Jakarta - Raja singa atau istilah medisnya, sifilis, merupakan penyakit menular seksual akibat infeksi bakteri Treponema Pallidum pada alat kelamin, kulit, mulut, dan sistem saraf. Show Bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, seperti mulut, vagina, ataupun kulit. Bahkan, penyakit ini bersifat kronis dan dapat hidup di dalam tubuh manusia selama bertahun-tahun. Jika seseorang sudah terinfeksi penyakit ini, bakteri Treponema Pallidum yang masuk ke dalam tubuh akan tertidur untuk sementara waktu sebelum akhirnya aktif kembali. Ada baiknya juga untuk mendeteksi lebih awal agar menghindari komplikasi yang disebabkan oleh penyakit raja singa, seperti rusaknya organ jantung, otak, atau organ lainnya yang bisa menyebabkan kematian. Tahapan Penyakit Raja Singa/SifilisPenyakit raja singa sendiri dapat berkembang dalam empat tahap. Setiap tahap memiliki tanda atau gejala yang berbeda-beda. Mengutip dari berbagai sumber, berikut tahapan dan tanda penyakit raja singa: 1. Sifilis premierSeseorang yang terinfeksi raja singa pada tahap primer umumnya mengalami luka di tempat infeksi awal. Tanda ini mungkin terjadi dari 10 hari sampai tiga bulan setelah seseorang terinfeksi bakteri Treponema Pallidum. Gejalanya:
2. Sifilis sekunderTanda atau gejala dari penyakit raja singa sekunder akan terlihat pada waktu dua sampai 10 minggu setelah luka muncul. Gejalanya:
Meskipun begitu, tanda-tanda atau gejala ini akan hilang dalam beberapa minggu berikutnya dan akan muncul kembali saat bakteri Treponema Pallidum mulai bereaksi. 3. Sifilis latenPada tahap ini, penyakit raja singa akan bersembunyi selama bertahun-tahun. Kemungkinan tidak akan memunculkan gejala apapun atau diam-diam berkembang menjadi tahapan yang lebih parah, yaitu sifilis tersier. 4. Sifilis tersierJika sudah terinfeksi dan tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius. Raja singa atau sifilis dapat merusak otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi. Gejalanya:
Orang yang Berisiko Terkena Raja Singa atau Sifilis:
Pengobatan Penyakit Raja Singa atau Sifilis:
Dari pengobatan raja singa di atas ini, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang sesuai. Simak Video "Apa Kaitannya HIV/AIDS dengan Varian Omicron?" (Suci Risanti Rahmadania/fds)
Raja singa atau sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Gejala sifilis diawali dengan munculnya luka yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau dubur. Luka atau ulkus pada area kelamin yang menjadi gejala sifilis (sipilis) sering kali tidak terlihat dan tidak terasa sakit sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Meski begitu, pada tahap ini, infeksi sudah bisa ditularkan ke orang lain. Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, sifilis dapat merusak otak, jantung, dan organ lain. Pada ibu hamil, infeksi juga berbahaya karena dapat menyebabkan kondisi janin tidak normal, bahkan kematian pada bayi. Oleh karena itu, kondisi ini perlu didiagnosis dan diobati sedini mungkin. Penyebab dan Gejala SifilisSifilis disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum yang menyebar melalui hubungan seksual dengan penderita raja singa. Bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui melalui kontak fisik dengan luka di tubuh penderita. Gejala sipilis digolongkan sesuai dengan tahap perkembangan penyakitnya. Tiap jenis sifilis memiliki gejala yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya:
Pengobatan dan Pencegahan SifilisPengobatan siflis akan lebih efektif jika dilakukan pada tahap awal. Selama masa pengobatan, penderita dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks, sampai dokter memastikan infeksi sudah sembuh. Sifilis dapat dicegah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia pada satu pasangan seksual dan menggunakan kondom setiap berhubungan intim. Selain itu, pemeriksaan atau skrining terhadap penyakit sifilis ini juga perlu dilakukan secara rutin pada orang-orang yang berisiko tinggi mengalami penyakit ini. Terakhir diperbarui: 14 April 2022 Ilustrasi bakteri Treponema pallidum penyebab penyakit menular sifilis. Foto: Freepik.comBakteri Treponema pallidum dalam tubuh pria dapat menyebabkan munculnya penyakit sifilis atau raja singa. Penyakit sifilis ialah suatu penyakit menular yang mengganggu organ reproduksi pria. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh aktivitas seksual yang tidak sehat. Penyakit ini awalnya tidak menunjukkan beberapa gejala, akan tetapi gejalanya akan muncul secara bertahap. Penyakit sifilis dinilai cukup berbahaya karena tidak hanya menyebabkan gangguan sistem saraf seperti otak, tetapi juga dapat menyebabkan kematian. Untuk mengetahui lebih banyak terkait penyakit menular sifilis, simak penjelasan mengenai penyakit sifilis atau raja singa di bawah ini. Menurut Flora Ramona Sigit Prakoeswa dan Cita Rosita Sigit Prakoeswa dalam bukunya yang berjudul Buku Ajar Ulkus Genital, sifilis (raja singa) adalah penyakit sebagai infeksi menular seksual karena sebagian besar kasus melalui kontak vaginal, anogenital, dan orogenital. Manusia adalah satu-satunya inang dari patogen ini. Sebanyak 50% kasus sifiis disebabkan oleh aktivitas yang menunjukkan adanya kontak vaginal, seperti aktivitas seks, sedangkan sisanya sangatlah jarang sifilis menular melalui kontak nongenital atau melalui bibir. Bakteri Treponema pallidum dalam tubuh pria dapat menyebabkan munculnya penyakit sifilis atau raja singa. Foto: Freepik.comSifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spirochaeta Treponema pallidum. Bakteri Treponema pallidum adalah satu-satunya bakteri yang masuk dalam genus Treponema. Bakteri Treponema pallidum berbentuk spiral dan umumnya terbagi ke dalam empat subspesies, yaitu:
Gejala dan Tahapan Penyakit SifilisMengutip dari buku Biologi Paket C Setara SMA/MA Kelas XI Modul Tema 10 yang diterbitkan oleh Kementerian, sifilis memiliki empat tahapan gejala salah satunya sifilis primer. Pada sifilis primer biasanya menimbulkan gejala-gejala pada kulit. Gejala tersebut berupa munculnya luka atau tukak di bagian kulit kelamin, baik pada penis dan vagina. Tak hanya itu, luka juga muncul di bagian kulit lainnya, seperti anus, mulut, amandel, atau jari. Apabila pada gejala sifilis tidak segera tidak diobati, maka sifilis akan naik ke tahapan selanjutnya, yaitu tahapan sekunder. Pada tahapan ini, penderita akan mendapatkan kutil di daerah kelamin dan kulitnya akan meruam di beberapa bagian tubuh. Selain itu, bisa muncul juga gejala yang mirip dengan flu. Kondisi seperti ini bisa muncul dan hilang kemudian muncul kembali. Sifilis pada tahapan ini harus segera diobati, jika tidak akan menimbulkan gejala sifilis laten. Penyakit sifilis perlu segera diobati, jika tidak sifilis akan berkembang ke tahapan yang lebih kompleks. Foto: Freepik.comSifilis laten adalah tahapan yang mana penderitanya sudah tidak merasakan gejala apa pun. Bakteri masih ada, tetapi tidak ditularkan. Karena tidak memiliki gejala apa pun, penderita cenderung tidak mengobati sifilis laten. Padahal, sifilis laten yang tidak diobati akan mengakibatkan penderita memasuki tahapan sifilis tersier. Sifilis tersier adalah tahapan keempat dari penyakit sifilis yang mana akan menyebabkan sejumlah penyakit yang lebih kompleks, seperti mengalami kebutaan, stroke atau penyakit jantung. |