Penyakit apa saja pada hewan?

Penyakit

Apa Saja Penyakit yang Rentan Disebabkan oleh Hewan?

Penyakit yang disebabkan oleh hewan dan dapat ditularkan ke manusia disebut dengan istilah zoonosis. Penyakit yang disebarkan oleh nyamuk dan kutu tergolong sebagai jenis infeksi zoonosis paling serius.Penyakit zoonosis juga dapat ditularkan oleh hewan lain, seperti anjing, kucing, tikus, nyamuk, babi, sapi, dan lainnya.
07 Feb 2020|Dina Rahmawati
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Bagikan
Anjing dapat menyebabkan penyakit zoonosis rabies
Table of Content
Macam-macam penyakit yang disebabkan oleh hewan
Jalur penularan penyakit yang disebabkan oleh hewan
Cara mencegah penyakit zoonosis
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang melakukan kontak dengan hewan, terutama bagi mereka yang memiliki hewan peliharaan. Jika hewan yang disentuh jarang dimandikan atau tergolong sebagai hewan liar, ada potensi mereka menularkan zoonosis pada manusia.
Zoonosis adalah berbagai penyakit dan infeksi yang berasal dari hewan dan ditularkan ke manusia. Beberapa di antaranya tidak membuat hewan sakit, namun bisa membuat manusia sakit. Ada berbagai jenis zoonosis yang penting untuk Anda ketahui. Apa saja itu?

Macam-macam penyakit yang disebabkan oleh hewan

Hewan bisa membawa kuman berbahaya, seperti bakteri, jamur, parasit, dan virus, yang kemudian berpindah pada manusia hingga menyebabkan timbulnya penyakit. Tingkat keparahan penyakit bisa berkisar antara ringan hingga berat, bahkan juga bisa berakibat fatal.Penyakit dan infeksi yang disebabkan oleh binatang disebut sebagai zoonosis. Penyakit yang disebarkan oleh nyamuk dan kutu tergolong sebagai jenis infeksi zoonosis yang paling serius.Penyakit zoonosis juga dapat ditularkan oleh hewan lain, seperti tikus, nyamuk, babi, sapi, dan lainnya.Beberapa contoh penyakit zoonosis, antara lain:
  • TBC sapi
  • Brucellosis
  • Ebola
  • Kusta
  • Trikonisis
  • Histoplasmosis
  • Penyakit lyme
  • Ensefalitis dari kutu
  • Hepatitis E
  • Penyakit hidatidosa
  • Leptospirosis
  • Parrot fever
  • Infeksi akibat gigitan tikus seperti penyakit pes, Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS), Hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS), dan rat bite fever (RBF).
  • Kurap
  • Infeksi salmonella dan e-coli.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 61 persen dari semua penyakit yang terjadi pada manusia awalnya disebabkan oleh hewan.Begitu pula 75 persen penyakit baru yang ditemukan dalam dekade terakhir.

1. Coronavirus

WHO menyatakan coronavirus sebagai kelompok virus yang bersifat zoonosis. Artinya, virus penyebab penyakit ini disebabkan oleh hewan dan dapat menular ke manusia.Coronavirus memiliki banyak jenis, yaitu SARS-CoV, MERS-CoV, dan SARS-CoV 2.Berbagai studi terperinci menemukan bahwa SARS-CoV ditularkan dari kucing luwak ke manusia dan MERS-CoV dari unta atau kelelawar ke manusia. Ada pula beberapa jenis virus corona lain yang diketahui beredar pada hewan tapi belum menginfeksi manusia.Ketika menginfeksi manusia, virus penyakit ini bisa berpindah dan menular antar manusia. Sebagai contoh adalah virusSARS-CoV2 yang menjadi penyebab pandemi COVID-19.Virus SARS-CoV2 adalah penyebab pandemi penyakit COVID-19 yang awalnya disebabkan oleh konsumsi kelelawar. COVID-19 dapat menyebabkan pneumonia dengan gejala khasbatuk, demam, dan kesulitan bernapas.

2. Rabies

Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan anjing atau hewan liar lain yang terinfeksi olehvirus rabies jenis Rhabdovirus. Selain anjing,kelelawar, monyet, rubah, dan sigung dapat membawa virus penyebab rabies.Penyakit inimenyerang sistem saraf manusia dan hampir selalu berakibat fatal.Meski begitu, saat ini telah tersedia vaksin rabies yang mampu mencegah infeksi berkembang dan menekan risiko kematian yang diakibatkannya.

3. Demam berdarah, malaria, chikungunya, zika

Keempat penyakit ini adalah penyakit zoonosis yang disebabkan olehgigitan nyamukpembawa virus atau parasit. Patogen penyebab penyakit akan berpindah dari nyamuk ke dalam tubuh manusia lewat aliran darah.Demam berdarah, malaria, zika, dan chikungunya umumnya menyebabkan gejala berupa demam, muntah, dan sakit kepala. Kondisi ini harus segera mendapat perawatan. Sebab jika dibiarkan, bisa membahayakan nyawa.

4. Antraks

Antraks adalah penyakit menular yang disebabkan oleh hewan ternak yang terinfeksi bakteri Bacillus anthracis, terutama sapi, domba, kambing, unta dan kijang.Manusia dapat tertular antraks dari hewan ketika menghirup spora bakteri atau mengonsumsi makanan atau air minum yang terkontaminasi spora bakteri. Terlebih jika makanan tersebut tidak diolah sampai matang sempurna untuk mematikan bakterinya.Penularan penyakit antraks ke manusia juga bisa terjadi apabila orang tersebut memiliki luka atau goresan di kulit dan mengurus hewan-hewan yang terjangkit antraks. Spora bakteri dapat masuk ke dalam tubuh manusia lewat luka.Bakteri ini sangatlah kuat dan beracun. Bakteri antraks bahkan dapat bertahan dalam kondisi ekstrim untuk waktu yang lama.Antraks dapat menjangkiti kulit, pernapasan, atau pencernaan dan bisa berakibat fatal jika dibiarkan.

5. Flu burung

Beberapa tahun silam, Indonesia pernah menjadi negara dengan jumlah pasien flu burung yang tertinggi.Penyakit flu burung disebabkan oleh virus H5N1 yang utamanya ditemukan pada unggas. Unggas yang terinfeksi virus H5N1 akan terus melepaskan virus dari feses dan air liurnya selama 10 hari.Virus ini dapat dengan mudah masuk ke tubuh manusia jika melakukan kontak dengan unggas atau kotoran unggas yang terinfeksi. Orang yang terinfeksi flu burung akan menunjukkan gejala, seperti batuk, demam tinggi, sakit kepala, diare, hidung berair, nyeri tenggorokan, dan lainnya.

6. Toksoplasmosis

Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Infeksi ini umumnya ditularkan melalui kotoran kucing yang terinfeksi dan daging yang dimasak kurang matang, terutama daging domba dan babi.Toksoplasmosis bisa mematikan atau menyebabkan cacat lahir yang serius pada ibu hamil yang terinfeksi. Sebagian besar orang yang terinfeksi tak menunjukkan gejala apa pun. Namun pada orang yang kekebalan tubuhnya lemah, kondisi ini bisa sangat serius.

7. Flu babi

Flu babi pertama kali dikenal pada pandemi tahun 1919. Flu babi adalah penyakit influenza yang disebabkan olehstrain virus H1N1 pada babi. Virus flu H1N1 umum ditemukan di seluruh populasi babi di seluruh dunia.Virus ini pun pernah kembali menjadi pandemi pada tahun 2009-2010. Virus memasuki tubuh ketika Anda menghirup tetesan liur yang terkontaminasi atau mentransfer virus hidup dari permukaan yang terkontaminasi ke mata, hidung, atau mulut. Anda tidak dapat tertular flu babi dari makan daging babi.Gejalanya pada manusiameliputi demam, batuk, sakit tenggorokan, kedinginan, dan nyeri-nyeri pada tubuh.Sekarang, penularan virus dari babi ke manusia sudah tidak begitu umum dan tidak selalu menyebabkan flu pada manusia. Jika terjadi penularan, seringkali hanya menghasilkan produksi antibodi dalam darah.

Baca Juga

Mengupas Fungsi T-Cell dan Cara Kerjanya pada Sistem Imun TubuhGejala Awal Kanker yang Wajib Diwaspadai Sejak DiniWaspadai Bahaya Strong Acid yang Dijadikan Hand Sanitizer

Jalur penularan penyakit yang disebabkan oleh hewan

Penyakit zoonosis dapat ditularkan dari hewan ke manusia dengan berbagai cara, seperti melalui udara, makanan yang terkontaminasi, kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, menyentuh area atau permukaan yang disentuh oleh hewan terinfeksi, dan gigitan serangga.

1. Kontak langsung

Manusia dapat terinfeksi penyakit zoonosis ketika menyentuh atau melakukan kontak fisik secara langsung dengan bagian dari tubuh hewan yang terinfeksi. Penularan ini dapat terjadi memalui air liur, kotoran, darah, dan urine hewan.

2. Kontak tidak langsung

Cara penularaan penyakit zoonosis yang lainnya, yaitu dari kontak tidak langsung. Penularan ini dapat terjadi ketika manusia secara tidak sadar mengonsumsi makanan maupun minuman yang terkontamintasi. Misal, berasal dari susu mentah, daging atau telur yang tidak matang, dan juga buah atau sayuran yang terkontamintasi kotoran dari hewan yang terinfeksi.

Cara mencegah penyakit zoonosis

Jika Anda sering bersentuhan dengan hewan, Anda mungkin lebih berisiko terkena zoonosis. Namun, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu Anda mencegah penyakit zoonosis, di antaranya:
  • Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir
  • Hindari digigit oleh nyamuk atau kutu dengan membersihkan rumah dan menggunakan obat pengusir serangga
  • Pastikan makanan bersih dan dimasak dengan benar sebelum mengonsumsinya, pastikan tidak mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang
  • Hindari digigit atau dicakar oleh binatang
  • Vaksin hewan peliharaan Anda pada dokter hewan
  • Setelah menyentuh hewan jangan langsung makan, minum, atau menyentuh wajah Anda
  • Jagalah kebersihan hewan peliharaan Anda
  • Gunakan sarung tangan Anda sebelum menangani hewan yang kelihatannya sakit
  • Waspadai hewan atau serangga ketika Anda berada di alam bebas.
  • Gunakan masker ketika keluar rumah untuk mencegah penularan penyakit
  • Jangan mengonsumsi hewan liar
Jika Anda merasa khawatir terkena penyakit zoonosis karena telah timbul gejala-gejala tertentu setelah melakukan kontak dengan hewan, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter. Dokter akan melakukan diagnosis dan menentukan penanganan yang tepat untuk keluhan yang Anda rasakan.

Baca Juga

8 Cara Mengatasi Homesick untuk Anak Rantau yang Sedang Rindu KeluargaSatu Pesawat dengan Kasus Positif Covid-19, Tim Indonesia Batal Bertanding di All EnglandMerasa Nyeri Sendi Jari Tangan? Mungkin 10 Faktor Ini Pemicunya
penyakitantraksflu burungrabiesebolacoronavirus
Referensi
Medical News Today. //www.medicalnewstoday.com/articles/320618.php#prevention
Diakses pada 06 Februari 2020

Medical News Today. //www.medicalnewstoday.com/articles/37557.php#treatment
Diakses pada 06 Februari 2020

Healthline. //www.healthline.com/health/zoonosis#prevention
Diakses pada 06 Februari 2020

Healthline. //www.healthline.com/health/toxoplasmosis#symptoms
Diakses pada 06 Februari 2020

Healthline. //www.healthline.com/health/avian-influenza#symptoms
Diakses pada 06 Februari 2020

CDC.//www.cdc.gov/onehealth/basics/zoonotic-diseases.html
Diakses pada 18 Februari 2021
Bagikan

Artikel Terkait

Penyakit

Waspadai Efek Samping Asam Jawa untuk Kondisi Medis Ini

Efek samping asam jawa bisa mengintai kondisi kesehatan tertentu, khususnya jika dikonsumsi secara berlebihan. Salah satu efek samping asam jawa adalah reaksi alergi dan gejala asam lambung.
07 Sep 2020|Annisa Amalia Ikhsania
Hidup Sehat

Perlindungan Ketika Ke Luar Rumah yang Efektif Cegah Virus Corona

Tidak semua orang bisa berdiam diri di rumah, untuk mencegah virus corona (Covid-19). Ada yang masih harus beraktivitas di luar rumah demi mendapatkan nafkah. Lantas, peraturan apa saja yang harus dipatuhi agar tak tertular virus corona?
27 Mar 2020|Fadli Adzani
Hidup Sehat

3 Syarat yang Perlu Anda Tahu Jika Ingin Tes GeNose Saat Puasa

Tes GeNose saat puasa mungkin tidak akurat karena peningkatan asam lambung yang menyebabkan bau mulut. Namun, ada cara yang dapat membuatnya lebih akurat.
14 Apr 2021|Ajeng Quamila Irawan

Diskusi Terkait di Forum

Mutasi virus corona terbaru

Dijawab Olehdr. Farahdissa

Merasa demam, padahal suhu tubuh normal

Dijawab Olehdr. Sylvia V

Sedang flu apakah boleh Vaksin Corona?

Dijawab Olehdr. Evelin Kwandang

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA