Perbedaan pinjaman kur dan biasa

Anda ingin mengembangkan usaha? Tapi terkendala dengan masalah permodalan. Jangan menyerah dulu. Coba cari tahu apa itu KUR (kredit usaha rakyat). Siapa tahu program pinjaman ini justru akan membawa usaha Anda terbang tinggi.

Hampir setiap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki masalah yang sama tatkala ingin membesarkan usahanya. Yaitu masalah penambahan modal. Ini seolah menjadi masalah klasik yang sering dialami pengusaha UMKM. Memang tak bisa dimungkiri, tambahan modal usaha itu ibarat “vitamin” bagi pengusaha untuk bisa berlari kencang sekaligus melebarkan sayap bisnisnya. Tak terkecuali bagi pengusaha UMKM.

Namun jika Anda tergolong pengusaha UMKM yang butuh suntikan dana untuk membesarkan unit usaha, mungkin saatnya Anda melirik program Pemerintah yang bernama kredit usaha rakyat atau disingkat KUR. KUR yang dirilis Pemerintah ini memiliki tujuan untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi (UMKMK) di Indonesia. Termasuk juga di dalamnya adalah untuk menciptakan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan sehingga pada akhirnya dapat mendongkrak ekonomi kerakyatan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sejalan dengan itu, dalam upaya meningkatkan sektor riil dan memberdayakan UMKMK, Pemerintah juga mengeluarkan sejumlah kebijakan strategis. Di antaranya adalah; peningkatan akses pada sumber pembiayaan, pengembangan kewirausahan, peningkatan pasar produk UMKMK, dan reformasi regulasi UMKMK.

Jika melihat data, memang sudah selayaknya membantu usaha rakyat yang berlabel UMKM itu. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa sedikitnya ada 64 juta unit UMKM yang ada di negeri ini. Angka tersebut juga berarti bahwa 99,9 persen usaha yang beroperasi di Indonesia adalah UMKM. Mengingat strategisnya posisi UMKM dalam menopang ekonomi nasional, pada 5 November 2007 yang lalu, Presiden akhirnya meluncurkan program bernama kredit usaha rakyat (KUR) yang menggunakan fasilitas penjaminan kredit dari Pemerintah.

Adapun sejumlah usaha rakyat yang diharapkan mengakses KUR itu meliputi berbagai bentuk usaha. Terutama mereka yang bergerak di sektor produkti seperti; pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan simpan pinjam.

Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Lalu apa sebenarnya KUR itu? KUR bisa dikatakan sebagai fasilitas pembiayaan atau  layanan kredit dari Pemerintah kepada pelaku usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi yang memiliki potensi usaha (feasible) namun belum layak kredit atau belum mampu memenuhi persyaratan bank (bankable). KUR bisa juga didefinisikan sebagai kredit atau pembiyaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur individu/perorangan, badan usaha/kelompok usaha yang produktif dan prospektif namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup.

Jadi, KUR itu merupakan skema bantuan keuangan yang memang dianggarkan oleh Pemerintah melalui pihak bank untuk masyarakat yang bergerak di sektor usaha menengah-bawah. Sejatinya penyaluran KUR itu sendiri 100% berasal dari dana bank pelaksana. Pemerintah hanya memberikan penjaminan, sementara uangnya berasal dari bank pelaksana. Oleh karena itu, UMKM wajib melunasi KUR yang diterima dari bank pelaksana dengan cara mencicilnya sesuai kesepakatan besaran bunga dan jangka waktu yang disepakati. Saat ini, suku bunga KUR mencapai angka 6% efektif per tahun.

Skema Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Setidaknya ada tiga skema penyaluran KUR yang berlaku saat ini. Yaitu pertama, penyaluran langsung dari bank pelaksana ke UMKMK. Kedua, penyaluran tidak langsung; melalui lembaga linkage dengan pola excuting. Ketiga penyaluran tidak langsung melalui lembaga linkage dengan pola chanelling.

Linkage program pola executing merupakan sebuah model pembiayan yang diberikan Bank Umum Syariah (BUS) kepada Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS). Skema pembiayaan linkage program pola executing ini dijalankan dengan menggunankan prinsip akad mudharabah. Sementara pembiayaan pola chanelling adalah pembiayaan yang diberikan bank kepada UMK melalui lembaga linkage yang bertindak sebagai agen/wali.

Koperasi Sekunder, Koperasi Primer (Koperasi Simpan Pinjam, Unit Simpan Pinjam Koperasi), Badan Kredit Desa (BKD), Baitul Mal Wa Tanwil(BMT), Bank Perkreditan Rakyat/Syariah (BPR/BPRS), Lembaga Keuangan Non Bank, Kelompok Usaha, Lembaga Keuangan Mikro adalah lembaga yang termasuk dalam linkage itu.

Sebelum Anda mengajukan kredit usaha rakyat (KUR), sebaiknya ketahui dulu jenis-jenis KUR yang ada. Sebab dengan mengetahui jenis-jenis KUR tersebut, Anda bisa mengetahui secara tepat jenis KUR apa yang sesuai dengan kebutuhan. Pasalnya KUR itu sendiri memiliki banyak jenis, dimana setiap bank itu menyalurkan KUR yang berbeda-beda.

Untuk diketahui bahwa ada beberapa jenis KUR yang berlaku di Indonesia. Yaitu KUR Mikro, KUR Retail, dan KUR TKI. Jenis KUR ini memiliki segmen, besaran kredit, dan sistem yang berbeda.

Baca Juga : Mau Kredit Renovasi Rumah? Ini Tipsnya

KUR Mikro

Apa itu KUR Mikro? Sesuai dengan namanya, kredit usaha rakyat yang satu ini memang diperuntukkan bagi usaha kecil berskala mikro. Besaran permodalan atau plafon kreditnya dibatasi maksimal Rp25 juta. Namun untuk besaran maksimal pinjaman KUR Mikro ini bisa berbeda, tergantung dari aturan bank pelaksana masing-masing.

Prinsipnya KUR Mikro ini menyasar pada jenis usaha kecil yang produktif dan prospektif dari sisi profit. Dengan begitu, pelaku usaha ini diharapkan dapat membayar cicilan kredit dengan waktu yang disepakati dengan pihak bank; cicilan per bulan atau per tahun. Soal waktu pelunasan dana pinjaman, biasanya dibagi dalam dua kategori. Yaitu selama tiga tahun  untuk usaha kredit moda kerja dan selama lima tahun untuk usaha kredit investasi.

Lalu apa saja syarat untuk mendapatkan dana KUR Mikro itu?  Ada beberapa syarat utama yang harus dipenuhi calon debitur (peminjam) untuk memperoleh KUR Mikro. Di anataranya adalah: pelaku usaha memang benar dan serius menjalankan usahanya dalam waktu tiga bulan terakhir, pelaku usaha juga pernah mengikuti pelatihan kewirausahaan dan bersertifikat, dan terakhir adalah usaha yang dijalankan itu masuk kategori layak dan produktif.

KUR Retail

Dari sisi jumlah pinjaman, KUR Retail lebih besar dari KUR Mikro. Sebab KUR Retail mampu memberikan pinjaman modal maksimal senilai Rp500 juta. Oleh karena itu, segmen yang disasar pada KUR Retail lebih kepada kalangan menengah yang mempunyai potensi membayar cicilan dengan bunga flat atau anuitas setara. Anuitas bisa diartikan juga sebagai cicilan pembayaran atau penerimaan yang jumlahnya tetap yang dibayar atau diterima selama jangka waktu tertentu.

Berbeda juga dengan KUR Mikro, jangka waktu pinjaman KUR Reatil cenderung lebih lama. Yaitu paling lama empat tahun untuk kredit pembiayaan modal kerja dan lima tahun (paling lama) untuk pembiayaan investasi. Sementara untuk syarat yang dibutuhkan untuk memperoleh Kredit Retail mirip dengan syarat pada Kredit MIkro. Hanya ada penambahan sedikit. Yaitu pelakuusaha haru memiliki agunan atau jaminan. Pasalnya skala bisnis di Kredit Retail bukan seperti mikro.

KUR TKI (Tenaga Kerja Indonesia)

KUR yang satu ini memang berbeda dari kedua jenis KUR di atas. Sebab KUR TKI ini merupakan bentuk bantuan permodalan yang diberikan Pemerintah kepada tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Kredit ini diharapkan dapat digunakan sebagai modal awal TKI untuk melakukan perjalanan ke negeri tujuan tempatnya bekerja.

Terkait KUR TKI, Pemerintah lewat jalur APBN-nya telah menjalankan struktur dengan pemerataan alokasi, stabilisasi dan distribusinya. Tujuannya agar bantuan modal ini dapat dinikmati oleh masyarakat secara adil dan diterima dalam bentuk nyata.

Lalu berapa nominal yang bisa diterima calon TKI dari KUR ini? Sejatinya setiap TKI dapat menerima pinjaman modal ini maksimal Rp25 juta dengan tingkat suku bunga sebesar 7% per tahun. Soal tempo pengembaliannya ditargetkan paling lama tiga tahun sejak pinjaman cair.

Selain KTP, KK, dan surat keterangan domisili, surat keterangan sehat dari dokter menjadi syarat mutlak untuk mendapatkan KUR TKI. Selain itu, calon TKI juga harus memiliki surat perjanjian kontrak kerja dan negara peempatan yang dirilis oleh Pelaksana Penempatan TKI Swasta. Satu lagi yang juga penting adalah calon TKI harus memiliki kartu identitas paspor yang asih berlaku tentunya.

Kira-kira seperti itulah gambaran informasi bagi Anda peminat KUR. Bagi Anda yang serius untuk menerima pinjaman dari KUR, sebaiknya memperhatiakn hal-hal penting yang disebutkan di atas.

Baca Juga :  Layanan Kredit Untuk Memenuhi Berbagai Macam Kebutuhan

Kredit Usaha Rakyat atau KUR adalah bentuk kredit atau pinjaman yang menjadi bagian dari program pemerintah untuk memudahkan UMKM dalam mendapatkan pembiayaan atau modal usaha. 

Seperti yang diketahui, keberadaan para pelaku usaha di Indonesia sangat dibutuhkan, terutama dalam membantu perekonomian nasional dan membuka lapangan pekerjaan. Untuk itu, pemerintah selalu berupaya membantu para pelaku usaha, termasuk UMKM.

Salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah adalah penyediaan modal bagi pelaku UMKM untuk menjalankan usaha lewat pemberian Kredit Usaha Rakyat atau KUR.

Sejak tahun 2007, Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah banyak membantu pelaku UMKM yang menjalankan berbagai macam bentuk usaha. Ada tiga fitur KUR, yaitu:

  1. Pinjaman modal kerja dan kredit investasi.
  2. Target nasabah pemilik bisnis perseorangan dengan kebutuhan kredit maksimum Rp500 juta.
  3. Bunga murah subsidi pemerintah dan bebas biaya admin atau provisi.

Tujuan Kredit Usaha Rakyat

Selain memberikan modal, tujuan KUR ini juga menciptakan lapangan pekerjaan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi penyerapan tenaga kerja di UMKM sebesar 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja di Indonesia. 

Gak cuma itu, manfaat program KUR adalah untuk meningkatkan dan memperluas akses wirausaha seluruh sektor usaha produktif kepada pembiayaan perbankan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan daya saing UMKM. 

Karena itu, pemerintah menerbitkan berbagai macam kebijakan dalam pengembangan serta pemberdayaan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan sektor riil dan memberdayakan UMKM.

Beberapa kebijakan pengembangan serta pemberdayaan yang dimaksud dapat berupa:

  • Pengembangan kewirausahaan.
  • Peningkatan akses pada sumber pembiayaan.
  • Peningkatan pasar produk UMKM. 
  • Reformasi regulasi dari UMKM.

Bunga KUR dan plafonnya

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menetapkan beberapa perubahan yang menguntungkan para pelaku usaha yang hendak memanfaatkan KUR, yaitu:

  • Suku bunga 6 persen per tahun.
  • Total plafon KUR ditingkatkan dari Rp140 triliun menjadi Rp190 triliun pada tahun 2020 dan akan ditingkatkan bertahap sampai dengan Rp325 Triliun pada tahun 2024.
  • Peningkatan plafon KUR Mikro dari Rp25 juta menjadi Rp50 juta per debitur.
  • Perubahan juga terjadi pada total akumulasi plafon KUR Mikro untuk sektor perdagangan yang semula sebesar Rp100 juta berubah menjadi Rp200 juta. 

Jenis Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Saat ini ada beberapa jenis Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat dipilih masyarakat, antara lain:

  1. KUR Mikro: bentuk kredit usaha rakyat yang berfokus pada usaha kecil skala mikro dengan permodalan maksimal Rp25 juta.
  2. KUR Ritel: pinjaman modal dengan nominal maksimal sebanyak Rp500 juta. Usaha yang dibantu oleh pemerintah ini biasanya dibangun oleh kalangan menengah yang memiliki potensi membayar cicilan dengan bunga flat atau anuitas yang setara.
  3. KUR Penempatan TKI: bentuk bantuan permodalan yang diberikan pemerintah kepada tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri sebagai modal awal. Jumlah bantuan hingga Rp25 juta.
  4. KUR Khusus: bantuan modal usaha yang diperuntukan bagi komoditas perkebunan rakyat dan peternakan rakyat serta perikanan rakyat. KUR Khusus diberikan dengan plafon di atas Rp25 juta dan paling banyak Rp500 juta setiap individu anggota kelompok.

Kriteria penerima KUR dan sektor usahanya

Sebenarnya, semua pelaku UMKM dapat memanfaatkan program KUR ini. Namun, ada beberapa kriteria penerima KUR yang diprioritaskan, yaitu:

  • Usaha mikro, kecil, dan menengah.
  • Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan bekerja di luar negeri.
  • Calon pekerja magang di luar negeri.
  • Anggota keluarga dari karyawan yang berpenghasilan tetap atau bekerja sebagai TKI.
  • TKI yang pernah bekerja di luar negeri.
  • Pekerja yang terkena PHK.
  • UMKM di wilayah perbatasan dengan negara lain.
  • Kelompok usaha, seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Gabungan Kelompok Tani dan Nelayan (Gapoktan), dan kelompok usaha lainnya.

Adapun sektor usaha yang difokuskan untuk diberikan KUR, antara lain:

  • Sektor pertanian (termasuk tanaman pangan, tanaman hortikultura, perkebunan, dan peternakan).
  • Sektor perikanan (termasuk penangkapan dan pembudidayaan ikan).
  • Industri pengolahan (termasuk industri kreatif di bidang periklanan, fesyen, film, animasi, video, dan alat mesin pendukung kegiatan ketahanan pangan).
  • Perdagangan (termasuk kuliner dan pedagang eceran).
  • Jasa-jasa (sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan; sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi; sektor real estate, usaha persewaan, jasa perusahaan; sektor jasa pendidikan; sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, perorangan lainnya).
  • Pembiayaan calon TKI di luar negeri.
  • Pembiayaan calon pekerja magang di luar negeri.

Daftar bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Mengenai penyaluran KUR, tercantum dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat yang mulai berlaku efektif sejak 1 Januari 2018. 

Ada dua cara penyaluran KUR yaitu secara langsung dan tidak langsung. 

  • Penyaluran KUR secara langsung: Dilakukan oleh UMKM dan Koperasi dengan cara mengakses atau mendatangi KUR di Kantor Cabang atau Kantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana. 
  • Penyaluran KUR tidak langsung: usaha mikro (UMKM dan koperasi) dapat mengakses KUR melalui Lembaga Keuangan Mikro dan KSP/USP Koperasi, atau melalui kegiatan linkage program lainnya yang bekerjasama dengan Bank Pelaksana. Tujuannya agar lebih mendekatkan pelayanan kepada usaha mikro.

Ada banyak bank penyalur untuk usaha kecil dan menengah dari Bank BRI hingga BCA. Yup, BCA juga punya program kredit usaha melalui KUR BCA, loh.

Berikut bank-bank penyalur Kredit Usaha Rakyat atau KUR adalah sebagai berikut.

  1. BRI
  2. Bank Mandiri
  3. BNI
  4. Bank Sinarmas
  5. Maybank
  6. Bank Bukopin
  7. BTPN
  8. OCBC NISP
  9. Bank Permata
  10. BCA
  11. Bank Artha Graha
  12. BPD Kalbar
  13. BPD NTT
  14. BPD Bali
  15. BPD DIY
  16. BPD Sulselbar
  17. BRI Agroniaga
  18. Bank Jateng
  19. BPD Kaltim
  20. BTN
  21. BPD Sumatera Utara
  22. BPD Sumbar
  23. BPD Riau Kepri
  24. Bank Jambi
  25. Bank Jabar Banten
  26. Bank Kalsel
  27. Bank NTB
  28. Bank Sumsel Babel
  29. Bank Papua
  30. Bank lampung
  31. BRI Syariah
  32. BPD Bengkulu
  33. BPD Kalteng
  34. CTBC
  35. BCA Finance
  36. Mega Finance
  37. FIF
  38. Adira Finance
  39. KSP Kospin Jasa
  40. KSP Obor Mas
  41. BPD Sultra

Syarat pinjam KUR BRI

Bank BRI menjadi satu dari 45 penyalur KUR dengan target penyaluran dana terbesar. Hingga akhir Mei 2020 penyaluran KUR BRI senilai Rp47,4 triliun kepada lebih dari 1,7 juta pelaku UMKM. 

Dibandingkan dengan bank lain, produk KUR BRI terlengkap, mulai dari Mikro hingga KUR TKI. 

Menariknya, saat ini  tersedia KUR BRI online lewat channeling online dengan menggandeng perusahaan Ride Hailing kenamaan seperti Grab, Gojek, serta e-commerce Shopee dan Tokopedia.

1. KUR Mikro BRI

KUR Mikro BRI adalah kredit modal kerja atau kredit investasi dengan plafon sampai dengan Rp50 juta per debitur dengan tenor maksimal 3 tahun untuk modal kerja, dan 5 tahun untuk kredit investasi. 

Persyaratan KUR Mikro BRI 2020 sebagai berikut.

  • Individu atau perorangan yang punya usaha produktif dan layak.
  • Telah aktif menjalankan usaha minimal 6 bulan.
  • Tidak sedang menerima kredit dari perbankan, kecuali KPR, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan kartu kredit.
  • Syarat administrasi: Identitas berupa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat izin usaha.
  • Tidak dipungut biaya provisi dan administrasi.
  • Tenor KMK maksimal 3 tahun, sedangkan kredit investasi 5 tahun.

2. KUR Ritel BRI

Kredit yang diberikan kepada debitur yang punya usaha produktif dan layak dengan plafon hingga Rp500 juta per debitur. Tenor KUR Ritel maksimal 4 tahun sebagai kredit modal kerja, dan 5 tahun sebagai kredit investasi.

Persyaratan KUR Ritel BRI adalah sebagai berikut.

  • Memiliki usaha produktif dan layak dibiayai.
  • Telah aktif menjalankan usaha minimal 6 bulan.
  • Tidak sedang menerima kredit dari perbankan, kecuali KPR, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan kartu kredit.
  • Memiliki Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) atau surat izin usaha lain yang dapat dipersamakan.
  • Tenor KMK 4 tahun, dan kredit investasi maksimal 5 tahun.
  • Tidak dipungut biaya provisi dan administrasi.
  • Agunan sesuai ketentuan bank.

3. KUR TKI BRI

KUR TKI diberikan untuk membiayai keberangkatan calon TKI ke negara penempatan dengan plafon sampai dengan Rp25 juta dengan tujuan Singapura, Hongkong, Taiwan, Brunei, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia.

Persyaratan KUR TKI BRI adalah sebagai berikut.

  • Individu calon TKI yang akan berangkat bekerja ke negara penempatan (Singapura, Hong Kong, Taiwan, Brunei, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia).
  • Syarat administrasi: KTP dan KK, perjanjian kerja dengan pengguna jasa, perjanjian penempatan, paspor, visa, dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan.
  • Tidak dipungut biaya provisi dan administrasi.
  • Jangka waktu maksimal 3 tahun atau sesuai kontrak kerja.

Syarat pinjam KUR BTN

KUR BTN memberikan fasilitas kredit maksimal Rp500 juta. Proses verifikasi serta pencairan KUR di Bank BTN terhitung cepat.

Para calon nasabah KUR BTN juga tidak dikenakan biaya provisi, namun BTN membebankan biaya administrasi KUR sebesar 0.25 persen. 

Secara umum, persyaratan pengajuan KUR BTN sebagai berikut.

  • Tidak sedang menikmati kredit produktif dan kredit program di luar KUR di Bank Mandiri atau bank lain.
  • Tidak masuk daftar hitam Bank Indonesia dan tidak tercatat sebagai debitur bermasalah.
  • Bisa sedang menikmati kredit KPR (non-subsidi), KKB dan KUR pada penyalur yang sama, kartu kredit dan resi gudang dengan pembayaran lancar.
  • Wajib melakukan pengecekan calon debitur melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan.
  • Berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah.
  • NPWP (Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP).
  • KTP (pemohon), KK, surat nikah atau cerai.
  • Telah melakukan kegiatan usaha minimal 6 bulan.
  • Melampirkan akta pendirian perusahaan surat keterangan penghasilan.
  • Perizinan usaha.
  • Legalitas tempat usaha.
  • Copy rekening koran atau tabungan.
  • Legalitas agunan (untuk KUR Kecil).

Ada tiga produk KUR BTN, yaitu:

1. KUR Mikro BTN

Limit maksimal Rp50 juta dengan tenor maksimal 3 tahun untuk KMK dan maksimal 5 tahun untuk kredit investasi.

2. KUR Kecil BTN

Limit maksimal Rp500 juta. Tenor KMK maksimal 4 tahun dan kredit investasi maksimal 5 tahun.

3. KUR Linkage BTN

Untuk lembaga linkage maksimal plafon Rp2 miliar dan untuk end user sesuai jenis KUR yang diberikan kepadanya.

Syarat pinjam KUR Mandiri

KUR selanjutnya dari Bank Mandiri. Produk KUR Mandiri sama seperti KUR BRI. Pengajuan KUR Mandiri mudah karena dapat dilakukan di unit dan Cabang Mikro terdekat.

Jaringan kantor penyalur KUR Bank Mandiri terhitung banyak yaitu 2.796 jaringan, yang terdiri atas 1.074 Kantor Cabang Mikro dan 1.722 Unit Mikro yang tersebar di 34 provinsi.

Program ini berlaku untuk debitur baru yang memiliki usaha produktif minimal telah berjalan 6 bulan.

1. KUR Mikro dan Kecil Mandiri

Limit kredit minimal Rp2 juta maksimal Rp50 juta per debitur. Untuk jangka waktu pinjaman, untuk Kredit Modal Kerja maksimal 3 tahun dan Kredit Investasi 5 tahun. 

Kemudian limit KUR Kecil minimal Rp51 juta dan maksimal Rp200 juta dengan tenor 3 tahun untuk Kredit Modal Kerja, dan 5 tahun untuk Kredit Investasi. 

Persyaratan KUR Mikro Mandiri. 

  • Tidak memiliki kredit
  • Calon penerima KUR mikro dan kecil dapat sedang menerima kredit, yakni KUR pada penyalur yang sama, KPR, KKB, kartu kredit, dan resi gudang dengan pembayaran lancar
  • Jika calon penerima punya kredit di luar program KUR, tapi sudah lunas, maka perlu surat keterangan lunas atau dengan lampiran cetakan rekening koran dari bank sebelumnya
  • Tidak masuk daftar hitam nasional penarik cek atau giro kosong
  • Berusia minimal 21 tahun dan sudah menikah (dibuktikkan dengan KTP atau akta kelahiran, KK, atau surat nikah)
  • Saat kredit lunas, calon debitur berusia maksimal 60 tahun
  • Punya usaha produktif dan layak yang telah berjalan 6 bulan.

2. KUR Ritel Mandiri

Limit kredit di atas Rp25 juta sampai dengan maksimal Rp200 juta per debitur, dan jangka waktu maksimal 3 tahun untuk kredit modal kerja dan 5 tahun untuk kredit investasi.  

Persyaratan KUR Ritel Mandiri sebagai berikut.

  • Menyertakan agunan tambahan dengan nilai minimal 70 persen dan maksimal < 100 persen dari nilai limit kredit.
  • Agunan berupa tanah dan/ atau bangunan atau kendaraan bermotor, dengan bukti kepemilikan berupa SHM/ SHGB/ SHGU/ Hak Milik atas Satuan Rumah Susun atau BPKB.
  • Calon penerima dapat sedang menerima kredit, yakni KUR pada penyalur yang sama, KPR, KKB, kartu kredit, dan resi gudang dengan pembayaran lancar.
  • Jika calon penerima punya kredit di luar program KUR, tapi sudah lunas, maka perlu surat keterangan lunas atau dengan lampiran cetakan rekening koran dari bank sebelumnya.
  • Tidak masuk daftar hitam nasional penarik cek atau giro kosong.
  • Berusia minimal 21 tahun dan sudah menikah (dibuktikan dengan KTP atau akta kelahiran, KK, atau surat nikah).
  • Saat kredit lunas, calon debitur berusia maksimal 60 tahun.
  • Punya usaha produktif dan layak yang telah berjalan 6 bulan.

3. KUR Penempatan TKI Mandiri

Limit kredit maksimal hingga Rp25 juta per debitur. Tenor disesuaikan dengan masa kontrak kerja atau maksimal 12 bulan.

Persyaratan KUR TKI adalah sebagai berikut.

  • Berusia 21 tahun (dibuktikan dengan KTP atau akta kelahiran).
  • Calon TKI diperbolehkan berumur minimal 18 tahun, namun menyerahkan surat izin dari orangtua atau suami istri untuk bekerja di luar negeri.
  • Tidak memiliki kredit atau punya pinjaman dengan pembayaran lancar. Tidak masuk daftar hitam nasional penarik cek dan giro kosong.
  • Ada perjanjian kerja atau kontrak kerja minimal 2 tahun dengan pengguna jasa.

4. KUR Khusus Mandiri

Limit kredit di atas Rp25 juta-Rp500 juta. Diberikan ke kelompok usaha dalam bentuk kluster dan bekerja sama dengan mitra usaha untuk komoditas perkebunan rakyat, peternakan, serta perikanan.

Syarat pinjam KUR BNI

Fasilitas KUR BNI memberikan limit sampai dengan Rp500 juta. Tenor atau jangka waktu pengembalian hingga 3 tahun untuk KMK dan 5 tahun untuk kredit investasi. KUR BNI terbagi menjadi 2 kategori yaitu KUR BNI tanpa jaminan dan KUR BNI menggunakan jaminan.

1. KUR Mikro BNI

KUR Mikro BNI diajukan oleh nasabah sebagai pembiayaan pengembangan usaha yang sudah berjalan ataupun kredit investasi. Limit pinjaman maksimal Rp25 juta. Jangka waktu KUR paling lama adalah 4 tahun. 

Persyaratan KUR Mikro BNI adalah sebagai berikut.

  • Memiliki kepemilikan KTP, kartu keluarga, serta surat keterangan usaha.
  • Jaminan yang digunakan untuk membiayai usaha ini adalah usaha yang sedang dijalankan oleh debitur.
  • Dapat menggunakan jaminan ataupun tanpa jaminan.
  • Tenor KUR BNI selama 3 tahun untuk kredit modal kerja dan 4 tahun untuk kredit investasi.

2. KUR Kecil BNI

Mirip dengan KUR Mikro, KUR Kecil dapat digunakan sebagai modal tambahan usaha juga. Namun, limit KUR Kecil lebih besar mulai dari Rp25 juta hingga Rp500 juta. Jangka waktu pengembalian kredit selama 4 tahun untuk modal kerja dan 5 tahun untuk kredit investasi

Persyaratan KUR Kecil BNI adalah sebagai berikut.

  • Memiliki KTP, NPWP (untuk pinjaman melebihi Rp50 juta), kartu keluarga, surat keterangan usaha dari kelurahan. 
  • Menyertakan jaminan yang biasanya akan ditentukan dari pihak BNI. Biasanya sertifikat tanah, rumah atau BPKP motor dan mobil.

3. KUR TKI BNI

Khusus anggota keluarga dari karyawan yang memiliki penghasilan tetap sebagai TKI bisa mengajukan kredit ini. Pinjaman KUR dapat diwujudkan dengan limit Rp25 juta dan tenor paling lama 3 tahun. 

Persyaratan KUR TKI adalah sebagai berikut.

  • Memiliki KTP, kartu keluarga dan surat izin usaha.
  • TKI yang bisa mengajukan KUR ini adalah mereka yang bekerja di Singapura, Hongkong, Malaysia, Jepang, Taiwan dan Korea Selatan. 
  • Pengajuan kredit atau pinjaman tanpa perlu agunan.
  • Jangka waktu pelunasan KUR maksimal 3 tahun atau sesuai kontrak kerja.
  • Debitur merupakan calon TKI yang akan berangkat ke negara penempatan di Korea selatan, Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan dan Jepang.

4. KUR Khusus BNI (KUR Tani)

Program ini diluncurkan untuk meningkatkan kapasitas usaha masyarakat tani, seperti pedagang pupuk maupun ekosistem pendukung pertanian lainnya. Tenor pelunasan KUR Tani adalah 5 bulan atau sebanding dengan satu musim tanam.

Harapannya adalah setelah menuai hasil panen, petani bisa mengembalikan pinjaman modal usaha yang mereka ajarkan.

Jumlah pinjaman KUR Tani dikategorikan sesuai jenis tanaman dan luas lahan, contohnya adalah sebagai berikut.

  • Luas masing-masing lahan maksimal 2 ha dengan suku bunga 7 persen per tahun atau 0,03 persen per 5 bulan. Informasi terkini menyatakan suku bunga sudah turun menjadi 6 persen per annum. 
  • Pinjaman modal usaha untuk tani tanaman jagung adalah sebesar Rp15 juta.
  • Pinjaman modal usaha untuk tani tanaman padi adalah sebesar Rp22 juta.

Cara mendapatkan KUR

Jika kamu sedang berencana untuk mengajukan kredit usaha, ada beberapa cara mendapatkan KUR, di antaranya:

  • Pastikan bidang usaha yang kamu geluti termasuk usaha produktif, seperti kerajinan, pertanian, kuliner, hingga usaha jasa.
  • Pastikan berkas dan dokumen lengkap. Dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan KUR ini antara lain identitas (KTP, kartu keluarga, keterangan domisili), legalitas usaha (akta pendirian usaha), izin usaha (SIUP, TDP), laporan keuangan, proposal usaha, dan persyaratan tambahan lain yang mungkin diminta oleh bank.
  • Setelah siap dengan usaha produktif dan dokumen-dokumen, datangi kantor Bank penyalur yang akan kamu pilih. 
  • Ikuti prosedur untuk mendapatkan KUR tersebut. Serahkan surat permohonan kredit usaha rakyat serta dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan KUR tersebut pada pihak Bank.
  • Bank akan melakukan survei terhadap usaha kamu. Biasanya mengadakan wawancara dengan calon debitur untuk menganalisis pengetahuan dan karakter dari si peminjam untuk usaha mereka. 
  • Bank akan menilai apakah pengajuan KUR kamu layak atau tidak. Jika usaha dinilai memenuhi syarat, maka pengajuan kredit Usaha ini akan disetujui dan segera cair.

Kalkulator bunga efektif untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Untuk mendapatkan gambaran berapa angsuran yang kamu perlu bayarkan dari bunga kredit usahamu nanti, coba hitung dengan kalkulator bunga efektif Lifepal berikut.

Hasil di atas hanya bersifat perkiraan. Itulah kenapa sangat disarankan untuk mengonsultasikan lebih lanjut terkait berapa plafon, suku bunga, dan angsuran bulanan yang tepat kepada bank penyedia KUR pilihanmu.

Buat kamu yang mau tahu lebih banyak tentang pinjaman, tips keuangan, informasi pengertian asuransi, lihat pertanyaan populer seputar topik-topik tersebut di Tanya Lifepal.

Tanya jawab seputar Kredit Usaha Rakyat

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA