Secara sederhana pengertian atau definisi motivasi belajar dapat diartikan sebagai keseluruhan daya pengaruh yang ada di diri siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar mengandung peranan penting dalam menumbuhkan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi yang banyak untuk melakukan kegiatan belajar (Winkel , 1991: 92).
Uraian Motivasi Belajar. Motif adalah kata benda yang artinya pendorong, sedangkan motivasi adalah kata kerja yang artinya mendorong. Dengan kata lain motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu sedangkan motivasi adalah dorongan atau kekuatan dalam diri individu untuk melakukan sesuatu dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Sementara untuk pengertian motivasi belajar ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakannya. W.S. Winkel ( 1983:73 ) berpendapat bahwa motivasi belajar adalah Keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa untuk menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki siswa tercapai . Sardiman ( 1988:75 ) mengatakan bahwa : Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di daam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu tercapai. Berdasarkan pendapat pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah dorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki siswa. Dilihat dari alasan timbulnya motivasi Burton yang dikuitip oleh Pasaribu dan Simanjuntak (1983: 53) membagi motivasi menjadi dua.
Sardiman A. M (1996: 75) mengatakan bahwa motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu dapat timbul di dalam diri seseorang. Sedangkan Sumadi Suryabrata (1983: 9) mengemukakan pendapatnya bahwa motivasi intrinsik lebih efektif dalam mendorong seseorang untuk belajar daripada motivasi ekstrinsik.
Menurut Sardiman A. M (1996: 75) dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar tersebut dan juga memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki siswa dalam belajar tercapai. Menurut Sardiman (1996: 85) fungsi motivasi bagi siswa antara lain:
Utami Munandar (1992: 34-35) menyatakan ciri siswa yang bermotivasi, antara lain:
Belajar menurut Morgan yang dikutip oleh Sri Rumini (1995: 59) adalah perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil latihan dan pengalaman. Dalam pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan sekedar mengingat, akan tetapi lebih luas , bukan suatu penguasaan hasil latihan. Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku merupakan proses belajar. Menurut Dimyati Mahmud yang dikutip oleh Sri Rumini (1995:59) berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku baik yang diamati maupun yang tidak diamati secara langsung dan terjadi dalam diri seseorang karena pengalaman. Menurut Moh. Surya yang dikutip oleh Sri Rumini (1995: 59) juga berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Sedangkan menurut Fontana yang dikutip oleh Erman Suherman (2003:7) pengertian belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil pengalaman. Ratna Wilis Dahar (1996: 11) memberikan penjelasan tentang komponen-komponen yang terdapat di dalam belajar, sebagai berikut.
Belajar menurut Endang Supartini (2001: 5) adalah suatu proses usaha yang dilakukan dengan lingkungannya, supaya terjadi perubahan perilaku atau pribadi kearah lebih baik. Sedangkan menurut Slameto (1991: 2) belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar dapat berupa penambahan, pengayaan atau pendalaman mengenai pendalaman baru. Perubahan tersebut bisa juga diartikan dari keadaan tahu menjadi tidak tahu, atau dari keadaan tidak terampil menjadi terampil, perubahan tersebut terjadi tidak didapat dari faktor kemetangan melainkan melalui pengalaman atau latihan.
Menurut Suryawahyuni Latief, beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut.
|