat Islam yang masih bias gender. Dalam tulisan ini penulis mereinterpretasi pemahaman bias gender dengan pemahaman yang terbebas dari bias gender.

Buku ini juga membahas Teologis dalam Feminisme Islam, ada tiga masalah sebagai awal terjadinya ketimpangan gender yaitu persoalan penciptaaan manusia, persoalan hijab dan metodologi penafsiran teologi feminisme Islam.

Dalam persoalan penciptaan manusia, penulis buku ini menggugat pemahaman bahwa perempuan diciptakan dari laki-laki. Padahal, Allah menciptakan manusia tidak menyebutkan secara jelas pembedaan antara laki-laki dan perempuan.

Sedangkan problem hijab-isasi di ruang publik terjadi akibat dikotomi wacana publik dan privat dalam Islam. Perempuan Islam tetap menjalankan tugas reproduksinya tanpa meninggalkan kehidupan publiknya.

Buku ini mencontohkan istri-istri Nabi Saw yang terlibat dalam ruanng publik dan tak melupakan peranan domestiknya. Dan yang ketiga adalah metodologi penafsiran suatu teks yang digunakan masih bias gender yang bisa berakibat fatal yaitu melanggengkan dinasti patriarkal.

Buku ini bisa dijadikan referensi untuk melihat isu-isu yang berkembang dewasa ini yang berkaitan dengan feminisme. Walaupun buku ini sangat tipis, tapi isi kandungannya cukup komprehensip.

3. Contoh Resume Cinta, Seksualitas dan Matriarki

Adapun contoh resume dari Cinta, Seksualitas dan Matriarki ialah:

Cinta, Seksualitas dan Matriarki

Masyarakat kapitalis banyak mendapatkan kritik tajam dari berbagai ilmuwan (sosial). Sejak Marxissme ortodoks dianggap tidak mampu memberikan penjelasan terhadap masyarakat (kapitalis) dan rekomendasi praktisnya, mazhab Frankfurt muncul sebagai sebuah aliran kritis yang cukup meluas. Mereka dikenal sebagai kaum neo-Marxis.
Nama Erich Fromm adalah salah satu dari tokoh mazhab Frankfurt yang memiliki perhatian besar terhadap arah masyarakat kapitalis dan pengaruhnya terhadap kajian masa rakyat.

Perhatiannya dalam ilmu psikologi sosial membuahkan banyak karya yang menunjukkan pemikirannya yang kaya dan tajam. Bahkan bukan psikologi saja yang dibedah, tapi juga gagasan sosial-humanis. Hampir semua karya fromm telah diterjemahkan di seluruh penjuru dunia. Yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan terjual laris di toko-toko buku di antaranya: The Art of Loving (1956); Man, Beyond the Chains of Illusion (1956); Akar Kekerasan (1941); Konsep Manusia Menurut Marx (1960); Lari dari Kebebasan (1941; Revolusi Harapan (1968).

Buku yang berjudul Cinta, Seksualitas, dan Matriarki: Kajian Komprehensif tentang Gender, yang merupakan buku terjemahan dengan judul asli Love, Sexuality and Matriarchy about Gender (Fromm International, 1997) seakan menyempurnakan pandangan Erich Fromm mengenai permasalahan cinta sebagai aspek sosial dalam kehidupan manusia . Di buku ini Fromm menganalisa aspek-aspek psikologi laki-laki dan perempuan, ia mengacu pada karya terbesar Bachofen atas Mother Right (Hak Ibu) sekaligus mengkrtitik Freud mengenai fase libidal dan oedipus kompleks, yang justru merupakan teori yang mewakili pandangan patriarkhal Freud, dimana menurut Freud Perempuan adalah manusia yang belum sempurna.

Melengkapi pemikiran Freud dan Marx memang menyita perhatian besar dalam hidup Fromm. Buku ini mencoba mengurai benang merah antara cinta, seksualitas, dan matriarki. Menurutnya, perempuan secara seksualitas memiliki fungsi reproduksi untuk melahirkan anak. Sehingga perempuan lebih dahulu belajar menebarkan cinta dan kasih sayang terhadap makhluk melampaui batas ego, dan menggunakan kelebihan yang dimilikinya untuk memperbaiki eksistensi orang lain. Cinta, perhatian, tanggung jawab terhadap sesama merupakan dunia seorang ibu. Kasih ibu adalah benih yang tumbuh disetiap cinta altruisme. Tapi lebih dari itu, kasih ibu adalah dasar bagi perkembangan humanisme universal (hlm. 6).

Selain karena melahirkan, potensi kepekaan perempuan akan cinta juga disebabkan oleh pengalaman psikologis, terutama karena kodrat tubuhnya, menstruasi yang membuat perempuan menahan sakit hampir sepanjang hidupnya setiap bulan. Pengalaman merasakan realitas material tersebut membuat perempuan begitu tanggap akan rasa sakit dan peka untuk merasakan penderitaan yang dialami oleh orang lain. Perasaannya terlatih untuk merasa. Demikian juga, pikirannya begitu peka dan teliti dalam merespon realitas.

Sayang sekali, potensi psikologis tersebut dalam kurun sejarah tidak didukung oleh syarat-syarat material yang kondusif. Seiring dengan terjadinya perubahan menuju hubungan produksi yang eksploitatif, ternyata perempuan tergeser dari posisi produktifnya menuju ke ranah domestik atau peran-peran yang sempit. Pada hal seandainya perempuan diberikan posisi sebagai pemimpin atau tokoh publik, mungkin kemampuan hati dan otaknya akan sangat berguna. Kodrat alam dijungkirbalikkan dan, sayangnya, citra ibu yang peka akan kasih sayang tersebut telah terdistorsi oleh masyarakat yang narsis dan herois. Citra yang dilekatkan pada perempuan adalah manusia yang sentimental, lemah, dan posesif, serta stereotip negatif lainnya (hlm. 50).

Kritik paling tajam dari semua karya Fromm adalah perkembangan psikososial manusia dalam masyarakat kapitalis. Kapitalisme dituduh sebagai penyebab dari penjungkirbalikan citra perempuan tersebut, yaitu menempatkan perempuan sebagai objek pemuas dan jenis kelamin kedua (second sex) dengan menekan upah buruh perempuan atau mengeksploitasi tubuhnya di bagi pasar kecantikan, di sisi lain roda kapitalisme merujuk sistem matriarki dalam memasarkan produknya. Misalnya, kini manusia dininabobokan oleh TV, atau antar individu dilengkapi kemudahan berkomunikasi dengan adanya telephone mobile, ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Kapitalisme memasarkan produknya untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi manusia seperti ketika masa kanak-kanaknya ketika masih dalam belaian cinta kasih sang ibu. Namun pembedanya adalah kapitalisme melakukan itu semua untuk memupuk keuntungan dan terkadang mengabaikan bahkan berusaha mematikan kritik dan daya kreatif manusia.

Menempatkan perempuan di posisi yang dilemahkan menandakan berjalannya sistem yang tidak adil dan manusiawi. Seperti yang disampaikan Fromm: Apapun yang baik dalam hubungan antar satu manusia dengan manusia lain, adalah baik dalam hubungan antara kaum laki-laki dan kaum perempuan. Dan apapun yang buruk dalam hubungan manusia adalah buruk dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan (hlm. 144).

Seperti karya Erich Fromm yang terdahulu, buku ini layak dibaca karena bersifat reflektif dan pembacanya akan diajak berdiskusi mengenai diri-sendiri, mengenai masyarakat bahkan sistem yang melingkupinya. Sebagai penulis yang mengidealkan relasi sosial (cinta) yang sehat dan produktif, tulisan-tulisan Fromm selalu kritis, menunjukkan detail-detail ungkapan yang menarik tentang manusia dan masyarakat di era pasar bebas sekarang ini.

Demikianlah informasi mengenaiPengertian Resume, Jenis, Contoh Resume & Cara Membuatnya. Sekian dan terima kasih.Salam Berbagi Teman-Teman.